Bangkit (part 2)

Sepanjang perjalanan kinara hanya diam, ia mencoba mengingat-ingat kembali pria disampingnya. Sesekali kinara mencuri pandang pria tampan itu, berharap ingatan sekecil apa pun itu muncul di kepalanya.

Aarrrr....kalau kita tak saling mengenal paling tidak kita pernah ketemu bukan. Dimana dan kapan kita ketemu? Ayo nara ingat-ingat lagi. Kinara

Sambil mengacak-ngacak rambutnya, frustasi karna tak ada ingatan yang terlintas bersama tuan muda.

"Kenapa? Apa kau merasa pusing?" ucap tuan muda sembari menata rambut kinara dengan perasaan khawatir.

"Tidak tuan, hanya saja..."tidak dilanjutkan oleh kinara.

Nanti kalau aku ditertawakan gimana, kan malu. Biarlah, toh kita gak akan pernah ketemu lagikan. Anggap saja ini bonus buatku hari ini. Kinara

"Hanya saja?" dan lagi tuan muda mengangkat alisnya, kini disertai kerutan dibagian matanya.

"Hhhhhh...oiya tuan kita belum kenalan secara resmikan. Saya kinara, panggil saja nara tuan" mengulurkan tangannya sembari tersenyum.

"Hebat sekali kau, baru saja nangis-nangis sekarang sudah senyum-senyum. Dasar wanita" cetus tuan muda.

"Heyy...saya bukan type wanita yang meratapi nasib terlalu lama ya. Dan saya tidak suka orang lain tau apa yang saya rasa, yang saya harapkan mereka hanya tau saya bahagia. Mengerti tuan?" kinara

"Yyy...terserahlah" tuan muda

_-_

Sampailah mereka dialamat yang diberikan kinara tadi, kinara keluar dari mobil sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada sekertaris tom.

"Tuan benar tak ingin mampir dulu? Sekedar minum teh?" kinara menawari

"Gak" tuan muda

"Baiklah, terima kasih sekali lagi tuan" kinara berlalu dan berjalan menjauh. Sampai didepan pintu kinara melambaikan tangan.

"Terima kasih tuan, hati-hati dijalan" teriak kecilnya sebelum mobil melaju.

Tuan muda hanya tersenyum bahagia melihat kinara.

Tak salah jika saya menyukaimu gadis pirang. Tuan muda

"Kita kemana tuan" ucap sekertaris tom

"Pulang" tuan muda

Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah, tak ada satu katapun yang terdengar. mereka tenggelam dengan pikiran masing-masing.

_-_

"nara kesini pasti ada sesuatu kan?" tanya tante dewi.

Tante dewi adalah kakak dari mamaku. Satu-satunya anggota keluarga dari mendiang mama. Tante dewi begitu baik padaku, dulu ia sempat memintaku tinggal bersamanya namun aku tolak. Bukan tanpa alasan, aku bertahan dirumah itu demi papa. Karna aku tidak mau kehilangan papa seperti kehilangan mama dulu.

"Tante, nara gakpapa kok. Hanya kangen saja sama tante, nian dan demo" ucap kinara bohong.

"Kamu yakin sayang? Mereka tak memperlakukanmu dengan kasar kan? Mereka baik sama kamu kan?" tante dewi khawatir

"Yakin tante, tente dewi bisa lihat sendiri kan kalau kinara baik-baik saja" kinara mencoba menyakinkan tante dewi. Tante dewi hanya tersenyum, ia percaya kalau keponakannya ini tak akan bicara yang akan membuatnya cemas. Sesakit apa pun itu, kinara tak akan buka suara yang akan membuat orang lain khawatir terhadapnya.

"nara? " ini tian anak tante dewi. Umurnya tak jauh beda dengan kinara. Bahkan mereka seangkatan hanya saja beda jurusan.

"Kak nara" berlari dan memeluk kinara, mencurahkan rasa rindunya. Ini demo anak tante dewi paling kecil. Demo sangat dekat dengan kinara. Bahkan demo terlihat manja ketika bertemu. Kinara begitu menyayanginya seperti adik sendiri.

"Kak nara, demo kangen tauk. Udah lama gak main kesini kemana kak? Gak kangen ya sama demo?"cetus demo disertai wajah kesalnya.

"Kak nara sibuk sayang, habis kuliah terus kerja part time. Jadi gak ada waktu buat kesini. Maaf yaa, kak nara kangen kok sama kalian apalagi sama demo" ucap kinara sambil tersenyum. Membuat demo ikut tersenyum senang.

"Udah mandi sana dulu, bau tauk!" cetus nian kepada adiknya. Kinara hanya tersenyum melihatnya.

