Episode 19

Ke esokan Harinya, Renaldi ingin main kerumah Melda. Ingin tahu kenapa dia mengambil cuti selama 2hari kalau memang hanya untuk iatirahat, bukankah cukup 1 hari saja.

Renaldi bergegas menuju Lobi kantor. Dia menghubungi Sopirnya, lalu tak berapa lama mobilnya datang.

"Pak samrin, saya bawa mobilnya sendiri saja. Nanti bapak langsung pulang saja." Kata Re kepada sopirnya.

"Oh, baik Tuan." Membuka pintu mobil depan dan mempersilahkan Re masuk.

Renaldi langsung menancapkan gasnya, tak lupa dia juga mampir ke sebuah toko bunga, dia bermaksud membelikan bunga buat Melda. namun, tidak tau apa kesukaannya.

Akhirnya, Re memutuskan membelikan bungan Mawar merah,putih,dan Biru. Membawanya ke Kasir untuk dibungkua cantik.

"Mbak, bungkus dengan cantik dan elegan kalau perlu tambahkan kartu ucapan ya." Pintanya kepada wanita yang menunggu di kasir.

Setelah itu, Re menunggu di tempat duduk yang disediakan toko. Dia melihat-lihat warna-warna bunga yang cantik dan ada berbagai macam bunga juga.

Tak lama dia menunggu, Pegawai toko keluar membawakan sebungkus bunga yang ia pesan tadi. Begitu indah dan elegan.

Lalu Re mengambilnya dan membayarnya dikasir tersebut.

"Berapa mbak." Tanyanya sambil mengambil dompet disakunya.

"Semua jadi, 130.000 Pak." Jawab pegawai tadi ramah.

Renaldi mengambilkan 2 lembar uang 100.000 dan memberikan kepada pegawai tadi, Setelah mendapat kembalian dia langaung melesat keluar dan masuk kedalam mobil.

'Kenapa hatiku jadi, dag dig dug begini.' Batinnya sambil memegangi dadanya.

Renaldi tidak sadar kenapa dia sebahagia ini bertemu dengan Melda. Dia jadi gerogi, padahal biasanya dia biasa bertemu dengan Melda dikantor.

Sampainya dipelataran Rumah, Pak re keluar dari mobil. Matanya tertuju kepada wanita cantik yang menyapu diteras rumah, Kemudian dia menyapanya.

"Pagi." Sapanya kepada wanita itu. Ternyata itu Nadin.

"Pagi Pak, mencari siapa." Tanyanya kembali sambil menepislan helaian rambutnya, kebelakang telinga.

"Saya Renaldi, Bosnya Melda apa dia dirumah." Tanya Re

"Oh, kak Melda sedang istirahat mari, silahkan masuk." Ajaknya kepada Re lalu menyuruhnya duduk.

Nadinpun mengetuk pintu kamar Melda. Memberi tahu bahwa bosnya kemari

"Kak, Bos kakak ada disini." Teriak Nadin dari luar Pintu kamar Melda.

"Ya sebentar lagi aku keluar." Jawab Melda.

'Kenapa Pak Re kesini.' Tanyanya dalam hati, bukankah kemaren melda sudah izin cuti 2 hari kepada Bosnya itu, Kenapa Bosnya malah Menjenguknya dirumah.

Akhirnya, Melda keluar dari kamar dan menghampiri Re yang sedang duduk menikmati kopi buatan Adiknya tadi.

"Loh Pak, ada apa ya." Tanya Melda ke Re, sambil mengulurkan tangannya bersalaman.

"Main saja, ini untukmu." Jawabnya sambil memberikan Bunga tadi.

"Untuk saya, kenapa?". Bingung dia terima atau tidak.

"Ambilah, aku sudah membelinya untukmu." Kata Renaldi kepadnya lagi.

"Terimakasih Pak, seharusnya bapak tidak usah Repot-repot." Jawabanya malu

"Saya tidak merasa kamu repotkan Mel, saya kesink cuma mau menjengukmu." Katanya Sambil meminum kopi didepannya.

Melda hanya mangguk-mangguk saja, dia berfikir kenapa bosnya jadi aneh seperti ini. Heran, dalam hatinya.

Tak lama kemudian Ibu melda pulang dari Pasar, dia melihat bos melda datang dan kaget.

"Pak re, sudah lama ya." tanya ibu melda

"Tidak buk, baru 1jam belum ada kok." jawabnya malu-malu.

"Yasudah saya tinggal ke dapur dulu ya, bapak nanti kut makan siang saja gak papa." Tawar Ibuk Melda.