Hari berganti Hari, Bella terus berjuang untuk bisa lepas dari Antonio. Namun pria itu malah mengingkari janjinya, Dia pernah berjanji akan melepaskan Bella saat dia sudah sembuh.
Namun sekarang yang terjadi malah Antonio membuat Bella semakin menderita, 1 tahun lebih harus berada satu atap dengan Antonio. namun pria itu tidak pernah bersikap baik kepada Bella.
Terkadang Gadis itu harus menangis karena dia merasa hidupnya sangat berat, yang di inginkan Bella hanyalah mempunyai keluarga, ada yang memperhatikannya dan memberikan salam sapa manis untuknya. Namun, yang terjadi malah setiap hari Antonio membuat Bella seperti seorang wanita yang sangat menjijikkan.
"Di mana wanita itu berada?" seru Antonio kepada Paman Ridwan.
Bukan keinginan Bella untuk menjadi istri kontrak dari Antonio, pria yang selalu bersikap dingin dan sangat arogan itu selalu membuat Bella meratapi nasibnya.
Sesaat kemudian.
Terlihat Bella sedang berada di dapur.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Antonio kepada Bella.
"Aku sedang masak, Tuan." jawab Bella.
"Setelah ini segera kau pijat kepalaku!" seru Antonio.
"Baik Tuan," jawab Bella
Sesaat kemudian.. nampak Bella sedang memasak air putih untuk memasak mie instan yang ada di depannya.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Antonio kepada Bella.
"Aku sedang memasak mie instan, Tuan." jawab Bella.
"Tentu saja, derajatmu saja orang miskin makanya kau makan-makanan rendahan seperti itu!" seru Antonio kepada Bella.
Sakit.. terasa sakit hati Bella, saat mendengar semua hinaan yang keluar dari mulut pria yang menikahinya secara kontrak.
Sesaat kemudian, saat Bella sedang memakan mie instan yang berada di dapur.. terlihat seorang gadis cantik tiba-tiba langsung berlari dan memeluk Antonio. Hal itu membuat mie instan panas yang ada di tangan Bella tersenggol oleh wanita itu, dan langsung tumpah ke tubuh Bella.
"Aaa!"
Bella yang berteriak karena mie instan yang ada di tangannya tumpah. Namun yang membuat Bella bertambah sakit adalah.. saat wanita yang menyenggol mie instan Bella malah menghina Bella, dan Antonio yang melihat hal itu malah membela wanita itu.
"Dasar wanita tidak punya mata! harusnya kau tidak berdiri di tempat itu!" seru wanita yang tiba-tiba datang dari luar.
"Tapi, kau yang menabrak ku!" seru Bella.
"Sudahlah Laura, kau janganmenghabiskan tenagamu hanya untuk berdebat dengan wanita miskin ini!" seru Antonio.
Memang terlihat kejam di telinga Bella, namun kenyataannya Antonio hatinya merasa sakit dan terluka. saat dia melihat Bella terluka, namun kenyataannya dia tidak ingin terlihat lemah di depan orang lain ataupun memperhatikan seseorang. arogansi dan sifat egois nya masih bertahta di jajaran yang paling tertinggi dari pada rasa cintanya.
"Apa yang terjadi Bella?!" seru Paman Ridwan yang baru datang dari kamarnya. dan melihat Bella merintih kesakitan.
"Aku ketumpahan mie panas, Paman!" jawab Bella.
"Sini paman, lihat!" seru Paman Ridwan sambil menarik tangan Bella.
Terlihat tangan gadis yang ada di depannya melepuh dan memerah.
"Sebaiknya kau ikut denganku saja," ucap paman Ridwan yang kemudian mengajak Bella untuk diobati. Namun yang berbeda saat Bella telah pergi meninggalkan Antonio bersama paman Ridwan.
Nampak emosi Antonio mulai meninggi, dia memarahi Laura hingga habis-habisan.
"Apa yang kau lakukan Laura!" seru Antonio. dengan nada sangat keras.
"Memangnya ada apa, Anton?" tanya Laura.
"Mengapa kau tidak menggunakan matamu itu dengan benar. hingga kau melukai wanita itu!" seru Antonio.
"Memangnya kenapa kalau dia terluka, toh dia hanya pembantumu saja bukan," Jawab Laura dengan sangat santainya.
Namun berbeda dengan Antonio, saat ada orang lain yang menghina istrinya.. nampak pria itu tidak terima, namun berbeda jika mereka berada di depan orang-orang. Antonio akan menghina Bella habis-habisan, hingga membuat Bella seperti seorang wanita yang tidak ada harganya.
"Mengapa kau membela wanita itu, Anton?" tanya Laura.
"Sekarang kau pergi dari sini. Kalau kau berani menginjakkan kaki mu di tempat ini, akan kubunuh kau!" seru Antonio.
Sakit, terasa sakit dada Antonio. Saat melihat tangan istrinya melepuh merah di hadapannya, apalagi dengan terang-terangan orang yang melukainya malah menghinanya bersama dengannya.
"Mengapa aku terus-terusan melukainya," guman Antonio.
Terlihat pria itu tidak tenang karena belum mengetahui keadaan Bella. Karena terlalu lama dia mondar-mandir, akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi Paman Ridwan dan Bella. terlihat di sana Paman Ridwan membalut tangan Bella dengan perban yang lumayan tebal.
"Jangan terlalu banyak perbannya, paman! bisa-bisa kalau ada yang terluka, tidak akan kebagian perban!" seru Antonio.
"Apa yang kau bicarakan Anton! lukah Bella sangat parah, bahkan tadi dia terkena goresan dan berdarah," jawab Paman Ridwan.
"Deg!"
Antonio tersentak mendengar perkataan Paman Ridwan.
"Sudahlah, paman. sebaiknya aku kembali ke kamar saja, dari pada Tuan Antonio marah-marah karena aku!" jawab Bella.
Sesaat kemudian.. nampak Bella langsung meninggalkan Paman Ridwan yang dari tadi mengobati lukanya, dan langsung pergi dari hadapan Antonio. terlihat gadis itu sangat sakit hati dengan semua perkataan yang dikeluarkan oleh Antonio.
"Satu setengah tahun. Apakah kau tidak memiliki rasa kasihan sedikitpun padaku," ucap Bella dalam hati.
Terlihat Bella pergi dari ruangan Paman Ridwan, wanita itu terus menerus merasakan sakit hati karena semua ucapan yang keluar dari mulut Antonio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
ih serem mulutnya Antonio...cinta tp sangat menyakiti...
2021-11-09
0
Niluh Suratini
nyesek bangwt thor 😭😭😭😭
2021-09-13
0
Yayah Rokayah
mulut Antonio..pedessdd ku bon cabeee
..prlu di ulek.,..
2021-09-12
0