Part 14 Dia lagi

Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam "

Sambunga telpon terputus . Ahmad kembali mengecas ponsel Aisyah . Dan kembali duduk ngobrol lagi.

Malam itu Anisa ,Farhan dan Ahmad tidur di rumah sakit menemani Aisyah .Pak Sulaiman pulang bersama Pak Agus sopir pribadi Farhan , karena tidak di izinkan anak -anaknya untuk ikut tidur di rumah sakit .

Anisa memberikan 1 box berisi potongan pizza dan martabak ke Pak Agus agar bisa di nikmati dirumah .

Menjelang subuh tepat pukul 03.00 Aisyah terbangun , dia melihat Ahmad dan Abang Iparnya sedang tidur di sofa sedangkan kakaknya Anisa tertidur di kursi samping ranjang kepalanya bersandar diranjang Aisyah .

Aisyah ingin ketoilet, dia tidak tega membangunkan kakaknya , dengan sangat hati -hati dia mencoba turun dari ranjang , dengan tangan gemetar Aisyah menurunkan botol inpus dari tiangnya , karena salah memposisikan botol inpus saat mau ke toilet , mengakibatkan selang didekat jarum inpus yang tadinya berwarna bening berubah menjadi merah , membuatnya kaget , botol inpus yang dia pegang terjatuh ,membangunkan semua yang berada di ruangan itu .

Anisa dengan bergegas memopoh badan Aisyah yang hampir terjatuh didelan pintu toilet Ahmad dan Farhan juga mendekati Aisyah .

"Ya. Ampun mau ketoilet kah ? Kenapa gak bangunkan kakak ? Kata Anisa lalu menganbil botol inpus yang jatuh .

Aisyah hanya mengangguk. Rasa takutnya membuat dia tidak bisa berbicara hanya menunjuk selang jarum yang memerah.

"Ohh. Ini gak papa. Pegang botol inpusnya ditinggikan sedikit. Sini kakak bantu "Kata Anisa .

"Dek Aisyah. Gak papa my ,? Tanya Farhan pada Istrinya

"Gak papa by , Aby lanjut tidur aj " jawab Anisa

Anisa membantu adeknya masuk toilet Farhan kembali merebahkan badannya di sofa sedangkan Ahmad duduk di kursi yang Anisa duduki tadi menunggu keduanya keluar dari toilet .

Pintu toiket terbuka , Ahmad bergegas mendekati keduanya ikut membantu memopoh Aisyah kembali ke tempat tidur.

"kakak ambilkan minum ya ? Mau teh hangat atau air putih ? Tanya Anisa ketika Aisyah sudah duduk di tempat tidur

" Air putih aja. " jawab Aisyah

"Biar Abang ambilkan " kata Ahmad beranjak dari duduknya mengambilkan air putih untuk Aiisyah

Anisa tersenyum sambil mengelus kepala adiknya . Begitulah kedekatan mereka bertiga . Pak Sulaiman dan Bu Yani bisa dibilang orang tua yang sukses dalam mendidik anak - anak mereka .

Aisyah sangat bersyukur punya kakak -kakak seperti Anisa dan Ahmad yang begitu menyayanginya .

"Makasih ya " kata Aisyah dengan mata berkaca -kaca .

"Udah kewajiban kakak lho , untuk menjaga adiknnya " kata Anisa .melirik Ahmad .

Ahmad pun tersenyum .

"Ayah , pulangkah ? " tanya Aisyah

"Iya, Tadi kakak suruh pulang aja. " jawab Anisa

"Aisyah , udah mendingan ni , gak pusing lagi , bisa gak besok pulang aja "

Belum Anisa menjawab. Ahmad meraba kepala Aisyah tepat di tempat luka yang di perban sengaja agak di tekan , membuat Aisyah merasa gaka kesakitan

"Aduuuh. " pekik Aisyah

"Abang ! " tegur Anisa

"Masih sakit kan , berati belum bisa pulang "kata Ahmad

"Tapi jangan digitukan juga " balas Aisyah sambil mencubit lengan abangnya .

"eiii..sudah -sudah " kata Anisa melerai keduanya

"Kalau besok , sepertinya belum bisa dek , mungkin lusa baru bisa pulang . "jelas Anisa

"Tapi kelamaan biayanya semakin membengkak , kakak tau kan biaya yang harus dikeluarkan dengan fasilitas yang Aisyah tempati ini " kata Aisyah .

"Iya kakak tau "jawab Anisa

"Atau Aisyah di pindah aja keruangan yang biasa aja , " pinta Aisyah .

"Sebaiknya Aisyah diberitahu saja , dari pada dia mikir macem -macem " kata Farhan beranjak dari duduknya mendekati mereka bertiga , yang sejak tadi mendemgarkan obrolan mereka .

"Ada apa sich sebenarnya ?"

Ahmad dan Anisa saling pandang .Anisa memberi isyarat agar Ahmad saja yang bicara .karena Ahmad yang lebih tau ,

Ahmad menarik napas panjang. Apa yang dikatakan Farhan ada benarnya. Aisyah akan terus menanyakan , dia takut itu jadi beban pikiran Aisyah yang berdampak pada kesehatannya .

"Okey,,, Baiklah , kamu ingat gak siapa yang bawa kamu kesini " tanya Ahmad memulai pembicaraan .

"Abang. Adek kan pingsan. Mana dia tau ..."sela Anisa

Ahmad meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya ,memberi isyarat kepada Anisa untuk membiarkan Aisyah mengingat -ingat kejadian kemaren .

Aisyah tampak sedang mengingat -ingat kejadian kemaren. Dia ingat sebelum dia pingsan wajah Azzam tampak jelas dihadapannya , begitu dekat karena saat itu Azzam sedang menggendongnya sebelum semuanya lenyap dari pandangannya .Tapi kenapa saat dia sadar .

"Hello...Gimana ? Koq malah bengong " tanya Ahmad lagi

"Emangnya kenapa sich ? Aisyah tambah bingung

"Orang yang bawa kamu kesini yang menjamin semua biaya perawatan kamu , dek " Jelas Ahmad

"Jadi Mas Azzam...."

"Iya,, "potong Ahmad

Ahmad lalu menceritakan semuanya . Aisyah seakan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya .tapi itulah kenyataannya lelaki yang baru dikenalnya yang sudah berhasil mencuri perhatiannya , yang sudah membuatnya kemaren malam hampir tidak bisa tidur semalaman memikirkannya , kini mengajaknya ta'aruf . Rasa bahagia dan terharu menjadi satu , sehingga tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipinya .

"Ais,,keputusannya ada di kamu , kamu yang jalani " kata Ahmad .

"Abang rasa , Azzam lelaki baik " tambah Farhan .

Koq nangis ? Kenapa ? tegur Ahmad melihat linangan air mata Aisyah .

"Aisyah , gak nyangka aja , padahal baru kenal kemaren " jawab Aisyah

"Kamu yang baru kenal dia ,tapi dia sudah lama kenal kamu ." kata Ahmad

"O ya...koq bisa ? Tanya Aisyah

"Kamu tanya aja dia nanti kalo sudah balik " jawab Ahmad.

"Balik , emang dia kemana ? "

"Cieh..cieh yang udah gak sabar pengen ketemu " Farhan mulai menggoda adik iparnya , membuat Aisyah tersipu malu .

"Apaan sich Bang " sahut Aisyah

"Azzam masih diluar kota lusa bilangnya baru balik " jelas Ahmad .

Mendengar perkataan Ahman Aisyah sedikit kecewa .

"jujur sama kakak , kamu juga punya rasa sama Azzam ? tanya Anisa yang sejak tadi diam memandangI Aisyah .

"Entahlah , " jawab Aisyah

"Jadi gimana , ta'arufnya di terima atau tidak ni " tanya Ahmad.

"hmmm , Mas Azzam kan ngomong mau ta'aruf Aisyah di depan ayah sama abang , jadi Aisyah belum bisa jawab " . Jawab Aisyah .

