Bangkit (part 1)

Kinara berjalan dengan beruraian air mata. Masih tak percaya ibu tirinya melakukan hal sekeji itu padanya, apalagi atas tuduhan tak bermoral yang dilontarkan rasya saudara tirinya.

Danau kecil, dikelilingi dengan pepohonan hijau. Tempat yang selalu didatangi kinara ketika suasana hatinya tak baik. Tak banyak orang yang datang ke tempat itu, sehingga kinara lebih leluasa mencurahkan isi hatinya.

"Mama"mulailah kirana berteriak meluapkan isi hatinya. "Kenapa mama tinggalin nara sendiri ma, kenapa? Nara Hidup bersama orang-orang yang tak pernah menganggap nara ada. Nara kangen sama mama, kangen dipeluk mama. Dirumah itu, nara sendirian ma sudah tak ada lagi orang yang meluk nara ketika nara terjatuh" tangis nara kian menjadi ketika teringat tentang ibunya yang tlah lebih dulu meninggalkan nara.

"Nara akan lebih iklas kalau mereka mencela nara, tapi nara tak akan pernah iklas ketika mereka memcela mama bahkan menyebut nama mama dimulut mereka. Mama terlalu berharga dari hidup nara ma, bagi nara mama masih hidup disini" menunjuk dada sendiri, menandakan kalau ibunya selalu ada dihati kinara sampai detik ini.

"Ambil nara ma, ajak nara ikut sama mama. Nara udah tak sanggup ma, nara tinggal dirumah itu karna papa. Karna papa ayah kandung nara, pendoman nara, sandaran nara tapi ternyata nara salah ma. Papa masih selalu dipihak wanita itu, sampai dia tak perduli lagi sama nara"kinara terduduk sambil mencengkam kedua lututnya dengan derai air mata yang kian meluap.

Derasnya hujan, disebrang jalan tuan muda yang melihat kehancuran kirana ikut merasakan sakitnya. Ikut merasakan kesedihan yang dialami wanita itu.

Melangkah mencoba mendekati kinara.

"tuan muda" sekertaris tom terkejut ketika tuan muda sudah turun dari mobil dan melangkah diderasnya hujan. Ia segera mengambil payung agar tuan mudanya tak basah kurup karna hujan. Namun tuan muda menempis payung yang menedui tubuhnya. Tuan muda tetap berjalan mendekati kinara dibawah derasnya hujan.

Tuan muda seketika mendekap tubuh mungil kinara ketika sudah berada didekatnya.

"Kamu siapa?" tanya kinara masih dengan tangis diwajahnya

"Aku tempatmu bersandar, akan ku biarkan kamu menangis disini" tuan muda menunjuk dada bidangnya lalu menarik kinara didekapannya. "Menangislah, keluarkan semua beban dipikiranmu. Percayalah aku bukan orang jahat seperti mereka, aku hanya ingin menjadi tempatmu bersandar dan memberikan pelukan hangat ketika kamu membutuhnya, kapan saja" tuan muda.

"Kapan saja?" kinara menatap wajah tampan itu.

Tuan muda mengangguk mengiyakan pertanyaan kinara.

Kini kinara meluapkan semua bebannya dengan menangis dipelukan tuan muda. Dengan isak tangis yang sudah lama ia tahan. Kini ia luapkan tanpa sisa. Berhentinya hujan, berhentinya juga tangis kinara. Kinara mengonggakkan kepalanya menatap wajah suho.

"Terima kasih tuan" kinara mencoba melepaskan pelukan tuan muda. Terlihat dari matanya kinara sudah mulai tenang.

Tian muda tak menjawab, ia hanya sedikit mempererat pelukkannya dengan tersenyum lega. Setelah merasa lega, tuan muda merenggangkan pelukannya dan menatap wajah kinara "jangan biarkan air matamu jatuh lagi nanti, aku tak akan membiarkannya. Kamu mengerti" tuan muda.

Kinara hanya terdiam mendengar ucapan tuan muda.

"mengerti? " tuan muda mengulangi karna tak ada jawaban dari kinara.

"Kenapa? Menangis adalah caraku untuk melampiaskan semua yang ada dibenakku. Bukan cuma aku, mungkin semua wanita didunia ini" kinara masih tak mengerti dengan ucapan tuan muda.

"Ini bukan permintaan, tapi ini perintah. Jangan pernah membantah karna saya tak suka dibantah" tuan muda menyingkirkan rambut yang menghalangi ia menatap luas wajah kinara, lalu menyisihkannya ditelinga kinara. Kinara hanya mengangguk mengiyakan.

Maksudmu apa, kenapa aku tak boleh menangis? Apa karna kau sudah meminjamkan dada bidangmu dan memberiku pelukan lalu kau dengan seenaknya memberiku perintah. Memang kau siapa. Gerutu kinara

Namun kinara menyadari bahkan pelukan hangat yang diberikan tuan muda sama persis dengan pelukan hangat ibunya. Kinara mulai beruntung karna mendapatkan pelukan tadi.

"Tunggu" kinara menghentikan langkahnya, dengan terpaksa tuan muda mengikutinya.

"Saya rasa kita tak saling kenal, bahkan saya juga tak pernah melihat anda. Kenapa anda rela basah kehujanan dan memberikan pelukan pada saya?" tanya kinara heran, ia mulai mengingat-ingat tapi memang benar ia tak mengenal pria dihadapannya ini.

"Benarkah? Saya rasa juga begitu. Kenapa saya memelukmu dan bodohnya kenapa saya merelakan kau bersandar didadaku" jawab tuan muda dengan senyum bodoh.

"Anda mesum ya? Apa yang anda mau dari saya? Maaf tuan saya tak menarik, apalagi tubuh saya. Anda bisa lihatkan kalau tubuh saya kecil dekil bahkan membuat pria sakit mata ketika melihatnya" kinara mulai mempererat dekapan tangannya ditubuhnya sendiri. Mulai takut, tapi tak setakut itu.

"Apa katamu? Aku mesum" tuan muda menatap tajam kinara

"Maaf tuan, maaf sekali"kinara

Apa aku sudah salah bicara? Kenapa tatapan matanya begitu menakutkan. Kinara

"anda bisa cari wanita lain yang lebih cantik dan menarik, anda tampan tuan dan sepertinya anda orang kaya jadi anda bisa memilih wanita yang anda mau" dan itu bukan saya tuan ucap kinara lirih

Tuan muda hanya memperhatikan kinara, dari bawah sampai keatas. Dan nampaknya ia mulai berfikir dengan ucapan kinara tadi.

"Sepertinya kau benar, aku bisa memilih wanita mana yang ku mau" seakan-akan tuan muda berfikir, menatap kinara yang menunggu dengan tatapan berharap bahkan bukan dirinyalah wanita yang pria itu mau. Namun seketika harapan itu hancur mendengar ucapan pria dihadapannya itu "wanita yang ku mau adalah kau, jadi jangan mencoba lari. Faham!" tuan muda

"Ah tuan sepertinya anda bercanda, atau jangan-jangan anda sakit?" kinara memastikan dan meletakkan tangannya diatas kening suho.

Suhunya norma, tapi kenapa ucapannya tak senormal suhunya. Kinara

"Apa kau akan berdiri disitu sampai besok?" membuyarkan lamunan kinara

"Ah maaf tuan, silahkan pergi" kinara mempersilahkan

"saya tak segila itu meninggalkan wanita basah kuyup didanau ini, lagian kau mau pulang pakek apa? Disini tak akan ada taxsi lewat" ucap tuan muda

"Saya bisa pulang sendiri tuan, lagian saya sudah terbiasa jalan kaki jadi... " sebelum kinara selesai berbicara, tuan muda sudah menarik tangan kinara memasuki mobil.

"Tadi saya sudah bilangkan, jangan pernah membantah saya. Jadi lakukanlah sesuai apa yang saya mau" tegas suho

Kinara hanya mengangguk mengiyakan, ia terdiam tanpa suara.

Tampan-tampan kok aneh sih, ini hidup saya kenapa saya tidak boleh membantah. Tuhan, Kenapa orang kejam datang lagi dihidup saya. Kinara

"Diantar kemana kau? Kerumah hadi wijaya atau lain tempat?" ucap tuan muda

Kinara yang mendengar nama ayahnya disebut menatap suho serius.

Kenapa dia tau nama papaku? Kinara

"Kemana?" ucapnya lagi

"Ah tidak tuan, saya pergi kelain tempat. Saya tak ingin pulang kerumah itu" dengan menundukkan kepala kinara teringat rumah itu, tempat dimana ia dipukul bagai binatang oleh ibu tirinya.

"Lantas" menunggu jawaban kinara, tuan muda menegakkan wajah kinara. Menatapnya sembari menunggu jawaban. Menggangkat alisnya keatas petanda ia menunggu jawaban cepat kinara.