"Iya iya bawel banget sih" ucap demo kepada kakaknya, ia merasa nian sudah mengacaukan moment indahnya bersama kinara. "Kak nara, nanti ngobrol lagi ya? Sambungnya

"Iya demo" kinara

"ma, nian juga masuk ke kamar ya" nian. Ia tau kalau mamanya ingin berbicara empat mata sama kinara. Mangkanya nian memberikan waktu berdua untuk ibunya.

Tanpa menunggu lagi tante dewi langsung pada intinya.

"Apa wanita itu memarahimu lagi?" ucap tante dewi seketika setelah ia memastikan kalau nian dan demo sudah masuk kamar masing-masing.

Kinara hanya mengangguk mengiyakan, tapi ia tak bercerita soal pukulan dipunggungnya tadi. Karna kinara tau, kalau tante dewi sampai tau ia bakal kerumah dan mengamuk sama mama diana dan papa. Dan semua itu juga bakal berdampak pada kinara.

"Tapi tidak sampai memukulmu kan?" Tante dewi mengecek semua bagian tubuh nara. sepertinya tante dewi tidak menemukan apa yang ia cari, terlihat dari wajahnya yang tersenyum tipis pada kinara.

"Tidak tante, tante lihat sendirikan kinara gakpapa" kinara menyakinkan

"Nara, tinggal sama tante aja ya? Tante mohon?! " tante dewi

"Tante kan tau tujuan nara tetap tinggal disana" menolak pelan

"Apa karna papa kamu?" tante dewi

"Buat apa nara bertahan disana untuk papa tan, sedangkan nara tau papa gak mungkin nenggok ke arah nara" suaranya mulai terdengar gentar. "nara tinggal disana untuk tujuan lain tante, yang belum bisa nara dapatkan sampai sekarang"

"Apa ini menyangkut mamamu?" tante dewi

Kinara menganggukkan kepalanya.

"Apa kamu kembali berfikir tujuan awalmu?" tante dewi memastikan

Lagi-lagi kinara hanya menganggukkan kepalanya. Tujuan awal kinara adalah merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik mendiang ibunya.

"apa kamu tau apa yang harus kamu ambil dari mereka? Sesuatu yang berharga bagi mamamu?" tante dewi bertanya.

Kinara tampak berfikir sebelum menjawabnya.

Sesuatu yang berharga untuk mama? Tapi apa. Kinara

"Mungkin semua yang mereka miliki tante" kinara

"Kamu salah sayang, kamu tau sendirikan mamamu tidak gila harga seperti wanita itu. Jadi buat apa semua harga itu. Mamamu tak memerlukan itu semua nara" tante dewi menjelaskan.

Kinara tampak binggung mendengar ucapan tantenya, tapi yang dibilang tante dewi memang benar adanya. Mama tidak membutuhkan semua itu. Lalu apa yang harus kinara ambil dari mereka.

"Lalu apa tante?" kinara mencoba mencari jawaban dari tante dewi. Bagaimana pun tante dewi yang lebih tau soal mama.

"Filla" tante dewi

"filla? Maksud tante filla yang di dekat pantai itu?" kinara memastikan.

Tante dewi menganggukkan kepala

"Tapi tante ibu bakal sulit buat nara, papa begitu memprivasikan filla itu. Bahkan nara sendiri sudah lama tidak ke sana" kinara

"Tapi itu milik mamamu, tempat dimana mamamu dibesarkan sayang. Bahkan ketika kamu kecil mamamu sering membawamu kesana. Banyak kenangan indah kalian disana" tante dewi

Kinara mulai mengingat tempat itu, memang benar mama sering membawaku kesana. Banyak kebahagiaan kami yang terukir indah disana.

"Baik, nara akan ambil filla itu bagaimana oun caranya" tegas nara.

"Tante percaya kamu nara, tapi ingat jangan sampai mengorbankan dirimu untuk itu. Tante gak mau nara kenapa-napa" tante dewi begitu khawatir tampaknya.

"Tante dewi gak usah khawatir, nara bakal baik-baik saja. Percaya deh" kinara mencoba menyakinkan tantenya.

Mereka berpelukkan, tak ingin kehilangan satu sama lain. Kinara begitu menyayangi tante dewi, bahkan kinara menganggap tante dewi seperti ibu kandungnya sendiri.

Ma, nara janji nara akan mengambil apa yang seharusnya milik mama. Termasuk filla itu. Nara janji ma. Kinara

"Nara mengginapkan" tanya tante dewi penuh harap

Kinara tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Mereka tersenyum bersama dan kembali berpelukan.

