Katakan saja hidup itu itu berjalan tidak selancar apa yang kita pikirkan, berjuang untuk mendapatkan sesuatu.. berdoa untuk mendapatkan sesuatu, dan menerima dengan lapang dada.
1 Minggu. kemudian..
Waktu berlalu dengan cepat, kini Bella harus membiasakan diri untuk menghadapi sikap dingin Antonio. walaupun pria itu sakit tetapi setiap kali dia berbicara selalu membuat orang tersinggung.
Bella!!
Bella!!
Bella!!
Suara teriakan Antonio.
"Ya sebentar." jawab Bella yang baru keluar dari kamar mandi di kamar Antonio.
"Apa yang kau lakukan di kamar mandi itu." seru Antonio kepada Bella, pria itu selalu berbicara dengan suara yang sangat keras sehingga terkadang membuat Bella marah.
"Bisakah kau tidak berteriak-teriak begitu Antonio! aku itu mendengarmu, Kau kira telingaku itu tuli apa! sehingga kau selalu berbicara sekeras itu.. teriakan mu itu bisa terdengar hingga lantai bawah." seru Bella yang kemudian menghampiri pria dingin itu.
"Aku haus, ambil kan aku minuman." seru Antonio.
"Aku yang membuatkan atau bibi yang membuatkan." tanya Bella kepada Antonio.
Karena kalau tidak ditanya pria itu akan marah-marah kalau tidak sesuai dengan keinginan nya.
"Suruh bibi saja yang membuatkan! kau tunggu di sini." jawab Antonio.
"Lalu kau mau apa." tanya Bella kepada pria itu.
"Ambilkan aku laptop ku! karena aku ingin membuka sesuatu." teriak Antonio.
"Tidak usah teriak-teriak kali.. aku juga dengar! berbicara yang sedikit bernada rendah, kau ini berbicara dengan orang tuli apa! dari tadi teriak-teriak." ucap Bella dengan suara yang ikut meninggi.
"Cepat ambilkan aku laptopku! kau ini wanita lelet sekali sih." seru Antonio sambil melotot.
"Matamu sudah besar jadi tidak usah melotot! matamu bertambah menakutkan kalau kau melotot seperti itu." seru Bella yang membuat Antonio malah semakin marah.
"Kau." seru Antonio.
"Kalau aku tidak berhutang banyak kepada pria ini, mungkin pria ini akan ku gamphor. gara-gara hutang yang tidak aku ketahui malah hidupku jadi seperti ini, setiap hari dibentak.. setiap hari diperlakukan kasar. walaupun tidak bisa bergerak tetapi ucapannya selalu pedas." gerutu Bella sambil mengambil laptop yang ada di meja. Apakah
"Kau sedang membicarakan ku." seru Antonio di belakang punggung Bella.
"Bagaimana aku tidak berguman, kau itu pria selalu berteriak-teriak. Apakah kau tidak punya pekerjaan lain? sekali-kali sopan dikit kek." jawab bela yang kemudian berbalik dan memberikan laptop itu kepada Antonio.
Saat mereka sibuk dengan pertengkaran mereka bibi Nia datang.
Tok..
Tok..
Tok..
"Masuk." seru Antonio diatas ranjangnya, nampak wanita setengah baya itu memasuki kamar Bella.
"Bi Nia." ucap Bella yang kemudian menghampiri wanita setengah baya itu, nampak dari kejauhan Antonio menatap gadis muda yang sudah satu minggu ini merawatnya.
"Mengapa ada 2 gelas." tanya Antonio kepada Bella.
"Nggak tahu bibi buatin 2 gelas." jawab Bella.
"Apa Kau minta dibuatkan minuman juga." tanya Antonio sambil mendelik.
"Enggak tuh." jawab Bella.
"Lalu kenapa ada dua minuman." tanya Antonio lagi.
"Nggak tahu." jawab Bella yang kemudian menata pakaian Antonio.
"Apa yang kau lakukan." tanya Anthony kepada Bella, saat melihat wanita itu sudah membereskan pakaian yang ada di lemarinya.
"Punya mata masih bertanya lagi, kau lihat sendiri kan aku sedang membersihkan pakaianmu! Mengapa kau harus selalu bertanya." jawab Bella dengan nada seolah mencemooh pria itu.
"Kau mau melawanku ya." seru Antonio.
"Nggak tuh." jawab Bella yang masih melanjutkan aktivitasnya.
Sesaat kemudian..
Nampak kedua manusia itu saling diam dan dan melakukan pekerjaan mereka masing-masing, Antonio dengan laptopnya dan Bella yang masih bergulat dengan membersihkan pakaian Antonio.
Bella tidak ingin terus-terusan bertengkar dengan pria itu, karena dia takut Antonio akan marah dan membuatnya di usir dari rumah itu dan berpindah ke penjara.
Beberapa saat kemudian..
"Bella." seru Antonio kepada Bella.
"ya." jawab Bella singkat.
"Bella." seru Antonio lagi yang melihat Bella tidak kunjung datang padanya.
"Ada apa." jawab Bella yang sudah menghampiri pria itu.
"Aku lapar." jawab Antonio sambil melihat layar laptopnya, memang Antonio adalah pria lumpuh namun setelah pengobatan itu.. nampak hanya tangan kanan Antonio yang dapat digerakkan sedangkan tangan kiri dan seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan.
