AKU MENCINTAI ISTRI KONTRAK KU
Namanya adalah Bella Mariana, seorang gadis yang berusia 23 tahun. hidup sebatang kara karena orang tuanya sudah meninggal, Dia tidak mempunyai saudara ataupun sanak saudara.. hidup sendiri tidak menyenangkan bagi gadis muda itu, namun apalah daya karena hidup harus dia dijalani.
Terlihat seorang gadis masih terlelap di rumah sederhananya.
"Huahhh... " Bella yang menguap saat pagi telah menyentuh dirinya.
Akhirnya Bella bergegas bangun dan melakukan aktivitas mandi paginya.
** Setelah 30 menit kemudian **
Akhirnya gadis itu bergegas pergi ke tempat kerjanya. tempat kerja Bella tidak terlalu jauh dari rumahnya.
** 15 menit perjalanan **
Saat Bella telah sampai di tempat kerjanya.
"Bella ada surat dari Bank!" seru seorang teman yang menghampiri gadis itu
"Surat apa?" tanya Bella kepada teman wanitanya.
Vanila adalah salah satu teman yang dimiliki Bella.. mereka berdua sama-sama dari keluarga yang sangat sederhana.
"Memang surat apa Van?" tanya Bella kepada gadis itu.
"Aku tidak tahu bel, tapi surat itu tertuju di tempat kerja kita, jadi aku menunggumu datang!" seru Vanila yang kemudian menghampiri temannya itu.
Sesaat kemudian nampak Bella telah menerima surat itu, dibukanya perlahan surat yang bertuliskan kan nama Bank yang tertera sangat besar.
"Ini tidak mungkin." guman Bella dengan lirih.
"Ada apa Bell?" tanya Vanilla kepada Bella.
"Kenapa semua ini harus terjadi padaku." guman Bella yang kemudian melipat kembali surat itu.
Nampak Vanila langsung mengambil surat dari tangan Bella.
Vanilla langsung membuka surat itu dan membaca setiap detail tulisan itu.
"Kenapa bisa seperti ini Bell?" tanya Vanilla kepada temannya.
"Entahlah aku juga tidak tahu, bagaimana bisa aku melunasi hutang di Bank sebanyak ini. bahkan rumahku sudah disita." ucap Bella yang kemudian langsung terduduk di lantai.
"Kau harus bersabar Bell." ucap Vanilla yang mengelus punggung temannya.
"Lalu aku akan pulang kemana Van, sedangkan rumahku sudah disita oleh Bank. untuk apa orang tuaku berhutang di bank sebanyak itu, bahkan jumlahnya sangat fantastis." ucap Bella yang membuka kembali kertas dari bank.
Terasa sesak dada Bella, saat gadis itu terus berpikir mengenai surat penyitaan dari bank. hingga sore menjelang gadis itu nampak tidak fokus untuk bekerja.
"Pulanglah ke tempatku Bell." pinta vanilla kepada Bella.
"Biarkan aku melihat rumah ku untuk yang terakhir kali, aku juga ingin mengambil seluruh barang-barangku yang ada di rumah itu." jawab Bella kepada Vanila.
"Aku akan mengantarkan mu dan membantumu." jawab Vanila yang kemudian mengantar Bella pulang ke rumahnya.
Nampak di sana para petugas Bank yang telah menunggu kedatangan gadis itu.
"Apakah kalian dari pihak Bank." tanya Bella kepada para petugas dari Bank.
"Benar, Kami adalah petugas yang akan menyita rumah anda." jawab para pria berbaju hitam itu.
Kemudian nampak Bella menghela nafasnya dengan sangat berat, terasa sesak dada saat melihat rumah tercintanya telah disita oleh bank.
"Tuhan kenapa ini harus terjadi kepadaku, Apakah kurang rasa sakit dan penderitaan yang kutanggung.. hingga harus ada kejadian seperti ini." guman Bella dalam hati sambil memegang dadanya.
