Part 19 Suara Lembut Aisyah

Sama -sama Nak , o iya, tadi ada Pak Ustadz Ali telpon Ayah , nanyain kamu ?kata Pak Sulaiman

"Iya, tadi dia telpon Ais , ada pengajian besok lusa , "

"Iya, beliau sekalian mengundang kita semua , supaya bisa hadir di acara itu . "

Selesai makan malam Aisyah membantu ibunya membersihkan piring serta gelas yang kotor , lalu keduanya bersiap untuk sholat Isya sedangkan Pak Sulaiman sudah balik ke masjid lagi .

Setelah sholat Aisyah pamit ke kamarnya . Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur , matanya menatap langit -langit kamarnya. Bayangan Azzam terlintas dipikirannya

"Lagi apa ya dia " kata Aisyah ngomong sendiri lalu bangun dari tempat tidur mengambil ponsel dicharger di atas meja

Aisyah kaget melihat banyak sekali pesan whatsapp si ponselnya , tidak lain dari ketiga sahabatnya .

Dari sekian banyak pesan whatsapp , ada satu pesan yang mencuri perhatiannya , pesan whatsaap dari Azzam .

Azzam mengirim sebuah puisi romantis membuat Aisyah senyum -senyum sendiri . Dan mengabaikan pesan whatsapp teman -temannya . Dia terbuai dalam lamunannya .

"Kok tiba-tiba rindu dia , padahal tadi udah ketemu. Apa aku benar - benar sudah jatuh cinta padanya " Aisyah sibuk dengan pikirannya sendiri .

Sementara iti di tempat lain Azzam sedang gelisah. Puisi yang dikirimnya seperti tidak di respon oleh Aisyah.

"Kenapa di read doang , di balas apa kek gitu "gerutu Azzam .

Sepuluh menit berlalu , namun balasan pesan dari Aisyah pun tidak muncul , membuat Azzam semakin gelisah ,

"Okey, tunggu lima menit lagi "

Setelah lima menit , tidak ada respon juga , akhirnya Azzam memberanikan diri untuk menelpon Aisyah , namun sial tidak bisa terhubung

"Nomer yang anda tuju sedang sibuk "

"Tenang Azzam ,.mungkin Aisyah sedang sibuk menelpon Abangnya atau mungkin teman -temannya "Azzam ngomong sendiri . Lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur . Pikirannya melayang entah kemana .

***

Saat itu Aisyah sedang ditelpon Abangnya. Ahmad penasaran karena Aisyah mengirim foto sebuah cincin berlian padanya tadi sore . Dia baru bisa menelpon Adiknya saat sudah kembali ke hotel .

Mengetahui Azzam menelponnya , Aisyah mengakhiri sambungan telpon dengan Abangnya , bermaksud ingin menelpon balik Azzam , tapi keburu masuk panggilan telpon dari Ayu .

"Pasti ngambek kalo gak diangkat , Maaf ya mas Azzam , aku gak bisa langsung telpin kamu " Aisyah bicara sendiri

Ketika sambungan telpon tersambung , rupanya tidak hanya tersambung dengan Ayu , tapi tersambung juga dengan Putri dan Mala , terdengar suara mereka ngomel -ngomel, karena pesan whatsaap mereka dianggurin Aisyah. Aisyah hanya tersenyum

"Helllo..gaes...Udah , ngomelnya ? Lagian kenapa kalian ningalin aku di cafe ?" tanya Aisyah

"Lho , kan sudah ada yang nganterin pulang " Jawab Ayu .

