Manda terus berlari pulang ke rumah nenek Sari. Dengan nafas terengah-engah, Manda menyandarkan tubuhnya pada tiang penyangga yang ada di teras. Manda pun menarik nafasnya dalam-dalam.
Manda mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah. Sunyi dan sepi. Itu yang dirasakan Manda saat ini. Jika siang hari suasana sangat menyenangkan, berbeda dengan suasana malam hari yang sepi mencekam.
Manda pun beranjak masuk ke dalam rumah. Saat hendak membuka pintu, ternyata pintu sudah terbuka sendiri. Manda mengurungkan niatnya untuk masuk. Jantungnya yang dari tadi deg degan, kini semakin ingin meloncat keluar. Manda merasa merinding di sekujur tubuhnya.
"Kamu pulang sendiri? mana Raya?" tiba tiba saja nenek Sari sudah berdiri di hadapan Manda. Manda sungguh terkejut namun di tenangkannya sendiri hatinya.
"Nenek bikin kaget saja! Raya masih di rumah bang Ali. Dia belum mau pulang!" jawab Manda masih dengan nafas tersengal-sengal.
"Masuklah! tidak baik keluyuran di luar rumah jam segini. Teman kamu sudah ada di dalam." nenek Sari mendahului Manda masuk ke dalam rumah. Manda pun mengikuti dari belakang. Sesekali Manda melihat keluar rumah dan merasakan bulu kuduknya berdiri.
Saat Manda hendak menutup pintu, masih terlihat olehnya penampakan makhluk halus tak jauh dari rumah nenek Sari. Segera Manda menutup pintu tersebut.
Manda segera menemui Lily di dalam kamar. Ternyata Lily sedang rebahan sambil memainkan ponselnya.
"Kamu tadi kemana? tiba tiba menghilang saja!" Manda langsung ikut rebahan di samping Lily.
"Aku tertidur di kamar sebelah. Perasaan sebelumnya aku masuk kamar ini. Begitu bangun sudah ada di kamar sebelah!"Jawab Lily enteng.
"Kamu sendiri darimana?" tanya Lily kemudian.
"Cari kamu lah! kita pikir kamu hilang!" jawab Manda.
"Raya?"
"Nyasar di rumah bang Ali!" Manda tersadar jika dia menyinggung nama Ali di depan Lily. Apalagi membawa nama Raya, Lily pasti cemburu.
Manda dan Lily hanya berdiam diri di dalam kamar. Tak ada percakapan lagi diantara mereka. Mereka berdua pun asik dengan ponsel masing masing.
🌷🌷🌷
Saat berlari meninggalkan rumah Ali, tiba-tiba Raya tersandung tepat di depan rumah Ali. Ali yang baru saja menutup pintu rumahnya terkejut mendengar suara benda jatuh dan mengaduh. Ali membuka kembali pintu rumahnya. Dia lebih terkejut lagi ketika melihat Raya sudah tersungkur.
Ali segera menghampiri Raya. Raya yang mengetahui Ali menghampirinya menjadi salah tingkah. Niatnya mau menghindar malah ketahuan.
"Kenapa kamu masih disini?" tanya Ali khawatir.
"Aku mencari Manda tapi tidak ketemu. Sepertinya aku ditinggal pulang!" Raya pun mencari alasan.
" Lalu kenapa kamu tidak pulang saja?" Ali membantu Raya berdiri.
"Ini juga mau pulang. Tapi jalanan gelap, jatuh deh!" Raya mencoba berdiri dengan bantuan Ali, namun kakinya kaku. Sepertinya kaki Raya keseleo. Ali pun menggendong Raya dan membawanya masuk ke dalam rumah. Raya pun merasa nyaman berada dalam gendongan Ali. Baru kali ini Raya merasakan dekat dengan lelaki.
"Kamu sengaja melihat ku tadi? bukankah aku sudah menyuruhmu pulang?" Ali pun berkata pada Raya dengan nada tinggi. Raya hanya diam tak bersuara. Dia bingung mau menjawab apa?
Ali mendudukkan Raya di bangku panjang yang ada di teras rumahnya dan memijit kaki Raya yang keseleo. Ternyata kaki Raya juga lecet karena terbentur batu. Ali pun mengobati kaki Raya yang luka.
"Luka di kaki yang satunya belum sembuh, sudah ditambah lagi. Tidak ingin punya kaki lagi?" ucap Ali. Raya tak bisa menjawab kata kata Ali. Memang baru kemarin kakinya terluka di sungai dan belum sembuh. Kini sudah ditambah luka lagi.
" Ini musibah, aku juga tidak menginginkannya." Jawab Raya.
" Kalau kamu berdiam diri di rumah pasti tidak akan terjadi seperti ini! memangnya apa yang kamu lakukan di sekitar sini. Malam malam lagi!" tanya Ali.
"Aku dan Manda sedang mencari Lily yang tak pulang sejak tadi siang. Kami cemas, gak taunya berjalan sampai sini." jelas Raya.
"Bang Ali ketemu Lily gak, hari ini?"tanya Raya kemudian.
"Tadi siang aku ketemu dia di sungai. Dia hanya melihatku saja, saat aku tanya langsung pergi." jawab Ali.
"Bang..kenapa kamu hanya sendirian tinggal disini? saudara saudara kamu dimana?" tanya Raya lagi. Ali hanya diam tak menjawab.
"Sebaiknya kamu segera pergi dari kampung sini, demi kebaikanmu!" Ali memandang Raya, Raya menatapnya balik.
" Memangnya kenapa bang? kenapa aku tidak boleh tinggal disini? ini juga kampungku! aku lahir di sini!" Raya terlihat bersedih. Dia pun mulai menangis.
"Aku tidak bisa menceritakan nya padamu. Tapi jika aku boleh kasih saran, sebaiknya kamu segera kembali ke kota" Ali kembali memandang Raya dan mengusap air matanya.
"Kenapa aku tidak boleh tau alasannya? jika memang masuk akal, aku bisa meninggalkan kampung ini dengan segera. Lagipula nenekku masih disini. Aku harus memastikan jika keadaan beliau aman." Ali tidak bisa berkata apa apa lagi. Dia pun diam.
"Sudah selesai.. coba gerakkan kakimu!" Ali membantu Raya berdiri untuk menggerakkan kakinya yang keseleo tadi. Masih terasa nyeri, namun Raya mencoba untuk melangkahkan kakinya. Karena masih belum kuat, Raya pun terjatuh. Dengan sigap Ali menangkap tubuh Raya.
"Maaf.." Ali memapah Raya untuk duduk kembali ke kursi.
"Terimakasih" ucap Raya.
"Mari saya antar pulang!"
"Iya.."
Ali menyalakan motornya untuk mengantar Raya pulang. Meskipun jarak rumah mereka tidak terlalu jauh, namun jika jalan kaki apalagi dengan kaki Raya yang cedera sudah pasti mereka akan lama sampai di rumah nenek Sari.
Ali membonceng Raya sampai di rumah nenek Sari. Manda yang mendengar suara motor, langsung keluar membukakan pintu.
" Raya kamu kenapa?" Manda langsung menghampiri Raya yang berjalan pincang dipapah Ali.
"Aku terjatuh! syukurlah ada bang Ali yang menolong!" Raya beralih pegangan pada Manda. Ali pun segera pamit.
"Terimakasih ya bang.."Ucap Raya dan Manda bersamaan. Ali hanya mengangguk dan segera melajukan motornya pulang. Manda memapah Raya masuk ke dalam rumah.
Di dalam sudah ada Lily yang memandang Raya dengan pandangan tak sukanya.
"Bantu Raya ly!" kata Manda. Lily tak menjawab, dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Manda memapah Raya ke dalam kamar.
"Kamu tadi kemana Ly?" tanya Raya memecahkan keheningan karena dari tadi Lily tak bersuara.
"Aku gak kemana mana!" jawab Lily kemudian.
"Lily bilang tidurnya berpindah ke kamar sebelah!" sahut Manda.
"Tapi tadi bang Ali bilang bertemu kamu di sungai.Apa kamu kesana?" tanya Raya lagi. Lily langsung memandang ke arah Raya dengan sinis.
"Kamu ada hubungan apa sama bang Ali? sepertinya dekat banget?" tanya Lily mulai menunjukkan rasa cemburunya.
"Tidak ada! Bang Ali hanya menolongku karena tadi aku terjatuh!" jawab Raya.
"Selalu? selalu terluka dan selalu bang Ali yang menolong? kebetulan gitu? tak ada orang lain kah di kampung ini yang menolongmu selain bang Ali?" Lily mulai meninggikan suaranya.
"Kamu kenapa ly?" tanya Raya heran.
"Sudah sudah! ini sudah malam. Tidak baik berteriak nanti di dengar tetangga!" Manda menengahi karena mulai tak nyaman dengan pertengkaran Lily dan Raya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Wulan Sari
lily menyembunyikan sesuatu masih jadi misteri ada apa sebenarnya...mari kita lanjutkan membaca
2021-05-16
2
Suparlik Lilik
lanjut
2021-01-17
1
Fahny Zahra Maharani
lanjut dong😂😂
2021-01-17
1