BAB 6

Sama halnya dengan Arina yang amat terkejut karena iya kembali bertemu dengan om om yang waktu itu.

" ooommm " imbuh Arina dengan gugup karena takut iya akan dituntut tapi rasa marahnya mengalahkan rasa takutnya. iya begitu marah dengan pria yang ada dihadapannya kini karena merasa dibodohi dan dikerjai habis habisan

" kau,,,,da,,dari mana saja kau??? setelah merusak mobil kau lari begitu saja hhe??? " tanya Arnan dengan terlihat sangat marah tapi tak dipungkiri iya begitu bahagia melihat gadis yang sering ia pikirkan akhir akhir ini ada dihadapannya

" maaf untuk mobil yang saya rusak om, saya akan tanggung jawab dan soal barusan om menolong saya, terima kasih akan hal itu " jawab Arina dengan datar

Arnan sejenak berfikir kenapa bocah ini terlihat ketus sekali sangat berbeda saat pertama kali bertemu, kecerewetannya kemana.

" om bilang saja berapa nominal yang saya haru ganti " Arina dengan ketus tanda memandang Arnan sedikit pun

" saya tidak butuh uangmu untuk kau ganti rugi " jawabnya

" maaf oom kalau begitu saya permisi dan terima kasih " Arina dengan ketus lalu melangkahkan kakinya untuk pergi tapi baru selangkah juga Arnan sudah menarik tangannya erat erat lalu berkata " kau kenapa hhe kenapa kau sangat berbeda waktu awal kita bertemu "

Arina dibuat bingung karena mana mungkin ia purapura tidak tahu. padahal pengawalnyalah yang menguncinya di toilet sehinnga iya terlambat kerumah Aisyah sepupunya. Sudah pasti iya sekongkol dengan orang itu untuk mengurungnya ditoilet agar iya bisa balas dendam karena mobilnya yang ia sempat rusak

" Oomm,,,ooom nggak usah pura pura deh " jawabnya lalu berlari. Tapi lagi dan lagi Arnan mencegahnya " apa maksudmu pura pura tidak mengerti hhe??? " teriaknya dengan tatapan tajam seperti singa yang ingin memangsa

Arina mematung ditempatnya karena ia semakin ketakutan karena pria yang dihadapannya kini seperti ingin memangsanya habis habisan.

" omm oom jangan makan aku dong " pintahnya terbatah batah " ooom sih jahat banget mah bocah kecil kaya aku masa dikunciin ditoilet " ucapnya dengan kesal dan marah apalagi mengingat kejadian saat itu, saat ia dikunciin di toilet.

" om sengaja kan ngunciin aku di toilet supaya om bisa balas dendam ke aku karena telah ngerusak mobil om?? iyakan om??? " teriaknya sambik memonyong monyongkan bibirnya

Arnan semakin bingun dibuatnya " maksud kamu apa?? dikunciin apa?? " Arnan pusing karena benar benar tidak mengerti apa yang telah dibicarakan

" oomm,,gara gara om aku terlambat ke apartemen sepupuku. hhhuu sampai aku tidak enak dan dimarahi " sambil melototkan matanya " om pasti sengaja kan iya kan omm,,kelihatannya saja ganteng tapi jahat " ujarnya memonyong monyongkan bibirnya

" itu bibir nggak usah digituin, kayak bebek saja " Arnan terbahak bahak melihat mulut Arina seperti bebek " hhhhaaa hhhaaaa hhhaaaa hhh"

" om kenapasih ngeselin banget " Arina menghentak hentakkan kakiknya dengan kesal

" hehehe hahaha huhuhu maaf maaf " ucapnya dengan meredahkan tawanya " tapi tunggu dulu kamu tadi mengatakan apa??? aku ngunciin kamu di toilet??? bukannya kamu kabur hhee??? " tanyanya

" ih apaansih om malah nanya aku ulang " kesalnya " kalau bukan om siapa lagi yang mau kunciin aku di toilet jelas jelas aku yang ngerusak mobil om kok, pasti om yang ngelakui itu kan karena dendam " celotehnya panjang kali lebar