Semenjak kejadian itu, di Sekolah aku jadi terkenal dan cowok-cowok mendekatiku. Ada memandangi ku remeh atau apalah. Rangga pun terus mendekati ku, walau aku terus menghindar. Siska dkk merasa kesel, cowok-cowok sudah nggak peduli.
Ketika di taman, aku menghindar kejaran para cowok-cowok. Siska dkk mendorong ku hingga terjatuh
"Rasain loe, dah berani sama gue." Siska kesel.
"Gue salah apa sama loe." Aku berusaha berdiri, tapi nggak bisa. Kakiku terkilir.
"DASAR PELAKOR." Siska mengguyur ku. Seluruh baju ku basah hingga terlihat dalaman ku.
"Dah Sis. Hajar aja, biar dia kapok." Dewi menghasut Siska.
Ketika Siska ingin memukul Reina, Rangga datang.
"Apaan ini." Rangga melihatku basah, dia melepaskan kemejanya dan menutupi tubuh ku.
"Sayang, gue bisa jelasin." Siska memegang tangan Rangga. Aku tak kuat dan tak sadarkan diri.
"Rei, Reina Bangun." Rangga menepuk pipi Reina. Tak ada jawaban dari Reina, lalu menggendong Reina.
"Kalau terjadi apa-apa gue nggak akan maafin loe pada." Ancam Rangga dan membawa ke rumah sakit. Randy dan 3 Sahabat Reina melihat Rangga menggendong Reina yang pingsan, lalu mereka menghampiri Rangga.
"Rang, ade gue kenapa." Cemas Randy.
"Loe bawa mobilkan, cepat anterin ke rumah sakit." Kata Rangga.
"Bawa, gue yang nyetir. loe tetep sama Reina." Randy dan Rangga menuju parkiran.
"Gue izin loe semua ke guru ya." Tania
menarik ke dua Sahabatnya.
"Semoga, Reina nggak apa-apa. " Cemas Chika.
"Ini pasti, Siska dkk. Kita beri dia." Audy marah.
"Sudah, kita bawain tas Reina, Rangga dan Randy. dan minta izin ke guru." Tania merangkul Audy dan Chika agar reda amarahnya.
Di Rumah Sakit
Rangga merasa sedih dan bersalah atas tindakannya kepada Reina, dia terus memegangi tangan Reina dan nggak mau beranjak pergi sebelum Reina Bangun. Randy melihat Rangga kasihan.
"Bro, istirahat. Biar gue yang ganti menjaganya." Randy menepuk pundak Rangga.
"Ngga bisa, Ran. Gue harus disini sampai Reina bangun." Rangga mengelus rambut Reina.
******Ting******.. bunyi pesan WA, dari Orang tua Reina dan Rangga.
"Nyokap dan Bokap gue lagi di luar negeri tolong jagain Reina, gue ada urusan sebentar. " Randy pergi
Esok paginya, Aku terbangun dan melihat sekeliling.
"Dimana ini." Batinku. Aku melihat seseorang tidur di samping ku sambil memegang tangan ku. Adanya pergerakan dari tangan ku. Rangga terbangun.
"Rei, loe dah sadar. syukurlah." Rangga memelukku.
"Gue dimana." Tanya ku. Rangga melepas pelukan.
"Di Rumah sakit. Rei, gue minta maaf atas semua kesalahan dan perbuatan gue selama ini ke loe. Loe mau kan maafin Gue." Rangga memegang tangan ku. Aku meneteskan air mata mengingat kejadian itu.
"Sakit banget rasa Rang, waktu loe ngomong gitu." Aku menangis. Rangga menghapus air mata ku.
"Maafin gue, Rei. Gue mohon maafin Gue." Rangga meneteskan air mata.
"Gue ngga tau, Rang. Ini sangat sakit banget, Rang."
"Loe boleh pukul gue, tapi jangan biarkan loe benci sama gue. Gue ngga sanggup."
Aku merasa tak tega melihat Rangga memukul kepalanya sendiri.
"Baiklah, gue maafin loe. Tapi loe jangan ulangi lagi."
"Iya, gue janji. Kita mulai dari awal lagi ya." Rangga memasuki cincin kejari manis ku.
"Ini kan dah gue buang."
"Iya, jangan di lepas lagi ya." Rangga mencium kening ku.
Jangan lupa like dan komentar, ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indra Yani
lanjuuttt...
2022-10-10
1
NIF:)
bingung ini sekolah tingkat apa ya, tapi ikut alurnya aja deh
2021-10-16
1
Icha Putri Adelia
mewek itu
2021-07-01
1