Kinara masih terlihat binggung dengan pakaian apa yang harus ia pakai. Semua gaun didepan matanya tak ada satu pun yang memikat hatinya.
"Huuuuffzt mana yang harus aku pakai" gumun kinara
Sampai seorang karyawan membawa sederet gaun koleksi lama berniat untuk dimasukkan almari penyimpanan. Namun tak disangka diantara gaun tersebut, ada satu gaun yang mencuri pandang kinara.
"Tunggu" kinara menghampiri karyawan tersebut
"Kenapa nona" karyawan
"Aku ingin melihat baju itu" kinara menunjuk dress berwarna peach.
Karyawan itu mengambil dan menyerahkannya gaun itu pada kinara. Kinara tampak mencocokkan gaun itu pada tubuhnya. Dress selutut dengan motif bunga dan simpel. Kinara tersenyum memandanginya.
"Saya pakai ini" kinara
"Apa anda yakin nona? Karna gaun ini koleksi lama dari butik kami" selly tampak ragu
"Saya serius, saya menyukainya" kinara
"Kalau gitu mari saya akan merias anda nona" selly
"Baiklah" kinara
Kinara duduk didepan cermin sedangkan selly mulai mempoles wajah kinara dengan make up.
"Dasarnya wajah anda sudah cantik nona, jadi saya akan mempoles sedikit saja" selly
"Gimana baiknya saja mbak, yang terpenting jangan terlalu mencolok" kinara pasrah
"Baik nona" selly
Ditempat lain nian sudah selesai dengan gaun dan riasnya. Seperti yang dikatakan tadi, nian mulai berani tampil sedikit terbuka.
Sikap percaya dirinya membuat ia berani tampil sedikit lebih dewasa.
"Anda begitu cantik nona" nisa
"Terima kasih nisa" nian tersenyum
Ia melangkah menuju ruangan dimana kinara berada.
"Wihhhhh...bidadari dari mana tuh" kinara mengoda
"Bidadari dari mananya" nian tersenyum
"Heleh" kinara dengan sikap cueknya
"Mbak, kasih make up yang cetar aja biar tampak sexi" nian dengan wajah lebih mengoda
"Uwikkk....tampok baru tau rasa lu" kinara
Selly hanya tersenyum melihat tingkah kedua remaja ini, dengan tangan masih mempoles wajah kinara. Kinara menatap wajahnya sendiri dari pantulan kaca setelah selly selesai merias.
Ini beneran aku? Cantik juga ternyata ya. Kinara terkekeh
"Waow....luar biasa" nian mendekat kearah kinara
"Ternyata aku cantik juga ya" kinara terkekeh
"Woey gak sadar lu" nian menjitak kepala kinara pelan.
"Mari saya bantu untuk ganti pakaian nona" selly menyela
"Mbak selly bercanda ya, saya bisa ganti sendiri kok mbak" kinara malu-malu
"Anda serius tidak perlu bantu saya nona? " selly
"Serius mbak, dimana ruang gantinya? " kinara
"Disana nona" selly menunjuk kamar disudut ruangan.
Nian kembali duduk disofa sambil membaca majalah. Sedangkan selly merapikan alat riasnya dengan rapi.
Selang beberapa menit kemudian kinara membuka pintu kamar ganti dan tadaaaa ^°^
"Nara kamu bener-bener cantik" nian terkesima
"Apa'an sih lebay deh" kinara tersenyum malu-malu
"Yasudah tunggu apa lagi, kita cus berangkat nanti telat lo" nian
"Kamu pergi kesana duluan ya, aku mau pergi ke suatu tempat dulu" kinara
"Tapi nara" nian
"Kamu jangan khawatir, aku akan tiba sana tepat waktu nian" kinara menyakinkan
"Ya ya ya, inget jangan lama-lama" nian
"Baik tuan putri" kinara berlalu meninggalkan nian
Nian pergi kerumah tante ratna seorang diri, masih disertai dengan perasaan binggung karna kinara. Ia, berharap tidak akan terjadi apapun pada kinara.
Kemana sebenarnya anak itu akan pergi. Nian
Kinara melaju dengan taxi, menuju pemakaman disudut kota. Setelah sampai ia keluar dari taxi, ia segera menuju kemakam yang ia ingin kunjungi. Dengan membawa setangkai bunga mawar putih ditangannya.
"Sayang, bagaimana kaburmu disana? Maaf ya aku sekarang jarang kesini, karna aku begitu disibukkan dengan pekerjaan magang. Kamu gak marah kan? " kinara tersenyum sambil memegang nisan didepannya. Randiansyah nama yang tertulis dinisan tersebut.
"Sayang aku kesini karna ingin memberitahukanmu sesuatu. Mamaku menjodohkanku dengan anak temannya, dan hari ini aku berkesempatan bertemu dengannya. Kamu gakpapa kan? Dan jangan pernah kamu berfikir aku menghianatimu. Karna jauh dilubuk hatiku masih tersirat namamu meskipun kini kamu pergi meninggalkanku untuk selamanya. Namun percayalah ada atau tidaknya kamu disampingku kamu masih menjadi bagian terbesar dalam hidupku" tanpa sadar kinara meneteskan air mata.
