Raya, Lily dan Manda merasa heran karena Nina langsung pergi tanpa berkata apapun.
"Mungkin banyak pembeli!" tunjuk Manda pada orang orang yang datang membeli makanan. Mereka bertiga melanjutkan sarapannya.
"Nenek kamu tadi kemana? masih pagi sudah menghilang saja!" Lily pun masih penasaran dengan kepergian nenek Sari di pagi hari.
"Mungkin ke kebun karet. Bagaimana kalau setelah sarapan kita kesana? seru disana!" ajak Raya pada Lily dan Manda.
"Habiskan dulu sarapannya..mubazir nanti!" sanggah Manda.
Mereka bertiga sedang asik menikmati sarapan, meskipun semua orang memandang mereka dengan heran. Raya dan teman temannya tak menghiraukannya.
Lily yang sedang melihat pemandangan kampung sambil mengunyah makanannya, tak sengaja matanya tertuju pada pemuda yang tak asing baginya. Lily berusaha mengingat siapa pemuda ganteng yang dilihatnya itu. Manda yang penasaran dengan apa yang dilihat Lily berusaha mencari tau.
Manda langsung terpesona dengan pemandangan di depan matanya.
"Gak nyangka di kampung ini ada pemuda ganteng sekali! Apa dia sudah menikah seperti perempuan yang ada di sini?" tanya Manda entah pada siapa karena pandangannya tak berpaling pada pemuda tadi.
Raya yang juga penasaran, akhirnya ikut mencari keberadaan orang yang dibicarakan kedua sahabatnya itu. Raya yang malam sebelumnya melihatnya sekilas masih bisa mengingat wajah pemuda itu.
"Dia yang sudah menolongku kemarin!" Raya langsung berlalu meninggalkan kedua temannya yang masih asik memandang pemuda tersebut.
"Mau kemana Ray?" tanya Lily.
"Berterimakasih padanya!" jawab Raya tanpa menoleh lagi. Lily akhirnya ingat jika pemuda tersebut yang sudah menolong Raya saat akan tertabrak mobil. Lily pun ikut berlari mengejar Raya.
Manda yang tak tau apapun akhirnya menyusul mereka.
"Bang..Abang yang semalam menolong aku kan? namaku Raya. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih karena sudah ditolong." Ucap Raya mengulurkan tangannya hendak berkenalan.
"Ali.." jawab Ali tanpa membalas uluran tangan Raya.
"Saya cucunya nenek Sari, bang Ali tau kan?" tanya Raya.
"Iya saya sudah tau!" Ali pun segera pergi meninggalkan Raya karena Lily sudah sampai menghampiri mereka. Begitu juga dengan Manda.
"Cepet banget sih larinya? kan capek mengejarnya. Mana pemuda tadi? beneran ganteng kan kalau dari dekat?" tanya Manda masih ngos ngosan.
" Sudah pergi! "Jawab Lily. Raya hanya mengangkat bahunya. Mereka pun kembali ke warung makan tadi karena tas mereka masih ada di sana.
Raya dan teman temannya sangat terkejut karena meja mereka sudah dibersihkan oleh pemilik warung. Mereka pun mengambil tas masing masing.
" Maaf pak, tapi kami belum selesai makannya. Kenapa sudah dibereskan?" tanya Raya membuka dompetnya hendak mengeluarkan uang untuk membayar makanannya.
"Warung kami sudah mau tutup. Kalian pergilah! tidak perlu membayar,anggap saja kami sedekah!" kata pemilik warung, yaitu ayah Nina.
"Tapi pak?" tanya Raya.
"Kalian dari kota kan? sebaiknya kalian pulang ke kota kalian dan jangan kembali lagi ke kampung ini!" bentak pak Arif,ayah Nina.
"Bapak siapa? mau mengusir kami? nenek Raya namanya nenek Sari. Beliau masih tinggal di sini! Apa hak kalian mengusir kami?" Lily merasa keberatan dengan perlakuan tak sopan dari warga yang diwakili pak Arif.
"Sudahlah! kita pulang saja!" kata Raya.
"Tapi Ray?" Lily masih tidak terima. Raya dan Manda segera menyeret Lily meninggalkan warung makan tersebut. Kini mereka melanjutkan perjalanan menuju kebun karet tempat nenek Sari bekerja.
Sesampainya di sana, suasana sangat sepi. Tak ada orang pergi mengambil karet dari pohonnya. Raya, lily dan Manda sangat heran. Mereka memperhatikan sekeliling yang ternyata memang sepi. Tiba-tiba ada dua pria kampung yang menghadang mereka.
"Apa yang kalian lakukan disini? bukankah tadi Pak Arif sudah bilang agar kalian keluar dari kampung ini!" kata salah satu pemuda itu.
"Memangnya apa urusannya dengan kalian? kenapa kami tidak boleh tinggal di kampung ini? bukankah ini juga kampung saya? Saya pernah tinggal di sini sewaktu kecil!" Raya pun membentak mereka.
"Kalau kami menyuruh kamu pergi.. ya pergi saja! kamu ini hanya membawa sial bagi kampung ini!" pria itu semakin marah dan hendak memukul raya yang ada dihadapannya. Raya hanya spontan menangkis dengan kedua tangannya. Namun ternyata Ali sudah ada di depannya menangkis serangan dua pria tadi.
"Mundur!" kata Ali pada Raya. Raya dibantu Lily dan Manda langsung menyingkir.
Terjadilah perkelahian antara Ali dan dua pria tadi. Mereka mengeluarkan jurus-jurus andalan mereka. Ternyata di kampung ini para lelakinya memiliki kekuatan beladiri masing masing.
Sepertinya kekuatan Ali masih lebih unggul dibanding kedua pria tadi. Buktinya Ali bisa mengalahkan mereka berdua. Dua pria tadi pun lari meninggalkan Ali.
"Terimakasih..kamu sudah menolongku lagi?" ucap Raya.
"Pergilah dari kampung sini! pergi sejauh jauhnya ! Kalau bisa jangan pernah kembali lagi." Kata Ali yang segera meninggalkan mereka bertiga.
"Apa alasannya kami harus pergi. Nenekku saja masih tinggal disini!" teriak Raya pada Ali yang semakin menjauh, namun masih bisa mendengar teriakan Raya dengan jelas. Ali berhenti dan memperhatikan Raya sekilas, namun segera dia melanjutkan perjalanannya. Raya sangat geram dibuatnya.
"Sudah Ray..ayo kita pulang!" ajak Lily.
"Kenapa kita tidak ke sungai saja Ray? bukankah kamu bilang sungai di sini masih sangat jernih!" usul Manda.
"Iya betul, aku jadi ingin mandi di sungai!" sahut Lily.
" Ya sudah! kita ke sungai saja. Siapa tahu bisa menenangkan diri!" kata Raya kemudian. Mereka bertiga pun pergi ke sungai yang ada di kampung itu.
Ternyata memang benar yang dikatakan Raya,jika sungai disana memang masih sangat jernih. Mereka bertiga pun mandi di sungai dengan sangat senangnya. Sedang asyiknya menikmati air sungai yang segar itu, mereka dikejutkan oleh beberapa pria kampung lagi.
Lily dan Manda yang melihat mereka menjadi ketakutan. Para pria itu pun menyuruh mereka meninggalkan sungai tersebut. Lily dan Manda lari terbirit-birit dan pulang ke rumah.
Sementara itu, Raya yang sedang rebahan di sebuah batu sambil memejamkan matanya menikmati segarnya udara di sana menjadi heran karena tidak mendengar suara lily dan Manda lagi. Ketika Raya membuka mata, dia sangat terkejut melihat beberapa pria sudah berdiri memandangnya.
" Mau apa kalian? apa yang kalian lakukan disini?" Raya langsung berdiri mencari tempat aman. Para pria itu pun tertawa bersamaan.
"Bukankah kami sudah bilang agar kamu segera meninggalkan kampung ini? Tapi sepertinya kamu dan teman-temanmu justru menikmatinya!" kata salah seorang pria itu.
"Memangnya Apa masalah kalian? sudah aku katakan ini juga kampungku dan aku berhak untuk tinggal di sini!" bentak Raya memberanikan diri.
"Sini kamu!" seorang dari mereka menyeret Raya ke pinggir sungai. Bahkan dia sudah menampar pipi Raya yang mulus itu. Raya juga mendapat luka di kakinya karena terbentur batu.
"Hey...Apa yang kalian lakukan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
diksiblowing
kenapa jd diusir
2022-06-17
1
Wulan Sari
ada misteri apa ya sehingga orang orang mengusir mereka untuk pergi meninggalkan kampung itu?
2021-05-16
1