Didapur Ibuk melda memasak makanan banyak sekali, karena ada Bosnya melda. Dia tidak enak kalau tidak mengajaknya makan siang, soalnya baru kali ini Bosnya berkunjung kerumahnya.
"Mel, Ajak pak Re makan siang Ibuk sudah siapkan." Teriak ibuknya dari dalam Dapur.
"Iya buk." jawab Melda.
"Ayo pak silahkan." Ajak Melda.
"Aduh, kok jadi kayak tamu spesial saja ya saya." Jawab Re celingukkan.
Re akhirnya mengikuti Melda yang sudah duluan Menuju meja makan, Dia duduk disamping Melda.
"Buk, kenapa jadi repot sperti ini ya. Sayakan cuman main saja." Tanyanya kepada Ibuk melda
"Tidak apa-apa Pak, ini sekedar makan siang." Jawab ibuk melda enteng
Akhirnya Re, makam dengan lahapnya. Dia menyukai masakan ibuk Melda. Batinnya 'Andaikan Aku jadi suami Melda, pasti tiyap hari makannya ditemeni seperti ini hehe.' Terkekeh dalam hati Re
Selesai Makan, Re pamit untuk pulang tak lupa dia berterimakasih kepada Melda dan ibuknya karena, memberi jamuan yang enak.
"Terimakasih kalau begitu Mel dan ibuk sudah mempersilahkan saya untuk makan siang."
"Saya pamit lulang dulu ya." Pamit Re kepada melda dna ibuknya
"Hati-hati Pak." jawab Melda seraya membukakan Pintu rumah.
Re segera masuk kedalam mobil dan, keluar dari pelataran rumah Melda.
Dalam hatinya berdegup kencang, dia masih terfikirkan Melda tadi. Re tak ingin hilang kontrol karena, dia aedang menyetir mobil.
Ditengah-tengah perjalanan Re melihat Agis dan Risma. tampaknya mereka berdua sudah akrab, Mereka pergi kerumah sakit.
Re menepikan Mobilnya dan bergegas turun menghampiri Agia dan Risma.
"Gis, Ris kenapa kalian ke Rumah sakit." Tanyanya mengagetkan Risma dan Agia yang mau memeriksakan Risma.
"Menjenguk Temen Pak." jawab Risma cepet.
"Tapi kamu, terlihat Pucat Loh ada apa". Tanya Re saat melihat wajah Risma.
Risma hanya tersenyum, dia menyembunyikan senyumnya dibalik Rambutnya yang terurai.
"Ya sudah kalau begitu saya pamit pulang dulu." Pamit Re kepada mereka berdua.
Renaldipun berlalu pergi membawa mobilnya dengan cepat. Dirumah sakit tadi hanya tinggal risma dan Agis.
"Hampir saja." Ucap Risma lirih
Setelah sampai diruang pendaftaran, Risna mengambil nomor antrian. Tepat sekali dia dapat antrian nomor 13
Beberapa hari ini memang, Risma tidak enak badan. Dia hari ini tidak jadi masuk kerja karena, muntah-muntah. Dia takut kalau dia kerja akan bertemu Melda dan dia beefikiran yang tidak-tidak kepadanya.
Risma dan Agis menunggu suster memanggil nomor antriannya, tak lama kemudia suster memanggilnya.
"Antrian nomor 13 atas nama Karisma Amalia".
Risma dan Agis bergegas masuk kedalam ruangan periksa.
"Mbak risma berbaring ya saya periksa."
Risma mengikuti arahan Dokter, dia berbaring diatas ranjang rumah sakit. Tangan dokter cantik itu mulai mengarahkan stetoskopnya ke dada dan perut Risma. Lalu dokter itu tersenyum lembut.
"Sudah." Pergi kearash mejanya dan menulis sesuatu diselembar kertas.
Risma mengikuti dan duduk disamping Agis, Agis tersenyum kepadanya.
"Tidak apa-apa pak, istri anda tengah mengandung 1minggu itu wajar jika dia sering muntah-muntah dan sakit kepala." Kata dokter itu
Risma dan Agis hanya bertatap muka, terkejut mendengar dokter mengatakan bahwa dirinya hamil.
Setelah dokter memberikan resep untuk ditebus di apotik, mereka berdua keluar dari ruangan.
"Ris, kamu gak usah takut aku akan bertanggung jawab. Itu anakku". Kata Agis
Risma tak menyahut apapun, dia sangat terpukul. ditambah lagi orang tuanya yang akan Pulang besok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
wahh hamil ni
2022-07-05
0
Arrum Anissa
kok udah hamil ya? perasaan baru kemaren 'anu' nya???
2022-02-10
0
Acha Ara......
cepat banget, baru dua hari, belum seminggu lah......masa sudah bisa terdeteksi......
2021-07-31
0