Kinara sudah sampai dirumah tante dewi sesuai permintaannya.
Kinara begitu penasaran dengan apa yang akan tante dewi bicarakan, tidak biasanya tante dewi begini.
"Tante, hal penting apa yang mau tante bicarakan sama nara? Kinara
"Bukan apa-apa sayang" tante dewi tersenyum
"Tapi tidak biasanya tante menyuruh nara kesini dengan tiba-tiba" kinara
"Nanti tante ratna yang akan menjelaskan sama nara ya" tante dewi
Kenapa tante ratna yang akan menjelaskan padaku, ada hal penting apa sebenarnya. Kinara
Tante ratna sudah sampai dirumah tante dewi. sesuai perjanjian mereka, tante ratnalah yang akan menjelaskan pada kinara.
Tante dewi hanya membantu sekiranya saja.
"Tante, sekarang jelaskan pada nara. Ada apa sih sebenarnya. Dan kenapa harus tante ratna yang menjelaskan" kinara terlihat sudah tidak bisa menunggu terlalu lama lagi.
"Kinara, maaf sebelumnya karna aku minta tolong dewi menghubungi kamu tiba-tiba" tante ratna
"Iya gakpapa tante, bisa sekarang jelaskan kenapa dan alasannya? Kinara
Tante ratna menjelaskan duduk persoalannya pada kinara, mulai dari janji sampai perjodohan.
Kinara yang mendengarkan hanya bisa menganggukkan kepala.
Tante ratna menjelaskan begitu detail sehingga kinara dapat memahaminya dengan mudah.
Jadi mama sudah menyiapkan calon pendampingku bahkan sebelum aku lahir. Kinara
"Jadi gimana menurut kinara" tante ratna
Tidak ada sahutan apapun dari kinara, ia hanya terdiam.
"Nara, ditanya tante ratna kok diam saja" tante dewi
Kinara tidak dapat mendengarkan pertanyaan mereka, pikirannya sudah duluan melayang menerawang jauh.
Apa mungkin aku bisa, walaupun tante ratna adalah sahabat mama. Tapi aku baru juga mengenalnya, apa lagi anaknya. Sekalipun belum pernah tatap muka dengannya. Kinara
"Nara" lengan nara disenggol tante dewi
"Eh iya tante kenapa?" kinara terkejut
"Kamu tidak mendengarkan pertanyaan tante ratna? Tante dewi
"Maaf tante, kinara kurang fokus. Tadi tante ratna bertanya apa?" kinara
"Kamu pasti keberatan ya? karna janji kekanakan kami dulu kamu yang jadi korbannya sekarang" tante ratna
"Tante ngomong apa sih, enggak nara gak keberatan kok" kinara mencoba tersenyum
"Jadi gimana pendapat kamu sayang?" tante dewi
"Ya mau gimana lagi tante, mama sudah menyiapkan pendamping buat nara kenapa nara harus menolaknya" kinara
Selain menerima semuanya tak ada lagi yang dipikirkan kinara. Apalagi perjodohan itu menyangkut mamanya.
Kinara akan menerima walau dia belum tau siapa calon pendampingnya.
Kinara yakin, pria pilihan mama pasti yang terbaik buat nara. Semoga mama senang diatas sana ya. Kinara tersenyum
"Jadi kamu menerima perjodohan ini?" tante dewi memastikan.
Kinara hanya menganggukkan kepala mengiyakan, tak lupa senyum indah dibibirnya.
"Sayang kamu tidak perlu memaksakan diri, jika kamu memiliki seseorang yang kamu cintai. Kamu bisa menolak perjodohan ini kok, tante gakpapa" tante ratna merasa tidak enak hati pada kinara.
"Enggak kok tante, nara yakin dengan keputusan nara" kinara tersenyum
"Bagaimana dengan orang yang kamu cintai" tante ratna bertanya ragu-ragu
Tante dewi yang mendengar pertanyaan tante ratna dengan cepat menyenggol tangannya.
Tante ratna yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari dewi dibuat binggung.
Apa ada yang salah dari pertanyaanku. Dewi kamu harus jelaskan padaku setelah ini. Tante ratna
"Intinya nara menerima perjodohan ini, jadi tante tidak perlu lagi menyuruh nara untuk berfikir dua kali" cetus kinara
Ekspresi kinara sudah berubah, yang awalnya tenang setelah mendengar pertanyaan dari tante ratna berubah seketika. Kini diwajah kinara hanya terlihat mendung masam. Tante ratna yang melihat perubahan ekspresi kinara merasa begitu menyesal.
"Sudah tidak ada lagi yang dibicarakan?" kinara
"Tante rasa sudah cukup sayang, makasih karna sudah mau menerima perjodohan ini" tante ratna tersenyum
"Sama-sama tante" kinara berusaha tersenyum
"Dan tante minta maaf atas pertanyaan tante tadi" tante dewi terlihat menyesal
"Gakpapa tante, tidak perlu dibahas lagi" kinara
Tante ratna hanya mencoba untuk tersenyum pada kinara. setelah itu kinara pamit undur diri, karna harus pergi mencari keperluan untuk magangnya nanti.
Kini tinggal tante dewi dan ratna. Tante ratna sudah menatap lekat-lekat ke dewi, mencoba meminta penjelasan soal tadi.
"Apa" tante dewi
"Cepat jelaskan padaku" tante ratna
"Jelaskan soal apa" tante dewi
"Soal pertanyaanku tadi, dan kenapa ekspresi kinara berubah gak enak begitu. Pasti ada sesuatu kan" tante ratna
"kamu yakin ingin tau soal itu" tante dewi
Tante ratna menganggukkan kepala mengiyakan.
Tante dewi mulai bercerita yang ia ketahui.
Dua tahun silam
"Kinara memiliki seorang kekasih yang bernama randiansyah. Randi pemuda yang sederhana, yang mampu meluluhkan hati kinara yang keras terhadap lelaki. Mereka kenal dari kecil, bisa dibilang randi adalah teman masa kecilnya kinara.
Namun entah bagaimana ceritanya mereka mulai saling menatap, saling memiliki rasa satu sama lain dan akhirnya mereka pacaran.
Kinara merasa bahagia saat itu, keberadaan randi mampu membuat hidup kinara menjadi berwarna.
Meraka selalu terbuka satu sama lain, membuat hubungan mereka seperti tak akan pernah terpisahkan.
Namun peristiwa na'as menimpa randi. Dan membuat kinara kehilangan orang yang ia sayang untuk kedua kalinya.
Randi meninggal karna kecelakaan, malam bertepatan dihari ulang tahun kinara. Namun dihari spesialnya, kinara harus berduka karna kepergian randi. Kinara begitu terpukul saat itu, begitu kehilangan arah. Bahkan tak pernah terlihat senyum diwajahnya lagi.
Kepergian randi meninggalkan luka yang mendalam bagi kinara, itu sebabnya sampai sekarang kinara tidak ingin menjalin hubungan dengan seorang pria.
Dan saat kinara menerima perjodohan ini, aku merasa sedikit lega. Mungkin ini bisa menjadi awal dari kinara. Semoga anakmu mampu mengembalikan kinara ku yang dulu. Kinara ku yang selalu bahagia, tersenyum ceria" tante dewi
"Maaf dew, aku tidak tau. Pasti kinara tadi sangat terkejut mendengarnya. Aku menyesal kenapa aku begitu bodoh bertanya seperti itu tadi" tante ratna
"Sudahlah, semuanya sudah terlalu juga kan" tante dewi
_-_
Kinara berjalan menyusuri jalan setapak.
Dipinggir danau dimana kenangan indah itu terukir bersama randi.
Sudah 2 tahun sejak kepergianmu, tempat ini menjadi saksi cinta kita. aku merindukanmu. Kinara
Tak sadar air mata mengalir dipipinya, luka yang sudah ia kubur dengan susah payah. Kini kembali terlintas diingatannya.
"Sudah ku duga, kamu akan kesini lagi" delon datang tiba-tiba.
"Kamu" kinara membolakan kedua matanya
Delon hanya tersenyum melihat ekspresi kinara saat bertemu dengannya. Dia tau kinara begitu membencinya.
Mungkin keputusan yang ia ambil dua tahun lalu adalah suatu kebodohan, namun itu jauh lebih baik dari pada ia harus melihat kinara menyalahkan dirinya sendiri.
Walau ia tau itu bukan kesalahannya kinara, namun ia tau kalau gadis itu akan menyalahkan dirinya atas kepergian randi sahabatnya.
"sedang apa kamu kesini?" delon
"Bukan urusan kamu" cetus kinara
"Kamu memang sudah berubah ya, sekarang jadi galak" delon tersenyum jail
"Harus, apa lagi sama orang kayak kamu" kinara
Kinara meninggalkan delon yang masih ingin ngobrol dengannya. dengan sikap acuh kinara tak memperdulikan ocehan delon. Baginya delon penyebab kematian randi orang yang sangat kinara cintai. Jadi untuk apa ia menanggapinya.
Randi, bolehkah aku menyerah sekarang. Sepertinya kinara begitu sangat membenciku.
aku takut setelah kinara melihat peninggalan terakhirmu, ia makin terpuruk bahkan lebih terpuruk dari kepergianmu.
Kenapa kita dulu mencintai wanita yang sama, jika aku boleh memilih. Ingin rasanya ku tak memiliki perasaan ini.
Sudah enam tahun perasaan ini masih saja melekat dihatiku. Delon
_-_
Tuan muda terlihat binggung setelah menerima telepon dari ibunda.
Raut wajahnya yang susah gampang ditebak kini menunjukkan ekspresi yang membinggungkan.
"Hal apa yang sedang anda pikirkan tuan" Tom
"Bukan apa-apa" cetus tuan muda
"Tapi mengapa raut wajah anda seperti itu" Tom
"Memang kelihatan gimana?" tuan muda menyentuh wajahnya sendiri.
"Tom" sambungnya
"Ia tuan" tom lebih mendekatkan posisinya papa tuan muda
"Apa yang harus aku katanya nanti ketika bertemu kinara" tuan muda
Jadi anda sedang memikirkan pertemuan itu tuan, apa pengalaman anda selama ini dengan wanita tidak ada satupun yang berguna. Tom
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Aqiyu
Rendy dah meninggal.....
tuan muda dah klepek-klepek mikirin nanti gimana ketemu Kinara
2021-09-09
2
Ratiah Nursafitri
kenangan pahit apa yang pernah terjadi sebenarnya.
2020-07-11
3