Keputusan kinara (part 2)

Kinara sudah sampai dirumah tante dewi sesuai permintaannya.

Kinara begitu penasaran dengan apa yang akan tante dewi bicarakan, tidak biasanya tante dewi begini.

"Tante, hal penting apa yang mau tante bicarakan sama nara? Kinara

"Bukan apa-apa sayang" tante dewi tersenyum

"Tapi tidak biasanya tante menyuruh nara kesini dengan tiba-tiba" kinara

"Nanti tante ratna yang akan menjelaskan sama nara ya" tante dewi

Kenapa tante ratna yang akan menjelaskan padaku, ada hal penting apa sebenarnya. Kinara

Tante ratna sudah sampai dirumah tante dewi. sesuai perjanjian mereka, tante ratnalah yang akan menjelaskan pada kinara.

Tante dewi hanya membantu sekiranya saja.

"Tante, sekarang jelaskan pada nara. Ada apa sih sebenarnya. Dan kenapa harus tante ratna yang menjelaskan" kinara terlihat sudah tidak bisa menunggu terlalu lama lagi.

"Kinara, maaf sebelumnya karna aku minta tolong dewi menghubungi kamu tiba-tiba" tante ratna

"Iya gakpapa tante, bisa sekarang jelaskan kenapa dan alasannya? Kinara

Tante ratna menjelaskan duduk persoalannya pada kinara, mulai dari janji sampai perjodohan.

Kinara yang mendengarkan hanya bisa menganggukkan kepala.

Tante ratna menjelaskan begitu detail sehingga kinara dapat memahaminya dengan mudah.

Jadi mama sudah menyiapkan calon pendampingku bahkan sebelum aku lahir. Kinara

"Jadi gimana menurut kinara" tante ratna

Tidak ada sahutan apapun dari kinara, ia hanya terdiam.

"Nara, ditanya tante ratna kok diam saja" tante dewi

Kinara tidak dapat mendengarkan pertanyaan mereka, pikirannya sudah duluan melayang menerawang jauh.

Apa mungkin aku bisa, walaupun tante ratna adalah sahabat mama. Tapi aku baru juga mengenalnya, apa lagi anaknya. Sekalipun belum pernah tatap muka dengannya. Kinara

"Nara" lengan nara disenggol tante dewi

"Eh iya tante kenapa?" kinara terkejut

"Kamu tidak mendengarkan pertanyaan tante ratna? Tante dewi

"Maaf tante, kinara kurang fokus. Tadi tante ratna bertanya apa?" kinara

"Kamu pasti keberatan ya? karna janji kekanakan kami dulu kamu yang jadi korbannya sekarang" tante ratna

"Tante ngomong apa sih, enggak nara gak keberatan kok" kinara mencoba tersenyum

"Jadi gimana pendapat kamu sayang?" tante dewi

"Ya mau gimana lagi tante, mama sudah menyiapkan pendamping buat nara kenapa nara harus menolaknya" kinara

Selain menerima semuanya tak ada lagi yang dipikirkan kinara. Apalagi perjodohan itu menyangkut mamanya.

Kinara akan menerima walau dia belum tau siapa calon pendampingnya.

Kinara yakin, pria pilihan mama pasti yang terbaik buat nara. Semoga mama senang diatas sana ya. Kinara tersenyum

"Jadi kamu menerima perjodohan ini?" tante dewi memastikan.

Kinara hanya menganggukkan kepala mengiyakan, tak lupa senyum indah dibibirnya.

"Sayang kamu tidak perlu memaksakan diri, jika kamu memiliki seseorang yang kamu cintai. Kamu bisa menolak perjodohan ini kok, tante gakpapa" tante ratna merasa tidak enak hati pada kinara.

"Enggak kok tante, nara yakin dengan keputusan nara" kinara tersenyum

"Bagaimana dengan orang yang kamu cintai" tante ratna bertanya ragu-ragu

Tante dewi yang mendengar pertanyaan tante ratna dengan cepat menyenggol tangannya.

Tante ratna yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari dewi dibuat binggung.

Apa ada yang salah dari pertanyaanku. Dewi kamu harus jelaskan padaku setelah ini. Tante ratna

"Intinya nara menerima perjodohan ini, jadi tante tidak perlu lagi menyuruh nara untuk berfikir dua kali" cetus kinara

Ekspresi kinara sudah berubah, yang awalnya tenang setelah mendengar pertanyaan dari tante ratna berubah seketika. Kini diwajah kinara hanya terlihat mendung masam. Tante ratna yang melihat perubahan ekspresi kinara merasa begitu menyesal.

