"Sayang, dia itu maniak Sex. Jangan percaya sama dia. A-Aku tuh cuma Cinta sama kamu dan kamu adalah satu-satunya wanita yang ada di hatiku, selain mama." Rangga memegang tanganku. Jantung ku berdetak kencang.
"Bohong, Gue ngga percaya." Aku melepaskan tangan Rangga.
"Tatap mata aku, entah sejak kapan aku mulai jatuh cinta sama kamu. Setiap detik dan jam aku ngga melihat kamu rasanya hampa. Kamu adalah wanitaku satu-satunya yang berhasil meraih hatiku. Aku sangat mencintai kamu AKASMA LAREINA PUTRI SANJAYA." Rangga memegang tangan ku dan mencium kening ku.
"Loe ngga bohongi gue kan?." Aku memeluk Rangga.
"Ngga, sayang. Sekarang aku harus menghukum mu karena telah bicara loe gue."
Rangga mencium bibir ku. Tangannya sudah meraba-raba kemana-mana. Rangga melumatkan bibirku. Lalu, Rangga menggendong ku sampai keranjang.
Rangga mencium leherku hingga meninggalkan tanda merah. Lalu, Rangga memainkan di daerah sensitifku.
"Steven siap meluncur." Teriak Rangga melakukan aksinya.
Rangga Memainkan bukit kembar kembali. Kemudian menciumi bibir ku dan melumatkannya. Berbagai gaya kami lakukan dan sudah 3 ronde kami lakukan, pada akhirnya kami tumbang.
"Kamu, ya. Aku lagi hamil di aja begituan terus kasihan debaynya." Aku mencubit pinggang Rangga.
"Auww. Tapi kamu juga suka kan." Rangga memelukku.
"I-iya." Aku malu dan menutup wajah ku di dada bidang Rangga.
"Hahahaha. Kamu tuh lucu kalau, merah gini. Aku jadi pengen lagi." Goda Rangga.
"Jangan, kasihan Debaynya, Rang." Aku menghentikan Rangga yang ingin menaiki ku kembali.
"Ya, dech." Rangga melemas.
Hari mulai gelap, Aku bangun dan mandi.
"Dasar Rangga nyebelin semua badan gue merah semua." Aku melihat cermin. Setelah mandi dan sudah berpakaian. Aku membangunkan Rangga.
"Rang, bangun." Aku menggoyang kan badan Rangga. Rangga tetap ngga bangun.
"Rangga sayang ayo bangun." Bisik ku.
"Tadi kamu ngomong apa? coba ulangi lagi." Rangga langsung bangun.
"Ngga, sana mandi. Aku lapar." Aku mendorong Rangga.
"Cium dulu aja dech." Aku cium singkat bibir Rangga.
Rangga menuju kamar mandi, aku merapihkan tempat tidur akibat pergulatan tadi sore. Rangga keluar kamar mandi dengan handuk di lilit di pinggang, memperlihatkan dada bidangnya dan rambutnya yang masih basah terkesan seksi. Aku memeluk Rangga dan menciumi Rangga. Ini membuatku sangat ketagihan.
"Sayang, kamu jangan kaya gini nanti si Steven bangun loh." Rangga merasa merinding.
"Sebentar aja, aku suka kamu kaya gini." Rangga membiarkan ku memeluk nya.
Beberapa menit kemudian, aku melepas pelukan dan menciumi bibir Rangga.
"Sana pakai baju, aku nunggu di bawah, ya." Aku mendorong Rangga.
"Dasar tega kamu, yank. Si Steven dah bangun nih." Rangga menatap ku lemas.
Aku pergi meninggalkan Rangga dan menuju Ruang tamu. Tak lama kemudian, Rangga datang.
"Yuk, yank." Rangga menggenggam tanganku. Rangga memencet lift. Rangga terus mencium tangan ku.
"Aku sangat mencintaimu, Rei." Rangga mencium tangan ku.
"Masa secepat itu, seorang Rangga yang terkenal playboy sudah insaf. Aku masih kurang percaya kalau kamu benar-benar mencintaimu, sedangkan mantan-mantan mu itu sangat cantik dan Seksi." Aku melepas tangan Rangga.
"Sayang, coba dengar detak jantung ini. Sejak kita bersama detak jantung ini selalu berdebar-debar." Rangga memegang tangan ku dan meletakkan tangannya di dadanya. Aku merasakan detak jantung Rangga yang berdebar-debar.
"Iya, aku percaya. Tapi awas kalau kamu menghianati ku." Kata ku.
"Ngga akan, aku mencintaimu my wife." Rangga mencium kening ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indra Yani
😘😘😘😘😘😘😘
2022-10-10
1
Icha Putri Adelia
mantap sob
2021-07-01
1
Muhammad Ghibran Rabbani
so cweeet...
2020-10-08
3