Arnan dan Salim pun menuju mansion milik Arnan yang juga berada di Belanda. Memang kekayaan dari Arnan wijayah sudah tidak bisa diragukan lagi, apapun yang diinginkannya pasti akan terpenuhi hanya dengan mengandalkan uang dan kekuasaan. Tapi berbeda lagi soal asmaranya.
Setelah sampai di mansion Arnan langsung menuju kamarnya yang jarang iya tempati. Iya hanya menempati kamar itu jika iya berkesempatan berlibur di Belanda. Setelah itu iya langsung membersihkan dirinya dan kemudian turun ke lantai pertama untuk makan malam. Di mansion ini sudah banyak asisten yang bekerja mulai dari yang khusus memasak, membersihkan dan khusus untuk melayani semua kebutuhan tuan mudanya itu. Dalam keadaan makan pun iya sempat sempatnya memikirkan keadaan Arina gadis kecilnya yang ada di Indonesia yang mungkin sudah bersenang senang dengan kekasihnya disana.
Berbeda halnya dengan Arina yang sudah makan malam dan kemudian masuk ke dalam kamar untuk tidur agar ia secepatnya menemui alam mimpinya yang indah. Tapi bukannya ia tertidur malah ia semakin susah tidur. Pikirannya bercabang dan berlayang entah kemana. Setelah lama berguling guling diatas ranjang akhirnya Arina pun tertidur.
Tak lama tertidur Arina yang mengingau memanggil manggil nama Arnan. Bahkan dalam mimpi nama Arnan selalu ada dibenaknya.
Pagi hari tepat pukul 05 : 30 Arina sudah bangun dari tidurnya. Ia kemudian melakukan segala sesuatu sebelum iya berangkat ke sekolah. Mulai dari memaaak sarapan, beres beres apartemen dan dilanjutkan dengan aktivitas lainnya.
Setelah iya menyelesaikan semuanya ia pun akhirnya bersiap siap untuk berangkat ke sekolah karena jam juga sudah menunjukkan pukul 06 : 30. kurang lebih 15 menit iya baru sampai di sekolah dengan menaiki taksi.
Bel pulang berbunyi menandakan semua aktifitas belajar semua sudah berakhir sebelun kembali ke hari esok. Dan ketiga gadis cantik yakni Arina, Ellin dan Putri masih mengobrol ria di dalam kelas.
" loh serius Rin loh kerja paruh waktu? " tanya Ellin kepada Arina setelah Arina menceritakan segalanya kepada sahabatnya itu.
" iya Rin kamu yakin? " tanya Putri lagi. Bukan iya ragu kepada sahabatnya itu hanya saja iya khawatir kepada sahabatnya itu karena sebelumnya iya belum pernah melakukan hal seperti itu apalagi bekerja.
" iya iya lah, aku sudah yakin 1000 persen tau enggak sih " kata Arina
" iya Rin, kita berdua pokonya mendukung semua apa keputusan loh. Kita ini sahabat jadi kita harus saling mendukung apa pun yang terbaik untuk masa depan loh yah " kata putri.
" iya Rin, kamu itu sahabat kita dan akan selalu menjadi sahabat kita, suka duka harus kita lalui bersama. kita hanya belajar agar bisa memperbaiki diri dan meninggalkan kebiasaan kebiasaan buruk kita selama ini " lanjut Ellin.
" iya Rin bukan hanya kamu kok yang bekerja tapi kita juga sebenarnya sudah bekerja paruh waktu sejak lama " kata putri terus terang kepada Arina yang tak mengetahui jika sebenarnya Ellin dan Putri sebenarnya bekerja paruh waktu setelah iya juga memutuskan untuk pindah menyusul Arina.
" apa? apa katamu? maksudnya apa? " tanya Arina yang masih bingung dengan apa yang dikatakan Putri.
" iya Rin sebenarnya aku dan Putri itu sudah bekerja paruh waktu sejak kita pindah kesini juga. kita kan ingin berubah menjadi gadis yang mandiri dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi " kata Ellin.
" iya Rin kita juga kerja kok. Bukanka kita mau mengubah diri menjadi lebih baik lagi dan meninggalkan kebiasaan kebiasaan kita yang dulu " kata Putri lalu memeluk Arina begitu pun dengan Ellin yang ikut memeluk Arina jadilah mereka bertiga saling berpelukan.
" kita akan selalu menjadi sahabat, sahabat sejati " kata Arina yang membalas pelukan kedua sahabatnya itu.