_-_

Didalam rumah besar itu, tuan muda duduk termenung diruang kerjanya. Mencoba mencari apa yang ia inginkan.

"Tom" tuan muda

"Iya tuan, apa ada yang anda perlukan?" sekertaris tom mendekati tuannya.

"Kerja apa kinara setelah kuliah?" tuan muda

"Menyanyi dicafe XX tuan" sekertaris tom

"Apa! " tuan muda terkejut, pikirannya melayang ke hal-hal yang negatif

"Tuan muda jangan berfikir negatif dulu, nona kinara hanya bernyanyi menghibur para pengunjung. Penampilan nona juga sopan dan tertutup tuan. Saya menjamin itu" penjelasan sekertaris tom mendetail, agar tuan mudanya berhenti berfikir negatif tentang nona kinara.

"Syukurlah tom, awasi terus jangan sampai lenggah. Jangan biarkan tergores sedikitpun ditubuhnya. Kalau sampai itu terjadi, kamu yang akan menanggung akibatnya tom" ancam tuan muda

"Baik tuan, nyawa saya yang akan menjadi taruhannya" sekertaris tom menyerah

Terpopuler

Comments

Nur hikmah

Nur hikmah

seketaris Tom....Jery mna....hee

2021-01-05

4

Ratiah Nursafitri

Ratiah Nursafitri

semoga apa yang di harapkan kirana dan tantenya berhasil.