Nampak beberapa saat kemudian.. datang seorang pria gagah dengan pakaian yang sangat rapi dan memakai jas hitam.
"Apakah anda pemilik dari tempat ini?" tanya pria itu kepada Bella.
"Benar, saya pemilik dari rumah ini." jawab Bella yang bingung dengan pertanyaan pria itu.
"Bisakah kita berbicara sebentar." pinta pria itu kepada Bella.
"Ada perlu apa Ya?" tanya Bella.
"Sebaiknya kau ikut denganku, karena ada ada yang perlu kita bicarakan." ucap pria itu yang kemudian mengajak Bella masuk ke dalam rumah mungil milik Bella.
Nampak Bella dan pria itu telah masuk ke dalam rumah.
"Silakan duduk." ucap Bella yang mempersilahkan pria itu duduk di kursi sederhana yang ada di dalam rumah Bella.
"Kita tidak usah berbasa-basi, segera akan aku katakan mengenai keperluanku padamu." ucap pria itu yang kemudian membuka map coklat dan memberikannya kepada Bella.
Nampak pria itu memberikan map yang berisi sertifikat rumah Bella dan beberapa rincian hutang dari orang tua Bella.
"Apa ini Tuan?" tanya Bella kepada pria itu.
"Pasti kau sudah bisa membaca tulisan yang ada di sana kan." ucap pria itu yang duduk sambil menyilangkan kakinya.
"Iya tentu.. tapi kenapa sebanyak ini?" tanya Bella kepada pria itu.
"Di kertas itu adalah total hutang keluargamu kepada pihak Bank." jawab Pria tua.
"Kalau kau bisa melunasi hutang hutang itu dalam beberapa waktu, maka kau tidak akan diseret ke penjara. tapi kalau kau tidak bisa melunasi hutang-hutang itu aku mempunyai solusi yang baik." jawab pria itu yang kemudian menunggu jawaban dari gadis muda yang ada di depannya.
"Apakah ada solusi lain untuk saya bisa melunasi hutang hutang keluarga saya?" tanya Bella kepada pria yang ada di depannya.
"Tinggal kau menandatangani surat ini lalu kau akan terbebas dari seluruh hutang itu dan kau kau akan mendapatkan rumah ini." jawab pria itu yang kemudian meletakkan map merah di depan Bella.
Sesaat kemudian, nampak Bella mengambil map coklat itu dan membaca isi dari map coklat. Di sana tertulis mengenai surat perjanjian
"Surat apa ini Tuan?" tanya Bella kepada pria yang ada di depannya.
"Itu adalah surat perjanjian mengenai kau akan menjadi pengasuh dari majikanku, dan lembar kedua itu silakan kau baca saat aku membawamu ke tempat majikan ku." ucap pria itu yang kemudian menyandarkan punggungnya di kursi sederhana milik Bella.
"Kalau aku mau bekerja untuk Tuan anda, apakah rumah dan hutang hutang saya bisa lunas?" tanya Bella kepada pria itu.
"Saya jamin hutang-hutangmu dan rumahmu akan kembali semua, hutang-hutang mu akan lunas. namun, Kau harus melihat isi dari surat perjanjian itu dengan seksama, kalau tidak maka dalam batas waktu yang sudah ditentukan kami akan menuntutmu dan memasukkanmu ke penjara karena. kau harus bisa melunasi semua hutang-hutang yang dimiliki oleh keluargamu di Bank yang kami miliki." ucap pria itu yang kemudian meletakkan kan map itu di meja.
"Mimpi apa aku semalam, sehingga kejadian seperti ini harus menimpaku." guman Bella, sesaat kemudian pria itu telah meninggalkan Bella di rumahnya.
sesaat kemudian nampak Vanilla memasuki rumah Bella.
"Kamu tidak apa-apa Bell?" tanya vanila kepada Bella.
"Tentu aku tidak apa-apa, Memangnya Apa yang akan terjadi padaku." jawab Bella yang yang menatap lekat map yang ada di meja itu.
