Delon duduk bersandar dibangku taman belakang rumahnya. Dengan tatapan kosong ia memandang langit gelap.
Huuuffffz. Ia menarik nafas panjang.
Delon terlihat seperti membawa beban berat dikepalanya.
Kelunting....tanda pesan singkat masuk
"Lusa aku pulang ke indonesia, apa kamu tidak ingin menjemputku di bandara? " clara
Delon hanya membuka pesan tersebut tanpa membalasnya. Ia mengembalikan hp ditempat semula. Ia kembali menyandarkan kepalanya dibangku. Pikirannya melayang kemasa lalu.
_~_4 tahun yang lalu
Delon dan kinara menyaksikan randi yang sedang bertanding balap motor. Mereka begitu bersemangat menantikan pertandingan ini, dimana mereka bisa melihat dengan jelas sang juara bertanding.
"Randi" kinara melambaikan tangan pada randi
Randi melangkah menghampirinya lalu tersenyum.
"Ciee sang juara" kinara mengoda
"Tentu, siapa dulu" randi bangga
"Selamat ya bro" delon merangkul randi
"Thanks sob" randi
"Aku beli minum dulu ya, kalian hauskan? " kinara
"Apa perlu aku temani?" delon
"Gak usah, dekat ini"kinara
"hati-hati kalau gitu" randi
"Hem" kinara
Laki-laki pada umumnya tak banyak bicara, mereka lebih suka mainkan hp ketika bersama.
Seperti yang dilakukan randi dan delon saat ini, mereka lebih memilih memainkan game sambil menunggu kinara.
Hanya ada dua sampai tiga kata yang terucap, itu pun membahas soal game masing-masing.
"Kalau dilihat-lihat kinara cantik juga ya" randi tiba-tiba dan seketika membuat delon menghentikan game nya
"Namanya juga cwek rand, pasti cantiklah" delon
"Sepertinya aku jatuh cinta sama dia" randi merona
"Hah? " delon terkejut "kamu serius?" lanjutnya
"Hem" randi memandang ke arah kinara. " aku ingin menyatakan perasaanku sama dia, kira-kira diterima gak ya" lanjutnya.
"Kalau kamu memang serius suka sama nara, kamu harus buktikan jangan pernah buat nara sedih apalagi nangis. Kalau kamu sampai menyakiti nara, kamu akan berhadapan denganku" cetus delon
"Kamu bilang gini bukan karna kamu juga suka sama nara kan?" randi
"Eee... Enggak, aku hanya tidak mau kinara sakit hati. Dia gadis yang baik" delon mengelak.
Sepertinya aku memang harus mundur. Delon
Seperti yang direncanakan sebelumnya, randi menyatakan perasaannya pada kinara malam ini.
Kini ia menyiapkan diri dengan jawaban yang akan ia dengar dari kinara.
"Gua cabut duluan yak" delon
"Loh kok cabut, kamu disini aja temani aku" randi
"Gila lu, kamu mau jadiin gua kambing conggek disini hah? " delon kesel
"Please please please, temani yaa" randi memohon
"Oke, kalau aja lu bukan sohib gua udah gua gibeng lu" delon
Randi hanya tertawa mendengar perkataan delon.
Kini randi dan kinara saling berhadapan, kinara yang bersikap malu-malu membuat nyali randi seakan hilang sebelum berbicara.
"Nara" randi meraih tangan kinara dan mengenggamnya
"Hem, kenapa" kinara
"Berpacaranlah denganku" randi menunduk
"Hah" kinara terkejut
"Eee pacaran denganku, kamu mau kan?" randi menatap kinara penuh harap.
"Apa kamu yakin" kinara
"Hem, aku yakin" randi
Kinara tampak malu dengan jawaban yang akan ia lontarkan pada randi. Ia membungkukkan tubuhnya pada kaki, menundukkan kepala menyembunyikan wajah yang merah merona karna malu.
"Nara, berpacaranlah denganku? " randi menyatakan lagi
"Eee iya" kinara tersenyum malu
"Sungguh?" randi girang
Kinara mengangguk tersenyum
"Berarti sekarang kita resmi pacaran? " randi
"Hem" kinara
"Sekarang kamu pacarku kan?" randi memastikan
"Ee iya" kinara tersenyum malu
randi meraih tubuh kinara dan memeluknya penuh cinta dan Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka.
"Sekarang kamu boleh mengangguku lebih dari ini, sering-seringlah merepotkanku. Karna aku akan senang hati menerima semua itu darimu" randi
Kinara hanya tersenyum mendengar ucapan randi. Ia hanya mempererat pelukkannya.
Rasa sakit ini masih bisa ku tahan, demi kebahagiaan orang yang sangat aku cinta. Delon menatap mereka dari kejauhan.
"Ehem, udah kalik pelukkannya. Mau sampai kapan gua jadi nyamuk disini?" delon melangkah mendekati mereka.
Seketika kinara melepas pelukkan randi, kali ini wajah kinara merah merona karna malu.
"Elu tuh ya, ganggu moment sweet gua aja" randi kesel
"Apa lu bilang, coba bilang sekali lagi" delon makin kesel melayangkan jitakkan dikepala randi
"sorry, udah jangan marah gitu dong. Sohib lu lagi pada bahagia nih" randi
"Oke... Selamat buat kalian. Gua cabut dulu, dan jangan ditahan" delon
"Dihhh....siapa yang mau nahan" randi nyengir dan pasang muka menyebalkan.
Delon tidak menjawab, ia hanya melayangkan satu jitakkan lagi dikepala randi.
Biarkan aku dengan luka ini, asalkan aku masih bisa melihatmu tersenyum seperti itu nara. saat ini aku hanya butuh waktu untuk mengubur perasaan yang kumiliki ini. Delon melangkah pergi
_-_
Setelah makan malam dirumah keluarga park, kinara kembali kerumah tante dewi. Ia belum mengizinkan kinara pulang kerumah papa hadi.
Demo dan nian setelah sampai, mereka langsung masuk kamar dan beristirahat. Sepertinya mereka begitu capekan hari ini. Kinara lebih memilih duduk santai didekat kolam.
Sebenarnya kinara merasakan hal yang sama seperti mereka, namun ia kembali teringat dengan kata-kata delon tadi.
Aaaarggg.... Kenapa aku semakin penasaran dengan kata-kata delon tadi sih. Kinara
"Nara" tante dewi ikut duduk disamping kinara
"Aa tante, kenapa belum tidur? " kinara
"kamu sendiri kenapa belum juga tidur?" tante dewi
"Belum ngantuk tan" kinara
"bagaimana prasaan kamu setelah dari sana? Apa kamu akan membatalkan perjodohan ini? " tante dewi
"keputusan nara masih sama tante" kinara
"Apa kamu yakin?" tante dewi ragu
"hem, walau nara tau hati kecil ini belum siap menerima sosok pria lain namun nara akan berusaha untuk itu" kinara
"Tante yakin, rani disana pasti bahagia dengan keputusanmu. Begitu juga dengan randi, ia akan bahagia jika kamu bahagia" tante dewi mengusap rambut kinara lembut.
Kinara hanya menatap dengan senyum tipis.
Mungkin benar yang dikatakan tante dewi, gak selamanya juga aku harus menutup hatikan. Dua tahun ini sudah cukup bagiku untuk sendiri. Kinara
_-_
Kinara mulai magang seperti biasanya. Sepertinya Pertemuan semalam tak berdampak besar dikehidupan kinara. Kinara mengedarkan pandangan.
Tumben tuan muda belum datang jam segini. Apa mungkin ia marah dengan ku karna semalam? arrrgggggg.... Kinara mengacak-ngacak rambutnya
*semalam
Kinara duduk bersantai ditaman bersama tuan muda. tuan muda menatap kinara yang masih malu-malu terhadapnya.
Kinara hanya bisa mencuri pandang saat ada kesempatan, ketika pandangan mereka bertemu kinara dengan cepat memalingkan pandangannya ketempat lain. Agar tuan muda tidak melihat wajah kinara yang merona ketika bertemu pandang dengannya.
Tuan muda meraih tangan kinara.
"Apa ada yang ingin kamu katakan padaku?" tuan muda
"Aku tidak tau apa ini perlu aku katakan padamu atau tidak" kinara menunduk
Tuan muda meraih tubuh kinara agar mereka bisa saling menatap saat berbicara.
"Tidak perlu takut, katakan saja. Aku ingin mengetahui semua dari mulutmu langsung" tuan muda
"Tapi aku tidak ingin kamu kecewa setelah mendengarnya" kinara
"Aku akan lebih kecewa kalau kamu tidak mau mengatakannya" tuan muda mendonggakkan wajah kinara "apa kamu ingin memutuskan perjodohan ini? Lanjutnya
"Tidak tuan, bukan soal itu" jawab cepat kinara
"Kalau bukan itu lalu apa yang menganggu pikiranmu?" tuan muda
Haruskah aku mengatakannya? apa ia akan kecewa denganku setelah mendengarnya? Kinara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Aqiyu
ngomongin mantan nih.....
2021-09-09
2
Ratiah Nursafitri
jangan da masalah yang serius ya.
2020-07-11
4