Setelah pulang dari sekolah Arina langsung menuju tempat iya akan bekerja paruh waktu kebetulan hari ini adalah hari pertama iya bekerja maka dari itu iya sangat bersemangat. Pekerjaan yang tidak terlalu berat membuat Arina menyukai pekerjaan itu pasalnya iya hanya bekerja di butik saja.
hari sudah semakin sore yang menandakan malam.akan segera tiba dan menyisakkan agar semua insan untuk segera beristerahat. Begitupula dengan Arina yang sudah mau kembali ke apartemen setelah bekerja.
Sesampainya iya di apartemen ia mendapatkan telpon dari Dafa. Ia pun dengan malas mengangkatnya.
" halo " Arina yang tak bersemangat setelah mendapatkan telpon dari Dafa kekasihnya.
" halo sayang kamu lagi ngapain? "
" enggak ngapa ngapain kok "
" aku rindu sayang, apa kamu baik baik saja hm? " kata Dafa yang membuat Arina mau muntah.
" tentu saja aku baik baik saja " jawab Arina yang benar benar muak dengan kemanisan yang dafa selalu katakan.
" aku khawatir sayang, aku takut kamu kenapa napa " kata Dafa lagi.
" iya aku enggak apa apa kok, yah udah aku mau istrahat dulu yah " kata Arina lagi lalu mematikan sambungan telponnya dengan cepat.
Setelah memutuskan sambungan telponnya Arina segera membersihkan dirinya lalu mengerjakan tugas sekolah sebelum makan malam. Berbeda halnya dengan Dafa yang sedikit bingung dengan sikap Arina yang sedikit berbeda.
" Arina kenapa sih kok ketus banget " Ucap Dafa berbicara sendiri.
" apa jangan jangan ia mengetahui kalau sebenarnya aku sering jalan dengan gadis lain yah? dia enggak boleh tahu soal itu karena jika dia tahu maka....." lanjut batin Dafa lagi.
" akh enggak mungkin, Arina enggak mungkin mengetahuinya. Dan lagi pula aku tak akan melepaskanmu Arina tak akan pernah " lagi lagi Dafa berfikir untuk tidak mau melepaskan Arina. Dengan sikap playboy dan sifat egoisnya itu tanpa iya sadari telah menyakiti perasaan Arina.
Arina yang juga memiliki pemikiran lain yang rupanya tak sama dengan pemikiran Dafa. Arina rupanya terus memikirkan Arnan, Arnan dan Arnan. Setiap waktu iya terus memikirkannya tanpa ia sadari bahwa sebenarnya iya sudah sangat bergantung dan membutuhkan sosok Arnan.
" om Arnan kemana sih kok enggak pernah ada kabar beberapa hari ini sih? " batin Arina yang merasa sedih. " di telpon enggak aktif dan yang lebih parah dia enggak pernah datanh kesini lagi " lanjut batin Arina.
Setelah lama berpikir yang hanya membuatnya tambah pusing ples gesrek iya pun memutuskan untuk makan malam.
**SATU BULAN BERL\*\*\*\*ALU**
Hari ini adalah hari dimana sudah satu bulan Arina bekerja di butik. Dan sudah satu bulan juga iya tak pernah mendapatkan kabar dari Arnan yang selalu saja bersemayang dipikiran Arina dimanapun kapan pun dan bagaimanapun keadaanyya.
Hubungan antara Dafa dan Arina juga tidak ada perubahan karena sudah tiga minggu yang lalu Dafa juga sudah kembali dan tinggal bersama kakeknya.
Arina yang sudah berada di kelas terus saja melamun. Sampai sampai ia tak sadar jika kedua sahabatnya itu sudah sedari tadi mengajaknya bicara. Jika saja Putri tak menggebrak meja maka mungkin Arina akan terus melalum sampai jam pelajaran bahkan sampai jam pulang.
" apa apaan sih loh Put, loh mau gue mati mendadak hm? " Arina yang kaget kesal.
" habisnya loh sih melamun dari tadi, kita bicara panjang kali lebar malah enggak didengarin, pikirin apa coba? " tanya putri yang kembali kesal.
" iya iya deh maaf " kata Arina yang meminta maaf melihat kedua sahabatnya yang sepertinya sudah ingin mengeluarkan tanduk saktinya karena kesal.
" bagaimana kalau kita ke kantin. aku udah lapar banget ini " ajak Arina
" okey kita ke kantin " jawab Ellin dan Putri bersamaan.
