Setelah menutup telpon Aisyah pun merebahkan tubuhnya ditempat tidur , rasa kantuknya membuatnya langsung terlelap .
Azzan shubuh berkumandang , Aisyah yang sudah bangun dari tadi sudah mandi dan sudah mengenakan mukenanya , bersiap melaksanakan sholat.
Tiba-tiba dia teringat Hendri , waktu mereka masih berhubungan Aisyah selalu membangunkan Hendri untuk sholat subuh , tapi sekarang itu tidak mungkin dilakukannya lagi . Semenjak pertemuan di cafe kemarin , Aisyah tidak pernah bertemu Hendri lagi , Dia menghilang seakan lenyap ditelan bumi .
Tok tok tok
" Aisyah !" seru Bu Yani
"Iya bu " buru -buru membuka pintu kamarnya
Bu Yani tersenyum melihat anaknya yang sudah memakai mukena
"Yuk , berjamaah sama Ayah " ajak Bu Yani.
"Ayah , gak ke masjid ? " tanya Aisyah.
"Ayah kurang enak badan , jadi sholat di rumah aja, Abang aja yang ke masjid ." kata Bu Yani.
Aisyah dan ibunya lalu menuju sebuah ruangan yang mereka jadikan tempat untuk sholat berjamaah , disana sudah ada Pak Sulaiman , lalu mereka sholat subuh berjamaah.
Setelah selesai sholat Aisyah menanyakan kondisi ayahnya.
" Ayah tadi pusing aja tapi sudah mendingan "jawab Pak Sulaiman membuat Aisyah lega .
Pak Sulaiman lalu mengambil Al-Quran dan mulai membaca ayat demi ayat .Bu Yani pergi kedapur , sedangkan Aisyah kembali ke kamarnya bersiap melakukan rutinitas setiap minggu pagi yaitu joging . Setelah berpamitan dengan orang tuanya , Aisyah mulai joging mengelilingi komplek .
Di dapur tampak Bu Yani yang mulai sibuk mempersiapkan menu sarapan pagi itu , Ahmad yang baru pulang dari masjid menghampiri ibunya .
"Masak apa bu " tanya Ahmad menggagetkan Bu Yani
"Astagfirullah , Abang ngagetin ibu aja , ibu mau masak nasi goreng " jawab Bu Yani
"Sini biar Abang yang masak , " lalu mengambil alih posisi ibunya
"Oke ,, baiklah , ini bumbu sama sayurnya " kata Bu Yani.
"Oke , ibu duduk aja di situ "
Bu Yani lalu duduk sambil memperhatikan Ahmad yang sedang memasak , sesekali dia melihat ke Bu Yani , sambil tersenyum ,
"Wah..ada shef baru ni ,, heemmm aromanya aja udah enak , jadi gak sabar ni mau cicipin " goda Pak Sulaiman melihat Ahmad yang sedang asik mengaduk-ngaduk nasi goreng . Lalu duduk di samping istrinya
"Pasti enak donk yah , anak siapa dulu " balas Ahmad . Mereka bertiga pun tertawa bersamaan .
Setelah selesai memasak nasi goreng ,Ahmad menggoreng telur lalu menghidangkan diatas meja
" taraaaa..., nasi goreng ala shef Ahmad sudah siap , silahkan menikmati " kata Ahmad bergaya seperti pelayan di restoran
.
"Wah...Abang yang masak ya ...Aisyah kebagian gak ni " kata Aisyah yang baru pulang joging
"Iya donk , Silahkan duduk nona , silahkan di cicipi " masih dengan gaya ala-alanya .
"Koq asin , " kata Aisyah setelah menyuap satu suapan sambil mengedipkan mata ke arah ayah dan ibunya ,
"iya agak asin ya yah ," tambah Bu Yani yang paham maksud Aisyah .
"iya , Asin " kata Pak Sulaiman ikut-ikutan.
"Masa sich " Ahmad penasaran lalu mencicipi masakan nasi gorengnya ,
"nggaak koq , masa asin !" bantah Ahmad.
"Heem...pertanda apa tu bu, kalau masakannya Asin " ledek Aisyah.
"Pengen cepat kawin tu " jawab Pak Sulaiman sambil mengedip-ngedikan matanya.
"Bener " tambah Bu Yani.
"Apaan sich , gak lucu " jawab Ahmad mukanya mulai memerah , membuat Aisyah , ibu dan ayahnya tertawa , Sadar kalau sedang dibuli Ahmad mencubit hidung Aisyah
"Aduh...Sakit Abang !" rengek Aisyah.
"resek sich. " balas Ahmad .
"Koq Aisyah aja yang di cubit , ayah sama ibu juga ikut-ikutan " sambil mengusap hidungnya yang memerah .
"sudah...sudah sarapan dulu ." kata Bu Yani .
"Tapi beneran gak asin kan bu " kata Ahmad masih penasaran
"nggak " jawab adik dan orang tuanya bersamaan , kembali terdengan gelak tawa mereka
Mereka menikmati sarapan dengan hikmat , Begitulah keluarga Aisyah , sebuah keluarga yang cukup harmonis .
