Semenjak pertemuan di restaurant *** bertambah ejekan Rangga kepada ku, menjadi "Muka tomat kaya badut." Aku tambah kesel dan marah. Rangga merasa senang melihatku marah dan kesel.
Di Rumah
"Sayang Princes Papa yang cantik. Minggu depan kamu bertunangan dengan Rangga."
"Tapi, Pah..." Aku belum selesai bicara Papah memotong pembicaraan ku.
"Tidak ada tapi-tapi an. Ini sudah keputusan Papah dan Mamah." Tegas Papah. Aku meneteskan air mata.
"Sayang ini demi kebaikan kamu, karena kami sangat sayang sama ku dan ingin melihat mu bahagia sayang. " Mama memelukku dan membujuk. Aku berlari menuju kamar.
Begitu sama dengan Rangga, Dia menolak perjodohan.
Esok Harinya di Sekolah, Aku bertemu Rangga mengajaknya berunding.
"Rang, klo Gue mohon Loe batalin pertunangan ini." Aku memegang tangan Rangga.
deg
Ada aliran listrik mengalir ke jantung Rangga. Tiba-tiba ada seseorang memanggil ku.
"Reina..." Randy memeluk ku. Wajah Rangga mengepalkan tangannya.
"Sialan itu cowok main peluk Reina." Batin Rangga.
"Sorry Reina Gue nggak bisa batalin pertunangan kita." Rangga beranjak pergi.
"APA!!!." Teriak Randy.
"Ran, Gue di jodohkan sama anaknya Oom Surya dan yang pergi itu adalah calon tunangan Gue. Hiks... Hiks... Hiks..." Reina memeluk Randy.
"Mama dan Papa nggak cerita sama gue Rei." Randy melepas pelukan ku.
"Gue benci Rangga. Dia itu nyebelin banget."
"Sabar ya. Mungkin Papah dan Mama khawatir masa depan Loe."
"Tapi Ran Gue belum siap menikah."
"Sudah terima aja ini yang terbaik buat Loe, BTW acara pertunangannya kapan?."
"Minggu depan pas acara ulang tahun kita Randy."
"Mmm. Cepat juga. Nanti Gue ajak Mami ke acara Pertunangan Loe."
"Makasih ya, Ran. Loe memang abang Gue."
"Iya, ade ku sayang."
Aku menelpon Papah dan menyetujui bertunangan dengan Rangga.
Esok harinya, Rangga menjemput ku untuk membeli gaun dan cincin pertunangan. Aku keluar kamar dan menuruni tangga. Ku lihat Rangga sedang asyik berbincang kepada Papah.
"Rang. Berangkat sekarang, yuk." Ajak ku.
"Oom, Tan. Saya pergi dulu ya." Rangga mencium tangan Papah dan Mamah. Begitu aku juga.
Sepanjang jalan kami tidak berbicara apapun. Rangga sekali-kali melihat ku. Aku tak mempedulikannya. Aku menatap jendela.
Di Mall
Kami ke butik terlebih dahulu. Aku mencoba satu persatu gaun yang dipilih Rangga. Aku sudah mulai lelah yang harus mencoba gaun, tapi Rangga menolak tak ada yang cocok. Padahal Rangga sedang menjahili Reina
"Rang, pilihlah yang mana gue cape banget." Aku duduk di sofa di samping Rangga. Dia beranjak menuju kasir dan balik lagi ke sofa.
"Ya udah, yuk. Kita sekarang menuju ke Toko Mas." Rangga menarikku.
Aku dan Rangga memasuki Toko Mas. Ku keliling melihat mas. "Aku binggung harus milih yang mana." Gumam ku.
"Mba tolong carikan cincin terbaru dan termahal untuk calon tunangan saya." Rangga merangkul ku. Aku tersenyum.
Setelah selesai kami pulang dan Rangga mengantarkan pulang. Karena hari sangat melelahkan dari keluar mobil Rangga, aku langsung menuju kamarku. Aku tak mempedulikan Rangga.
Pagi harinya di sekolah. Aku melihat Rangga bermesraan dengan Siska di taman. Sebenarnya ada rasa sakit di dada. Aku menepis perasaan itu.
Di rumah
"Jeng Dewi, sebentar lagi anak kita akan menikah." Kata Mami Rangga.
"Iya, Jeng. Nggak sangka saya bisa jadi keluarga Surya." Mamaku Dewi Namanya.
Mami Rangga dan Mama Dewi memilih konsep untuk pertunangan Aku dan Rangga
Hai readers salam kenal. jangan lupa like dan komentarnya. Maaf kalau ada kesalahan.🙏🙏🙏. Terimakasih sudah mau membacanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indra Yani
semangat thorr...
2022-10-10
1
Icha Putri Adelia
seru
2021-07-01
1
Rasendriya Putri
dasar rangga plaiboy....dah mau tunangan masih aja ga berubah...
2021-04-01
2