2020-07-10

4

Arry Dewanti

Arry Dewanti

Maaf thor, penulisannya seharusnya VILLA bukan FILLA. Semangaat thoorr 💪💪

2020-05-13

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kehidupan kinara
3 Bangkit (part 1)
4 Bangkit (part 2)
5 Dikamar nian
6 Penasaran
7 Kecemburuan tuan muda
8 Pertemuan kembali
9 Penjelasan
10 Filla
11 Keputusan kinara (part 1)
12 Keputusan kinara (part 2)
13 Hari pertama magang
14 Rencana mama diana
15 Kinara (part 1)
16 Kinara (part 2)
17 Pertemuan (part 1)
18 Pertemuan (part 2)
19 Pertemuan(part 3)
20 Delon
21 Kejujuran kinara (part 1)
22 Kejujuran kinara (part 2)
23 Keterungkapan
24 Clara
25 Sifat ganda tom
26 Adit (part 1)
27 Adit (part 2)
28 Adit (part 3)
29 Untuk yang pertama kali
30 Keingintahuan hadi
31 Keterungkapan (part 1)
32 Keterungkapan (part 2)
33 Kecemburuan clara
34 Kinara sakit (part 1)
35 Kirana sakit (part 2)
36 Kinara sakit (part 3)
37 Ketakutan diana dan rasya
38 Kinara sadar
39 Delon berkunjung
40 Pengorbanan delon
41 Operasi
42 Kekhawatiran dela
43 Dokter kukuh
44 Berkunjung
45 Kepedulian jessy
46 Penolakkan jessy
47 Diana dan rasya (part 1)
48 Diana dan rasya (part 2)
49 Penyesalan clara
50 Dipenjara
51 Nostalgia
52 Kesedihan clara
53 Masih sama
54 Persaingan dimulai
55 Bersaing (part 1)
56 Bersaing (part 2)
57 Perasaan yang terpendam
58 Penawaran
59 Ketulusan diana pada hadi
60 Kebimbangan kinara
61 Hadiah dari kinara
62 Perahu baru
63 Perhatian tuan muda
64 Jessy
65 Kekhawatiran
66 Minta maaf
67 Dipertanyakan (part 1)
68 Dipertanyakan (part 2)
69 Dipertanyakan (part 3)
70 Dipertanyakan (part 4)
71 Maksud kamu apa?
72 Gagal
73 Rasa nyaman
74 Akibat cemburu (part 1)
75 Akibat cemburu (part 2)
76 Gempar
77 Mulai menggila
78 Sekertaris tom
79 Make over
80 Konfrensi pres
81 Tidak disangka
82 Kebenaran
83 Dengan hati
84 Menyerah
85 Perhatian
86 Kamu terlalu polos
87 Gosip
88 Apa yang akan terjadi (part 1)
89 Apa yang akan terjadi (part 2)
90 Eyang
91 Sebuah takdir
92 Kembalinya imah
93 Mabuk
94 Menyebalkan
95 Cemburukah?
96 Cemburu & suka
97 Foto lama
98 Teror
99 Tuan & sekertaris
100 Sekertaris tom
101 Jawaban atas pertanyaan tak terucap
102 Gak semangat
103 Binggung
104 Masa lalu (part 1)
105 Masa lalu (part 2)
106 Bimbang
107 Sempurna dan meriah
108 Kado untuk jessy
109 Tarik ulur
110 Gelisah
111 Struk nilai
112 Makan BBQ
113 Tambah 1
114 Tersipu malu
115 Penyakit kepo
116 Surat
117 Sebuah kaleng
118 Memcari tahu
119 Visual
120 Hukuman
121 Cerita Fai
122 Kepedulian
123 Ketidak sengajaan
124 Semua demi cinta
125 Menunggu
126 Flasdist
127 Serangan pertama
128 Rencana
129 Dedektif Fai
130 Emosi
131 Karna aku juga seorang anak
132 Membujuk demo
133 Kamu bisa melepaskan semuanya disini...
134 Kamu...
135 Gila lu ya....
136 Tangkap dia...
137 Kembali
138 Akhirnya...
139 Bagaimana kalau aku...
140 Peran tak terduga
141 Ketiga kalinya...
142 Sianida
143 Gedung tua bomprong
144 Aku hanya ingin dekat denganmu...
145 Aku dijebak...
146 PDKT
147 Tuan baik-baik saja?
148 Yang disindir gak peka...
149 Clara lagi
150 Cerita delon
151 aku gak rela...
152 AKU!
153 ke makam
154 Debat
155 aku cuma khawatir...
156 Tuan muda
157 jess kamu kenapa sih...
158 Info rasya
159 Cemburu
160 dibalik senyuman
161 kamu ekspresikan...
162 labrak
163 itu pasti ulah kamukan?
164 aku gak rela kamu pergi...
165 faiii...?
166 delon? adit?
167 kamu nginep disini...
168 aku minta maaf...
169 hal penting apa?
170 apa jangan-jangan...
171 biar saya saja...
172 itu ma...itu
173 kamu kok bisa disini....
174 selama kinara bahagia, kenapa tidak...
175 Oh jantungku....
176 duuuaaarrrrr
177 Let's go
178 harus ya?
179 Dasar mesum
180 Jess ssstttt
181 buat apa?
182 Jangan marah dulu...
183 Dua botol
184 Gimana?
185 Sya...kamu salah
186 Jangan salahkan dirimu...
187 iya.. PENGECUT
188 Aku minta maaf
189 Ceritanya panjang
190 Tante...aku minta maaf
191 Seperti wanita
192 kamu kenapa?
193 ikuti saya
194 Gak apa-apa
195 Emmm
196 Nian kamu kenapa?
197 Nginap dihotel?
198 Tolong jaga bicaranya
199 percaya sama aku
200 puas?
201 Mau kesana bareng?
202 pulang bareng
203 Dag dig dug
204 GAK BOLEH
205 Tidak menyangka
206 Serius tuan?
207 Pinggitan
208 Bahas apa
209 Kak clara
210 Sudah siap?
211 Air mata
212 kecemburuan lisa
213 kamu menyukainya?
214 Bosan
215 Biarin saja
216 kasian kinara
217 Tidak apa-apa
