Melda bergegas menujj tempat yang sudah mereka berdua janjikan, dicafe biasa tempat mereka makan.
Tampak Agis sudah duduk disana menunggu Melda, tanpa berfikir panjang Melda langsung menemuinya.
"Eh gis, sudah nunggu lama ya. Maaf aku tadi masih kangen-kangenan sama Nadin."
"Tenang aja kali Mel, eh iya ini buat kamu." Jawab Agis sambil menyodorkan buket bunga Mawar.
Melda merasa malu diapun menunduk, begitu romantisnya Agis.
"Makasih gis ya, kamu ada aja." kata Melda seraya mencium bunga tersebut harumnya sampai ke lubuk hati.
"Mau minum apa Mel, biar aku orderkan?". Tawar Agis.
"Terserah kamu aja. Aku ngikut". Jawab Melda pasrah.
"Oke. aku tinggal dulu." Beranjak pergi ke Bar untuk memesan minuman dan makanan ringan.
Tak lama kemudian Agis datang, dengan membawa 2 Milkshake dan Makanan ringan.
Agis terlihat bahagia bisa bertemu sama Melda, itu semua terlihat dari wajahnya yang berbinar-binar dan senyumnya yang selalu ingin disembunyikan.
"Ayo Mel diminum." Tawarnya lagi kepada Melda. Sambil membetulkan duduknya.
"Oke." Balas Melda
"Ada apa ya Mel, kok kamu tiba-tiba ngajak ketemu. Apa udah punya jawaban untukku."
Tanya Agis
"Bukan jawaban Gis tapi, sebuah pertanyaan?".
Agis hanya mengernyitkan dahi. Bingung dengan jawaban Melda, apa ada yang salah dengannya.
"Langsung aja ya Gis, kemaren kamu jalan ya sama Risma.?" Tanyanya menyelidik
"Kok kamu tau, bukannya kamu ada di liar kota waktu itu. Oohh... atau jangan-jangan kamu memataiku ya?".Balik Agis menyelidik sambil senyum-senyum.
Melda tiba-tiba gelagapan dengan pertanyaan Agis, dia bingung dengan pertanyaannya sendiri.
"Ee ee..e Bukan gitu, soalnya kemaren adek aku yang bilang katanya ketemu kamu jalan sama Risma." Jawab Melda terbata, dia merasa malu sekali dengan jawaban Agis tadi.
"Oh..iya iya, memang aku kemaren ketemu Nadin. Melda aku bilangin ya sama kamu, aku cuma jalan dengan Risma jalan biasa kok. Aku sukanya tetep sama kamu kali." Seraya meminum minumannya tadi.
"Eghm.. Gini ya Mel, aku tuh udah berkomitmen sama diri aku sendiri. Kalau suka sama satu wanita bagaimanapun juga tetep aku perjuangin." Tambah Agis meyakinkan Melda.
Melda hanya Menunduk malu, dia menyembunyikan wajahnya dibalik rambutnya yang terurai dipundaknya. Melda merasa bersalah mencurigai Agis, dengan jawaban Agis seperti itu Melda semakin mantap dengan komitmennya untuk tidak berpacaran.
Tapi, dia ingin hubungannya langsung kejenjang pernikahan.
"Terus terang Gis, aku gak mau kalau punya hubungan cuma sebatas pacar. Aku sudah dewasa, ibuku juga sudah semakin lama semakin tua, aku ingin membahagiakan dia dengan pernikahanku bersama laki-laki yang serius sama aku." Kata Melda dengan bibir bergetar, dia takut salah bicara dan malah membuat Agis semakin terpojokan.
"Aku ngerti maksud kamu Mel, dan aku juga gak nyuruh kamu buat jadi pacar aku kok. Tapi, aku ingin kamu jadi tunangan aku." Seraya memperlihatkan Cincin di dalam sebuah kotak emas berbentuk hati.
Melda terharu, dia merasa bahwa ini sudah direncakanan oleh Agis. Tapi, Melda tidak berfikir sampai segitunya. Agis memang typikal pria yang misterius dan tidak mudah ditebak.
Melda bingung harus bagaimana, diapun mengambil cincin tersebut. Karena, dia memang menyukai Agis dan rasa itu sudah lama dia pendam. Baru sekarang dia memberanikan diri untuk mengutarakan cintanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Dewi Fuzi
katanya gak ada rasa terus skrg udah ada rasa yg lama terpendam gimana sih Thor gak konsisten bgt 😇😇
2021-03-21
0
Ny Eko Handoko
masih belum ngerti sama ceritanya
2020-10-14
3
indahjazz17
bingung aku sm km tuh thor... knrn ktbya ngg ada rasa apa"....lah skrng blng memendam rasa dh lama.... 😌😌😌
2020-09-01
2