Malam ini Arnan dan ketiga sahabatnya akan berkunjung ke rumah Aisyah. Karena sahabatnya itu sakit dan sudah hampir satu minggu iya tidak ke kantor, jadi Arnan berencana untuk mengunjunginya sekaligus menjenguknya. Sementara tiga gadis SMA sedang asyik mengobrol riah di sebuah cafe, mereka seperti menumpahkan segala keluh kesah dalam menjalani hidup yang pahit seperti kopi.
Malam hari di dalam apartemen terlihat Aisyah dan keempat sahabatnya sedang berbincang bincang hangat.
" Syah loh nggak apa apakan?? " tanta Melati
" nggak apa apa kok " jawabnya sambil tersenyum terpaksa
" tapi kenapa kamu nggak mau ke rumah sakit Syah " tanya Martin
" iyah Syah, kamu kelihatan udah kurus banget " Radit membenarkan
" iya Syah loh ke rumah sakit aja deh " lanjut Arnan
" makasih ya semuanya udah mau khawatir tapi beneran deh aku nggak apa apa " jawab Aisyah dengan tenang tapi tak bisa dipungkiri wajahnya menyiratkan raut kesedihan. Seperti ia sedang menahan sakit yang begitu dalam, tidak ada yang mengetahui perihal penyakitnya itu kecuali dirinya sendiri.
Aisyah memang gadis tegar karena sebesar apapun sakit yang dirasakannya tapi ia masih bisa tersenyum ramah kepada setiap orang. Tak begitu mudah untuk menebak apa yang sedang terjadi padanya karena semuanya ia hadapi dengan senyuman.
Kedatangan Arina sepupunya membawa keberuntungan baginya karena di tengah sakit yang ia derita, masih ada yang membantunya.
Arina akhir akhir ini memang sangat jarang untuk keluar walau hanya untuk berkumpul dengan sahabatnya karena baginya Aisyah sepupunya sangat berarti baginya saat ini. Hanya Aisyahlah tempatnya ia berlindung saat ini setelah kedua orang tuanya relah memindahkannya keluar kota.
Begitu pula dengan Aisyah yang begitu sangat sedih memikirkan nasib sepupu kecilnya itu. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib gadis itu jika sampai ia kenapa napa karena sejujurnya ada hal penting yang seharusnya Arina ketahui tentang hidupnya, tapi Aisyah begitu tidak berdaya kalau harus mengatakan yang sebenarnya kepada Arina.
Ia sangat menyayangi Arina layaknya adik kandungnya sendiri karena ia berfikir bahwa mungkin hanya dialah yang sepenuhnya menyayangi Arina.
" Syah lo nggak tinggal sendirikan disini??, katanya loh ada sepupu " tanya Melati
" iya Ti, ada sepupuku tapi dia keluar beliin aku makanan, soalnya aku pengen makanan yang jadi aja " jawab Aisyah
" pantas nggak kelihatan dari tadi " ucap Arnan
Mereka menghabiskan waktu dengan penuh canda tawa. Kedatangan sahabat membuat Aisyah semakin semangat untuk sembuh agar mampu menjelajah manis dan pahitnya hidup.
Mereka tertawa tawa bagaikan tiada beban. Kemudian Hp Arnan berdering ditengah tengah kehebohan mereka. Arnan melihat dan mengangkat telpon itu, setelah ia mengangkat telpon kemudian ia beranjak dari tempat duduknya lalu berpamitan kepada sahabatnya.
Kemudian tak lama terdengar pintu apartemen terbuka yang menandakan datangnya seseorang.
" Assalamualaikum kak Aisyah " imbuh Arina sambil terus berjalan menuju ruang tengah dengan membawa beberapa makanan yang telah ia belih untuk sepupunya.
" waalaikumsalam " jawab Aisyah dengan sahabatnya
" ayo sini dek, ini juga ada teman teman kakak " memanggil Arina yang mematung tak jauh dari tempat mereka semua mendudukkan bokongnya. Arina merasa agak canggung sebab orang orang yang berkumpul itu sepertinya orang yang sudah amat dewasa. Dengan langkah akhirnya Arina mendekat kearah sepupunya dengan pandangan yang tak pernah terlepas dari ketiga manusia yang ada dihadapannya itu.
" hai kak " sapa Arina sambil tersenyum ria
" eh Syah ini sepupu kamu, cantik yah " Tanya Martin kepada Aisyah
" eh iya " jawab Arina
" Nama kamu siapa dek? " tanya Melati
" nama aku Arina kak " jawab Arina
" nama yang cantik seperti orangnya " sahut Radit yang sedari tadi hanya diam dengan senyum yang sulit diartikan. Ia terus menatap Arina dengan diam. Entah apa yang ada dipikirannya itu.
Arina kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk segera ke dapur. Ia menyajikan makanan yang ia belih untuk Aisyah. Tapi ia menyajikan untuk empat orang karena memang ia membeli cukup banyak untuk persiapan besok pagi. Setelah ia menyajikan makanan itu dan membuat minuman untuk teman sepupunya, lalu ia keruang tengah untuk mengajak kak Aisyah dan teman temannya untuk makan malam
" eh kakak2 semuanya ayo kita makan
malam " panggil Arina
" eh makasih ya dek, loh udah mau urus
kakak " Dengan rasa haruh Aisyah. Ia sangat bersyukur akan kehadiran Arina, ia juga rupanya sangat bersyukur karena Arina bisa berubah dalam kurung waktu yang singkat.
Sebenarnya perilaku Aisyah yang dulunya nakal itu karena salah pergaulan.
" eh iya kak santai aja kali " ujarnya " santai kayak dipantai gitu, iya nggak kak?? " lanjutnya dengan menatap teman teman
Aisyah.
" eh iya dek, makasih banyak yah " jawab Radit " tapi kita udah makan malam ko' dek " lanjutnya.
" Aih kakak kok gitu sih, pokoknya ayo nggak ada alasan " Arina dengan memasang wajah paling imutnya
**HY PARA READERS 😍😍 MOHON MAAF YAH JIKA ADA SALAH KATA ATAU BAHASA YANG BERBELIT BELIT DAN TIDAK NYAMBUNG SOALNYA INI KARYA PERTAMAKU**
**JANGAN LUPA LIKE VOTE AND KOMEN YAH**,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Dirah Guak Kui
aduh ada saingan yg suka dgn Arin yg cantik
ayo ada yg dakdikduk gadis yg ditaksir dibilang cantik oleh Radit😅😅😅😅😅😅
2021-05-31
2
nunuy adrian
bahasanya kebanyakan huruf "h" di belakang. sengaja atau memang kurang menguasai tata bahasa Indonesia sesuai EYD ?
2021-03-03
2
eni
fist.. 😀
2021-01-01
1