Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam "
Sambunga telpon terputus . Ahmad kembali mengecas ponsel Aisyah . Dan kembali duduk ngobrol lagi.
Malam itu Anisa ,Farhan dan Ahmad tidur di rumah sakit menemani Aisyah .Pak Sulaiman pulang bersama Pak Agus sopir pribadi Farhan , karena tidak di izinkan anak -anaknya untuk ikut tidur di rumah sakit .
Anisa memberikan 1 box berisi potongan pizza dan martabak ke Pak Agus agar bisa di nikmati dirumah .
Menjelang subuh tepat pukul 03.00 Aisyah terbangun , dia melihat Ahmad dan Abang Iparnya sedang tidur di sofa sedangkan kakaknya Anisa tertidur di kursi samping ranjang kepalanya bersandar diranjang Aisyah .
Aisyah ingin ketoilet, dia tidak tega membangunkan kakaknya , dengan sangat hati -hati dia mencoba turun dari ranjang , dengan tangan gemetar Aisyah menurunkan botol inpus dari tiangnya , karena salah memposisikan botol inpus saat mau ke toilet , mengakibatkan selang didekat jarum inpus yang tadinya berwarna bening berubah menjadi merah , membuatnya kaget , botol inpus yang dia pegang terjatuh ,membangunkan semua yang berada di ruangan itu .
Anisa dengan bergegas memopoh badan Aisyah yang hampir terjatuh didelan pintu toilet Ahmad dan Farhan juga mendekati Aisyah .
"Ya. Ampun mau ketoilet kah ? Kenapa gak bangunkan kakak ? Kata Anisa lalu menganbil botol inpus yang jatuh .
Aisyah hanya mengangguk. Rasa takutnya membuat dia tidak bisa berbicara hanya menunjuk selang jarum yang memerah.
"Ohh. Ini gak papa. Pegang botol inpusnya ditinggikan sedikit. Sini kakak bantu "Kata Anisa .
"Dek Aisyah. Gak papa my ,? Tanya Farhan pada Istrinya
"Gak papa by , Aby lanjut tidur aj " jawab Anisa
Anisa membantu adeknya masuk toilet Farhan kembali merebahkan badannya di sofa sedangkan Ahmad duduk di kursi yang Anisa duduki tadi menunggu keduanya keluar dari toilet .
Pintu toiket terbuka , Ahmad bergegas mendekati keduanya ikut membantu memopoh Aisyah kembali ke tempat tidur.
"kakak ambilkan minum ya ? Mau teh hangat atau air putih ? Tanya Anisa ketika Aisyah sudah duduk di tempat tidur
" Air putih aja. " jawab Aisyah
"Biar Abang ambilkan " kata Ahmad beranjak dari duduknya mengambilkan air putih untuk Aiisyah
Anisa tersenyum sambil mengelus kepala adiknya . Begitulah kedekatan mereka bertiga . Pak Sulaiman dan Bu Yani bisa dibilang orang tua yang sukses dalam mendidik anak - anak mereka .
Aisyah sangat bersyukur punya kakak -kakak seperti Anisa dan Ahmad yang begitu menyayanginya .
"Makasih ya " kata Aisyah dengan mata berkaca -kaca .
"Udah kewajiban kakak lho , untuk menjaga adiknnya " kata Anisa .melirik Ahmad .
Ahmad pun tersenyum .
"Ayah , pulangkah ? " tanya Aisyah
"Iya, Tadi kakak suruh pulang aja. " jawab Anisa
"Aisyah , udah mendingan ni , gak pusing lagi , bisa gak besok pulang aja "
Belum Anisa menjawab. Ahmad meraba kepala Aisyah tepat di tempat luka yang di perban sengaja agak di tekan , membuat Aisyah merasa gaka kesakitan
"Aduuuh. " pekik Aisyah
"Abang ! " tegur Anisa
"Masih sakit kan , berati belum bisa pulang "kata Ahmad
"Tapi jangan digitukan juga " balas Aisyah sambil mencubit lengan abangnya .
"eiii..sudah -sudah " kata Anisa melerai keduanya
"Kalau besok , sepertinya belum bisa dek , mungkin lusa baru bisa pulang . "jelas Anisa
"Tapi kelamaan biayanya semakin membengkak , kakak tau kan biaya yang harus dikeluarkan dengan fasilitas yang Aisyah tempati ini " kata Aisyah .
"Iya kakak tau "jawab Anisa
"Atau Aisyah di pindah aja keruangan yang biasa aja , " pinta Aisyah .
"Sebaiknya Aisyah diberitahu saja , dari pada dia mikir macem -macem " kata Farhan beranjak dari duduknya mendekati mereka bertiga , yang sejak tadi mendemgarkan obrolan mereka .
"Ada apa sich sebenarnya ?"
