Tidak terasa jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam .mereka menyuruh Aisyah untuk segera beristirahat agar kondisinya benar -benar pulih , Aisyah menurut saja , sedang yang lain masih lanjut ngobrol .
Keesokan harinya seperti biasa Bu Yani sudah sibuk di dapur bersama anak sulungnya Anisa menyiapkan sarapan untuk semuanya , Aisyah pun tidak ketinggalan, dia dapat tugas membuat minuman pagi itu .
Kini hidangan sudah tersedia di meja makan , nasi goreng menjadi menu istimewa pagi itu . Menu yang sangat di sukai ketiga anaknya sejak kecil . Bagi mereka tidak ada yang bisa mengalahkan kelezatan masakan ibu mereka .
Setelah sarapan Ahmad pun pamit , karena sudah di jemput rekan kerjanya , mereka akan keluar kota selama 2 hari .
Anisa dan Aisyah membereskan meja makan , mencuci piring dan gelas yang kotor , Bu Yani masih duduk di kursinya , sebab kedua anaknya memintanya untuk duduk saja .
Begitu semuanya sudah beres, ketiga perempuan itu lalu menyusul Pak Sulaiman dan Farhan yang sudah berada di ruang tengah . Tampak Pak Sulaiman sedang asik bermain dengan cucu -cucunya .
"Gimana ,my, berangkat sekarang kah ? "tanya Farhan pada istrinya
Dijawab Anisa dengan mengangguk . Mata Anisa tampak berkaca -kaca .
"Mba inah , barang anak -anak sudah di bawa semua ? " tanya Anisa
"Sudah bu " jawab mba Inah
Anisa lalu memeluk kedua orang tuanya bergantian , air matanya tidak bisa dibendung lagi, suasana sedihnya perpisahan menyelimuti semuanya pagi itu ,
Dengan suara seraknya Anisa mengingatkan kedua orang tuanya untuk selalu menjaga kesehatan , dan kalau ada apa -apa segera menghubunginya. begitu juga pada adiknya Aisyah , mereka saling berpelukan . Dan mengantar Anisa sampai masuk kemobilnya .
"Hati -hati di jalan " pesan Pas Sulaiman saat memeluk menantunya .
" Kalau sudah sampai kabari ibu " tambah Bu Yani .
"Iya , bu " jawab Farhan lalu ikut masuk ke dalam mobil
Perlahan mobil mereka bergerak , Mereka saling melambaikan tangan .
Setelah mobil Anisa sudah lenyap dari pandangan , ketiganya pun kembali masuk ke dalam rumah .
Rumah yang tadi ramai ,kini sepi kembali . Untuk menghibur hati Pak Sulaimam dan Bu Yani pergi ke kebun mereka yang berada di belakang rumah . Sedangkan Aisyah masuk ke kamarnya .
***
Azzam pergi ke kantor dengan rasa hatu tak menentu , biasanya dia selalu ceria menyapa karyawan -karyawannya , tapi pagi itu tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya , dia langsung masuk ke ruangannya , tanpa menjawab sapaan dari karyawannya .
Azzam dikenal sebagai bos yang baik , berwibawa , sikapnya pagi itu membuat para karyawannya bertanya - tanya , apa yang telah terjadi pada bos tampan mereka itu .
Sikap Aisyah yang menurutnya sangat dingin padanya cukup membuatnya tidak bisa tidur dan membuat moodnya tidak stabil .
"Fokus Azzam , apapun keputusan Aisyah kamu harus ikhlas " Azzam bicara sendiri .
Ririn yang sudah berada di depannya tertawa geli melihat tingkah bosnya .
Menyadari Ririn berada di depannya ,Azzam berusaha bersikap tenang . Ririn yang sudah tau dari awal kisah cinta bosnya cukup mengerti apa yang di rasakan bosnya saat itu . Dia pun berharap bosnya berjodoh dengan perempuan yang sudah membuat bosnya berubah seperti sekarang .
"Sabar pak , Insya Alah kalau jodoh Allah pasti mempermudahkan semuanya " hibur Ririn lalu menyerahkan beberapa berkas yang harus di tanda tangai bosnya .
"Kosongkan semua jadwal saya hari ini "
"Siap "
"Rin menurut kamu , Apa Aisyah akan menerima saya ? "
"Kalau saya jadi dia , saya gak akan menolak pak " jawab Ririn meledek bosnya
"itu kamu , tapi sikapnya dingin sekali sama saya ? "
"hhmmm, ,,biasa itu pak , mungkin itu salah satu cara dia menguji anda " lalu duduk di kursi depan meja bosnya
"Maksudnya ?"
