Gelisah hati Melda

Didalam kamar Melda memandang HP nya, dia ingin menghubungi Agis tapi, dia malu. Karena waktu itu dia pernah menolaknya.

Dalam batinnya ingin mengajak bicara lagi dengan serius, maksudnya bukan untuk bermain-main saja dalam menjalin hubungan. Dia ingin juga melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Akhirnya dia galau dan berusaha untuk memeberanikan diri buat berbicara serius dengan Agis, pasti dia mengerti. Walaupun kesannya tidak mengenakkan hati, Melda yang menolak dan sekarang dia ingin menjalin hubungan seriua.

Diapun membuka Whatsapnya dang mengacak-acak nomor di Hp nya. Lalu menghubungi Agis lewat WA

"Gis, gue mau bicara sama elo." Akhirnya dia mengirim pesan setelah berfikiri panjang, sudah lama menunggu tapi belum juga ada jawaban dari Agis.

Lalu melda beranjak untuk tidur karena hari sudah malam. Setelah Melda mulai menutupkan matanya tiba-tiba Hp nya bunyi.

alunan lagu barat yang dia sukai menjadi nada ponselnya, dia lihat siapa yang telfon tengah malam begini. Ternyata Agis buru-buru dia menjawabnya.

"Hal...hallo..Gis". Katanya terbata

"Ada apa Mel, tumben Lo ngubungin gue. Ada hal penting apa?". Bingung sambil menerka-nerka

"Lusa temui gue ya di cafe biasa kita makan, soalnya baru besok aku pulang dari sini." Pinta melda

"Oke." Sambil memutuskan sambungan ponselnya, terkesan cuek sih Agisnya tapi sebenarnya Butuh. Hahahaha....

Ke esokan Harinya, Melda ikut ke lapangan kerja bersama Pak Re. Dia membuntuti dari belakang mengenakan pakaian sopan, Karena cuaca sangat panas. Jadi, mau gak mau Melda harus memakai topi.

Pak Re sedari tadi berangkat memandangi Melda, wajahnya yang putih dibalut Topi berwarna Coklat ke emasan. Dan baju casual bewarna Putih tulang terlihat Anggun dipakainya. Dia sempat kagum dalam hatinya namun, tak ingin diketahui bahwa dia menyimpan rasa terhadap sekertarisnya tersebut.

"Ini Pak berkas yang ada butuhkan." Sembari memberikan Berkas-berkas yang kemaren lalu dikerjakan Melda.

"Is very good, kamu memang sekertarisku yang paling jenius Mel". Tiba-tiba pujian meluncur dari mulut Re tanpa dia sadari dan fikirkan.

Melda yang tersipu karena, dipuji Pak Re akhirnya. Pergi menepi dibawah pohon disamping rumah.

Tak lama melda menunggu Re melihat-lihat proyek. Diapun datang menghampiri melda dengan membawakan Segelas kopi dan makan ringan. Lalu mengajak berbincang Melda.

"Eghm..nanti sore kita kembali ke jakarta Mel." kata Re dengan menggeser tempat duduknya.

"Iya pak, tapi katanya disini anda ada meeting dengan klien?". Melda balik nanya. memberanikan diri

"Iya, tapi kurasa kita bisa mengubah jadwal meeting dan tempatnya setelah kita sampai dikantor saja."

Melda hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.

Kalau, Pak Re bilang satu kalimat maka harus dimengerti dan tidak boleh bertanya-tanya kembali.

"Mel, apa saya boleh bilang sesuatu."

"Boleh pak silahkan."

"Jika ada seorang laki-laki yang ingin mengajakmu menikah diusia muda apa kamu menerimanya?". Tanya Re dengan hati-hati takut menyinggung hati melda.

"Sebenarnya sih saya belum ingin menikah Pak tapi, melihat keadaan ibuk saya yang semakin tua dan adek saya juga sudah dewasa. Jadi saya berfikir kenapa tidak. Menikahkan Hal yang harus dilakukan oleh semua manusia." Jawab Melda antusias.

"Emmm... Oke." Sambel mengelus-elus jakunnya.

Re hanya ingin tahu tentang sifat Sekertarisnya itu, kebanyakan wanita yang ditemui Re jika ditanya seperti itu jawabnya soal materi. Tapi Melda ini orangnya beda sempat kagum sih Re ini dengan Melda.

Terpopuler

Comments

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

ah pak re trnyta ada rasa ya sma melda

2022-07-05

0

NdriSalehe

NdriSalehe

tanda tanda jatuh cinta nih,,,,,

2020-07-10

3

Bayu Bila

Bayu Bila

seru Thor semangat ya.

2020-04-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!