Kinara seperti enggan melangkah memasuki rumah, rumah dimana tak ada kebahagiaan baginya setelah kepergian ibunya 17tahun yang lalu.
Namun jika tak dirumah itu, kemana ia akan pulang untuk berteduh. Kinara melangkahkan kaki dengan beratnya, berusaha menyakinkan hatinya dan mengumpulkan semua kesabarannya ketika masuk kedalam rumah.
"Bagus sekali jam segini baru pulang, habis kelayapan darimana kamu?" mama DIANA, mama tiri kinara. Hubungan mereka tak pernah harmonis, bagi kinara berharap mendapatkan sikap baik dari mama tirinya bagaikan kurcaci menginginkan bulan. Tak akan pernah ia raih meskipun ia sudah berusaha untuk mendapatkannya. Yang kinara dapatkan hanyalah sebaliknya, hanya perlakuan kasar dan tak dianggap ada didalam rumah. Mama diana mengizinkan kinara tetap tinggal karna tenaganya, bukan karna orangnya. Baginya kinara hanya kesialan yang masuk dirumah besar itu.
"Tadi pergi sama temen dulu ma" kinara
"Wah...wah enak ya kamu pergi jalan-jalan, kemall makan enak" cetus mama diana, dengan cepat menarik rambut kinara dengan kasar"kamu tau aku izinkan kamu tetap tinggal disini karna apa? Lanjutnya
"Tau ma" merintih kesakitan tapi tak berani berbicara. Hanya air mata yang mewakili perasaan sakit kinara saat ini.
"Kalau kamu tau, kenapa kamu bertingkah seenaknya hah? Kamu pikir ini rumah kamu yang seenaknya pulang pergi semaumu" sambil melepaskan cengkraman dari rambut kinara. Beralih kemulut kinara dan membuat kinara semakin kesakitan.
"Sakit ma, apa salah nara sampai mama memperlakukan nara kayak gini ma" kinara
"Apa? Mama? aku bukan mama mu, mama mu sudah dikuburan kamu tau. Dan kamu masih tanya salah kamu apa, kamu ingin tau salah kamu apa? " mama diana. Kinara hanya mengganggukkan kepala pertanda mengiyakan.
"Salah kamu itu karna kamu hidup dan tinggal disini, menjerat paksa suamiku dengan status menjadi papamu. Kamu ngerti itu?"
"Tapikan papa memang papaku ma, dia papa kandungku. Apa salahnya dengan status itu" jawab kinara dengan gemetar
"Papa? Dia tak pernah menganggapmu anak. Jadi jangan pernah bermimpi kamu mendapatkan lebih dari ini" ucap mama diana lalu pergi meninggalkan kinara yang menangis tersendu-sendu
Ya Tuhan, apa salahku sampai keluargaku bersikap sekejam ini kepadaku. Sampai papaku sendiri saja, tega melakukan ini kepadaku. kinara
-_-
Kinara melakukan pekerjaan rumah seorang diri, bahkan pembantu yang digaji pun tak boleh membantunya. Hanya isak tangis yang menemaninya.
"Kerja yang bener" ini rasya, adik tiriku. Sikapnya tak jaub beda dengan mama diana. Selalu memandangku rendah dan tak melihatku sebagai sosok manusia. Baginya aku hanya lalat yang menjijiknya jika menyentuh tubuhnya.
Kinara tak menghiraukan rasya, ia melanjutkan pekerjaannya. Berharap akan cepat selesai agar ia bisa istirahat dan mulai belajar. Tapi tidak dengan rasya, ia begitu menginginkan kinara menderita. Rasya mengotori lantai yang sudah kinara pel dengan kulit kuaci ditangannya. Dengan sengaja ia menyebar disemua sudut agar kinara mengulangi lagi pekerjaannya.
"Rasya, apa yang kamu lakukan? Ini sudah aku Ki kenapa kamu kotori lagi dengan kulit kuaci itu" kinara
"Kenapa? Tak suka? " jawab rasya dengan entengnya
"Kamu kan bisa mengumpulkannya dan memasukkannya nanti ketempat sampah ketika kamu sudah selesai makan kan" kinara
"Lalu apa gunanya kamu disini hah? kamu kan babu, jadi ini sudah tugas kamu. Ngerti!" rasya
"Kamu benar-benar keterlaluan rasya"kinara sudah dibuat jengkel dengan perlakuan rasya. Tapi rasya tak memperdulikan kekesalan kinara membuat kinara harus terpaksa menggalah.
Akhirnya semuanya selesai, aku harus belajar untuk kuis besok. Kinara
.
.
Entah jam berapa ia tertidur semalam, sepertinya tidur semalam tak menggurangi rasa capeknya. Kinara rasa tubuhnya sekarang benar-benar tak bertenaga.
"Kinara? " nari yang muncul dari belakang melingkarkan tangan dipundak kinara.
"Kamu kenapa, kelihatan capek banget kamu nara. Semalam kamu kerja paruh waktu sampai jam berapa sih?"jessy
"Aku gak kerja, aku dihukum sama mama diana. Entah semalam jam berapa kelar semua pekerjaanku" jawab kinara dengan lesunya
"Apa?! Emang kamu salah apa sampai menghukum kamu seperti itu?" jessy
"Entahlah"kinara
"Nara, yang sabar ya. Kami yakin kamu kuat, nara kami tangguh. Semangat nara, kami slalu ada buat kamu" ucap monic menyemangati kinara
Kinara hanya tersenyum kepada sahabatnya, ia bersyukur karna memiliki mereka. Sahabat yang slalu ada buat dia, kapan pun kinara terpuruk tak sedikitpun mereka meninggalkan kinara sendiri. Mereka slalu ada untuk mendukung dan menyemangati.
.
_-_
Digedung menjulang tinggi tempat dimana tuan muda suho berada. Sesekali menghela nafas panjang, ingin segera mendengar info apa yang sekertaris tom dapatkan tentang gadis mentarinya.
"Tom, info apa yang sudah kamu dapat? " tuan muda
"Ini tuan" menyerahkan beberapa lembar kertas yang berisi data tentang kinara. " gadis itu bernama kinara, ia tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Ayahnya pemilik perusahaan XX, tapi nona kinara begitu malang" penjelasan sekertaris tom berhenti, menarik nafas perlahan
"Lanjutkan tom, aku begitu penasaran sekarang! " tuan muda
"Nona kinara diperlakukan sangat buruk tuan, ibu tiri, saudara tiri bahkan ayahnya pun tak pernah memandang nona kinara sebagai manusia. Nona kinara bekerja sendiri untuk mencukupi kebutuhanya, termasuk biaya kuliah tuan" tom
"Biadap" tuan muda berdiri mengeprak meja. "Tapi kenapa dia masih bisa tersenyum seperti itu, seolah-olah tak ada hal buruk terjadi padanya" nada heran tuan muda saat teringat senyum manis dibibir kinara.
"Karna nona kinara tak pernah menunjukkannya dipublik tuan. Dia slalu berusaha menjaga nama baik ayahnya" tom melanjutkan
"Terbuat dari apa hati kamu gadis pirang" tuan muda "kamu pantau kinara, jangan sampai terjadi hal buruk padanya" lanjut tuan muda
"Baik tuan" tom
.
.
_-_
"Kinara" mama diana
"Iya ma"kinara
"Apa yang sudah kamu lakukan pada rasya?" menunjuk rasya anak kesayangannya
"Nara tidak melakukan apa pun pada rasya ma" jawab kinara dengan nada binggung.
*A*pa yang dilakukan rasya sampai mama marah seperti ini sama aku. Kinara
"Bohong ma, dia semalam mendorongku karna aku menegurnya. Padahal aku cuma memintanya bekerja dengan sungguh-sungguh" dusta rasya
"Rasya, kapan aku mendorongmu. Bukannya kamu yang mengacaukan tugasku semalam. Sehingga aku harus bekerja 2x" kinara membantah, dan merasa kesal dengan tuduhan rasya padanya.
Mama diana dengan cepat memukul kirana dibagian tulang belakangnya. Membuat gadis itu teriak kesakitan dan menangis sejadi-jadinya.
"Tak tau terima kasih ya kamu, aku sudah menampungmu, memberimu makan. Tapi apa yang kamu lakukan pada rasya. Kamu memang pantas diperlakukan seperti ibumu. Ngerti" mendorong tubuh kinara yang masih merasakan sakitnya setelah dipukul tadi.
"Cukup ma, mama boleh mencelaku tapi jangan ibuku. Ibuku tak punya salah apapun pada mama, kenapa mama tak pernah berhenti mencelanya" tangis kinara yang tak bisa dibendung lagi.
"Salah ibumu karna sudah meninggalkan kesialan dikluargaku" cetus mama diana
"Cukup ma, biarkan ibuku tenang disurga sana" kinara
"Tenang? Tak akan kubiarkan ibumu tenang meskipun disurga" cetus mama diana, lalu meninggalkan kinara pergi
"Belum cukup mama sudah merebut semua kebahagiaan ibuku, merebut semua milik ibuku. Sampai ibuku harus meninggal dengan membawa luka hati yang mendalam" ucap kinara tanpa merasa takut, ia teringat luka dalam ibunya karna ulah mama diana.
Mama diana menghentikan langkahnya, dan berbalik mendekati kinara dengan muka merah menahan marah.
"Apa kamu bilang? Merebut?" memukul punggung kinara untuk yang kedua kalinya. Bahkan ini dengan begitu kerasnya, sehingga kinara benar-benar mau mati karna rasa sakitnya. "Ibumu tak pantas mendapatkan semua ini, faham!" mendorong kepala kinara sampai membentur dinding.
Kinara merasa pandangannya sekarang berkunang-kunang, untuk berdiripun tak sanggup ia lakukan.
Tuhan, apa hidupku akan berakhir seperti ini? Apa aku tak akan pernah bisa merasakan kehangatan dalam hidup. Kinara
Kinara merasa sekarang sudah putus asa, sudah tak sanggup untuk bertahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
heaven
anj banget si nenek lampir ama badotnya a.k.a anaknya geramm pengen nyekek mereka🤗
2022-08-22
0
Aqiyu
udah kuliah harusnya udah bisa mandiri.ngapain pulang kerumah yang kaya neraka....
bisa cari kerja dan kost
2021-09-09
1
vie na Ai
Kinara juga bodoh udahbgk d anggap ama ayahnya d siksa ibu tiri knpa gk pergi dr rumah tinggal d luar hadew
2021-04-15
1