~~2,5 tahun yang lalu
Dibawah langit malam yang indah dua sejolin duduk saling bersandar. Dengan menikmati suasana malam yang indah, keduanya menikmati dengan kesederhanaan.
"Sayang" randi
"Hem" kinara mendonggak menatap randi
"Apa kamu mau berjanji satu hal padaku?" randi menatap kinara
"Janji? Janji seperti apa yang kamu mau?" kinara memaksa tubuhnya untuk duduk dihadapan randi
"Berjanji gak akan meninggalkan aku dan menghianati ketulusan cintaku padamu" randi meraih tangan kinara dan memegangnya
Kinara tersenyum menatap randi, ia membalas genggaman tangan randi lalu tertawa kecil.
"Kenapa kamu ketawa, aku serius" randi
"oke-oke kita serius sekarang" kinara mengusap rambut randi lalu beralih memegang pipinya dengan lembut.
"Tanpa kamu minta aku berjanji, aku akan melakukannya dengan senang hati sayang. Bahkan aku tidak punya pikiran untuk meninggalkanmu apalagi menghianatimu. Malah aku takutnya kamu yang akan pergi, karna aku tau kamu begitu populer dikalangan gadis-gadis cantik. Kamu kan raja balap motor" kinara menunjukkan wajah tak suka
"Tapi aku sayangnya sama kamu, jadi abaikan mereka. Toh sekarang aku sepenuhnya milikmu jadi jangan khawatir lagi ya" randi meraih tubuh kinara dan memeluknya.
"Janji ya kita saling menjaga hati dan mata, jangan ada penghianatan dihubungan kita" kinara
"Iya aku janji" randi
Randi dan kinara berpelukkan, menikmati perasaan mereka masing-masing. Dengan kebersamaan mereka saat ini, membuat kinara merasakan indahnya jatuh cinta.
"Tidak seharusnya kamu menangis disini" delon membuyarkan lamunan kinara kemasa lalu.
Dengan sigap kinara mengusap air matanya.
"Ngapain kamu disini? " cetus kinara
"Bertemu dengan sahabatku, apa tidak boleh?" delon
"Masih kamu menyebutnya sahabat setelah semuanya berakhir seperti ini?" kinara menatap makam randi dan delon secara bergantian.
"Nara kamu tidak tau kejadian yang sebenarnya, mungkin ini juga salahku karna tidak memberitahumu. Karna begitu pengecutnya aku untuk melakukan itu" delon tampak murung sambil menatap makam randi
"Apa yang kamu bicarakan" kinara tak bisa mencerna perkatakan delon
"Sepertinya sudah saatnya kamu tau yang sebenarnya nara" delon
"Apa? Kebenaran apa yang aku tidak tau?" sontak kinara berdiri
Belum sempat delon menjawab, pinsel kinara berdering.
"Halo"
"Nara kamu dimana sekarang? Aku sudah sampai didepan rumah tante ratna ini" suara nian terdengar disebrang telepon.
"Aa...baiklah aku akan segera kesana" kinara
"Apa perlu aku menunggumu diluar?" nian
"Tidak, kamu masuk saja duluan. Temui mereka, dan bilang pada tante dewi kalau aku mampir kesuatu tempat. Jangan khawatir aku akan segera kesana" kinara
"Kamu yakin mama akan mengerti?" nian tampak ragu
"Aku yakin, tante dewi pasti tau kemana aku pergi kok. Kamu jangan khawatir ya" kinara
"Yasudah kututup ya teleponnya, jangan lama-lama" nian
"Nian, tolong kamu kirim lokasinya" kinara
"He'em"
Sambungan telepon terputus.
Kinara kembali menatap delon kemudian menarik nafas panjang. Kemudian ia duduk dan menggenggam nisan randi.
"Sayang, aku pergi dulu ya" kinara berdiri lalu meninggalkan delon disana.
Delon mengejar kinara menyuruhnya berhenti namun kinara tak bergeming dan tetap berjalan tanpa memperdulikan delon.
Delon meraih tangan kinara dan menghentikan langkahnya.
"Aku antar ya" delon menawarkan diri
"Tidak" cetus kinara
"Tapi tidak akan ada kendaraan yang lewat sini, apalagi sekarang sudah mulai gelap kinara" delon meraih tangan kinara "kumohon, izinkan aku mengantarmu kali ini saja. Bukankah kamu sekarang sedang terburu-buru?" delon memohon.
Kinara terlihat berfikir sejanak lalu menganggukkan kepala.
"Baiklah, kali ini aku izinkan kamu" kinara
Delon tersenyum senang dan membukakan pintu mobil untuk kinara.
Semoga ini awal yang baik untuk memperbaiki hubunganku dengan kinara. Delon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Hayati Nufus
kinara ko ga bisa jaga perasaan calon mertuanya
2021-09-25
0
Aqiyu
mau ketemuan sama calon suami malah diantar sama Delon
2021-09-09
0
Zumrodatun Munawaroh
jgn harap..... sudh ada pangern lain yg nungguin
2020-12-30
2