"Tapi kan , harusnya kalian tu ngomong dulu kalo mau pulang duluan " kata Aisyah gak mau kalah

"Tapi senengkan pulang berduaan " goda Putri

"Kayaknya akan ada yang nyusul kamu ni , Yu , " Kata Mala

"Yang penting jangan lupain kita aja " kata Putri

" Hey,, gak mungkinlah aku lupain kalian , kalian itu best friend forever aku , buktinya sekarang aku dulukan menjawab telpon kaliam " tutur Aisyah

"Bentar , maksudnya Azzam telpon kamu juga kah ?" Tanya Ayu

"Kalo gitu nanti lagi aja lanjut ngobrolnya , kamiu telpon balik aja dulu Si Zam -Zam itu " Sahut Putri

"Apa tadi Si Zam -Zam ?" tanya Aisyah

"Iya Si Zam -Zam , kamu gak marah kan kalo kami sebut Azzam , Si Zam -Zam ?"Ucap Mala

"Biar lebih kyut aja , hahaha , gak papa kan , Beb ?" tambal Ayu

"Jadi udah kompak ni ceritanya !"

"Gitu deh ! " jawab ketiganya bersamaan

"Terserah kalian aja deh " balas Aisyah

"Ya ,Udah kamu telpon balik dia !" kata Putri

"Oke...Asalamualaikum "

"Waalaikumsalam "

Sambungan telpon terputus .tadinya ingin langsung.menelpon Azzam tapi di urungkannya

"Aduuh , telpon balik gak ya ? Trus nanti ngomong apa ? Koq jadi deg-degan gini sich ? Azzaaam , kamu tu ngangenin tau !" Aisyah bicara sama ponselnya seolah- olah dia berhadapan dengan Azzam , tapi saat berhadapan langsung apa dia bisa mengungkapkan perasaanya itu .

Cukup lama Aisyah galau saat itu , namun hati kecilnya mengatakan dia harus menelpon Azzam lagi .

Panggilan pertama tidak ada jawaban, Aisyah lalu mencoba lagi .

Azzam yang baru keluar dari toilet bergegas mengambil ponselnya . Dan senyum lebar menghiasi bibirnya saat tau Aisyah menelponnya .

"Assalamualaikum " terdengar suara.lembut di balik telpon

"Waalaikumsalam " jawab Azzam dengan jantung dag dig dug.

"Mas tadi telpon saya ya , maaf tadi saya telponan sama Bang Ahmad , trus lanjut di telpon Ayu , makanya sekarang baru bisa telpon balik " tutur Aisyah

Suara lembut Aisyah membuat Azzam merasakan kesejukan dihatinya .

"Mas ?

"Ii..iya , " Jawab Azzam gelagapan

"Kamu kenapa ? Kamu baik -baik aja kan ? "

"Saya baik -baik aja "

"Trua tadi kenapa diam ? Mas marah, ya ?"

"Enggak , saya gak marah .*

"Tapi tadi koq diam aja ?"

"Dengar suara kamu sejuk hati ,saya ! " Jawab Azzam.

Aisyah tersenyum.mendengar ucapan Azzam .

"Saya gak bisa marah sama orang yang saya sayang " ucap Azzam lagi .

Sekarang gantian , Aisyah yang terdiam seakan terhipnotis dengan ucapan lembut Azzam .

"Ais...?"

Tidak ada jawaban

"Aisyaah ?" panggil Azzam lagi namun sama tidak ada jawaban

""Deek...?

"Iijiya , mas , kenapa ? jawab Aisyah gelagapan

"Heem...maunya di panggil ,Dek ya ? "

"Haah , maksusnya ?"

"Lho , tadi kan ,mas panggil Ais, gak ada jawaban , panggil lagi Aisyah sama gak da jawaban juga , eehh di panggil Dek , baru di jawab " tutur Azzam

"Oooh...tadi lagi ke Jepang , maka nya gak dengar " jawab Aisyah sambil tertawa .

Azzam pun ikut tertawa mendengan lelucon Aisyah .

" O ya, hampir lupa , puisinya bagus " kata Aisyah teringat puisi yang di kirim Azzam tadi

"Okey , terima kasih , tapi itu lebih tepatnya ungkapan dari hati . " kembali Azzam merayu Aisyah .Membuat Aisyah senyum senyum sendiri .

"Tapi mau kan ,saya panggil Dek Aisyah "

"Emmm...gimana ya ? Boleh deh !"