218 Misi
219 Gugup
220 makan banyak
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Perkenalan
2
Kehidupan kinara
3
Bangkit (part 1)
4
Bangkit (part 2)
5
Dikamar nian
6
Penasaran
7
Kecemburuan tuan muda
8
Pertemuan kembali
9
Penjelasan
10
Filla
11
Keputusan kinara (part 1)
12
Keputusan kinara (part 2)
13
Hari pertama magang
14
Rencana mama diana
15
Kinara (part 1)
16
Kinara (part 2)
17
Pertemuan (part 1)
18
Pertemuan (part 2)
19
Pertemuan(part 3)
20
Delon
21
Kejujuran kinara (part 1)
22
Kejujuran kinara (part 2)
23
Keterungkapan
24
Clara
25
Sifat ganda tom
26
Adit (part 1)
27
Adit (part 2)
28
Adit (part 3)
29
Untuk yang pertama kali
30
Keingintahuan hadi
31
Keterungkapan (part 1)
32
Keterungkapan (part 2)
33
Kecemburuan clara
34
Kinara sakit (part 1)
35
Kirana sakit (part 2)
36
Kinara sakit (part 3)
37
Ketakutan diana dan rasya
38
Kinara sadar
39
Delon berkunjung
40
Pengorbanan delon
41
Operasi
42
Kekhawatiran dela
43
Dokter kukuh
44
Berkunjung
45
Kepedulian jessy
46
Penolakkan jessy
47
Diana dan rasya (part 1)
48
Diana dan rasya (part 2)
49
Penyesalan clara
50
Dipenjara
51
Nostalgia
52
Kesedihan clara
53
Masih sama
54
Persaingan dimulai
55
Bersaing (part 1)
56
Bersaing (part 2)
57
Perasaan yang terpendam
58
Penawaran
59
Ketulusan diana pada hadi
60
Kebimbangan kinara
61
Hadiah dari kinara
62
Perahu baru
63
Perhatian tuan muda
64
Jessy
65
Kekhawatiran
66
Minta maaf
67
Dipertanyakan (part 1)
68
Dipertanyakan (part 2)
69
Dipertanyakan (part 3)
70
Dipertanyakan (part 4)
71
Maksud kamu apa?
72
Gagal
73
Rasa nyaman
74
Akibat cemburu (part 1)
75
Akibat cemburu (part 2)
76
Gempar
77
Mulai menggila
78
Sekertaris tom
79
Make over
80
Konfrensi pres
81
Tidak disangka
82
Kebenaran
83
Dengan hati
84
Menyerah
85
Perhatian
86
Kamu terlalu polos
87
Gosip
88
Apa yang akan terjadi (part 1)
89
Apa yang akan terjadi (part 2)
90
Eyang
91
Sebuah takdir
92
Kembalinya imah
93
Mabuk
94
Menyebalkan
95
Cemburukah?
96
Cemburu & suka
97
Foto lama
98
Teror
99
Tuan & sekertaris
100
Sekertaris tom
101
Jawaban atas pertanyaan tak terucap
102
Gak semangat
103
Binggung
104
Masa lalu (part 1)
105
Masa lalu (part 2)
106
Bimbang
107
Sempurna dan meriah
108
Kado untuk jessy
109
Tarik ulur
110
Gelisah
111
Struk nilai
112
Makan BBQ
113
Tambah 1
114
Tersipu malu
115
Penyakit kepo
116
Surat
117
Sebuah kaleng
118
Memcari tahu
119
Visual
120
Hukuman
121
Cerita Fai
122
Kepedulian
123
Ketidak sengajaan
124
Semua demi cinta
125
Menunggu
126
Flasdist
127
Serangan pertama
128
Rencana
129
Dedektif Fai
130
Emosi
131
Karna aku juga seorang anak
132
Membujuk demo
133
Kamu bisa melepaskan semuanya disini...
134
Kamu...
135
Gila lu ya....
136
Tangkap dia...
137
Kembali
138
Akhirnya...
139
Bagaimana kalau aku...
140
Peran tak terduga
141
Ketiga kalinya...
142
Sianida
143
Gedung tua bomprong
144
Aku hanya ingin dekat denganmu...
145
Aku dijebak...
146
PDKT
147
Tuan baik-baik saja?
148
Yang disindir gak peka...
149
Clara lagi
150
Cerita delon
151
aku gak rela...
152
AKU!
153
ke makam
154
Debat
155
aku cuma khawatir...
156
Tuan muda
157
jess kamu kenapa sih...
158
Info rasya
159
Cemburu
160
dibalik senyuman
161
kamu ekspresikan...
162
labrak
163
itu pasti ulah kamukan?
164
aku gak rela kamu pergi...
165
faiii...?
166
delon? adit?
167
kamu nginep disini...
168
aku minta maaf...
169
hal penting apa?
170
apa jangan-jangan...
171
biar saya saja...
172
itu ma...itu
173
kamu kok bisa disini....
174
selama kinara bahagia, kenapa tidak...
175
Oh jantungku....
176
duuuaaarrrrr
177
Let's go
178
harus ya?
179
Dasar mesum
180
Jess ssstttt
181
buat apa?
182
Jangan marah dulu...
183
Dua botol
184
Gimana?
185
Sya...kamu salah
186
Jangan salahkan dirimu...
187
iya.. PENGECUT
188
Aku minta maaf
189
Ceritanya panjang
190
Tante...aku minta maaf
191
Seperti wanita
192
kamu kenapa?
193
ikuti saya
194
Gak apa-apa
195
Emmm
196
Nian kamu kenapa?
197
Nginap dihotel?
198
Tolong jaga bicaranya
199
percaya sama aku
200
puas?
201
Mau kesana bareng?
202
pulang bareng
203
Dag dig dug
204
GAK BOLEH
205
Tidak menyangka
206
Serius tuan?
207
Pinggitan
208
Bahas apa
209
Kak clara
210
Sudah siap?
211
Air mata
212
kecemburuan lisa
213
kamu menyukainya?
214
Bosan
215
Biarin saja
216
kasian kinara
217
Tidak apa-apa
218
Misi
219
Gugup
220
makan banyak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!