Ahmad dan Anisa saling pandang .Anisa memberi isyarat agar Ahmad saja yang bicara .karena Ahmad yang lebih tau ,
Ahmad menarik napas panjang. Apa yang dikatakan Farhan ada benarnya. Aisyah akan terus menanyakan , dia takut itu jadi beban pikiran Aisyah yang berdampak pada kesehatannya .
"Okey,,, Baiklah , kamu ingat gak siapa yang bawa kamu kesini " tanya Ahmad memulai pembicaraan .
"Abang. Adek kan pingsan. Mana dia tau ..."sela Anisa
Ahmad meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya ,memberi isyarat kepada Anisa untuk membiarkan Aisyah mengingat -ingat kejadian kemaren .
Aisyah tampak sedang mengingat -ingat kejadian kemaren. Dia ingat sebelum dia pingsan wajah Azzam tampak jelas dihadapannya , begitu dekat karena saat itu Azzam sedang menggendongnya sebelum semuanya lenyap dari pandangannya .Tapi kenapa saat dia sadar .
"Hello...Gimana ? Koq malah bengong " tanya Ahmad lagi
"Emangnya kenapa sich ? Aisyah tambah bingung
"Orang yang bawa kamu kesini yang menjamin semua biaya perawatan kamu , dek " Jelas Ahmad
"Jadi Mas Azzam...."
"Iya,, "potong Ahmad
Ahmad lalu menceritakan semuanya . Aisyah seakan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya .tapi itulah kenyataannya lelaki yang baru dikenalnya yang sudah berhasil mencuri perhatiannya , yang sudah membuatnya kemaren malam hampir tidak bisa tidur semalaman memikirkannya , kini mengajaknya ta'aruf . Rasa bahagia dan terharu menjadi satu , sehingga tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipinya .
"Ais,,keputusannya ada di kamu , kamu yang jalani " kata Ahmad .
"Abang rasa , Azzam lelaki baik " tambah Farhan .
Koq nangis ? Kenapa ? tegur Ahmad melihat linangan air mata Aisyah .
"Aisyah , gak nyangka aja , padahal baru kenal kemaren " jawab Aisyah
"Kamu yang baru kenal dia ,tapi dia sudah lama kenal kamu ." kata Ahmad
"O ya...koq bisa ? Tanya Aisyah
"Kamu tanya aja dia nanti kalo sudah balik " jawab Ahmad.
"Balik , emang dia kemana ? "
"Cieh..cieh yang udah gak sabar pengen ketemu " Farhan mulai menggoda adik iparnya , membuat Aisyah tersipu malu .
"Apaan sich Bang " sahut Aisyah
"Azzam masih diluar kota lusa bilangnya baru balik " jelas Ahmad .
Mendengar perkataan Ahman Aisyah sedikit kecewa .
"jujur sama kakak , kamu juga punya rasa sama Azzam ? tanya Anisa yang sejak tadi diam memandangI Aisyah .
"Entahlah , " jawab Aisyah
"Jadi gimana , ta'arufnya di terima atau tidak ni " tanya Ahmad.
"hmmm , Mas Azzam kan ngomong mau ta'aruf Aisyah di depan ayah sama abang , jadi Aisyah belum bisa jawab " . Jawab Aisyah .
"Maksudnya ? Ahmad bingung ,
"Ais..akan kasih jawaban kalau Mas Azzam ngomong langsung didepan Ais " jawab Aisyah lalu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya .
"Ooooo...itu to maunya ? Kata Anisa dengan nada meledek .
"Bisa ditebak , kalau keduanya sama-sama punya rasa yang sama " tambah Farhan
"Sepertinya begitu, semoga jodoh ya "lanjut Anisa .
"Amin " kata mereka serempak .
Obrolan mereka terhenti ketika suara azan sholat shubuh berkumandang . Mereka lalu bersiap melaksanakan sholat subuh berjamaah .
***
Mentari pagi mulai menampakkan sinarnya .Bu Yani tampak sibuk didapur dibanru mba Inah menyiapkan sarapan .
Diteras depan tampak Pak Sulaiman . Dia sedang menelpon Ahmad menanyakan keadaan Aisyah . Dia lega ketika mengetahui Aisyah sudah mulai membaik .
Ahmad juga menceritakan kalau mereka sudah memberitahu Aisyah tentang Azzam.
"Gimana tanggapan Ais "
"Sepertinya , Ais juga suka sama Azzam , yah "
"o ya ,,baguslah , jadi dia terima "
"Dia mau Azzam ngomong langsung didepannya "
"Ya., sudah . abang kabari aja Azzam "
"Iya , Yah "
Setelah menelpon Ayahnya , Ahmad pun menelpon Azzam . Ahmad menyampaikan apa yang di katakanAisyah , bahwa Aisyah mau Azzam mengatakan langsung didepannya .
"Iya ,bang , selesai urusan saya di sini saya segera pulang " jawab Azzam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Sulastri Sulastri
semoga sukses ta'arufnya
2021-03-27
1