"Siiip , tadi ngomongnya ke Jepang , beneran mau ke Jepang kah ?"

Aisyah tertawa ,

"Koq malah ketawa , dek ?"

" Mas , Aisyah cuma bercanda koq , spontan aja ngomongnya "

"Taoi kalo benean mau ke sana bisa di atur "

Untuk seorang pengusaha yang sukses seperti Azzam , pergi ke Jepang atau negara lainnya hal yang mudah .

"Mas , untuk sekarang fokus untuk benar -benar sampai ke hati saya aja dulu , ke Jepangnya nanti aja " ucap Aisyah sambil tertawa

"Beneran nich ? Oke ya udah , fokus dulu ya . Siiip laksanakan" balas Azzam .

Keduanya tertawa bersamaan ,

"Ya , udah Mas , ngobrolnya di lanjutin nanti lagi ya...udah larut malam " kata Aisyah ketika melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 10.00

"Okey, kamu istirahat ya , jangan lupa wudhu dan baca doa , mohon perlindungan sama Allah " kata Azzam .

" Iya mas , makasih , mas juga ya "

"iya , Good night , Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam "jawab Aisyah lalu menutup telpon .

"

Episodes
1 Part 1 Kesedihan Aisyah
2 Part 2 Kecewa
3 Part 3. Berpisah
4 Part 4 Menemukan Dia
5 Part 5 Jomblo
6 Part 6 Makan Gratis
7 Part 7 Siapa Dia ?
8 Part 8 Cuthat
9 Part 9 Di Masjid
10 Part 10 Kecelakaan
11 Part 11 Obrolan serius
12 Part 12 Di Rumah Sakit
13 Part 13 Menjenguk Aisyah
14 Part 14 Dia lagi
15 Part 15 Ta'aruf
16 Part 16 Galau
17 Part 17 Sebuah keputusan
18 Part 18 Cincin Berlian
19 Part 19 Suara Lembut Aisyah
20 Part 20 Persiapan Pengajian
21 Part 21 Lamtunan Merdu Suara Aisyah
22 Part 22 Bertemu Sahabat Lama
23 Part 23 Melamar
24 Part 24 Sarapan Bersama
25 Part 25 Resign
26 Part 26 Makan siang
27 Part 27 Pengacau
28 Part 28 Event Organizer
29 Part 29 Mahar
30 Part 30. Syarat Dari Aisyah
31 Part 31. Senandung Pengantar Tidur
32 Part 32 Baru Bangun Tidur
33 Part 33 . Kedatangan Siska Ke Kantor
34 Part 34 Ahmad dan Putri
35 Part 35 Lamaran
36 Part 36. Kue buatan Aisyah
37 Part 37 Pengajian di rumah Aisyah
38 Part 38 Obrolan Dua Saudara
39 Patr 39 Hampir di Serempet Mobil
40 Part 40 Kegelisahan Azzam
41 Part 41 Rekaman ccrv
42 Part 42 Pengobat Rindu
43 Part 43 . Amarah Bu Ainun
44 Part 44.Pengacau
45 Part 45 Ijab kabul
46 Part 46 Resepsi
47 Part 47. Spesial performace
48 Part 48. Makan Malam Bersama
49 Part 49. Insident Menjelang Subuh
50 Part 50. Di Apartemen
51 Part 51 Mobil baru
52 Part 52. Siap - Siap ke rumah Ummy
53 Part 53. Hadiah dari Ibu Mertua
54 Part 54. Masal Lalu Biarlah Berlalu
55 Part 55. Rumah Baru
56 Part 56. Pindah Kerumah Baru
57 Part 57. Syukuran Kecil -Kecilan
58 Part 58. Tikus Got Dan Kutu Busuk
59 Part 59. Bekas Lipstik
60 Part 60. Pengumuman Dari Ahmad
61 Part 61. Nasi Goreng Spesial Penuh Cinta
62 Part 62. Dugaan Perselingkuhan
63 Part 63. Oma Khadijah Sakit
64 Part 64. Penjelasan dari Azzam
65 Part 65. Sepiring Berdua
66 Part 66. Pertama kali ke Kantor Azzam .
67 Part 67. Berharap Positif
68 Part 68. Pengawasan di Perketat
69 Part 69. Omelet Spesial
70 Part 70 . Moment yang mengharukan
71 Part 71 Misi Pertama Berhasil
72 Part 72 kemarahan Azzam
73 Part 73 Di Villa
74 Part 74 Penangkapan Hendri
75 Part 75 Perjalanan Ke Vila
76 Part 76 Moment Di Atas Bukit
77 Part 77 Kembali Ke Rumah.
78 Part 78 . Special Perfomance Aisyah
79 Part 79 .Hadiah dari Suami tercinta
80 Part 80 Menemui Hendri
81 Part 81 . Penyelesaian Masalah
82 Part 82 . Kecemasan Aisyah
83 Part 83 Konsultasi ke dokter Kandungan
84 Part 84 . Semua keluarga berkumpul
85 Part 85 Talkshow
86 Part 86 . Talkshow 2
87 Part 87. Azzam Sakit
88 Part 88 . Tingkah lucu Azzam
89 Part 89 . Obrolan Tiga Sahabat
90 Part 90 . Baju tidur dari Ayu
91 Part 91 . Kegilaan Fanya
92 Part 92 .Mengungkap kebenaran
93 Part 93 . Kerinduan Azzam
94 Part 94 . Saling melepas Rindu
95 Part 95 . Pengajian Akbar
96 Part 96 . Illfeel
97 Part 97 . Hamil
98 Part 98 Merasa bersalah .
99 Part 99. Makan Siang Bersama
100 Part 100 . Ngidam
101 Part 101 . Ngemil Tengah Malam
102 Part 102 . Pulang Cepat Karena Galau
103 Part 103 . Makan Siang di rumah Ayah
104 104 . Azzam ke Shanghai
105 Part 105 . Ngidam Es kelapa Muda .
106 Part 106 . Sebuah Firasat
107 Part 107 . Kabar Menyedihkan
108 Part 108 . Di Ruang ICU
109 Part 109 . Air Mata Tak Terbendung
110 Part 110. Harapan dan Doa
111 Part 111. Pindah ke ruang rawat
112 Part 112. Divonis Amnesia .
113 Part 113 . Masa Lalu yang Terlupakan .
114 Part 114 . Pisah Kamar
115 Part 115. Harus Ekstra Sabar .
116 Part 116. Menggali informasi
117 Part 117. Ke Rumah Ayah Sulaiman .
118 Part 118 . Tak Kenal Maka Tak Sayang
119 Part 119 Pertanyaan Mengejutkan
120 Part 120. Bujukan Sahabat
121 Part 121 . Positif Thingking
122 Part 122 Mulai Mengagumi
123 Part 123. Di undang Makan Malam .
124 Part 124 . Tidur Sekamar .
125 Part 125 . Kecurigaan Terbukti
126 Part 126 . Aisyah Pingsan
127 Part 127. Menemui Tante Mia .
128 Part 128 . Pelukan Kerinduan
129 Part 129. Pulang ke rumah .
130 Part 130 Rencana syukuran dari Ibu dan Ummy
131 Part 131 . Saling Menggoda
132 132. Syukuran
133 133. Sulit Mengontrol Diri
134 134. Rencana Mulia
135 Part 135. Sahabat Rasa Saudara
136 Part 136 . Persiapan Anniversary
137 Part 137 . Drama Annyversari
138 138. Bertemu Awak Media
139 139. Garis Dua
140 Part 140 . Berbagi Kebahagian
141 Part 141. Video Call
142 Part 142 . Ririn Resign
143 143. Obrolan di Sore Hari.
144 Part 144 . Parfume Yang Buat Pusing
145 Part 145 . Aisyah Ngambek