"Sudah tidak ada lagi yang dibicarakan?" kinara

"Tante rasa sudah cukup sayang, makasih karna sudah mau menerima perjodohan ini" tante ratna tersenyum

"Sama-sama tante" kinara berusaha tersenyum

"Dan tante minta maaf atas pertanyaan tante tadi" tante dewi terlihat menyesal

"Gakpapa tante, tidak perlu dibahas lagi" kinara

Tante ratna hanya mencoba untuk tersenyum pada kinara. setelah itu kinara pamit undur diri, karna harus pergi mencari keperluan untuk magangnya nanti.

Kini tinggal tante dewi dan ratna. Tante ratna sudah menatap lekat-lekat ke dewi, mencoba meminta penjelasan soal tadi.

"Apa" tante dewi

"Cepat jelaskan padaku" tante ratna

"Jelaskan soal apa" tante dewi

"Soal pertanyaanku tadi, dan kenapa ekspresi kinara berubah gak enak begitu. Pasti ada sesuatu kan" tante ratna

"kamu yakin ingin tau soal itu" tante dewi

Tante ratna menganggukkan kepala mengiyakan.

Tante dewi mulai bercerita yang ia ketahui.

Dua tahun silam

"Kinara memiliki seorang kekasih yang bernama randiansyah. Randi pemuda yang sederhana, yang mampu meluluhkan hati kinara yang keras terhadap lelaki. Mereka kenal dari kecil, bisa dibilang randi adalah teman masa kecilnya kinara.

Namun entah bagaimana ceritanya mereka mulai saling menatap, saling memiliki rasa satu sama lain dan akhirnya mereka pacaran.

Kinara merasa bahagia saat itu, keberadaan randi mampu membuat hidup kinara menjadi berwarna.

Meraka selalu terbuka satu sama lain, membuat hubungan mereka seperti tak akan pernah terpisahkan.

Namun peristiwa na'as menimpa randi. Dan membuat kinara kehilangan orang yang ia sayang untuk kedua kalinya.

Randi meninggal karna kecelakaan, malam bertepatan dihari ulang tahun kinara. Namun dihari spesialnya, kinara harus berduka karna kepergian randi. Kinara begitu terpukul saat itu, begitu kehilangan arah. Bahkan tak pernah terlihat senyum diwajahnya lagi.

Kepergian randi meninggalkan luka yang mendalam bagi kinara, itu sebabnya sampai sekarang kinara tidak ingin menjalin hubungan dengan seorang pria.

Dan saat kinara menerima perjodohan ini, aku merasa sedikit lega. Mungkin ini bisa menjadi awal dari kinara. Semoga anakmu mampu mengembalikan kinara ku yang dulu. Kinara ku yang selalu bahagia, tersenyum ceria" tante dewi

"Maaf dew, aku tidak tau. Pasti kinara tadi sangat terkejut mendengarnya. Aku menyesal kenapa aku begitu bodoh bertanya seperti itu tadi" tante ratna

"Sudahlah, semuanya sudah terlalu juga kan" tante dewi

_-_

Kinara berjalan menyusuri jalan setapak.

Dipinggir danau dimana kenangan indah itu terukir bersama randi.

Sudah 2 tahun sejak kepergianmu, tempat ini menjadi saksi cinta kita. aku merindukanmu. Kinara

Tak sadar air mata mengalir dipipinya, luka yang sudah ia kubur dengan susah payah. Kini kembali terlintas diingatannya.

"Sudah ku duga, kamu akan kesini lagi" delon datang tiba-tiba.

"Kamu" kinara membolakan kedua matanya

Delon hanya tersenyum melihat ekspresi kinara saat bertemu dengannya. Dia tau kinara begitu membencinya.

Mungkin keputusan yang ia ambil dua tahun lalu adalah suatu kebodohan, namun itu jauh lebih baik dari pada ia harus melihat kinara menyalahkan dirinya sendiri.

Walau ia tau itu bukan kesalahannya kinara, namun ia tau kalau gadis itu akan menyalahkan dirinya atas kepergian randi sahabatnya.

"sedang apa kamu kesini?" delon

"Bukan urusan kamu" cetus kinara

"Kamu memang sudah berubah ya, sekarang jadi galak" delon tersenyum jail

"Harus, apa lagi sama orang kayak kamu" kinara

Kinara meninggalkan delon yang masih ingin ngobrol dengannya. dengan sikap acuh kinara tak memperdulikan ocehan delon. Baginya delon penyebab kematian randi orang yang sangat kinara cintai. Jadi untuk apa ia menanggapinya.

