Tak berselang waktu lama Arnan datang.
" apa yang terjadi dengan Aisyah " tanya Arnan kepada Salim
" eh ndk tahu juga soalnya tadi pagi, aku juga ditelpon tuh sama sepupunya " jawab Salim
" kamu ke kantorlah hari ini handle semuanya, tunda semua rapat " perintah Arnan dengan suara tegas
" yah ela seenaknya amat " batin Salim. " iya tenang saja " jawab Salim
Tak lama kemudian Melati, Martin dan Radit sampai di rumah sakit. Mereka hanya menunggu di depan pintu untuk mengetahui keadaan sahabatnya. Tak lama kemudian dokter keluar dan menjelaskan perihal penyakit yang pasien derita.
" mohon maaf pasien mengidap kanker stadiun akhir " ucap dokter
Sontak semuanya jadi kaget pasalnya Aisyah yang selalu terlihat baik baik saja dan selalu ceria dalam kesehariannya ternyata menyembunyikan dan melawan penyakit yang mematikan. Lalu dokter berkata " dia memanggil nama Arnan " ucapnya " apakah nama itu salah satu diantara kalian? " tanyannya. Arnan pun masuk kedalam menemui Aisyah
" Ar.....naan " panggil Aisyah terputus putus
" iya Syah kamu harus kuat okey, kamu pasti sembuh " Arnan menguatkan sahabatnya
" Na..an tolong jaga sepupuku "
" maksud kamu apa "
" tolong jaga adik sepupuku, anggap dia adikmu sendiri kalau perlu nikahilah dia " permintaan Arina dengan terputus putus
" apa maksudmu hhe?, kamu pasti sembuh kok "
" Nan tolong jagalah dia "
" tapi syah " belum juga Arnan menyelesaikan ucapannya tapi dilihatnya Arina sudah tidak sadarkan diri. Dengan cepat ia memanggil dokter dan tak lama dokterpun datang untuk memeriksa keadaan Aisyah.
" maaf pak, pasien koma "
Arnan dan yang lainnya sampai tak bisa berkata kata.
" tetaplah berdoa agar keajaiban itu datang " ujar dokter
Tak lama Arinapun datang dari sekolahnya dan begitu syok saat mengetahui bahwa sepupunya koma. Ia tak bisa membendung air matanya. Begitupun dengan sahabat2 sepupunya yang ikut merasakan kesedihan mendalam Arina.
Berbeda dengan Arnan yang begitu kaget saat mengetahui bahwa gadis kecil yang sempat mengganggu hatinya beberapa bulan yang lalu kini ada dihadapannya. Ada raut kesenangan diwajahnya karena Aisyah meminta untuk menjaga bocah kecil itu tapi tak bisa dipungkiri ia juga merasa sedih karena Aisyah sahabat sekaligus sekertarisnya tak sadarkan diri dan kini sedang berada diantara hidup dan mati.
lima hari sudah Aisyah di rumah sakit dan tak sadarkan diri begitupun dengan Arina yang selalu setia menjaga sepupunya kini dan selama itu juga iya tak masuk sekolah
Sama halnya dengan Arnan yang selalu ikut menjaga Aisyah agar Arina bisa istirahat.
" jika kamu mau kesekolah silahkan, biar saya yang menjaga kakakmu disini " ucap Arnan disamping Arina
" tidak om, aku akan tetap disini menunggu kak Aisyah sadar " jawab Arina tersenyum kepada Arnan
" kamu lapar tidak?? " tanya Arnan
" mmm iya om, sedikit heheh " jawab Arina cengengesan
" mau makan apa? sekalian aku juga mau belih makanan di luar " tanya Arnan
" apa aja deh om, tapi harus yang enak yah " jawab Arina
" hmm baiklah " jawab Arnan dengan mengangkat jempolnya dengan berlalu meninggalkan Arina.
Setelah Arnan kembali ketempat Aisyah dirawat ia tak melihat Arina. Ia menengok kiri kanan tapi tak sedikitpun iya melihat bocah itu. Dan ternyata Arina jatuh dari sofa saat ia tertidur. " astaga ini bocah tidak ada kalem kalemnya kalau tidur,, tidurnya terlalu subehanallah " guman Arnan sambil terus memperhatikan Arina yang ngorok. Ia berniat membangunkan Arina tapi saat ia mau membangunkannya Arina menambah volume ngoroknya " ampun, gadis kok gini " guman Arnan " pasti nih bocah kalo dibawah tanding ngorok, pasti diani juara satunya " lanjut Arnan. Kemudian iya membangungkan Arina lalu mengajaknya makan bersama.
" eh om dari tadi baliknya " tanya Arina karena melihat makanan sudah disajikan
" iya dari tadi,,,, udah lama malahan " jawab Arnan
" lah om kok nggak bangunin aku sih " Arina sambil mengerucutkan bibirnya
" iya soalnya habis nonton juga "
" nonton apa om?? " tanya Arina
" nonton orang yang konser ngorok " jawab Arnan santai
Tapi Arina sedikit tidak mengerti bagaimana bisa nonton konser ngorok, kemudian iya sedikit berfipikir " hmm pasti nih aku yang iya maksud, kan kalo aku yang tidurtuh ngorok tapikan aku nggak sadar juga kalo sedang ngorok " guman Aisyah dalam hati " hehe malu banget aku, pasti dia ngira aku cewek apaan, secara kan aku kalo ngorok itu suaranya bahkan bisa didengar ditetangga tetangga kata mama dulu " batinnya.
" hehehe om bisa aja nonton konser ngorok " jawab Arina cemgegesan
Arnan pun dibuat gemes dengan ekspresi Arina yang terlihat malu malu meong " uwahahaha pasti dia nyadarnih kalo dia itu yang ngorok " batin Arnan
JANGAN LUPA
LIKE
VOTE
and KOMEN YAH
Mohon maaf kalo bertele tele dan banyak kesalahan soalnya nih karya pertamaku hehehe😆😆
💓💓💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nur Alimi
🤣🤣🤣🤣
2023-02-26
0
Isnawati Wisnu
ketuker tuker trus, katanya😁
2021-05-31
0
Dirah Guak Kui
sepertinya yg ngorok tdk ada sungkan/malunya😅 malah yg ngorok yg ising mendengarkan😃😃😃😃😃😃
2021-05-31
1