Rangga memegang Tangan Ku. Aku dan Rangga saling menatap. Aku dan Rangga menceritakan hubungan kami. Segala pertanyaan para Sahabat membuat aku dan Rangga merasa agak pusing.
"Pokoknya kalian jangan bilang siapa-siapa apalagi Reina lagi hamil. Jangan sampai ada yang tau." Tegas Rangga.
"Iya, kita akan tutup mulut. Btw loe dah berapa bulan?." Tania memegang perut ku
"Baru 5 minggu." Aku tersenyum. Tania, Chika dan Audy memeluk, mereka merasa terharu.
"Rangga jangan lupa." Aku menepuk pundak Rangga.
"Apaan?." Rangga mendongak kepala.
"Nyebelin banget jadi suami. Ngga peka." Aku cemberut.
"Duh!, Sayang. Kamu ngomong yang jelas aku ngga ngerti." Rangga mendekatiku
"AKU MAU MANGGA, SEKARANG..." Teriak ku.
"Maaf aku lupa, ya udah aku ambilin." Rangga mau ngambil mangga menggunakan gala.
"No-no, kamu sama teman-teman kamu yang ambil sendiri jangan pakai gala. Ini yang minta debay." Aku ambil gala dan meletakkan kembali ke tempatnya.
"Wah! gila loe masa gue juga ikut naik juga." Protes Alex.
"Ogah gue." Tolak Rio.
"Gue ngga mau." Tambah Adi.
"Hiks...Hiks...Hiks..." Aku pura-pura nangis.
"Udah turutin aja permintaan bumil, ngga kasihan apa." Chika merangkul ku.
"Bro bantu gue, ya. Gue mohon sama loe pada, masa loe pada tega. Ngeliat anak gue ileran nanti." Rangga mohon. Mereka pasrah dan menurutin permintaan ku. Mereka manjat pohon satu persatu, ada perasaan takut.
Mereka sudah berada di atas dan memetik mangga yang masih muda. Setelah cukup banyak mereka mengambil mangga. Aku menyuruh bi Inah membuat sambal rujak.
"Mmm... enak." Aku memakan mangga dengan lahap, Rasanya seger banget. Rangga dan para sahabat melihat ku mangga begitu heran. Mereka mencoba memakannya. Mereka memuntahkan.
"Gila loe, asem gini di bilang enak." Alex mengkedip-kedip matanya.
"Hahaha... Orang enak gini." Aku mengunyah mangga.
"Dasar aneh bini loe, Rang." Adi menggeleng-geleng.
"Namanya juga lagi hamil maklumi aja." Tania merangkul ku.
"Maafin bini gue, ya bro." Rangga merangkul Sahabatnya.
Ku lihat Chika dan Rio saling curi pandang.
"Mmm... bakalan calon pasangan nih." Gumam ku. Aku tersenyum
Hari sudah menjelang sore, satu persatu teman-teman pamit pulang. Bi Inah membersihkan sisa-sisa makanan dan minuman. Aku dan Rangga beranjak kekamar. Rangga menggendong ku sampai kamar. Dia Terus mencium bibir ku dan melumatkan.
"Ran, Jangan sekarang aku capai, ya." Aku mendorong tubuh Rangga.
"Ya udah. Kamu mau mandi?." Rangga melepas pakaian. Terlihat dada yang bidang, Kulitnya putih bersih dan tangannya berotot.
Deg...Deg...Deg... Jantung berdebar kencang. Wajahku terasa panas. "Aku kenapa setiap melihat Rangga, Jantung ku selalu berdebar ngga karuan. Apa gue mulai jatuh cinta sama dia ya." Batinku. Aku menepuk-nepuk pipi ku.
"Sayang, Kamu kenapa?kamu sakit, tapi ngga demam." Rangga mendekatiku dan memegang kening ku.
"A-aku ngga apa-apa kok, dah mandi sana bau tau." Aku mendorong Rangga.
"Mandi bareng, si Otong dari tadi bangun nih." Bisik Rangga.
"Ngga mau sana." Aku mendorong Rangga dan Berlari ke kamar mandi.
"Dasar bokong baby manisku." Rangga tersenyum melihat ku. Rangga mandi di kamar sebelah.
Setelah selesai mandi. Aku Rangga pulang ke Apartemen. Mama, Papa dan Randy tidak ada di rumah karena mereka semua pergi ke London untuk perusahaan papa sekali gus merawat Papa Rangga. Sebenarnya Rangga ingin kesana untuk membantu mereka merawat Papanya, tetapi di cegah Mama Rangga dan keluarga ku. Karena Aku sedang hamil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indra Yani
semangttt...
2022-10-10
1
Elminar Varida
kurang hot thor...😄😄
2022-06-09
1
Icha Putri Adelia
lanjut lagi
2021-07-01
1