Randi, bolehkah aku menyerah sekarang. Sepertinya kinara begitu sangat membenciku.

aku takut setelah kinara melihat peninggalan terakhirmu, ia makin terpuruk bahkan lebih terpuruk dari kepergianmu.

Kenapa kita dulu mencintai wanita yang sama, jika aku boleh memilih. Ingin rasanya ku tak memiliki perasaan ini.

Sudah enam tahun perasaan ini masih saja melekat dihatiku. Delon

_-_

Tuan muda terlihat binggung setelah menerima telepon dari ibunda.

Raut wajahnya yang susah gampang ditebak kini menunjukkan ekspresi yang membinggungkan.

"Hal apa yang sedang anda pikirkan tuan" Tom

"Bukan apa-apa" cetus tuan muda

"Tapi mengapa raut wajah anda seperti itu" Tom

"Memang kelihatan gimana?" tuan muda menyentuh wajahnya sendiri.

"Tom" sambungnya

"Ia tuan" tom lebih mendekatkan posisinya papa tuan muda

"Apa yang harus aku katanya nanti ketika bertemu kinara" tuan muda

Jadi anda sedang memikirkan pertemuan itu tuan, apa pengalaman anda selama ini dengan wanita tidak ada satupun yang berguna. Tom

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

Rendy dah meninggal.....
tuan muda dah klepek-klepek mikirin nanti gimana ketemu Kinara

2021-09-09

2

Ratiah Nursafitri

Ratiah Nursafitri

kenangan pahit apa yang pernah terjadi sebenarnya.