"Sebaiknya kau segera menata semua barang-barang mu, karena aku akan membantumu untuk membereskan semuanya. Setelah itu kita harus ke tempatku!" seru Vanila yang kemudian mengambil tas besar yang ada di kamar Bella.
"Pria tadi menawarkan pertukaran padaku sebagai gantinya.. aku akan mendapatkan rumahku dan hutang-hutang keluargaku akan lunas." ucap Bella yang kemudian duduk sambil bersandar di kursinya.
Kursi sederhana itu menjadi saksi bisu keluh kesah yang dimiliki oleh Bella.
"Huuhhh..." suara helaan nafas yang dikeluarkan oleh Bella terdengar sangat berat.
"Lalu apakah Kau akan menerima pertukaran itu?" tanya Vanilla kepada Bella.
"Pria itu memberikan waktu padaku sampai besok! setelah itu dia akan kemari lagi menanyakan jawabanku." jawab Bella.
"Lalu apa jawabanmu?" tanya Vanilla.
"Aku sangat bingung Van, karena jika aku tidak bisa melunasi hutang ku dalam beberapa waktu mereka akan menuntutku dan memasukkan ku kepenjara." jawaban dari Bella yang membuat Vanila langsung terkaget .
"Dipenjara.. Apa maksudmu Bell?" tanya Vanilla kepada Bella.
"Kalau aku tidak bisa melunasi hutang itu dalam waktu yang tertera, maka mereka akan memenjarakanku." seru Bella sambil berdiri mengambil air di dapur.
"Lalu apa yang akan terjadi sekarang kalau kau tidak menerima pertukaran itu? maka kau akan masuk penjara.. lalu apa isi perjanjian itu bell?" tanya Vanilla yang kemudian melihat map yang ada di meja ruang tamu.
Saat Vanila melihat isi perjanjian itu, dia sangat bingung karena isi perjanjian itu Bella harus menjadi di perawat bagi orang yang sakit.
"Apakah Kau harus menjadi baby sister?" tanya Vanila kepada Bella.
"Entahlah aku belum tahu." jawab Bella.
"Kalau cuma seperti ini, maka kau terima saja bel. daripada kau harus dipenjarakan.. uang segitu banyak dari mana kau akan dapatkan! aku membantumu saja tidak akan bisa melunasi walau hanya seperempat." jawab Vanila yang kemudian mengikuti Bella ke dapur rumah.
"Apakah menurutmu itu lebih baik?" tanya Bella kepada vanila.
"Tentu kau harus menerima perjanjian itu, tapi kau harus hati-hati mungkin di perjanjian itu ada pasal-pasal yang tertera yang tidak boleh di langgar." seru Vanila yang kemudian meneguk air yang ada di gelas Bella.
"Aku belum minum Van! Mengapa kau minum duluan." seru Bella kepada Vanila.
"Aku terkejut dan juga ketakutan Bell." jawaban Bella yang kemudian ikut duduk di kursi dapur.
"Sebaiknya kau pulang! nanti tambah kemaleman." pinta Bella kepada vanila.
"Lebih baik aku tidur di sini saja dari pada aku pulang, aku takut kau terjadi apa-apa." jawab Vanila yang kemudian mengunci pintu Bella.
"Apa kau yakin." tanya Bella.
"Aku tidak punya saudara selain dirimu, dan aku hanya mempunyai kau sebagai temanku. kalau ada apa-apa denganmu lalu aku akan kemana lagi." seru Vanilla yang kemudian memeluk tubuh Bella.
Akhirnya kedua gadis itu tertidur di ruang tamu rumah mungil mirip Bella.
Esok akan datang dan memberikan kejutan yang sangat menakutkan bagi kedua gadis itu.
🌸 Mohon dukungannya selalu ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
nyimak ya thor
2021-11-09
1
So Ghanzi27
lanjut
2021-10-24
0
Sri Handayani
msh nyimak kykx mnrik🤔🤔
2021-09-21
0