Pertengkaran mereka kemarin membuat Aisyah berusaha keras untuk tetap bersikap tenang saat bersama Hendri saat itu , begitu juga Hendri , dia masih sedikit shok , karena Aisyah menamparnya .
Aisyah yang dia kenal selama ini gadis yang lembut walaupun dia merajuk ,dia tidak pernah berkata kasar padanya , Aisyah saat merajuk atau marah padanya hanya diam , dan selalu bisa diatasinya .
Tapi berbeda dengan kali ini , kali ini butuh taktik yang super jitu untuk meluluhkan kembali hati gadis itu lagi . Kalau gadis lain mungkin tidak hanya sebatas tamparan yang dia dapatkan saat itu .
Hendri tidak ingin kehilangan Aisyah , Aisyah berbeda dari gadis-gadis yang pernah dekat dengannya , selama mereka bersama Aisyah tidak pernah minta ini itu yang mungkin bisa menguras isi dompet atau merepotkannya ,walaupun sebenarnya apapun yang Aisyah minta pasti bisa dipenuhinya .
Secara Hendri berasal dari keluarga berada . Dan sampai sekarang Hendri bisa menyentuh Aisyah hanya sebatas memegang tangan Aisyah , naluri kelelakiannya meronta , mungkin itu bagian dari alasan kenapa dia selalu mencari gadis lain berselingkuh di belakang Aisyah .
Kini keduanya sudah masuk ke dalam cafe , keduanya memilih duduk di pojok agar lebih leluasa berbincang , Hendri menawarkan untuk memesan minuman tapi Aisyah menolak , mengisyaratkan agar segera memulai pembicaraan , semakin membuat Hendri gugup.
Hendri hanya terdiam, bingung harus mulai dari mana , melihat wajah Aisyah dan tatapannya yanh dingin membuat lidahnya kaku.
"Mau bicara atau tidak , kalau tidak saya ke kantor banyak yang harus mau dikerjakan !" kata Aisyah kesal melihat Hendri bengong.
"Oke, emmm tentang kemaren saya tau saya salah , " Kata Hendri terbata-bata
"Saya minta maaf , Kamu mau kan maafin saya ? Saya janji tidak akan mengulanginya lagi , " kata Hendri sambil meraih tangan Aisyah namun di tepis Aisyah.
"Jujur, sama saya sejak kapan mas berhubungan dengan dia ? "
Hendri kembali membisu , tidak bisa menjawab , melihat Hendri diam saja Aisyah melanjutkan bicaranya.
"Masalah kemaren, saya minta maaf udah kasar sama kamu "
"Apa dia minta maaf sama saya ? , apakah ini pertanda hubungan kami akan baik-baik saja " batin Hendri.
Kata-kata Aisyah seperti angin segar untuk Hendri saat itu dan dia pun tersenyum.
"Hubungan kita di mulai dengan niat baik. Saya berharap berakhir juga dengan niat baik " lanjutan kata-kata Aisyah menenggelamkan senyuman Hendri , pupus sudah harapannya ,
"Niat baik maksudnya gimana " Hendri penasaran.
" Niat baiknya , supaya kita tidak saling menyakiti satu sama lain, maaf mas, Say gak bisa lagi percaya sama kamu , Hubungan tanoa kepercayaan akan sulit . jadi percuma kalau kita lanjutkan "jelas Aisyah yang sudah bulat hatinya berpisah membuat Hendri terenyuh.
Tatapan mata Hendri tak lepas dari wajah Aisyah , nada bicaranya yang tenang membuat Hendri semakin merasa bersalah.
"Ya Tuhan ,gadis yang sempurna sudah saya sia-siakan" batinnya bergejolak.
Hendri masih berusaha dengan dalil -dalilnya meyakinkan Aisyah. Namun Aisyah tetap pada keputusannya , Dia tidak bisa berbuat apa -apa lagi , rasa penyesalan kini menyelimutinya.
Andai waktu bisa diputar kembali dia tidak akan melakukan kesalahan yang dapat melukai hati kekasihnya itu , tapi semuanya sudah terjadi .Hendri hanya menunduk , tak kuasa lagi dia menatap Aisyah.
"Mas, ada pertemuan pasti ada perpisahan, seperti yang saya bilang tadi berawal dengan baik berakhir juga dengan baik, saya sudah maafkan semua kesalahan kamu , tolong maafin kesalahan saya juga ya , " kata Aisyah sambil tersenyum.
"Kamu gak salah Ais " potong Hendri dengan nada memelas .
"Kita putus bukan berarti silaturahmi kita juga putus mas, kita bisa berteman baik , "
Kata Aisyah kembali tersenyum, senyum yang di buat-buat , menahan rasa sakit hatinya , keduanya sama-sama merasakan rasa sakitnya perpisahan .
***
Setelah dirasa tidak ada lagi yang dibicarakan Aisyah pamit balik kekantornya meninggalkan Hendri yang masih duduk terpaku menatap kepergian Aisyah, sampai di kantor Aisyah tidak langsung ke ruang kerjanya dia berjalan menuju toilet , disitulah tangis Aisyah pecah .
Aisyah menangis sambil menutup mulutnya agar tidak terdengar dari luar toilet , cukup lama dia disitu , pikirannya melayang-layang entah kemana, tidak lama kemudian handpone nya berdering menyadarkannya.
"Assalamualaikum , Aisyah ,kamu dimana ?" terdengar suara Mala dari handponenya, Saat itu Mala sedang berdiri di depan kantor, dia melihat Hendri keluar dari cafe dan pergi dengan mobilnya sudah dari tadi . Mala sedikit cemas sebab Aisyah belum juga keluar dari cafe itu.
"Waalaikumsalam " sahut Aisyah .
"Dimana Ais..." Tanya Mala.
" Dari nada suaranya Aisyah pasti habis nangis , baguslah kalau mereka gak balikan " batin Mala .
"Bentar lagi aku ke kantor " jawab Aisyah lalu mematikan handpone nya.
Aisyah merapikan jilbab dan make up lalu berjalan menuju ruang kerjanya , Mala menatap wajah sahabatnya , kesedihan di wajah Aisyah tak bisa ditutupi dengan make up tipisnya.
Mala mendekati sahabatnnya itu , berdiri di samping Aisyah yang baru saja duduk .
"Ais, kamu baik-baik aja , saya kuatir lho sama kamu " sambil memegang pundak Aisyah.
"saya baik-baik aja koq " sahut Aisyah .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments