Katakan saja kalau dunia Bella seperti jungkir balik 100 persen, dia harus menjadi istri dadakan yang harus mengurus seorang pria muda yang dalam kondisi lumpuh.
Ingin kabur namun pintu penjara menunggunya, ingin merawat tapi serasa bagaikan jebakan maut. tidak mungkin bagi bela untuk merawat pria muda itu seperti layaknya seorang suami istri, karena Bella tidak pernah melihat pemandangan yang vulgar itu.
"Kau harus mulai terbiasa untuk menatap tubuhku.. karena aku juga tidak mungkin melakukan hal itu kepada para pembantuku! biasanya aku selalu menyuruh Paman Ridwan yang melakukannya, karena kau sudah menandatangani kontrak pernikahan itu, jadi kau harus mengurus segala sesuatu yang aku perlukan." seru Antonio.
Yang kemudian membuat Bella menghela nafas kasarnya.
"Ya Tuhan.. udah nasibku buruk, apes.. Malang ketiban tangga bukan tangga bambu tapi tangganya tangga besi." gerutu Bella yang kemudian menghampiri tubuh pria muda itu.
"Segera lakukan, karena aku sudah gerah." perintah Antonio.
Nampak pria itu melihat wanita muda yang ada di depannya.
"Biarin deh nanggung Kalau berhenti di sini, toh aku juga Sudah menandatangani surat kontrak nikahan.. jadi nggak masalah kan kalau aku menyentuh tubuhnya, tidak dosakan. Anggap aja lihat surga dunia." gerutu Bella.
Kemudian Bella membuka kancing baju Antonio satu persatu, nampak Antonio menatap wajah cantik yang ada di depannya.
"Ternyata gadis ini tidak pernah melakukan hal-hal yang buruk kepada seorang pria, kelihatannya gadis ini masih sangat polos." guman Antonio yang melihat wajah Bella yang sedikit kaku karena karena harus membuka baju pria yang baru dikenalnya.
"Pagi-pagi gini melihat pemandangan seperti ini, aduh bisa kotor ini mataku.. karena pemandangan begini tiap hari." guman Bella yang kemudian menarik tubuh Antonio dan melepaskan kemejanya.
"Bersikaplah sewajarnya mungkin." Antonio yang berucap kepada Bella.
"Bagaimana bisa bersikap wajar kalau harus mendapatkan pernikahan dadakan seperti ini." jawab Bella yang membuat Antonio sedikit tersinggung.
"Kalau kau tidak merawat ku, lebih baik kau ku masukkan ke penjara saja." seru Antonio yang membuat bela langsung tersenyum palsu.
"Jangan seperti itu dong! kan aku tadi cuma berguman, kenapa kau harus bersikap serius seperti itu." guman Antonio yang kemudian membuat Bella bersikap pasrah.
"Anggap saja aku sudah membelimu dan menggaji mu seumur hidupmu! jadi kau tidak berhak untuk protes kepadaku." seru Antonio dengan suara arogannya.
"Terserah." jawab Bella.
Akhirnya Bella sudah mulai melakukan tugasnya, gadis itu sudah mulai merawat pria itu.
"Kau harus melawan aku dengan tulus! jangan pernah kau bersikap kasar padaku." seru Antonio.
"Baik Tuan." jawab Bella.
"Sekarang bersihkan tubuhku bagian bawah." perintah Antonio.
"Apa." jawab Bella yang kaget.
"Jangan berteriak di telingaku! sekarang lakukan tugas yang Aku perintahkan." nampak wajah Bella sudah seperti udang rebus.
"Apakah harus aku buka semuanya." tanya Bella kepada Antonio.
"Tentu." jawab Antonia.
Padahal dalam hati Antonio sedikit merasa tidak nyaman kepada gadis yang baru menandatangani kontrak pernikahan dengannya.
Namun Antonio tidak ingin banyak orang yang menggunjing nya dan mengasihaninya, karena itu dia lebih memilih untuk mencari atau membeli seseorang untuk merawatnya dengan status pernikahan kontrak.
"Ambil nafas..." guman Bella yang kemudian mengatur nafasnya.
Sesaat kemudian...
Nampak Bella masih mematung di posisinya.
Satu menit kemudian ...
Lima menit kemudian ...
"Apakah kau akan tetap mematung disana dan tidak melakukan perintahku." seru Antonio yang membuat Bella tersadar dari lamunannya.
"Memang aku harus melakukannya ya.. Apakah tidak harus aku panggilkan Paman Ridwan saja." guman Bella sambil cengar-cengir kuda.
"Aku menyuruhmu bukan Paman Ridwan! segera kau buka celanaku dan bersihkan tubuhku seluruhnya." perintah Antonio yang membuat hati Bella ingin copot.
Tiba-tiba Bella langsung mempunyai pikiran jorok.
"Pisang goreng.. pisang kukus.. pisang masak, aduh kenapa pikiranku jadi aneh begini ya." guman Bella yang kemudian menatap Antonio yang sudah melotot, pria tampan yang tidak bisa bergerak sama sekali itu membuatnya selalu mati kutu dengan ancaman hotel prodeo.
"Cepat lakukan." teriak Antonio yang melihat Bella masih berdiam diri.
Sesaat kemudian nampak bela kaget dengan teriakan Antonio.
"Iya bentar donk." jawab bela yang kemudian mulai membuka kancing celana Antonio, nampak perasaan Bella tidak karuan.
Nampak bela langsung memejamkan matanya dan menarik celana Antonio dengan sangat cepat.
"Apa yang kau lakukan." seru Antonio yang celananya ditarik kasar oleh Bella.
"Kan kau yang menyuruhku untuk melakukannya." seru Bella.
"Tapi kenapa kau sangat kasar." seru Antonio.
"Biar cepat lah." jawab Bella.
"Kalau kau bersikap kasar seperti itu, akan ku suruh Paman Ridwan untuk segera menjebloskanmu hari ini juga." teriak Antonio yang membuat Bella semakin pasrah.
"Ya.. Iya, aku bakal bersikap baik dan tidak akan kasar." jawab bella yang kemudian lakukan tugasnya.
"Kalau sampai tubuhku terluka lagi awas kau." seru Antonio.
"Sedikit-sedikit ngancem, sedikit-sedikit ngancem." guman Bella yang kemudian membasuh tubuh pria yang ada di hadapannya.
"Mulai saat ini dan seterusnya kau harus membiasakan dirimu melihat tubuhku, karena tidak mungkin aku mengizinkan para pembantuku untuk melihat tubuhku." seru Bella yang kemudian menggangguk.
"Lalu apakah nanti setelah kau sudah sembuh kau akan melepaskanku." tanya Bella kepada Antonio.
"Iya kita lihat saja." jawaban Toni.
"Baiklah..." bela yang bersemangat dengan jawaban Antonio.
"Kalau kau bisa membuatku bisa menggerakkan tubuh dalam berapa tahun, maka kau akan aku lepaskan langsung." seru Antonio kepada Bella.
Hal itu membuat Bella seperti mendapatkan jackpot.
"Oke.." Bella yang mulai bersemangat karena mendapatkan jawaban dari pria itu.
Nampak Bella berlangsung mulai untuk pengurus pria yang ada di hadapannya, tidak segan-segan bela langsung membersihkan pria itu dengan wajah yang sangat bahagia.
"Ternyata gadis ini sangat mudah di bohongi." guman Antonio yang kemudian menatap wajah gadis polos yang ada di depannya.
Bella begitu bersemangat saat Antonio berjanji akan melepaskannya, jika Bella bisa membantunya untuk bisa berjalan lagi.
Hari-hari yang dilalui bela akan terasa berat namun penuh dengan cerita lucu, dan selalu membuatnya beradu argumen dengan pria yang yang dirawatnya.
Waktu berjalan dengan cepat dan hari pun berganti menjadi Minggu, tak terasa Bella sudah merawat Antonio selama satu minggu.
"Paman mau kemana." tanya Bella kepada Paman Ridwan.
"Aku mau keluar sebentar ke perusahaan, karena ada hal yang harus aku lakukan disana.'' Jawab Paman Ridwan yang kemudian memasuki mobil hitam itu.
Sesaat kemudian Bella langsung berlari menghampiri pria yang sudah masuk ke dalam mobi.
"Paman aku mau minta tolong sebentar dong." seru Bella.
"Ada apa memangnya." tanya Paman Ridwan kepada Bella.
"Apakah hari ini aku bisa keluar sebentar untuk menemui teman ku." tanya Bella kepada pria tua itu.
"Tidak boleh." jawab Paman Ridwan singkat.
"Mengapa aku tidak boleh keluar." tanya Bella kepada pria tua itu.
"Kalau kau keluar siapa yang akan menjaga Antonio." seru Paman Ridwan kepada Bella.
"Tapi hanya sebentar." seru Bella.
"Tidak boleh." jawab Paman Antonio.
"Kalau begitu bisakah aku meminta sesuatu." tanya Bella kepada ada pria tua itu.
"Apa yang kau minta." tanya Paman Ridwan kepada Bella.
"Bisakah Paman membelikan aku ponsel yang murah, Karena aku harus menghubungi temanku." pinta Bella kepada pria tua itu.
"Baiklah nanti akan ku belikan." jawab Paman Ridwan yang kemudian pergi meninggalkan Bella.
Sesaat kemudian nampak salah satu pelayan wanita berteriak kepada Bella.
"Nona Bella.'' seru pelayan wanita itu kepada Bella.
"Ada apa." tanya Bella.
"Kau dicari oleh Tuan Antonio." seru pelayan wanita itu kepada Bella.
Hal itu membuat Bella langsung berlari menuju kamar Antonio, nampak di sana pria itu sudah berteriak teriak seperti orang gila.
"Ada apa." tanya Bella kepada Antonio.
"Kau ke mana saja." teriak Antonio kepada Bella.
"Aku keluar sebentar ke depan, Memangnya ada apa." tanya Bella lagi.
"Aku lapar! segera kau buatkan aku makanan seperti yang kemarin kau berikan padaku." seru Antonio yang kemudian terlihat mengatur nafasnya.
"Iya sebentar." jawab Bella yang kemudian pergi ke dapur untuk memasak makanan yang kemarin dia masak.
Saat berada di dapur nampak para pelayan bertanya kepada Bella.
"Apa yang sedang Nona Bella lakukan." tanya pelayan wanita setengah tua.
"Aku mau masak Bi." jawab Bella sebaiknya
"Nona Bella jaga tuan Antonio saja aku akan memasakkan makanan untuk tuan, apa yang harus aku masak Nona." tanya bibi pembantu kepada Bella.
"Masakan saja daging yang aku rebus seperti kemarin, sama bumbu-bumbu yang kemarin aku bilang sama bibi." jawab Bella yang kemudian meninggalkan wanita tua itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
ih aq suka cerita nya thor lucu...Bella😂😂😂
2021-11-09
0
Yunia Abdullah
bnyak harta jg GA BSA mnikmati
2021-09-11
0
Rafiqah Sugiarto
ya tuhan hahahahahaj
2021-09-08
0