Hari Pertunangan ku dengan Rangga sudah tiba. Karena Aku dan Rangga masih sekolah acara hanya ada kerabat dan saudara terdekat. Aku di rias Oleh Tante Melly yang dulunya make up terkenal dunia. Aku memakai gaun pink selutut.
"Kamu cantiik Reina." Puji Tante Melly.
"Terimakasih, Tante." Aku tersenyum dan tak percaya bahwa bayangan di cermin itu aku.
"Sayang, kamu sudah siap. Acara akan segera di mulai." Mama menghampiri ku.
"Iya, ma." Aku memeluk Mama.
"Dah jangan cengeng nanti make up loe luntur. Bukannya kaya putri malah kaya badut, hahahaha." Randy berdiri didepan pintu. Aku cemberut.
"Sudah-sudah, ayo kita kebawah. Tersenyum ya sayang."
"Iya, Ma."
Aku menurun tangga dan menggandeng Randy, di ikuti Mama dan Tante Melly di belakang. Semua tamu menatap ku kagum. Ku lihat Rangga terus menatap ku tanpa berkedip.
"Cantiik banget dia, tapi siapa yang selalu bersamanya." Gumam Rangga. Aku duduk di sebelah kanan Rangga
"Woi! bro. Cantiik ya ade gue." Randy menepuk pundak.
"Apa??, ade loe." Rangga Kaget dan berdiri.
"Dia ini saudara kembar gue." Aku jawab ketus.
"Acara di mulai sekarang, ya." Papa Rangga menarik Rangga untuk duduk.
Bbuukk. Tiba-tiba Papa Rangga hilang keseimbangan.
"Papa!!." Rangga menghampiri Papa Rangga dan meletakkan kepala Papa Rangga di pahanya.
"Rangga, Papa mohon hari ini kamu langsung nikah ya. Papa ingin melihat kamu menikah sebelum Papa tiada." Papa Rangga memegang tangan Rangga. Aku terkejut dan meneteskan air mata.
"Papa..." Rangga meneteskan air mata
"Jangan ngomong seperti itu." Aku menghampiri Papa Rangga.
"Nak, Papa mohon." Papa Rangga memegang tangan ku dan Rangga.
"Kamu nggak usah khawatir kita nikahi anak kita dan disini sudah ada pak ustad, kita nikahi mereka dengan agama terlebih dahulu." Usul Papaku.
Semua orang yang berada di ruangan itu menyetujui. Rangga membantu Papanya bangun dan Randy membawakan sofa agar Papa Rangga merasa nyaman.
Ijab kabul dimulai, Rangga mengucapkan sekali dengan lantang
"Sah." Serentak para tamu. Aku dan Rangga bertukar cincin. Aku mencium tangan Rangga dan Rangga mencium kening ku.
Papa Rangga di bawa kerumah sakit, aku memandangi Rangga yang sedang menyetir mobil.
"Kenapa lihatin gue, baru tau suami loe ganteng. " Rangga menghentikan mobil dan mendekati wajahku.
"Ih, siapa yang lihatin loe. Kepedean banget jadi orang." Aku tersipu malu.
CUP
Rangga mencium bibirku. Aku mendorong tubuh Rangga.
"B****k loe." Aku meneteskan air mata dan menghapus sisa-sisa bibir Rangga dengan tisu.
"Loe lupa ya kita baru aja nikah." Rangga melanjutkan nyetirnya.
dddrrrrttt. Ponsel Rangga bunyi.
"Ya, ma." Rangga memakirkan mobil di pinggir jalan.
"Rang, kamu tidak usah datang kerumah sakit, kasihan Reina pasti kecapean, kamu bawa Reina pulang kerumah kita." Ucap Mama Rangga di telp.
"Iya, ma." Rangga menutup telp.
"Rei, kita balik aja kerumah. Besok aja kita nengokin Papa." Rangga memutar balik.
"Iya." Jawab ku.
Di Rumah Rangga
Rangga memakirkan mobil dan mengajak ku ke dalam rumah dan mengikuti Rangga masuk kamar.
"Rangga aku nggak bawa baju." Aku duduk di sofa.
"Nih pakai ini dulu." Rangga memberikan kaos. Aku mengganti baju di kamar mandi. Rangga menatap ku.
"Gila nih cewek bohay banget." Batin Rangga. Aku merasa risih Rangga terus memandangi ku. Lalu, beranjak naik keranjang dan menyelimuti tubuhku.
"Lucu juga dia." Rangga tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indra Yani
lanjuty...
2022-10-10
1
Icha Putri Adelia
seru banget ya
2021-07-01
1
Nonik Susilawati
🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
2021-04-11
1