Karena penasaran Raya mengikuti kemana Ali pergi. Begitu pula dengan Manda yang selalu membuntuti Raya. Hingga mereka lupa bahwa tujuannya adalah mencari Lily.
Dengan mengendap endap tak begitu jauh dari Ali, Raya dan Manda terus mengawasi apa yang dilakukan Ali. Tak ada hal aneh menurut Raya, namun tidak bagi Manda. Dia merasa sesuatu hal aneh sedang mengintai mereka. Beruntung karena setiap malam kondisi kampung selalu sepi. Kemungkinan bukan warga kampung yang akan menangkap mereka.
"Ray..Horor!" Manda merapatkan jaketnya dan mendekat pada Raya. Raya dan Manda selalu menjaga jarak aman dari Ali, sehingga Ali tidak menyadari keberadaan mereka.
"Kita pantasnya jadi detektif Ray..mengendap endap menyelidiki suatu kasus!" bisik Manda membuat Raya sedikit merinding.
"Kita memang detektif. Detektif horor..xixxixi" Raya mulai menakut nakuti Manda yang selalu mengajaknya bercanda dari tadi, padahal sedang tegang tegangnya.
Mereka pun sampai di rumah Ali. Seperti tadi siang Raya bersembunyi di balik pohon yang sama dengan tempatnya bersembunyi tadi, karena dari sana Raya bisa mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah Ali bahkan semua jalan yang ada di sana. Dengan begitu Raya dapat mengetahui secara cepat jika mungkin ada orang yang akan lewat.
"Sampai kapan kita disini?" bisik Manda mulai khawatir karena suasana semakin mencekam. Manda celingukan, siapa tahu ada orang yang melihat mereka.
"Sebentar lagi!" Raya masih mengamati rumah Ali. Sepertinya dia yakin jika Ali pasti akan keluar rumah lagi.
Dan dugaan Raya memang benar. Ali keluar rumah menuju halaman belakang. Karena tak terlihat dari pandangan, Raya berpindah posisi mencari tempat persembunyian lain yang bisa membuatnya melihat Ali. Manda pun setia mengikutinya.
Kini Raya dan Manda sudah berada di samping rumah Ali. Mereka bersandar pada dinding rumah Ali. Sesekali mereka mengintip, melihat apa yang sedang dilakukan Ali dibelakang rumah.
Manda yang dari tadi merinding semakin gelisah. Berkali kali dia melihat ke arah lain karena merasa ada yang sedang mengawasi mereka. Namun tidak dengan Raya yang masih penasaran dengan apa yang dikerjakan Ali. Raya terus memfokuskan pandangannya pada Ali. Sedangkan Manda masih memegang tengkuk lehernya yang terasa dingin.
"Pulang yuk Ray?" ajak Manda.
"Sebentar lagi!" jawab Raya masih melihat Ali. Raya terkejut melihat Ali mengeluarkan sesajen. Sesajen dalam nampan yang berisi ayam hitam yang tadi siang sempat di sembelih Ali. Raya terus memperhatikan apa yang akan dilakukan Ali selanjutnya.
"Bang Ali ngapain Ray? apa dia seorang dukun?" tanya Manda yang ikut penasaran memperhatikan Ali. Raya hanya diam dan memberi isyarat pada Manda agar menutup mulutnya.
Ali memulai ritualnya. Apakah Ali mengikuti aliran sesat? kenapa dia harus melakukan kegiatan seperti yang dilakukan dukun dalam film? Raya semakin penasaran dengan Ali. Jika firasatnya benar bahwa Ali menganut aliran sesat, pasti sebentar lagi akan ada penampakan makhluk halus yang menjadi tuannya.
"Ray..takut nih! ayo pulang!" Manda merengek minta balik pada Raya, namun Raya tak menghiraukannya.
"Shuuutt.. diamlah!! sebentar lagi akan ada kejadian seru!" Jawab Raya masih terus memperhatikan Ali.
Dan benar saja, Manda mulai melihat penampakan aneh tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Ray...disana ada putih putih bergelantungan. Itu apa Ray?" Manda memegang erat tangan Raya dan menutup matanya. Raya mengedarkan pandangannya dan melihat juga penampakan sosok pocong di samping pohon pisang di rumah tetangga Ali. Namun Raya tak menghiraukannya.
"Diamlah! jangan melihatnya!" bisik Raya pada Manda. Manda sudah sangat ketakutan.
Karena sudah tak tahan, Manda pun pulang duluan meninggalkan Raya.
"Aku takut Ray, aku pulang dulu lah!" Manda berlari meninggalkan Raya di sana. Banyak makhluk halus yang dilihat Manda di sepanjang jalan. Namun Manda tetap berlari hingga rumah nenek Raya.
Raya yang masih penasaran tetap memperhatikan Ali. Dia sudah tidak menghiraukan kepergian Manda. Manda pasti aman jika langsung pulang ke rumah, batinnya.
Karena sosok tuan yang dipikiran Raya tak kunjung menampakkan diri, Raya pun memberanikan diri menemui Ali.
"Bang Ali ngapain?" tanya Raya mengagetkan Ali. Ali yang melihat Raya langsung mengambil kaosnya dan memakainya.
"Apa yang kamu lakukan disini?" bentak Ali. Raya sedikit kaget mendengarnya, namun mencoba tetap tenang.
"Aku yang seharusnya tanya! apa yang bang Ali lakukan? bang Ali tidak sholat? Abang melakukan perbuatan musrik? menyembah selain Allah?" Raya tak mau kalah.
"Tau apa kamu? pulanglah! jangan ikut campur!" Ali mulai marah pada Raya. Raya yang merasakan aura tak bersahabat dari Ali memundurkan langkahnya.
"Pulanglah dan jangan keluar rumah setelah Magrib!" lanjut Ali. Raya hanya diam tak menjawab.
"Pergi!" bentak Ali.
Raya merasa sakit di dadanya saat dibentak Ali, dia pun berlari meninggalkan Ali. Entah kenapa tiba-tiba Raya menangis mengingat suara keras Ali. Namun saat agak jauh dari rumah Ali, Raya tersadar jika dia ingin mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya pada Ali. Raya pun kembali ke rumah Ali. Kali ini dia mencari tempat yang menurutnya aman dari pandangan Ali. Raya melupakan tangisannya.
Ali memulai lagi ritualnya dari awal. Karena yang sudah dilakukannya tadi telah digagalkan oleh Raya.
"Kenapa perempuan itu muncul disini? mengganggu saja!" Ali mulai tak konsentrasi. Berulangkali dia salah mengucap mantra.
Ali kembali mengucap mantra pemanggil Roh. Sesembahan yang dia berikan sudah tersaji di atas meja lengkap dengan atributnya. Tak berapa lama, angin kencang menerpa. Raya yang dari tadi tak merasakan apa yang dirasakan Manda, kini mulai gelisah.
Aura mistis mulai dirasakannya. Seketika terlihat banyak makhluk halus mengelilingi Ali. Raya terus membaca ayat kursi dan surat surat lain yang dihafalnya. Dan ayat ayat suci yang dibaca Raya membuatnya terlindungi dari penampakan makhluk halus tersebut .
Raya terus melihat kejadian aneh di depannya. Raya yang sejak kecil sudah bisa melihat penampakan aneh tidak takut dengan makhluk halus yang ada di sekitar Ali. Raya terus mengikuti kelanjutan ritual Ali.
Ali pun mempersembahkan ayam hitam yang tadi siang disembelihnya sebagai sesembahan. Makhluk halus yang mengelilinginya tak ada yang mendekat. Mereka hanya mengelilingi Ali saja.
Tak lama sosok makhluk muncul dihadapan Ali. Ali seperti mengatakan sesuatu pada makhluk tersebut, tapi tak terdengar oleh Raya. Seketika makhluk tersebut melahap habis sesembahan dari Ali dan langsung menghilang.
Ali kemudian membacakan mantra lagi yang membuat makhluk halus disekitarnya satu persatu meninggalkan Ali. Raya semakin merinding, dia tak menyangka jika Ali mempunyai kekuatan spiritual seperti itu.
Raya memperhatikan sekeliling. Makhluk halus yang melewati Raya hanya menatapnya dan meninggalkan tempat itu. Tak ada satu pun makhluk yang mendatangi Raya. Sepertinya mereka tahu jika Raya bisa melihat mereka.
Ali pun meninggalkan tempat sesembahan dan masuk ke dalam rumah. Sedangkan Raya langsung berlari pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Wulan Sari
bikin merinding tapi asoy.... mantap thor
2021-05-16
1
Perjuangan cinta Tuan Muda
syuka critanya kak. ( like dlu ya kak. dkunganku slalu utkmu. salam dari Asisten Pribadi Tuan Muda.
2021-04-07
1