Rasa bagaikan luka yang sangat menyayat, tidak nampak namun terasa menyesakkan dada.
Sudah genap 30 hari, Bella bekerja di perusahaan antonio. Terasa Antonio membuat Bella menjadi semakin menderita di perusahaan miliknya. Seringkali Antonio memberikan beban yang sangat berat, hingga menyuruh Bella untuk kerja lembur membersihkan kantornya.
Sedangkan Antonio.. dia kan memanas-manasi Bella saat di perusahaan nya, Antonio selalu membawa beberapa gadis dan memamerkan kemesraannya Kepada Bella. Terasa pedih perasaan Bella, saat melihat pria yang telah menikahinya bersama wanita lain dan bersenang-senang di hadapannya. Terasa sesak dadanya, bagaikan di hujam 1000 pedang.
"Terima kasih,"
Bella sangat bersyukur karena mempunyai teman seperti Lila, Gadis itu selalu menjaga Bella. apalagi sekarang Cynthia juga bersikap sangat baik padanya.
"Mengapa kau harus terimakasih, Bella. Kita ini adalah seorang sahabat, jadi kita wajib untuk saling melindungi," jawab Lila.
Setelah mengatakan hal itu, Gadis itu langsung memeluk Bella. Mereka berdua sama-sama tidak mempunyai orang tua, Lila bisa seperti tahu bagaimana perasaan Bella, seorang gadis muda yang seusianya, namun penderitaan Bella lebih berat darinya.
Bella bekerja dua kali di tempat yang berbeda dan pemilik yang sama, Lila tidak pernah mempunyai iri kepada Bella. karena dia sudah menganggap Bella seperti saudaranya.
"Jadilah temanku selamanya," ucap Bella.
"Tentu," jawab Lila.
Kemudian mereka berdua berpelukan, saling menumpahkan isi hati mereka.
Canda tawa mereka di sela-sela jam istirahat membuat hati Bella serasa lepas, dari beban yang selama ini menghimpit dirinya. Namun berbeda dengan seseorang yang berdiri dengan senyum yang sangat jahat, lihat wanita itu berdiri dengan niat jahat dan ingin mencelakai Bella.
"Lihatlah Bella, aku akan mencelakai mu. Hingga kau tidak akan bisa bekerja lagi," ucap ayun saat melihat Bella dan Lila bercanda.
Ayun memang sangat tidak menyukai Bella, karena pria yang dicintainya ternyata lebih menyukai Bella. Hal itu membuat ayun sangat membenci Bella.
Sedangkan di tempat lain, nampak seorang pria mencari keberadaan Bella yang ada di kantin perusahaan.
"Hai,"
Sapa seorang pria yang sangat gagah, terlihat bela langsung menoleh bersama Lila.
"Iya," jawab Bella.
"Boleh ikut duduk, tidak?" ucap pria itu.
"Maaf, anda siapa ya?" tanya Bella.
Nampak Lila juga mengerutkan dahinya, sepertinya dia sering melihat orang yang berdiri di depan mereka.
"Perkenalkan, aku adalah Aslan, aku salah satu pemegang saham di perusahaan ini," ucap Aslan.
"Maaf pak, kami tidak tahu!" seru Bella dan Lila.
Sesaat kemudian, mereka langsung berdiri dan membungkukkan badan mereka.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Aslan kepada Bella dan Lila.
"Ada yang bisa kami bantu, pak?" tanya Bella sambil menundukkan kepalanya. karena salah seorang pemilik pemegang saham di tempat mereka bekerja tiba-tiba mendatangi mereka.
"Kenapa? kalian takut padaku?" tanya Aslan kepada Bella.
"Apakah Kami mempunyai salah, pak?" tanya Lyla kepada Aslan.
"Tentu saja kalian tidak mempunyai salah," jawab Aslan.
"Lalu ada apa bapak kemari?" tanya Lila lagi.
"Aku cuma mau makan di tempat ini bersama kalian," ucap Aslan.
Nampak Lila dan Bella saling memandang dan mengerutkan keningnya, mereka tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh pria yang ada di depan mereka.
"Tempat ini banyak yang kosong, pak." ucap Bella.
Sesaat kemudian.. Aslan yang mendengar perkataan Bella, nampak tersenyum kepada gadis yang ada di depannya.
"Memangnya kenapa aku tidak boleh duduk bersama kalian? tanya Aslan kepada Bella.
"Bukan begitu pak," jawab Bella yang tidak bisa meneruskan perkataannya.
"Memangnya ada apa?" tanya Aslan.
"Apa bapak tidak malu, kalau duduk bersama kami. kami tidak enak duduk bersama pimpinan kami, satu meja lagi," ucap Bella.
"Aku tidak peduli," ucap Aslan yang kemudian duduk.
Bella dan Lila nampak canggung dan Mereka berdiri mematung, melihat pimpinan mereka yang sudah duduk dan memesan makanan serta minuman.
"Kenapa kalian berdiri saja. Cepat duduk!" seru Aslan kepada Bella dan Lila.
Karena suara Aslan tidak terlalu keras, namun mengisyaratkan perintah yang sangat berwibawa. Hal itu membuat Bella dan Lila langsung duduk. Nampak Lila dan Bella saling bersenggolan kaki, mereka berdua tidak bisa berbicara didepan pria yang ada di hadapan mereka.
"Kalian bekerja di bidang apa?"
Aslan yang berpura-pura bertanya kepada Bella.
"Office girl, pak!" jawab Bella.
"Kalian mau tidak, kalau kalian aku pindahkan ke bagian personal lain?" tanya Aslan kepada Bella.
Saat mendengar pertanyaan yang seperti itu, spontan Bella dan Lila langsung saling mengerutkan keningnya dan mengisyaratkan pertanyaan.
"Kenapa kalian diam saja? Apakah kalian tidak mau aku pindahkan ke bagian lain?" tanya Aslan kepada Bella.
"Namamu siapa?" tanya Aslan kepada Bella.
"Bella, pak!" jawab Bella.
"Lalu, kamu siapa?" tanya Aslan.
"Lyla, pak?" jawab Lyla.
"Aku kan baru pindah beberapa Minggu di perusahaan ini, dan aku belum mempunyai sekretaris di tempatku. Apa kamu mau menjadi sekretaris ku?" tanya Aslan kepada Bella.
Sontak Hal itu membuat Bella langsung menatap pria yang ada di depannya.
"Maksud bapak?" tanya Bella kepada Aslan.
"Aku akan memperkerjakan mu menjadi sekretaris ku, dan temanmu ini akan ku pindahkan ke bagian personal di bawah naungan ku," ucap Aslan kepada Bella.
Sedangkan Lila yang mendengar hal itu, dirinya berpikir kalau itu adalah rezeki nomplok yang tidak bisa untuk ditolak.
"Tentu mau pak, saya mau dipindah. teman saya juga mau!" seru Lila yang tiba-tiba berkata dengan sangat keras. Hal itu membuat bela langsung menatap gadis yang ada di sampingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
thor biarkan Bella jd sekertaris Aslan dulu,biar si arogan tau rasa
2021-11-09
1
Suria Syahputra
Nah, seruni Thor
2021-10-29
0
Rika Martini
asyik ada dewa penolong
2021-09-10
0