2020-07-11

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kehidupan kinara
3 Bangkit (part 1)
4 Bangkit (part 2)
5 Dikamar nian
6 Penasaran
7 Kecemburuan tuan muda
8 Pertemuan kembali
9 Penjelasan
10 Filla
11 Keputusan kinara (part 1)
12 Keputusan kinara (part 2)
13 Hari pertama magang
14 Rencana mama diana
15 Kinara (part 1)
16 Kinara (part 2)
17 Pertemuan (part 1)
18 Pertemuan (part 2)
19 Pertemuan(part 3)
20 Delon
21 Kejujuran kinara (part 1)
22 Kejujuran kinara (part 2)
23 Keterungkapan
24 Clara
25 Sifat ganda tom
26 Adit (part 1)
27 Adit (part 2)
28 Adit (part 3)
29 Untuk yang pertama kali
30 Keingintahuan hadi
31 Keterungkapan (part 1)
32 Keterungkapan (part 2)
33 Kecemburuan clara
34 Kinara sakit (part 1)
35 Kirana sakit (part 2)
36 Kinara sakit (part 3)
37 Ketakutan diana dan rasya
38 Kinara sadar
39 Delon berkunjung
40 Pengorbanan delon
41 Operasi
42 Kekhawatiran dela
43 Dokter kukuh
44 Berkunjung
45 Kepedulian jessy
46 Penolakkan jessy
47 Diana dan rasya (part 1)
48 Diana dan rasya (part 2)
49 Penyesalan clara
50 Dipenjara
51 Nostalgia
52 Kesedihan clara
53 Masih sama
54 Persaingan dimulai
55 Bersaing (part 1)
56 Bersaing (part 2)
57 Perasaan yang terpendam
58 Penawaran
59 Ketulusan diana pada hadi
60 Kebimbangan kinara
61 Hadiah dari kinara
62 Perahu baru
63 Perhatian tuan muda
64 Jessy
65 Kekhawatiran
66 Minta maaf
67 Dipertanyakan (part 1)
68 Dipertanyakan (part 2)
69 Dipertanyakan (part 3)
70 Dipertanyakan (part 4)
71 Maksud kamu apa?
72 Gagal
73 Rasa nyaman
74 Akibat cemburu (part 1)
75 Akibat cemburu (part 2)
76 Gempar
77 Mulai menggila
78 Sekertaris tom
79 Make over
80 Konfrensi pres
81 Tidak disangka
82 Kebenaran
83 Dengan hati
84 Menyerah
85 Perhatian
86 Kamu terlalu polos
87 Gosip
88 Apa yang akan terjadi (part 1)
89 Apa yang akan terjadi (part 2)
90 Eyang
91 Sebuah takdir
92 Kembalinya imah
93 Mabuk
94 Menyebalkan
95 Cemburukah?
96 Cemburu & suka
97 Foto lama
98 Teror
99 Tuan & sekertaris
100 Sekertaris tom
101 Jawaban atas pertanyaan tak terucap
102 Gak semangat
103 Binggung
104 Masa lalu (part 1)
105 Masa lalu (part 2)
106 Bimbang
107 Sempurna dan meriah
108 Kado untuk jessy
109 Tarik ulur
110 Gelisah
111 Struk nilai
112 Makan BBQ
113 Tambah 1
114 Tersipu malu
115 Penyakit kepo
116 Surat
117 Sebuah kaleng
118 Memcari tahu
119 Visual
120 Hukuman
121 Cerita Fai
122 Kepedulian
123 Ketidak sengajaan
124 Semua demi cinta
125 Menunggu
126 Flasdist
127 Serangan pertama
128 Rencana
129 Dedektif Fai
130 Emosi
131 Karna aku juga seorang anak
132 Membujuk demo
133 Kamu bisa melepaskan semuanya disini...
134 Kamu...
135 Gila lu ya....
136 Tangkap dia...
137 Kembali
138 Akhirnya...
139 Bagaimana kalau aku...
140 Peran tak terduga
141 Ketiga kalinya...
142 Sianida
143 Gedung tua bomprong
144 Aku hanya ingin dekat denganmu...
145 Aku dijebak...
146 PDKT
147 Tuan baik-baik saja?
148 Yang disindir gak peka...
149 Clara lagi
150 Cerita delon
151 aku gak rela...
152 AKU!
153 ke makam
154 Debat
155 aku cuma khawatir...
156 Tuan muda
157 jess kamu kenapa sih...
158 Info rasya
159 Cemburu
160 dibalik senyuman
161 kamu ekspresikan...
162 labrak
163 itu pasti ulah kamukan?
164 aku gak rela kamu pergi...
165 faiii...?
166 delon? adit?
167 kamu nginep disini...
168 aku minta maaf...
169 hal penting apa?
170 apa jangan-jangan...
171 biar saya saja...
172 itu ma...itu
173 kamu kok bisa disini....
174 selama kinara bahagia, kenapa tidak...
175 Oh jantungku....
176 duuuaaarrrrr
177 Let's go
178 harus ya?
179 Dasar mesum
180 Jess ssstttt
181 buat apa?
182 Jangan marah dulu...
183 Dua botol
184 Gimana?
185 Sya...kamu salah
186 Jangan salahkan dirimu...
187 iya.. PENGECUT
188 Aku minta maaf
189 Ceritanya panjang
190 Tante...aku minta maaf
191 Seperti wanita
192 kamu kenapa?
193 ikuti saya
194 Gak apa-apa
195 Emmm
196 Nian kamu kenapa?
197 Nginap dihotel?
198 Tolong jaga bicaranya
199 percaya sama aku
200 puas?
201 Mau kesana bareng?
202 pulang bareng
203 Dag dig dug
204 GAK BOLEH
205 Tidak menyangka
206 Serius tuan?
207 Pinggitan
208 Bahas apa
209 Kak clara
210 Sudah siap?
211 Air mata
212 kecemburuan lisa
213 kamu menyukainya?
214 Bosan
215 Biarin saja
216 kasian kinara
217 Tidak apa-apa
218 Misi
219 Gugup
220 makan banyak