"Bisa jadi mba Aisyah sedang ngetes anda , sebaiknya jangan pikirkan sifat dinginnya , pikirkan gimana sifat dingin itu bisa menjadi hangat " kata Ririn dengan gaya lebaynya membuat Azzam tersenyum .
"Yeee..dikasih tau malah senyum -senyum " tegur Ririn .
"Oke..trus menurut kamu saya harus gimana ? "
"Kalau menurut pengamatan saya , mba Aisyah itu orangnya simpel , gak terlalu gimana -gimana gitu , pembawaanya tenang , adem aja gitu liatnya , cocok deh sama bos " tutur Ririn
" intinya bos harus tenang , kontrol emosi ,
Jangan uring -uringan begini , saya aja enek liatnya " kat Ririn lalu bangun dari duduknya mengambil berkas di depan Azzam
"Apa kamu bilang ? "
"Bercanda bos " Ririn berjalan menuju pintu .
" Semangat " tambahnya lagi dan menghilang di balik pintu
Azzam mulai memikirkan apa yang di katakan sekretarianya . Apa yang dia katakan ada benarnya .
Kemudian dia membuka laci mejanya mengambil Al-quran kecil dan mulai melantunkan ayat demi ayat agar suasananhatinya tenang sambil menunggu waktu yang telah dia sepakati bersama Aisyah .
Ditempat lain tepatnya di kamar Aisyah. Tamoak Aisyah sedang termenung menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 10.00 sambil memeluk bantal gulingnya .
Dering ponsel menyadarkannya dari lamunannya , Aisyah segera menjawab panggilan telpon dari Ayu
"Asalamualaikum "
"Waalaikumsalam"
"Beb, Aku sma Putri otw ni , Mala katanya nyusul " kata Ayu
"Iya , hati -hati ya "
"Ada apa sich , kita tiba -tiba di suruh ngumpul "
"Masa aku kasih tau lewat telpon ? "
"Oke deh "
Sambungan telepon terputus .
Tiga puluh menit berlalu , namun mereka belum juga muncul , membuat Aisyah mulai gelisah .
Bu Yani yang melihat Aisyah mondar mandir di teras lalu mendekatinya .
"Nungguin siapa ?" tegur Bu Yani
"Ayu sama Putri bu , udah setengah jam belum dateng -dateng "
"Macet kali , coba di telpon dulu " kata Bu Yani
Aisyah lalu menelpon Ayu
"Dimana ? " tanya Aisyah ketika telpon tersambung .
"Macet , beb ,tenang, bentar lgi nyampe koq , "jawab Ayu
Lima menit kemudian sebuah mobil berwarna merah parkir didepan rumah Aisyah , tampak keluar 2 orang gadis cantik , mereka adalah Ayu dan Putri .
Lalu muncul seorang ojol yang tampak sedang membonceng seorang gadis , Dan Gadis itu adalah Mala .
"Baru nyampe juga ?" tegur Mala pada Ayu dan Putri
"Macet "
"Motormu mana ?"Tanya Ayu
"Masih di bengkel " jawab Mala
Begitulah mereka , walaupun masing -masing punya kesibukan , mereka selalu berusaha menyempatkan diri ketika salah satu sahabat mereka membutuhkan kehadiran mereka .
"Ayo masuk ! Ajak Bu Yani kepada sahabat anaknya yang baru tiba
Seperti biasa keempat gadis itu langsung menuju kamar Aisyah , sementara Bu Yani pergi ke dapur untuk mengambil minuman dan snack untuk mereka .
"Ini minumnya , kue nya di cicipi juga " kata Bu Yani
"Ya ampun , gak usah repot -repot bu , " jawab Mala
"Gak repot , ibu cuma bawakan aja , Aisyah yang sudah siapakan , Ya Udah ibu keluar dulu ya ! "
"Iya bu " jawab mereka serempak .
Mereka berempat duduk selonjuran dilantai sambil menikmati minuman dan snack yang di suguhkan Bu Yani tadi .
"Sebenarnya , ada apa sich kita di suruh ngumpul disini " tanya Mala membuka pembicaraan .
"Iya,, jadi penasaran " tambah Ayu
"Sorry , ya , merepotkan kalian " Jawab Aisyah
"Gak papa " balaa Putri
Aisyah tersenyum pada mereka , lalu mengeluarkan ponselnya , dan memberi kepada ketiga sahabatnya . Ketiganya secara bersamaan mengamati apa yang terlihat di layar ponsel Aisyah
Pada layar ponsel tampak foto seorang lelaki memakai kemeja putih sedang duduk ;di meja kerjanya
"Waaw ,, ganteng sekali" ucap Putri
"Siapa dia is ? " Tanya Ayu
Ketiga menatap Aisyah dengan penuh tanda tanya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments