Rangga mengantri di tempat es krim. Tiba-tiba bahunya di tepuk.
"Hai, Rangga." Cewek berbody seksi.
"Hai, Ria. Apa kabar." Rangga mengulurkan tangan. Ria malah cipika-cipiki. Rangga menghapus bekas cipika-cipiki. Mereka ngobrol asyik.
Aku melihat dari jauh Rangga sedang ngobrol asyik dengan seorang wanita, aku merasa marah dan air mata menetes. Ketika aku mau pergi meninggalkan Rangga. Terlebih dahulu Rangga memangil ku.
"Sayang, kamu mau kemana." Rangga menghampiri ku. Aku menghentikan langkah ku dan menghapus air mata ku.
"Nih, es krimnya. Loh kamu abis nangis. Kenapa?." Rangga menyodorkan es krim dan memegang pipiku. Belum ku jawab, wanita itu mendekati Rangga dan menggandeng tangan Rangga.
"Siapa dia, Rang?." Tanya Ria.
"Please dech jangan pegang-pegang gue. Ini tunangan gue." Rangga melepaskan tangan Ria. Lalu merangkul ku.
"Bohong, gue tuh ngga pernah melupakan loe. gue cinta banget sama loe. Ini bohongkan biar gue cemburu." Ria memegang tangan Rangga, tapi Rangga menepis tangan Ria. Aku kaget Ria berbicara seperti itu.
"Gue dah ngga cinta sama loe. Gue dah cinta sama tunangan gue, loe jangan muncul lagi di hadapan gue." Rangga menarik ku kasar menuju mobil. Mata ku terbelalak mendengar Rangga bicara seperti itu dan jantung ku berdetak kencang.
Rangga melajukan mobil, sepanjang jalan aku dan Rangga tak berbicara apa-apa.
"Ayo dong, Rang. Jelasin apa yang loe maksud tadi." Batinku. Aku menatap Rangga yang sedang nyetir.
"Duh! kenapa gue ngomong gitu, pasti Reina minta penjelasan. Gue belum siap ngomongi perasaan gue." Batin Rangga.
Di Apartemen
Aku dan Rangga masih diam-diaman tak bicara. Rangga meletakan Ponselnya di meja dan merebakan badan di atas ranjang.
"Kenapa dia diam aja ya." Aku melihat Rangga merasa aneh.
Dddrrrttt... Handphone Rangga berdering. Kulihat Siska. Hatiku terasa sakit. Aku tak mengangkatnya.
Ting... Pesan Wa.
"Rangga, sayang. Loe kenapa cuekin gue, emang loe ngga doyan nyusu dan *** Ini gue lagi. Gue lagi pengen nih..." Pesan Wa dari Siska membuat ku jijik semakin aku baca pesan dari Siska membuat hati ku sakit. Aku meneteskan air mata.
"Selama gue home schooling, loe masih berhubungan dengan Siska. Loe tega, Rang." Batin ku. Aku membereskan pakaian ku ke dalam koper. Rangga terbangun mendengar ocehan ku. Dia kaget melihat ku sedang memasuki pakaian kedalam koper.
"Sayang, Kamu mau kemana dan kamu kenapa nangis." Rangga menghentikan ku membereskan pakaian ku.
"Loe tega, jahat, Gue jijik sama loe. Loe ngga pernah berubah. Hiks...Hiks...Hiks..." Aku memukul badan Rangga.
"Maksud kamu kenapa? Aku ngga ngerti." Rangga memegang tangan ku.
"Loe masih berhubungan dengan Siska, Ya kan?. Dan suka berbuat intim dengan Siska, Ya kan?Hiks...Hiks...Hiks..." Aku menepis tangan Rangga dan menuju ranjang.
"Aku dah ngga pernah berhubungan dengan Siska, sejak seminggu aku nikah sama kamu." Rangga mendekatiku.
"Bohong, itu buktinya. Dia Wa loe dengan mesra." Menghindari Rangga.
Rangga mengambil ponselnya dan membaca pesan dari Siska. Betapa kagetnya Rangga melihat pesan Siska.
"Sayang, dia itu maniak Sex. Jangan percaya sama dia. A-Aku tuh cuma Cinta sama kamu dan kamu adalah satu-satunya wanita yang ada di hatiku, selain mama." Rangga memegang tanganku. Jantung ku berdetak kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indra Yani
dasar playboy...
2022-10-10
1
Tara
Kalo benar.. Block nomer nya si pecun pelakor tsb😡😤
2021-07-02
1
Icha Putri Adelia
suka suka
2021-07-01
1