" yah elah kalau soal makan pasti cepat " kata Arina.
Sesampainya di kantin mereka memesan makanan dan minuman. Mereka makan sambil terus berbicara dan tertawa sampai sampai Ellin tersedak. Arina dan Putri yang melihat itu hanya tertawa kencang tanpa berniat memberikan minum kepada Ellin.
Setelah makan mereka tak langsung meninggalkan kantin melainkan melanjutkan obrolan riahnya ditambah lagi Putri yang suka bergosip. Tak lama ada satu cowok yang datang ke meja tempat mereka duduk.
" hai boleh duduk disini enggak " tanya cowok itu.
" iya boleh kok " jawab mereka bertiga.
" makasih yah "
" oh iya kita belum kenalan. Nama aku Rangga " cowok itu memperkenalkan dirinya.
" iya salam kenal Rangga " jawab Ellin lalu memperkenalkan dirinya masing masing.
Mereka baru saja saling kenal tapi sudah sangat akrab. Rangga adalah murid baru kelas 11 IPS.
Saat jam pulang sekolah ketiga gadis itu tidak langsung pulang melainkan mereka datang kesalah satu mall untuk sedikit menghilangkan penat yang ada dipikiran mereka. Mereka menghabiskan waktunya untuk makan dan bermain berbagai wahana permainan yang ada setelah itu mereka mendatangi beberapa toko hanya untuk melihat lihat berbagai barang mewah dan menanyakan harganya lalu pergi begitu saja. Jadi ceritanya mereka hanya pergi untuk menanyakan harga tanpa membelinya😂😂
Mereka yang sudah puas bermain di mall akhirnya melanjutkannya dengan mendatangi berbagai tempat tempat yang indah hanya untuk berfoto foto.
Setelah itu mereka masing masing pulang ke apartemennya. Berbeda dengan Arina yang tak langsung pulang melainkan datang ke apartemen Arnan, iya sangat berharap agar om Arnannya itu sudah kembali yang ia sendiri tidak tahu kemana perginya.
Sesampainya Arina di apartemen Arnan terus saja memencet bell berharap seseorang membukanya tapi mustahil itu terjadi.
Tak sadar Arina menangis dan sangat merindukan sosok pria itu. Ia rupanya memiliki perasaan yang lebih selain menganggapnya sebagai om nya tapi ia pun tak menyadari hal itu.
" om kemana sih, sudah satu bulan om enggak ada kabar, menghilang entah kemana. Aku merindukanmu om " lirih Arina yang sudah menitikkan air matanya.
" om apakah om baik baik saja. Aku rindu jika om marah marah padaku setiap aku keras kepala om " Arina terus saja berbicara sendiri.
Setelah lama di depan apartemen Arnan akhirnya Arina sigadis cantik itupun memutuskan untuk pulang keapartemennya karena benar benar sudah lelah.
Tapi diperjalanan pulang ia melihat teman Arnan. ia pun berlari menghampirinya.
" eh om Radit yah?? " tanya Arina penuh antusias.
" iya dek, tapi sebelum itu jangan panggil aku om, panggil saja aku kakak okey " kata Radit.
" baiklah kak, begini kak aku mau nanya sama kakak?, boleh enggak kak? " tanya Arina.
" iya dek bertanya saja enggak apa apa kok " jawab Radit.
" kakak tau enggak om Arnan kemana kira kira soalnya sudah satu bulan aku enggak pernah ketemu dia kak, aku datang keapartemennya tapi dia juga tidak ada disana. Aku juga sering menelponnya tapi nomor telponnya juga enggak aktif kak? " tanya Arina panjang kali lebar.
" adek benar enggak tahu? dia itu " belum juga ia melanjutkan ucapannya tapi sudah dipanggil oleh seorang wanita yang sudah cukup dewasa sepertinya itu kekasih Radit.
" ayo kita pulang sayang " kata wanita itu.
" baiklah ayo kita pulang " jawab Kak Radit.
" baiklah kakak pulang duluan yah Arin " jawab Radit lalu pergi karena sudah ditarik oleh wanita itu.
" yah baru juga bertanya kok, itu semua gara gara wanita seksi tapi jelek tadi " kesal Arina.
Karena tidak mendapatkan informasi akhirnya Arina langsung pulang ke apartemennya dan langsung beristirahat.
Matahari sudah memunculkan wujudnya dimuka bumi ini artinya semuanya sudah kembali akan melakukan aktifitasnya masing masing. Tapi berbeda dengan gadis yang masih saja menggeliat dibalik selimut tebal dan hangat itu. sampai jam sudah menunjukkan pukul 08 : 30 tapi rupanya iya masih betah berguling guling dan melilit tubuhnya dengan selimut. Sampai ia melewatkan sarapannya dan sekarang perutnya sudah berdisco meminta diisi.
Karena rasa lapar lebih besar membuat ia bangun dari tempat tidurnya itu dengan penampilan iya acak acakan dan pakaian yang sudab rusuh akibat ia terus saja mengguling gulingkan badannya.
Kebetulan hari ini adalah hari minggu jadi rupanya iya puas bermalas malasan sebelum iya kembali kekeadaan yang sebenarnya kembali ke keadaan yang bukan main main. Dengan langkah berat iya menuju dapur untuk membuat nasi goreng biasa untuk memenuhi perutnya yang sudah bergoyang sedari tadi.
Ia membuatnya dengan agak lama karena terus saja menguap dan hampir saja terjatuh kelantai karena berdiri sambil tertidur. Setelah membuat sarapan iya pun langsung makan dan menghabiskannya dengan lahap karena benar benar sudah sangat lapar.
setelah makan iapun menonton TV tanpa berniat membersihkan apartemennya yang sudah sepserti kapal pecah.
Belum lama menonton TV terdengan bell berbunyi berkali kali. Dan setelah membukanya rupanya itu adalah Putri dan Ellin yang datang membawa berbagai macam kue.
Mereka berdua akhirnya ikut menonton tv dengan Arina yang pada saat itu sedang memutar chanel Indosiar dan menonton Azab.
Kebetulan pada saat itu judul Azab yang tayang di Indosiar adalah Mati Tertimpah Kandang. Dengan judul itu membuat ketiga gadis itu tertawa terbahak bahak sampai sampai ada yang kentut.
Setelah berdebat mengenai judul Mati tertimpah kandang mereka pun langsung membersihkan apartemen tempat tinggal Arina yang benar benar sudah seperti kapal pecah.
Setelan itu mereka lanjut dengan mengerjakan tugas kelompoknya yang kebetulan mereka bertiga satu kelompok.
" eh aku jadi keingat Rangga yah " sahut Putri tiba tiba.
" cieeee cieee memikirkan diam diam nieh " ledek Arina dan Ellin bersamaan.
" eh apa apaan sih loh enggak jelas banget " ketus Putri.
" hhhhh wuhaha " mereka berdua tertawa.
" kenapa dengan Rangga??, loh suka dengannya? " tanya Arina.
" eh apa apaansih loh yah enggak lah " jawab Putri.
" yah elah beb jujur aja keles " ujar Ellin.
" kalian tuh yang gesrek, baru aja satu kali ketemu, itupun baru kemarin dan sekarang kalian bilang aku suka " jawab Putri dengan kesal.
" yah ada yang namanya cinta pada pandangan pertama kan beb? " lanjut Ellin menggoda putri.
" ih apa apansi enggak jelas banget " letus Putri.
Arina dan Ellin benar benar tak bisa menahan ketawanya setelah melihat ekspresi kesal sabahatnya itu setelah berhasil menggodanya.
" eh Rin bagaimana hubungan loh dengan Dafa? " tanya Putri.
" emangnya kenapa ? " tanya balik Arina.
" enggak apa apa kok kita hanya bertanya
saja " lanjut Putri.
" Rin loh sebaiknya cerita deh, jangan dipendam sendiri " ujar Ellin.
" kalau memang loh enggak mau bicara enggak apa apa tapi kau harus ingat Rin kalau Dafa itu bukanlah cowok yang baik baik " kata Putri.
HAY PARA READERS MAAF BANGET YAH KALO CERITANYA BERTELE TELE DAN TAK JELAS KARENA INI KARYA PERTAMAKU JADI HARAP MAKLUM.😁😁
SEMOGA SELALU SUKA CERITANYA OKEY
JANGAN LUPA
LIKE
VOTE sebanyak banyaknya and
KOMEN
Selamat membaca semuanya😍😙😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Harni Marno
mi
2022-05-11
0
Dirah Guak Kui
apakah Radit akan menyampaikan ke Arnan tentang Arin yg mencarinya? kasian lagi pergi tanpa pesan😡 jahat soalnya Arin kan anak kecil lagi masa pertumbuhan/lanil😡😡😡😡
2021-06-01
2
eni
first..
2021-02-12
0