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10.30 , Aisyah sudah bersiap-siap menunggu jemputan Ayu Sahabatnnya , Saat keluar kamar Aisyah melihat Ayah dan ibunya video call dengan kakaknya Anisa . Tidak ketinggalan , Ahmad juga ada disitu , setelah ngobrol sebentar dengan kakaknya dan menyapa ponakan-ponakan yang lucu , Aisyah pamit karena Ayu sudah menjemputnya .
Ketika masuk mobil Ayu , ternyata Ayu sendirian aja , seharunya dia bersama Mala , karena rumah Mala lebih dekat dengan Rumah Ayu .
"Mala , gak ikut ? " Tanya Aisyah.
"ikut , tapi dia nyusul nanti , katanya ada urusan mendadak " jawab Ayu
"Ohh gitu , "
"Kita jemput Putri " kata Ayu.
"Oke "
Aisyah , Ayu ,Putri dan Mala sudah bersahabat sejak SMA , kini keempat gadis cantik itu sudah dewasa masing - masing sudah bekerja , Ayu Puspita yang merupakan anak tunggal seorang pengusaha sukses bekerja disalah satu cabang perusahaan milik keluarganya. Dan Putri Humaira bekerja disalah satu kantor pemerintahan kota , sementara Aisyah dan Mala menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta yang cukup terkenal .
Setelah menjemput Putri. Mobil mereka pun melaju menuju salah satu mall ,Didalam Mall ketiganya mulaui bergrilya mencari kebutuhan mereka masing-masing , mulai dari toko tas , sepatu dan lainnya ,
Detik demi detik berlalu , tak terasa sudah pukul 01.00 siang , ketiga gadis itu masing - masing menenteng belanjaan mereka keluar dari mall , menuju parkiran , lalu kembali masuk ke mobil Ayu , perut yang sudah keroncongan menuntun mereka ke sebuah retauran , setelah parkir mereka turun dan.langsung masuk ke restotan tersebut.
"oke..gaes...silahkan pesan apa aja saya yang traktir " kata Ayu ketika mereka sudah berada didalam restoran.
"Beneran ni "l kata Aisyah.
"OMG , Kapan Ayu Puspita pernah bohong "sahut Ayu.
Setelah memesan makanan mereka kembali ngobrol tentang barang-barang yang mereka beli tadi . Terdengan sesekali mereka tertawa bersama ,mereka tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedang mengamati mereka .
Seseorang itu ada Azzam. Azzam dan sahabatnya Aldi. Keduanya juga sedang menikmati makan siang disitu , Jantung Azzam berdegup kencang saat melihat kehadiran Aisyah. Sengaja dia mengulur - ngulur waktu agar bisa lebih lama memandangi wajah Aisyah walau dari kejauhan , Namun Aldi mendesaknya . Karena ada satu tempat lagi yang harus mereka kunjungi ,
Azzam memberi isyarat agar pelayan menghampiri mereka , Pelayan itu menyodorkan bilnya ke Azzam kemudian Azzam mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya lalu diberikan ke pelayan itu
"Terima kasih , mas " kata si mba pelayan lalu beranjak pergi
"Eit...tunggu sebentar !" kata Azzam membuat Aldi mengerutkan keningnya
"Iya mas , ada yang bisa saya bantu " kata si mba , sedikit canggung berhadapan dengan dua orang cowok ganteng.
"Saya minta bil yang di meja sana " kata Azzam sambil menunjuk ke arak meja tempat Aisyah dan kedua sahabatnya , si mba pelayan dan Aldi melihat ke arah yang di tunjuk Azzam. Si mba paham maksud Azzam , pasti akan di bayarkan juga pikirnya
"Ohh..iya..tunggu sebentar ! "
Si mba lalu beranjak meninggalkan keduanya untuk mengambil bil lagi , sedangkan Aldi hanya menatap Azam dengan penuh tanda tanya , tidak lama kemudian si mba kembali lalu menyerahkan bil .Azzam kembali mengeluarkan sejumlah uang lagi ke si mba.
"kelebihan ini mas " kata Si mba mengembalikan uang oecahan seratus ribu ke Azzam ".
" Buat mba aja "kata Azzam sambil tersenyum.
"kebanyakan ini mas " kembali si mba menolak.
" Udah ambil aja. rejekinya mba " tambah Azzam.
"ya ampun. ,, makasih ya mas ,,, o ya..kalo mereka nanya gimana " tanya Si mba.
"Bilang aja saya temannya Aisyah " jawab Azzam lalu beranjak pergi diikuti Aldi .
"Siapa sich Aisyah itu bro " tanya Aldi yang sudah dari tadi penasaran ketika mereka sudah berada didalam mobil, Azzam hanya meliriknya lalu tersenyum
"Ayolah cerita , " bujuk Aldi makin oenasaran karena Azzam tidak menjawab pertanyaannya .
"Belum saatnya bro " jawab Azzam singkat .
"Ooyaaaa , sepertinya spesial sekali si Aisyah ini " kata Aldi lagi.
Azzam hanya menggelang-geleng kepala mendengar ocehan sahabatnya .
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments