Setelah menelpon Ayahnya , Ahmad pun menelpon Azzam . Ahmad menyampaikan apa yang di katakan Aisyah , bahwa Aisyah mau Azzam mengatakan langsung didepannya .
"Iya ,Bang , selesai urusan saya di sini saya segera pulang , Aisyah gimana ?
"Alhamdulilah , kondisinya mulai membaik , mungkin besok sudah bisa pulang " jawab Ahmad.
"Alhamdulillah , terima kasih Bang. Informasinya "
"iya sama "
Sambungan telpon berakhir . Azzam lega mendengar kabar Aisyah . Yang ada dipikirannya sekarang harus segela menyelesaikan semuanya agar bisa segera pulang .Bertemu dengan sang pujaan hatinya .
Pagi itu kembali Ahmad menerima paketan yang di antar oleh mas ojol . Ahmad yang berada di depan ruangan menanda tangani tanda terima lalu membawa masuk paketan itu dan meletakkannya di atas meja .
"Apa tu " tanya Anisa
"Bubur Ayam "jawab Ahmad yang sedang membuka bungkusan paketan itu
"Banyaknya kamu beli "tegur Anisa ketika melihat Ahmad mengeluarkan bungkusan bubur ayam yang berjumlah 10 bungkus .
"Bukan Ahmad beli ,Mas Ojol yang anter " sahut Ahmad
"Dari Azzam lagi " Jawab Anisa .
Ahmad menganguk menatap Aisyah
"Ais...jujur , Abang gak enak hati kalo begini , nanti siang pasti akan ada lagi . Abang ngerti , mungkin ini salah satu cara dia menunjukkan perhatiannya ke kamu , ke kita semua, tapi kamu kan belum kasih jawaban apa -apa " kata Ahmad
"Abang benar dek " tambah Anisa sambil mengelus pundak Aisyah
"Tapi , jangan karena ini semua juga , kamu menerima atau menolak dia , "lanjut Farhan yang duduk di dekat Ahmad
Aisyah hanya terdiam menatap ketiganya bergantian . Aisyah memang menyukai Azzam sejak pertama ketemu. Tapi dia belum begitu mengenal Azzam. Dia tidak mau kecewa lagi .
"Dek ,, Ta'aruf itu ada prosesnya , kalo kalian cocok bisa lanjut ke jenjang yang lebih serius lagi yaitu menikah , terima aja dulu ajakan ta'aruf Azzam ? Bujuk Anisa lembut
"Gini aja , kamu kan mau Azzam ngomong langsung ke kamu , " kata Farhan
Aisyah mengangguk
"Abang ngerti itu , tapi kita kan gak tau kapan Azzam balik ke sini, kita semua mau tau dulu nie, Ais punya rasa gak sama Azzam ? Lanjut Farhan .
"Bang Farhan bener, perasaan kamu ke Azzam gimana ? Tanya Ahmad
Aisyah menarik napas dalam sebelum menjawab pertanyaan abang -abangnya.
"Okey.. Mas Azzam orang nya ganteng , putih , tinggi , ramah juga , terlepas dari itu semua , suaranya yang merdu saat melantunkan ayat suci al-quran di masjid waktu itu buat Ais merasakan sesuatu yang berbeda . Ais akui kalau Ais juga suka sama dia " tutur Aisyah agak terbata -bata
"Alhamdulillah " jawab ketiganya bersamaan
"Jadi ,Ais mau ta'aruf sama Azzam ?" tanya Anisa meyakinkan
"Iya , Ais mau "
Anisa lalu memeluk adiknya .
"kalo gitu , Ayo Bang kita makan buburnya " Ajak Ahmad
"Emangnya kalo Ais belum jawab , buburnya gak di makan? Tanya Aisyah
"Ya enggak lah " sahut Ahmad lalu memberikan bubur ke Aisyah dan Anisa .
"Coba tadi Ais gak jawab " sahut Aisyah
"tetap di paksa jawab " balas Ahmad
"Mau di suapin atau makan sendiri ? " tanya Ahmad lagi .
"Makan sendiri aja bang " jawab Aisyah sambil tersenyum.
Mereka semua pun menikmati bubur ayam itu bersama . Seorang perawat masuk membawa menu sarapan di letakkan saja di meja samping ranjang Aisyah , karena Aisyah sedang menikmati bubur saat itu
Selesai sarapan , Anisa mengumpulkan bekas kotak bubur lalu memasukkannya kedalam kantong plastik . Dan kembali duduk di samping Aisyah menyiapkan obat yang harus di minum.pagi itu .
Tidak lama kemudian Pak Sulaiman dan Bu Yani datang , tidak ketinggalan cucu -cucunya .
