Aku dan Rangga pindah ke Apartemen yang minggu lalu aku dan Rangga datangi. Kami hanya membawa pakaian saja, karena disana sudah lengkap perabotan. Kamar ku belum jadi di renovasi terpaksa aku tidur sekamar dengan Rangga.
Aku merapihkan pakaian ku dan Rangga.
"Tega banget dia ninggalin gue sendirian dan malah menyuruh rapikan pakaian dia."
Setelah pakaian sudah masuk kedalam lemari, aku beranjak Ke dapur. Ku lihat isi kulkas sudah pada layu dan busuk. Aku beranjak ke supermarket.
Tiba di Supermarket. Aku memilih-milih persediaan kulkas. Selesai belanja dan beranjak pulang. Aku melihat Rangga merangkul seorang Siska.
"Hai, Reina. Lagi belanja ya." Sapa Siska.
"I-iya." Aku langsung pergi dan naik taksi. Rangga hendak menghampiri ku, tapi di cegah Siska
Aku terus menangis tak terasa sudah sampai di Apartemen.
"Kenapa gue harus nangis dan kenapa rasanya sakit melihat Rangga dengan Siska." Aku terus menangis sambil meletakkan belanjaan di kulkas.
Di Sekolah.
Semenjak kejadian itu aku tak banyak bicara dan bersifat sewajarnya. Setiap hari di Sekolah aku selalu melihat Rangga berduaan dengan Siska. Aku lelah dan menuju UKS dan merebahkan badan di ranjang. Aku mendengar keributan, Aku membuka membuka tirai. Tiba-tiba air mata menetes membasahi pipiku. Aku melihat Rangga berbuat mesum dengan Siska.
Ppllaakk. Aku menampar Rangga.
"Apa si loe, main tampar gue." Rangga marah. Siska merapihkan pakaian, lalu pergi.
"Brengsek loe, gue nyesel nikah sama loe." Aku memukul pipi Rangga hingga terjatuh.
"Eh, ingat kita nikah ngga berdasarkan cinta. Lagi pula kita nikah cuma di Agama, jadi gue bebas mau ngapain aja. Dan loe nggak berhak melarang gue jalan sama siapa aja." Rangga marah dan beranjak pergi.
Aku merapihkan pakaianku dan pergi kerumah orangtua ku.
Di Rumah
Aku terus menangis hingga Mama menghampiriku. Aku tidak mau menceritakan masalah ku.
"Ngga apa kamu ngga mau cerita sama Mama, tapi kamu harus makan ya." Mama mengelus kepalaku.
Sudah Seminggu aku di rumah Mama dan terus menghindar ketika melihat Rangga.
Di Sekolah
Hari ini di Sekolah mengadakan party ultah sekolah. Audy merias wajah ku dan kami memakai gaun coupe. 3 Sahabatku terpesona melihat Randy memakai Jas.
Semua mata menatapi kedatangan kami berlima.
"Rang, itu kan Musuh loe." Rio menepuk pundak Rangga.
"Gila cantik banget." Alex menggeleng-geleng.
"Gue samperin, ah." Adi menghampiri Reina dkk.
"Sial, dia cantik banget." Rangga kesel.
Aku merasa lelah, cowok-cowok mengajak berdansa. Aku beranjak menuju taman di belakang sekolah.
Aku duduk di taman dan menghirup udara segar. Tiba-Tiba Rangga datang dan duduk di sebelah ku.
"Enak ya, jadi Ratu hari ini." ledek Rangga. Aku diam lagi males meladeni Rangga.
"Dah Punya suami, masih aja godain cowok lain." Tambah Rangga.
"Sorry ya, gue lom nikah." Kesel ku.
Deg
Kena di hati Rangga, ia merasa bersalah atas ucapannya. Aku ingin beranjak pergi, tapi Rangga mencegah
"Lom nikah, tapi itu cincin masih melingkar di jari loe." Rangga memegang tangan ku.
"Oh!, ini. Gue bukan apa." Aku langsung melepas cincin dan membuangnya. Rangga kaget dan mencari cincin. Aku tak peduli langsung pergi.
Rangga meratapi kepergian ku dan terus mencari cincin yang ku buang.
Maaf ya kalau ada kesalahan cerita atau penulisan cerita.🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indra Yani
rasakan tuh...
2022-10-10
2
Kanza Teodora
good job reina. anggap aja rangga ga ada dalam hidup lo
2022-02-05
1
࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗
dr awal baca koq aq berasa lg jogging ya
2021-09-18
1