"Kau mau makan apa?." tanya Bella kepada Antonio.
"Apa saja." Jawab Antonio.
Sesaat kemudian Bella turun dari kamar Antonio menuju lantai bawah, wanita itu bergegas ke dapur dan secepatnya ingin menyelesaikan pekerjaannya. karena hari ini dia ingin beristirahat dengan cepat.
Nampak di dapur itu bibi Nia masih membersihkan sisa-sisa dapur kotor.
"Apa yang kau lakukan Nona Bella." tanya bibi Nia kepada Bella.
"Mau masak bik." jawab Bella sambil tersenyum.
"Apakah Tuan Antonio memintamu untuk memasakkan nya lagi." tanya bibi Nia kepada Bella.
"Iya dia tidak mau makan Kalau tidak aku yang memasaknya, bibi tahu sendiri kan bagaimana tuan bibi itu. dia selalu membuatku tidak bisa beristirahat." jawab Bella yang kemudian memulai aktivitas memasaknya.
"Entah mengapa Tuan sekarang tidak mau memasak masakan ku, dan dia lebih memilih memakan masakan Nona bela. apakah Tuan ada rasa kepada Nona Bella." guman bibi Nia dalam hati sambil menatap Bella yang ada di depannya.
Nampak gadis muda yang berusia 23 tahun itu bergerak dengan cepat saat mengerjakan sesuatu.
"Apakah mau ku batu nona Bella." tanya bibi Nia kepada Bella.
"Tidak usah Bi, bentar lagi akan selesai.. bibi bereskan saja peralatan dapur ini.' jawab Bella.
30 menit kemudian
Akhirnya Bella telah selesai dengan aktivitas memasaknya, gadis muda itu membawa masakannya ke kamar Antonio. sedangkan Antonio yang ada di dalam nampak pria itu sedang marah-marah karena Bella tak kunjung datang.
sesaat kemudian
ceklek
Pintu kamar Antonio telah dibuka oleh bela, saat bela hendak masuk kamar itu, baru satu langkah suara Antonius sudah menggelegar di ruangan itu.
"Kenapa kau lama sekali." seru Antonio yang melihat Bella masuk ke kamarnya.
"Kau kira aku ini penyihir apa! simsalabim masakannya langsung matang, aku ini manusia tahu! jadi butuh proses untuk memasak." jawab Bella sambil memicingkan bibirnya dan melotot ke arah Antonio.
"Dasar wanita tidak tau diri? kau berani menantang aku ya." seru Antonio kepada Bella.
"Kau yang manusia tidak tahu diri, kau kira aku ini penyihir atau tukang sulap 5 menit makanan sudah jadi. kalau kau bisa kenapa kau tak berdiri dan memasak sana." suruh Bella yang ikut marah karena teriakan Antonio.
"Apakah kamu menghina aku! Apakah kamu mengatakan kalau aku cacat jadi kau mau main-main denganku." seru Antonio kepada Bella, nampak Bella tidak terima dengan perkataan pria itu.
Bukan maksudnya untuk menghina pria itu. namun, perkataan Antonio yang selalu membuat Bella berbicara tanpa disaring dahulu.
"Aku tidak berniat untuk mengatakan hal itu padamu, tapi kenapa kau selalu berbicara seperti itu padaku! ada kalanya seseorang itu ada batas kesabarannya." seru Bella yang kemudian meletakkan kan piring itu di depan tubuh Antonio.
"Kau mau kemana." seru Antonio yang melihat Bella mau meninggalkan kamarnya.
"Mau keluar." jawab Bella yang melanjutkan langkahnya.
Sesaat kemudian Antonio langsung membanting piring yang Bella berikan di atas meja di depan tubuhnya.
Prang....
Suara piring pecah karena Antonio membuang piring itu, seketika Bella langsung menoleh dan menghela nafasnya secara kasar.
"Aku harus bersabar, Kalau tidak aku akan kehilangan segalanya dan aku juga akan masuk penjara." guman Bella dalam hati yang kemudian menghampiri Antonio.
"Sebenarnya Kau mau apa." tanya Bella kepada Antonio.
"Apakah kau sudah lupa, kalau aku ini lumpuh bagaimana kau memberikan makanan itu." seru Antonio.
"Iya maaf kan aku." jawab Bella yang kemudian berbalik.
Akhirnya Bella lebih memilih untuk mendekati Antonio lagi, dengan sabar Bella memasak lagi untuk pria itu sebisa mungkin Bella sudah berusaha untuk bersabar dalam menghadapi sikap kasar yang selalu ditunjukkan oleh Antonio.
*** bersambung ***
Mohon dukungannya selalu dan jangan lupa tinggalin jejak.terima kasih🤗👍👍👍❤️❤️❤️🤗😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Nurul Hoiria
aku baca dari awal ni ya sikap antinio terlalu kasar awas nantik bucin
2022-08-19
1
Cicih Sophiana
sabar ya Bell...
2021-11-09
0
Yunia Abdullah
dah tau s Antoni arogan d bls sama2 ya emosi trus jdi y klau s Bella dah menerima nadub y bgtu d sbarin az s Antoni SP tau baik
2021-09-11
0