"Ummy " Seru keduanya ketika.melihat Anisa .lalu berlari memeluknya
"Unthy , boleh peluk gak "tanya Dika
"Boleh sayang , sini Unthy peluk "kata Aisyah lalu memeluk keduanya dan mencium pipi mereka bergantian .
Yang lain hanya tersenyum melihat aksi kedua bocah itu.
"Koq malah beli sarapan , ibu udah masak untuk kalian sarapan " tegur Bu Yani ketika melihat beberapa kotak makanan di atas meja .
"Gak beli bu " jawab Ahmad
Bu Yani mengerutkan kening , Pak Sulaiman menatap Ahmad yang masih menikmati makananya
"Dari calon mantu " lanjut Ahmad
"Abang..." tegur Aisyah
"Ohhh..begitu , Dika sama Dira mau ? " tanya Bu Yani pada Cucunya , keduanya hanya menggelengkan kepala .
Ahmad menyuruh Ayah dan ibunya serta Pak Agus dan mba Inah mencicipi bubur itu , tapi mereka menolak , karena sebelum berangkat tadi mereka sudah sarapan di rumah .
Bubur ayam masih ada 6 porsi , Ahmad lalu memberikan kepada perawat yang kebetulan lewat di depan ruangan Aisyah .
***
Empat hari berada di luar kota , terasa lama sekali bagi Azzam . Alhamdulillah semua urusannya sudah selesai . Saat kembali dia ingin sekali langsung menemui Aisyah . Dia sudah tidak sabar untuk tau jawaban apakah Aisyah menerima ajakan ta'arufnya atau bahkan menolaknya .
Setelah selesai sholat Magrib Azzam mengambil ponselnya untuk menelpon Ahmad ,
Jantung Azzam berdegup kencang saat tau kalau yang menjawab telponnya adalah Aisyah . Tidak jauh berbeda dengan Aisyah , saat dia tau Azzam yang menelpon .Ahmad tidak menyimpan nomor handpone Azzam ,
"Gimana keadaan kamu " tanya Azzam sedikit gugup
"Alhamdulillah , sehat "
"Alhamdulillah ,kapan kamu punya waktu untuk kita ngobrol ?" tanya Azzam terbata -bata karena gugup , langsung pada inti permbicaraan
"Kamu bisanya kapan ? "Aisyah balik bertanya .
"Gimana kalau besok saya ke rumahmu ?"
"Jangan ! "
"Kenapa ? "
"Sebaiknya kita ngobrol di luar aja " jawab Aisyah
Mendengar jawaban Aisyah. Terlintas di pikirannya cafe didepan kantor Aisyah . Lalu dia menawarkan untuk ngobrol di sana pas jam makan siang . Aisyah pun menyetujuinya .
"Kalo gitu , nanti saya jemput "
"Gak usah , kita ketemu di sana saja "
"Tapi...."
"Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam "
Sambungan telpon terputus . Azzam mematung , dia merasa Aisyah begitu dingin padanya . Aisyah juga tidak mau di jemput , padahal dia tau kondisi Aisyah pasti masih lemah . Apakah itu pertanda kalau dia akan menerima.penolakan dari Aisyah . Pikiran Azzam kacau sekali saat itu .
***
"Telpon dari siapa? " tanya Ahmad yang baru pulang dari masjid
"Dari Mas Azzam " .
Aisyah lalu menjelaskan rencana ketemunya dengan Azzam besok .
"Dia jemput kah ?"
"Gak !"
"Kenapa ? "
"Ketemuan di sana aja "
"Kamu tau kan , Abang gak bisa antar kamu "
"Iya Ais tau , Abang ada meeting keluar kota besok , nanti Ais minta temani BFF Ais aja , Ayu , Putri sama Mala "
"Oke "
Keduanya lalu berjalan kedapur untuk menikmati makan malam bersama . Besok Anisa kakak mereka balik , malam itu menjadi malam terakhir kebersamaan mereka .
Selesai makan malam sholat isya berjamaah dirumah , karena diluar sedang hujan . mereka berkumpul di ruang tengah , sambil nonton tv .
Mereka ngobrol tentang banyak hal . Biasanya saat mereka berkumpul selalu Aisyah yang menjadi bahan buly mereka. Tapi tidak malam itu .
Malam.itu gantian Ahmad lah yang menjadi bahan buly mereka , sesekali terdengar mereka tertawa bersamaan .
Tidak terasa jam di dnding sudah menunjukkan pukul 10 malam .mereka menyuruh Aisyah untuk segera beristirahat agar kondisinya benar -benar pulih , Aisyah menurut saja , sedang yang lain masih lanjut ngobrol .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Evi Ambon
sabar Azzam
2022-04-29
1