"Maksudnya ? Ahmad bingung ,

"Ais..akan kasih jawaban kalau Mas Azzam ngomong langsung didepan Ais " jawab Aisyah lalu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya .

"Ooooo...itu to maunya ? Kata Anisa dengan nada meledek .

"Bisa ditebak , kalau keduanya sama-sama punya rasa yang sama " tambah Farhan

"Sepertinya begitu, semoga jodoh ya "lanjut Anisa .

"Amin " kata mereka serempak .

Obrolan mereka terhenti ketika suara azan sholat shubuh berkumandang . Mereka lalu bersiap melaksanakan sholat subuh berjamaah .

***

Mentari pagi mulai menampakkan sinarnya .Bu Yani tampak sibuk didapur dibanru mba Inah menyiapkan sarapan .

Diteras depan tampak Pak Sulaiman . Dia sedang menelpon Ahmad menanyakan keadaan Aisyah . Dia lega ketika mengetahui Aisyah sudah mulai membaik .

Ahmad juga menceritakan kalau mereka sudah memberitahu Aisyah tentang Azzam.

"Gimana tanggapan Ais "

"Sepertinya , Ais juga suka sama Azzam , yah "

"o ya ,,baguslah , jadi dia terima "

"Dia mau Azzam ngomong langsung didepannya "

"Ya., sudah . abang kabari aja Azzam "

"Iya , Yah "

Setelah menelpon Ayahnya , Ahmad pun menelpon Azzam . Ahmad menyampaikan apa yang di katakanAisyah , bahwa Aisyah mau Azzam mengatakan langsung didepannya .

"Iya ,bang , selesai urusan saya di sini saya segera pulang " jawab Azzam

Terpopuler

Comments

Sulastri Sulastri

Sulastri Sulastri

semoga sukses ta'arufnya

2021-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kesedihan Aisyah
2 Part 2 Kecewa
3 Part 3. Berpisah
4 Part 4 Menemukan Dia
5 Part 5 Jomblo
6 Part 6 Makan Gratis
7 Part 7 Siapa Dia ?
8 Part 8 Cuthat
9 Part 9 Di Masjid
10 Part 10 Kecelakaan
11 Part 11 Obrolan serius
12 Part 12 Di Rumah Sakit
13 Part 13 Menjenguk Aisyah
14 Part 14 Dia lagi
15 Part 15 Ta'aruf
16 Part 16 Galau
17 Part 17 Sebuah keputusan
18 Part 18 Cincin Berlian
19 Part 19 Suara Lembut Aisyah
20 Part 20 Persiapan Pengajian
21 Part 21 Lamtunan Merdu Suara Aisyah
22 Part 22 Bertemu Sahabat Lama
23 Part 23 Melamar
24 Part 24 Sarapan Bersama
25 Part 25 Resign
26 Part 26 Makan siang
27 Part 27 Pengacau
28 Part 28 Event Organizer
29 Part 29 Mahar
30 Part 30. Syarat Dari Aisyah
31 Part 31. Senandung Pengantar Tidur
32 Part 32 Baru Bangun Tidur
33 Part 33 . Kedatangan Siska Ke Kantor
34 Part 34 Ahmad dan Putri
35 Part 35 Lamaran
36 Part 36. Kue buatan Aisyah
37 Part 37 Pengajian di rumah Aisyah
38 Part 38 Obrolan Dua Saudara
39 Patr 39 Hampir di Serempet Mobil
40 Part 40 Kegelisahan Azzam
41 Part 41 Rekaman ccrv
42 Part 42 Pengobat Rindu
43 Part 43 . Amarah Bu Ainun
44 Part 44.Pengacau
45 Part 45 Ijab kabul
46 Part 46 Resepsi
47 Part 47. Spesial performace
48 Part 48. Makan Malam Bersama
49 Part 49. Insident Menjelang Subuh
50 Part 50. Di Apartemen
51 Part 51 Mobil baru
52 Part 52. Siap - Siap ke rumah Ummy
53 Part 53. Hadiah dari Ibu Mertua
54 Part 54. Masal Lalu Biarlah Berlalu
55 Part 55. Rumah Baru
56 Part 56. Pindah Kerumah Baru
57 Part 57. Syukuran Kecil -Kecilan
58 Part 58. Tikus Got Dan Kutu Busuk
59 Part 59. Bekas Lipstik
60 Part 60. Pengumuman Dari Ahmad
61 Part 61. Nasi Goreng Spesial Penuh Cinta
62 Part 62. Dugaan Perselingkuhan
63 Part 63. Oma Khadijah Sakit
64 Part 64. Penjelasan dari Azzam
65 Part 65. Sepiring Berdua
66 Part 66. Pertama kali ke Kantor Azzam .
67 Part 67. Berharap Positif
68 Part 68. Pengawasan di Perketat
69 Part 69. Omelet Spesial
70 Part 70 . Moment yang mengharukan
71 Part 71 Misi Pertama Berhasil
72 Part 72 kemarahan Azzam
73 Part 73 Di Villa
74 Part 74 Penangkapan Hendri
75 Part 75 Perjalanan Ke Vila
76 Part 76 Moment Di Atas Bukit
77 Part 77 Kembali Ke Rumah.
78 Part 78 . Special Perfomance Aisyah
79 Part 79 .Hadiah dari Suami tercinta
80 Part 80 Menemui Hendri
81 Part 81 . Penyelesaian Masalah
82 Part 82 . Kecemasan Aisyah
83 Part 83 Konsultasi ke dokter Kandungan
84 Part 84 . Semua keluarga berkumpul
85 Part 85 Talkshow
86 Part 86 . Talkshow 2
87 Part 87. Azzam Sakit
88 Part 88 . Tingkah lucu Azzam
89 Part 89 . Obrolan Tiga Sahabat
90 Part 90 . Baju tidur dari Ayu
91 Part 91 . Kegilaan Fanya
92 Part 92 .Mengungkap kebenaran
93 Part 93 . Kerinduan Azzam
94 Part 94 . Saling melepas Rindu
95 Part 95 . Pengajian Akbar
96 Part 96 . Illfeel
97 Part 97 . Hamil
98 Part 98 Merasa bersalah .
99 Part 99. Makan Siang Bersama
100 Part 100 . Ngidam
101 Part 101 . Ngemil Tengah Malam
102 Part 102 . Pulang Cepat Karena Galau
103 Part 103 . Makan Siang di rumah Ayah
104 104 . Azzam ke Shanghai
105 Part 105 . Ngidam Es kelapa Muda .
106 Part 106 . Sebuah Firasat
107 Part 107 . Kabar Menyedihkan
108 Part 108 . Di Ruang ICU
109 Part 109 . Air Mata Tak Terbendung
110 Part 110. Harapan dan Doa
111 Part 111. Pindah ke ruang rawat
112 Part 112. Divonis Amnesia .
113 Part 113 . Masa Lalu yang Terlupakan .
114 Part 114 . Pisah Kamar
115 Part 115. Harus Ekstra Sabar .
116 Part 116. Menggali informasi
117 Part 117. Ke Rumah Ayah Sulaiman .
118 Part 118 . Tak Kenal Maka Tak Sayang
119 Part 119 Pertanyaan Mengejutkan
120 Part 120. Bujukan Sahabat
121 Part 121 . Positif Thingking
122 Part 122 Mulai Mengagumi
123 Part 123. Di undang Makan Malam .
124 Part 124 . Tidur Sekamar .
125 Part 125 . Kecurigaan Terbukti
126 Part 126 . Aisyah Pingsan
127 Part 127. Menemui Tante Mia .
128 Part 128 . Pelukan Kerinduan
129 Part 129. Pulang ke rumah .
130 Part 130 Rencana syukuran dari Ibu dan Ummy
131 Part 131 . Saling Menggoda
132 132. Syukuran
133 133. Sulit Mengontrol Diri
134 134. Rencana Mulia
135 Part 135. Sahabat Rasa Saudara
136 Part 136 . Persiapan Anniversary
137 Part 137 . Drama Annyversari
138 138. Bertemu Awak Media
139 139. Garis Dua
140 Part 140 . Berbagi Kebahagian
141 Part 141. Video Call
142 Part 142 . Ririn Resign
143 143. Obrolan di Sore Hari.
144 Part 144 . Parfume Yang Buat Pusing
145 Part 145 . Aisyah Ngambek
146 Part 146. Lima Sahabat Berkumpul
147 Part 147. Aisyah Doyan Ngemil .
148 Part 148. Tasyakuran
149 Part 149 . Record Video Aisyah
150 Part 150. Sup Ayam .
151 Part 151 . Azzam Buru - Buru Pulang .
152 Part 152 . Makan Siang Di Kamar .
153 Part 153 . Obrolan tentang Anggie .
154 Part 154. Parno Petir dan Gelap
155 Part 155. Tragedi Memilukan
156 Part 156. Rumah Duka
157 Part 157 . Aisyah Melahirkan
158 Part 159 . Sosok Nazriel Ilham
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kesedihan Aisyah
2
Part 2 Kecewa
3
Part 3. Berpisah
4
Part 4 Menemukan Dia
5
Part 5 Jomblo
6
Part 6 Makan Gratis
7
Part 7 Siapa Dia ?
8
Part 8 Cuthat
9
Part 9 Di Masjid
10
Part 10 Kecelakaan
11
Part 11 Obrolan serius
12
Part 12 Di Rumah Sakit
13
Part 13 Menjenguk Aisyah
14
Part 14 Dia lagi
15
Part 15 Ta'aruf
16
Part 16 Galau
17
Part 17 Sebuah keputusan
18
Part 18 Cincin Berlian
19
Part 19 Suara Lembut Aisyah
20
Part 20 Persiapan Pengajian
21
Part 21 Lamtunan Merdu Suara Aisyah
22
Part 22 Bertemu Sahabat Lama
23
Part 23 Melamar
24
Part 24 Sarapan Bersama
25
Part 25 Resign
26
Part 26 Makan siang
27
Part 27 Pengacau
28
Part 28 Event Organizer
29
Part 29 Mahar
30
Part 30. Syarat Dari Aisyah
31
Part 31. Senandung Pengantar Tidur
32
Part 32 Baru Bangun Tidur
33
Part 33 . Kedatangan Siska Ke Kantor
34
Part 34 Ahmad dan Putri
35
Part 35 Lamaran
36
Part 36. Kue buatan Aisyah
37
Part 37 Pengajian di rumah Aisyah
38
Part 38 Obrolan Dua Saudara
39
Patr 39 Hampir di Serempet Mobil
40
Part 40 Kegelisahan Azzam
41
Part 41 Rekaman ccrv
42
Part 42 Pengobat Rindu
43
Part 43 . Amarah Bu Ainun
44
Part 44.Pengacau
45
Part 45 Ijab kabul
46
Part 46 Resepsi
47
Part 47. Spesial performace
48
Part 48. Makan Malam Bersama
49
Part 49. Insident Menjelang Subuh
50
Part 50. Di Apartemen
51
Part 51 Mobil baru
52
Part 52. Siap - Siap ke rumah Ummy
53
Part 53. Hadiah dari Ibu Mertua
54
Part 54. Masal Lalu Biarlah Berlalu
55
Part 55. Rumah Baru
56
Part 56. Pindah Kerumah Baru
57
Part 57. Syukuran Kecil -Kecilan
58
Part 58. Tikus Got Dan Kutu Busuk
59
Part 59. Bekas Lipstik
60
Part 60. Pengumuman Dari Ahmad
61
Part 61. Nasi Goreng Spesial Penuh Cinta
62
Part 62. Dugaan Perselingkuhan
63
Part 63. Oma Khadijah Sakit
64
Part 64. Penjelasan dari Azzam
65
Part 65. Sepiring Berdua
66
Part 66. Pertama kali ke Kantor Azzam .
67
Part 67. Berharap Positif
68
Part 68. Pengawasan di Perketat
69
Part 69. Omelet Spesial
70
Part 70 . Moment yang mengharukan
71
Part 71 Misi Pertama Berhasil
72
Part 72 kemarahan Azzam
73
Part 73 Di Villa
74
Part 74 Penangkapan Hendri
75
Part 75 Perjalanan Ke Vila
76
Part 76 Moment Di Atas Bukit
77
Part 77 Kembali Ke Rumah.
78
Part 78 . Special Perfomance Aisyah
79
Part 79 .Hadiah dari Suami tercinta
80
Part 80 Menemui Hendri
81
Part 81 . Penyelesaian Masalah
82
Part 82 . Kecemasan Aisyah
83
Part 83 Konsultasi ke dokter Kandungan
84
Part 84 . Semua keluarga berkumpul
85
Part 85 Talkshow
86
Part 86 . Talkshow 2
87
Part 87. Azzam Sakit
88
Part 88 . Tingkah lucu Azzam
89
Part 89 . Obrolan Tiga Sahabat
90
Part 90 . Baju tidur dari Ayu
91
Part 91 . Kegilaan Fanya
92
Part 92 .Mengungkap kebenaran
93
Part 93 . Kerinduan Azzam
94
Part 94 . Saling melepas Rindu
95
Part 95 . Pengajian Akbar
96
Part 96 . Illfeel
97
Part 97 . Hamil
98
Part 98 Merasa bersalah .
99
Part 99. Makan Siang Bersama
100
Part 100 . Ngidam
101
Part 101 . Ngemil Tengah Malam
102
Part 102 . Pulang Cepat Karena Galau
103
Part 103 . Makan Siang di rumah Ayah
104
104 . Azzam ke Shanghai
105
Part 105 . Ngidam Es kelapa Muda .
106
Part 106 . Sebuah Firasat
107
Part 107 . Kabar Menyedihkan
108
Part 108 . Di Ruang ICU
109
Part 109 . Air Mata Tak Terbendung
110
Part 110. Harapan dan Doa
111
Part 111. Pindah ke ruang rawat
112
Part 112. Divonis Amnesia .
113
Part 113 . Masa Lalu yang Terlupakan .
114
Part 114 . Pisah Kamar
115
Part 115. Harus Ekstra Sabar .
116
Part 116. Menggali informasi
117
Part 117. Ke Rumah Ayah Sulaiman .
118
Part 118 . Tak Kenal Maka Tak Sayang
119
Part 119 Pertanyaan Mengejutkan
120
Part 120. Bujukan Sahabat
121
Part 121 . Positif Thingking
122
Part 122 Mulai Mengagumi
123
Part 123. Di undang Makan Malam .
124
Part 124 . Tidur Sekamar .
125
Part 125 . Kecurigaan Terbukti
126
Part 126 . Aisyah Pingsan
127
Part 127. Menemui Tante Mia .
128
Part 128 . Pelukan Kerinduan
129
Part 129. Pulang ke rumah .
130
Part 130 Rencana syukuran dari Ibu dan Ummy
131
Part 131 . Saling Menggoda
132
132. Syukuran
133
133. Sulit Mengontrol Diri
134
134. Rencana Mulia
135
Part 135. Sahabat Rasa Saudara
136
Part 136 . Persiapan Anniversary
137
Part 137 . Drama Annyversari
138
138. Bertemu Awak Media
139
139. Garis Dua
140
Part 140 . Berbagi Kebahagian
141
Part 141. Video Call
142
Part 142 . Ririn Resign
143
143. Obrolan di Sore Hari.
144
Part 144 . Parfume Yang Buat Pusing
145
Part 145 . Aisyah Ngambek
146
Part 146. Lima Sahabat Berkumpul
147
Part 147. Aisyah Doyan Ngemil .
148
Part 148. Tasyakuran
149
Part 149 . Record Video Aisyah
150
Part 150. Sup Ayam .
151
Part 151 . Azzam Buru - Buru Pulang .
152
Part 152 . Makan Siang Di Kamar .
153
Part 153 . Obrolan tentang Anggie .
154
Part 154. Parno Petir dan Gelap
155
Part 155. Tragedi Memilukan
156
Part 156. Rumah Duka
157
Part 157 . Aisyah Melahirkan
158
Part 159 . Sosok Nazriel Ilham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!