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Perkenalan
2
Kehidupan kinara
3
Bangkit (part 1)
4
Bangkit (part 2)
5
Dikamar nian
6
Penasaran
7
Kecemburuan tuan muda
8
Pertemuan kembali
9
Penjelasan
10
Filla
11
Keputusan kinara (part 1)
12
Keputusan kinara (part 2)
13
Hari pertama magang
14
Rencana mama diana
15
Kinara (part 1)
16
Kinara (part 2)
17
Pertemuan (part 1)
18
Pertemuan (part 2)
19
Pertemuan(part 3)
20
Delon
21
Kejujuran kinara (part 1)
22
Kejujuran kinara (part 2)
23
Keterungkapan
24
Clara
25
Sifat ganda tom
26
Adit (part 1)
27
Adit (part 2)
28
Adit (part 3)
29
Untuk yang pertama kali
30
Keingintahuan hadi
31
Keterungkapan (part 1)
32
Keterungkapan (part 2)
33
Kecemburuan clara
34
Kinara sakit (part 1)
35
Kirana sakit (part 2)
36
Kinara sakit (part 3)
37
Ketakutan diana dan rasya
38
Kinara sadar
39
Delon berkunjung
40
Pengorbanan delon
41
Operasi
42
Kekhawatiran dela
43
Dokter kukuh
44
Berkunjung
45
Kepedulian jessy
46
Penolakkan jessy
47
Diana dan rasya (part 1)
48
Diana dan rasya (part 2)
49
Penyesalan clara
50
Dipenjara
51
Nostalgia
52
Kesedihan clara
53
Masih sama
54
Persaingan dimulai
55
Bersaing (part 1)
56
Bersaing (part 2)
57
Perasaan yang terpendam
58
Penawaran
59
Ketulusan diana pada hadi
60
Kebimbangan kinara
61
Hadiah dari kinara
62
Perahu baru
63
Perhatian tuan muda
64
Jessy
65
Kekhawatiran
66
Minta maaf
67
Dipertanyakan (part 1)
68
Dipertanyakan (part 2)
69
Dipertanyakan (part 3)
70
Dipertanyakan (part 4)
71
Maksud kamu apa?
72
Gagal
73
Rasa nyaman
74
Akibat cemburu (part 1)
75
Akibat cemburu (part 2)
76
Gempar
77
Mulai menggila
78
Sekertaris tom
79
Make over
80
Konfrensi pres
81
Tidak disangka
82
Kebenaran
83
Dengan hati
84
Menyerah
85
Perhatian
86
Kamu terlalu polos
87
Gosip
88
Apa yang akan terjadi (part 1)
89
Apa yang akan terjadi (part 2)
90
Eyang
91
Sebuah takdir
92
Kembalinya imah
93
Mabuk
94
Menyebalkan
95
Cemburukah?
96
Cemburu & suka
97
Foto lama
98
Teror
99
Tuan & sekertaris
100
Sekertaris tom
101
Jawaban atas pertanyaan tak terucap
102
Gak semangat
103
Binggung
104
Masa lalu (part 1)
105
Masa lalu (part 2)
106
Bimbang
107
Sempurna dan meriah
108
Kado untuk jessy
109
Tarik ulur
110
Gelisah
111
Struk nilai
112
Makan BBQ
113
Tambah 1
114
Tersipu malu
115
Penyakit kepo
116
Surat
117
Sebuah kaleng
118
Memcari tahu
119
Visual
120
Hukuman
121
Cerita Fai
122
Kepedulian
123
Ketidak sengajaan
124
Semua demi cinta
125
Menunggu
126
Flasdist
127
Serangan pertama
128
Rencana
129
Dedektif Fai
130
Emosi
131
Karna aku juga seorang anak
132
Membujuk demo
133
Kamu bisa melepaskan semuanya disini...
134
Kamu...
135
Gila lu ya....
136
Tangkap dia...
137
Kembali
138
Akhirnya...
139
Bagaimana kalau aku...
140
Peran tak terduga
141
Ketiga kalinya...
142
Sianida
143
Gedung tua bomprong
144
Aku hanya ingin dekat denganmu...
145
Aku dijebak...
146
PDKT
147
Tuan baik-baik saja?
148
Yang disindir gak peka...
149
Clara lagi
150
Cerita delon
151
aku gak rela...
152
AKU!
153
ke makam
154
Debat
155
aku cuma khawatir...
156
Tuan muda
157
jess kamu kenapa sih...
158
Info rasya
159
Cemburu
160
dibalik senyuman
161
kamu ekspresikan...
162
labrak
163
itu pasti ulah kamukan?
164
aku gak rela kamu pergi...
165
faiii...?
166
delon? adit?
167
kamu nginep disini...
168
aku minta maaf...
169
hal penting apa?
170
apa jangan-jangan...
171
biar saya saja...
172
itu ma...itu
173
kamu kok bisa disini....
174
selama kinara bahagia, kenapa tidak...
175
Oh jantungku....
176
duuuaaarrrrr
177
Let's go
178
harus ya?
179
Dasar mesum
180
Jess ssstttt
181
buat apa?
182
Jangan marah dulu...
183
Dua botol
184
Gimana?
185
Sya...kamu salah
186
Jangan salahkan dirimu...
187
iya.. PENGECUT
188
Aku minta maaf
189
Ceritanya panjang
190
Tante...aku minta maaf
191
Seperti wanita
192
kamu kenapa?
193
ikuti saya
194
Gak apa-apa
195
Emmm
196
Nian kamu kenapa?
197
Nginap dihotel?
198
Tolong jaga bicaranya
199
percaya sama aku
200
puas?
201
Mau kesana bareng?
202
pulang bareng
203
Dag dig dug
204
GAK BOLEH
205
Tidak menyangka
206
Serius tuan?
207
Pinggitan
208
Bahas apa
209
Kak clara
210
Sudah siap?
211
Air mata
212
kecemburuan lisa
213
kamu menyukainya?
214
Bosan
215
Biarin saja
216
kasian kinara
217
Tidak apa-apa
218
Misi
219
Gugup
220
makan banyak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!