146 Part 146. Lima Sahabat Berkumpul
147 Part 147. Aisyah Doyan Ngemil .
148 Part 148. Tasyakuran
149 Part 149 . Record Video Aisyah
150 Part 150. Sup Ayam .
151 Part 151 . Azzam Buru - Buru Pulang .
152 Part 152 . Makan Siang Di Kamar .
153 Part 153 . Obrolan tentang Anggie .
154 Part 154. Parno Petir dan Gelap
155 Part 155. Tragedi Memilukan
156 Part 156. Rumah Duka
157 Part 157 . Aisyah Melahirkan
158 Part 159 . Sosok Nazriel Ilham
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kesedihan Aisyah
2
Part 2 Kecewa
3
Part 3. Berpisah
4
Part 4 Menemukan Dia
5
Part 5 Jomblo
6
Part 6 Makan Gratis
7
Part 7 Siapa Dia ?
8
Part 8 Cuthat
9
Part 9 Di Masjid
10
Part 10 Kecelakaan
11
Part 11 Obrolan serius
12
Part 12 Di Rumah Sakit
13
Part 13 Menjenguk Aisyah
14
Part 14 Dia lagi
15
Part 15 Ta'aruf
16
Part 16 Galau
17
Part 17 Sebuah keputusan
18
Part 18 Cincin Berlian
19
Part 19 Suara Lembut Aisyah
20
Part 20 Persiapan Pengajian
21
Part 21 Lamtunan Merdu Suara Aisyah
22
Part 22 Bertemu Sahabat Lama
23
Part 23 Melamar
24
Part 24 Sarapan Bersama
25
Part 25 Resign
26
Part 26 Makan siang
27
Part 27 Pengacau
28
Part 28 Event Organizer
29
Part 29 Mahar
30
Part 30. Syarat Dari Aisyah
31
Part 31. Senandung Pengantar Tidur
32
Part 32 Baru Bangun Tidur
33
Part 33 . Kedatangan Siska Ke Kantor
34
Part 34 Ahmad dan Putri
35
Part 35 Lamaran
36
Part 36. Kue buatan Aisyah
37
Part 37 Pengajian di rumah Aisyah
38
Part 38 Obrolan Dua Saudara
39
Patr 39 Hampir di Serempet Mobil
40
Part 40 Kegelisahan Azzam
41
Part 41 Rekaman ccrv
42
Part 42 Pengobat Rindu
43
Part 43 . Amarah Bu Ainun
44
Part 44.Pengacau
45
Part 45 Ijab kabul
46
Part 46 Resepsi
47
Part 47. Spesial performace
48
Part 48. Makan Malam Bersama
49
Part 49. Insident Menjelang Subuh
50
Part 50. Di Apartemen
51
Part 51 Mobil baru
52
Part 52. Siap - Siap ke rumah Ummy
53
Part 53. Hadiah dari Ibu Mertua
54
Part 54. Masal Lalu Biarlah Berlalu
55
Part 55. Rumah Baru
56
Part 56. Pindah Kerumah Baru
57
Part 57. Syukuran Kecil -Kecilan
58
Part 58. Tikus Got Dan Kutu Busuk
59
Part 59. Bekas Lipstik
60
Part 60. Pengumuman Dari Ahmad
61
Part 61. Nasi Goreng Spesial Penuh Cinta
62
Part 62. Dugaan Perselingkuhan
63
Part 63. Oma Khadijah Sakit
64
Part 64. Penjelasan dari Azzam
65
Part 65. Sepiring Berdua
66
Part 66. Pertama kali ke Kantor Azzam .
67
Part 67. Berharap Positif
68
Part 68. Pengawasan di Perketat
69
Part 69. Omelet Spesial
70
Part 70 . Moment yang mengharukan
71
Part 71 Misi Pertama Berhasil
72
Part 72 kemarahan Azzam
73
Part 73 Di Villa
74
Part 74 Penangkapan Hendri
75
Part 75 Perjalanan Ke Vila
76
Part 76 Moment Di Atas Bukit
77
Part 77 Kembali Ke Rumah.
78
Part 78 . Special Perfomance Aisyah
79
Part 79 .Hadiah dari Suami tercinta
80
Part 80 Menemui Hendri
81
Part 81 . Penyelesaian Masalah
82
Part 82 . Kecemasan Aisyah
83
Part 83 Konsultasi ke dokter Kandungan
84
Part 84 . Semua keluarga berkumpul
85
Part 85 Talkshow
86
Part 86 . Talkshow 2
87
Part 87. Azzam Sakit
88
Part 88 . Tingkah lucu Azzam
89
Part 89 . Obrolan Tiga Sahabat
90
Part 90 . Baju tidur dari Ayu
91
Part 91 . Kegilaan Fanya
92
Part 92 .Mengungkap kebenaran
93
Part 93 . Kerinduan Azzam
94
Part 94 . Saling melepas Rindu
95
Part 95 . Pengajian Akbar
96
Part 96 . Illfeel
97
Part 97 . Hamil
98
Part 98 Merasa bersalah .
99
Part 99. Makan Siang Bersama
100
Part 100 . Ngidam
101
Part 101 . Ngemil Tengah Malam
102
Part 102 . Pulang Cepat Karena Galau
103
Part 103 . Makan Siang di rumah Ayah
104
104 . Azzam ke Shanghai
105
Part 105 . Ngidam Es kelapa Muda .
106
Part 106 . Sebuah Firasat
107
Part 107 . Kabar Menyedihkan
108
Part 108 . Di Ruang ICU
109
Part 109 . Air Mata Tak Terbendung
110
Part 110. Harapan dan Doa
111
Part 111. Pindah ke ruang rawat
112
Part 112. Divonis Amnesia .
113
Part 113 . Masa Lalu yang Terlupakan .
114
Part 114 . Pisah Kamar
115
Part 115. Harus Ekstra Sabar .
116
Part 116. Menggali informasi
117
Part 117. Ke Rumah Ayah Sulaiman .
118
Part 118 . Tak Kenal Maka Tak Sayang
119
Part 119 Pertanyaan Mengejutkan
120
Part 120. Bujukan Sahabat
121
Part 121 . Positif Thingking
122
Part 122 Mulai Mengagumi
123
Part 123. Di undang Makan Malam .
124
Part 124 . Tidur Sekamar .
125
Part 125 . Kecurigaan Terbukti
126
Part 126 . Aisyah Pingsan
127
Part 127. Menemui Tante Mia .
128
Part 128 . Pelukan Kerinduan
129
Part 129. Pulang ke rumah .
130
Part 130 Rencana syukuran dari Ibu dan Ummy
131
Part 131 . Saling Menggoda
132
132. Syukuran
133
133. Sulit Mengontrol Diri
134
134. Rencana Mulia
135
Part 135. Sahabat Rasa Saudara
136
Part 136 . Persiapan Anniversary
137
Part 137 . Drama Annyversari
138
138. Bertemu Awak Media
139
139. Garis Dua
140
Part 140 . Berbagi Kebahagian
141
Part 141. Video Call
142
Part 142 . Ririn Resign
143
143. Obrolan di Sore Hari.
144
Part 144 . Parfume Yang Buat Pusing
145
Part 145 . Aisyah Ngambek
146
Part 146. Lima Sahabat Berkumpul
147
Part 147. Aisyah Doyan Ngemil .
148
Part 148. Tasyakuran
149
Part 149 . Record Video Aisyah
150
Part 150. Sup Ayam .
151
Part 151 . Azzam Buru - Buru Pulang .
152
Part 152 . Makan Siang Di Kamar .
153
Part 153 . Obrolan tentang Anggie .
154
Part 154. Parno Petir dan Gelap
155
Part 155. Tragedi Memilukan
156
Part 156. Rumah Duka
157
Part 157 . Aisyah Melahirkan
158
Part 159 . Sosok Nazriel Ilham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!