"Ke kerumah bibi saya tuan, di blok B prunas" jawab kinara cepat.

"Kau takut pada saya?" tua muda

"Apa?" kinara terkejut. Lagi-lagi suho menggangkat alis menunggu jawaban

"Ah maaf tuan, tidak saya tidak takut. Mungkin saya agak canggung karna ada pria disebelah saya" mungkin ini alasan yang tepat untuk melindungi diri gerutu kinara.

Siapa yang tak takut denganmu tuan, bahkan seriga liarpun takut mendengar perkataanmu ketika dibantah. Apalagi tatapan liar matamu membuat orang ingin segera lari darimu tuan. Sekertaris tom

Terpopuler

Comments

heaven

heaven

berlaku buat aku ga sihh tuan muda kaya raya😭🤚

2022-08-22

0

Neti Jalia

Neti Jalia

aku mampir thor, mampir jg dikaryaku ya thor🤗🙏

2021-08-23

1

Deni Ersanti

Deni Ersanti

bisa dipecat kamu sekertaris tom kl tuan mudamu tau apa yg km ucap dlm hati🤣🤣🤣

2020-09-12

8

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kehidupan kinara
3 Bangkit (part 1)
4 Bangkit (part 2)
5 Dikamar nian
6 Penasaran
7 Kecemburuan tuan muda
8 Pertemuan kembali
9 Penjelasan
10 Filla
11 Keputusan kinara (part 1)
12 Keputusan kinara (part 2)
13 Hari pertama magang
14 Rencana mama diana
15 Kinara (part 1)
16 Kinara (part 2)
17 Pertemuan (part 1)
18 Pertemuan (part 2)
19 Pertemuan(part 3)
20 Delon
21 Kejujuran kinara (part 1)
22 Kejujuran kinara (part 2)
23 Keterungkapan
24 Clara
25 Sifat ganda tom
26 Adit (part 1)
27 Adit (part 2)
28 Adit (part 3)
29 Untuk yang pertama kali
30 Keingintahuan hadi
31 Keterungkapan (part 1)
32 Keterungkapan (part 2)
33 Kecemburuan clara
34 Kinara sakit (part 1)
35 Kirana sakit (part 2)
36 Kinara sakit (part 3)
37 Ketakutan diana dan rasya
38 Kinara sadar
39 Delon berkunjung
40 Pengorbanan delon
41 Operasi
42 Kekhawatiran dela
43 Dokter kukuh
44 Berkunjung
45 Kepedulian jessy
46 Penolakkan jessy
47 Diana dan rasya (part 1)
48 Diana dan rasya (part 2)
49 Penyesalan clara
50 Dipenjara
51 Nostalgia
52 Kesedihan clara
53 Masih sama
54 Persaingan dimulai
55 Bersaing (part 1)
56 Bersaing (part 2)
57 Perasaan yang terpendam
58 Penawaran
59 Ketulusan diana pada hadi
60 Kebimbangan kinara
61 Hadiah dari kinara
62 Perahu baru
63 Perhatian tuan muda
64 Jessy
65 Kekhawatiran
66 Minta maaf
67 Dipertanyakan (part 1)
68 Dipertanyakan (part 2)
69 Dipertanyakan (part 3)
70 Dipertanyakan (part 4)
71 Maksud kamu apa?
72 Gagal
73 Rasa nyaman
74 Akibat cemburu (part 1)
75 Akibat cemburu (part 2)
76 Gempar
77 Mulai menggila
78 Sekertaris tom
79 Make over
80 Konfrensi pres
81 Tidak disangka
82 Kebenaran
83 Dengan hati
84 Menyerah
85 Perhatian
86 Kamu terlalu polos
87 Gosip
88 Apa yang akan terjadi (part 1)
89 Apa yang akan terjadi (part 2)
90 Eyang
91 Sebuah takdir
92 Kembalinya imah
93 Mabuk
94 Menyebalkan
95 Cemburukah?
96 Cemburu & suka
97 Foto lama
98 Teror
99 Tuan & sekertaris
100 Sekertaris tom
101 Jawaban atas pertanyaan tak terucap
102 Gak semangat
103 Binggung
104 Masa lalu (part 1)
105 Masa lalu (part 2)
106 Bimbang
107 Sempurna dan meriah
108 Kado untuk jessy
109 Tarik ulur
110 Gelisah
111 Struk nilai
112 Makan BBQ
113 Tambah 1
114 Tersipu malu
115 Penyakit kepo
116 Surat
117 Sebuah kaleng
118 Memcari tahu
119 Visual
120 Hukuman
121 Cerita Fai
122 Kepedulian
123 Ketidak sengajaan
124 Semua demi cinta
125 Menunggu
126 Flasdist
127 Serangan pertama
128 Rencana
129 Dedektif Fai
130 Emosi
131 Karna aku juga seorang anak
132 Membujuk demo
133 Kamu bisa melepaskan semuanya disini...
134 Kamu...
135 Gila lu ya....
136 Tangkap dia...
137 Kembali
138 Akhirnya...
139 Bagaimana kalau aku...
140 Peran tak terduga
141 Ketiga kalinya...
142 Sianida
143 Gedung tua bomprong
144 Aku hanya ingin dekat denganmu...
145 Aku dijebak...
146 PDKT
147 Tuan baik-baik saja?
148 Yang disindir gak peka...
149 Clara lagi
150 Cerita delon
151 aku gak rela...
152 AKU!
153 ke makam
154 Debat
155 aku cuma khawatir...
156 Tuan muda
157 jess kamu kenapa sih...
158 Info rasya
159 Cemburu
160 dibalik senyuman
161 kamu ekspresikan...
162 labrak
163 itu pasti ulah kamukan?
164 aku gak rela kamu pergi...
165 faiii...?
166 delon? adit?
167 kamu nginep disini...
168 aku minta maaf...
169 hal penting apa?
170 apa jangan-jangan...
171 biar saya saja...
172 itu ma...itu
173 kamu kok bisa disini....
174 selama kinara bahagia, kenapa tidak...
175 Oh jantungku....
176 duuuaaarrrrr
177 Let's go
178 harus ya?
179 Dasar mesum
180 Jess ssstttt
181 buat apa?
182 Jangan marah dulu...
183 Dua botol
184 Gimana?
185 Sya...kamu salah
186 Jangan salahkan dirimu...
187 iya.. PENGECUT
188 Aku minta maaf
189 Ceritanya panjang
190 Tante...aku minta maaf
191 Seperti wanita
192 kamu kenapa?
193 ikuti saya
194 Gak apa-apa
195 Emmm
196 Nian kamu kenapa?
197 Nginap dihotel?
198 Tolong jaga bicaranya
199 percaya sama aku
200 puas?
201 Mau kesana bareng?
202 pulang bareng
203 Dag dig dug
204 GAK BOLEH
205 Tidak menyangka
206 Serius tuan?
207 Pinggitan
208 Bahas apa
209 Kak clara
210 Sudah siap?
211 Air mata
212 kecemburuan lisa
213 kamu menyukainya?
214 Bosan
215 Biarin saja
216 kasian kinara
217 Tidak apa-apa
218 Misi
219 Gugup
220 makan banyak
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Perkenalan
2
Kehidupan kinara
3
Bangkit (part 1)
4
Bangkit (part 2)
5
Dikamar nian
6
Penasaran
7
Kecemburuan tuan muda
8
Pertemuan kembali
9
Penjelasan
10
Filla
11
Keputusan kinara (part 1)
12
Keputusan kinara (part 2)
13
Hari pertama magang
14
Rencana mama diana
15
Kinara (part 1)
16
Kinara (part 2)
17
Pertemuan (part 1)
18
Pertemuan (part 2)
19
Pertemuan(part 3)
20
Delon
21
Kejujuran kinara (part 1)
22
Kejujuran kinara (part 2)
23
Keterungkapan
24
Clara
25
Sifat ganda tom
26
Adit (part 1)
27
Adit (part 2)
28
Adit (part 3)
29
Untuk yang pertama kali
30
Keingintahuan hadi
31
Keterungkapan (part 1)
32
Keterungkapan (part 2)
33
Kecemburuan clara
34
Kinara sakit (part 1)
35
Kirana sakit (part 2)
36
Kinara sakit (part 3)
37
Ketakutan diana dan rasya
38
Kinara sadar
39
Delon berkunjung
40
Pengorbanan delon
41
Operasi
42
Kekhawatiran dela
43
Dokter kukuh
44
Berkunjung
45
Kepedulian jessy
46
Penolakkan jessy
47
Diana dan rasya (part 1)
48
Diana dan rasya (part 2)
49
Penyesalan clara
50
Dipenjara
51
Nostalgia
52
Kesedihan clara
53
Masih sama
54
Persaingan dimulai
55
Bersaing (part 1)
56
Bersaing (part 2)
57
Perasaan yang terpendam
58
Penawaran
59
Ketulusan diana pada hadi
60
Kebimbangan kinara
61
Hadiah dari kinara
62
Perahu baru
63
Perhatian tuan muda
64
Jessy
65
Kekhawatiran
66
Minta maaf
67
Dipertanyakan (part 1)
68
Dipertanyakan (part 2)
69
Dipertanyakan (part 3)
70
Dipertanyakan (part 4)
71
Maksud kamu apa?
72
Gagal
73
Rasa nyaman
74
Akibat cemburu (part 1)
75
Akibat cemburu (part 2)
76
Gempar
77
Mulai menggila
78
Sekertaris tom
79
Make over
80
Konfrensi pres
81
Tidak disangka
82
Kebenaran
83
Dengan hati
84
Menyerah
85
Perhatian
86
Kamu terlalu polos
87
Gosip
88
Apa yang akan terjadi (part 1)
89
Apa yang akan terjadi (part 2)
90
Eyang
91
Sebuah takdir
92
Kembalinya imah
93
Mabuk
94
Menyebalkan
95
Cemburukah?
96
Cemburu & suka
97
Foto lama
98
Teror
99
Tuan & sekertaris
100
Sekertaris tom
101
Jawaban atas pertanyaan tak terucap
102
Gak semangat
103
Binggung
104
Masa lalu (part 1)
105
Masa lalu (part 2)
106
Bimbang
107
Sempurna dan meriah
108
Kado untuk jessy
109
Tarik ulur
110
Gelisah
111
Struk nilai
112
Makan BBQ
113
Tambah 1
114
Tersipu malu
115
Penyakit kepo
116
Surat
117
Sebuah kaleng
118
Memcari tahu
119
Visual
120
Hukuman
121
Cerita Fai
122
Kepedulian
123
Ketidak sengajaan
124
Semua demi cinta
125
Menunggu
126
Flasdist
127
Serangan pertama
128
Rencana
129
Dedektif Fai
130
Emosi
131
Karna aku juga seorang anak
132
Membujuk demo
133
Kamu bisa melepaskan semuanya disini...
134
Kamu...
135
Gila lu ya....
136
Tangkap dia...
137
Kembali
138
Akhirnya...
139
Bagaimana kalau aku...
140
Peran tak terduga
141
Ketiga kalinya...
142
Sianida
143
Gedung tua bomprong
144
Aku hanya ingin dekat denganmu...
145
Aku dijebak...
146
PDKT
147
Tuan baik-baik saja?
148
Yang disindir gak peka...
149
Clara lagi
150
Cerita delon
151
aku gak rela...
152
AKU!
153
ke makam
154
Debat
155
aku cuma khawatir...
156
Tuan muda
157
jess kamu kenapa sih...
158
Info rasya
159
Cemburu
160
dibalik senyuman
161
kamu ekspresikan...
162
labrak
163
itu pasti ulah kamukan?
164
aku gak rela kamu pergi...
165
faiii...?
166
delon? adit?
167
kamu nginep disini...
168
aku minta maaf...
169
hal penting apa?
170
apa jangan-jangan...
171
biar saya saja...
172
itu ma...itu
173
kamu kok bisa disini....
174
selama kinara bahagia, kenapa tidak...
175
Oh jantungku....
176
duuuaaarrrrr
177
Let's go
178
harus ya?
179
Dasar mesum
180
Jess ssstttt
181
buat apa?
182
Jangan marah dulu...
183
Dua botol
184
Gimana?
185
Sya...kamu salah
186
Jangan salahkan dirimu...
187
iya.. PENGECUT
188
Aku minta maaf
189
Ceritanya panjang
190
Tante...aku minta maaf
191
Seperti wanita
192
kamu kenapa?
193
ikuti saya
194
Gak apa-apa
195
Emmm
196
Nian kamu kenapa?
197
Nginap dihotel?
198
Tolong jaga bicaranya
199
percaya sama aku
200
puas?
201
Mau kesana bareng?
202
pulang bareng
203
Dag dig dug
204
GAK BOLEH
205
Tidak menyangka
206
Serius tuan?
207
Pinggitan
208
Bahas apa
209
Kak clara
210
Sudah siap?
211
Air mata
212
kecemburuan lisa
213
kamu menyukainya?
214
Bosan
215
Biarin saja
216
kasian kinara
217
Tidak apa-apa
218
Misi
219
Gugup
220
makan banyak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!