Akhirnya malam itu Melda pulang diantar Agis sampai depan rumahnya, tampak Melda bahagia malam itu. Rasanya dia ingin membagi kebahagiaannya dena Risma esok hari.
Tak berasa Melda tertidur sebelum dia berganti pakaian, mungkin karena lelah perjalanan pagi hari dan sore bertemu dengan Agis tadi.
Ke esokan harinya seperti biasa Melda dijemput Risma, kali ini Melda ingin membonceng Risma. Karena dia ingin bercerita tentang malam pertemuannya dengan Agis.
Ditengah perjalanan Melda membuka pembicaraan. Karena, dari tadi mereka hanya berdiam tanpa ngobrol sama sekali.
"Ris, gue mau ngasih tahu sesuatu ke elu."
"Apaan sih Mel tapi, bentar deh gue juga mau cerita sama lu Mel." Tahan Risma dengan muka cemberut.
"Oke, gue ngebut ya. biar cepet sampai diparkiran." Kata melda eraya menambah laju motornya.
Sampainya di Parkiran motor melihat bertemu dengan Agis. "Mel, kok kamu yang parkirin motor Risma." Tanya Agis sambil membenahi dasinya.
"Iya Gis tadi aku yang nyetir motornya. Pengen aja sih jadi driver heheh.." Jawab Melda sambil tertawa renyah.
"Emm..Oke aku masuk duluan." Balas Agis sembari berjalan menuju belakang. Beberapa hari yang lalu memang agis lewat lift sampai sekarang dia lebih suka pakai lift daripada tangga.
Risma yang sudah lama menunggu Melda memarkirkan motor tampak kesal karena, Melda tak kunjung kembali.
Akhirnya, Risma memutuskan untuk pergi ke ruangan duluan.
"Loh, main tinggal aja gue." Gumam Melda yang kembali dari parkiran menuju tempat Risma menunggu tadi.
Meldapun langsung menuju ruangannya, karena hari ini banyak laporan yang harus dibuat.
'Tugas sebanyak ini semoga cepet selesai dan tidak sampai lembur' Gumam Melda dalam hati.
Ditempat lain tengah Risma dan Agis sedang ngobrol berdua, entah apa yang mereka bicarakan. Nampak Risma yang dari tadi memandangi Agis, namun Agis tidak mengetahui semua itu.
Mereka seperti sedang membicarakan hal yang garing. Tak ada tanda-tanda perasaan suka di mata Agis kepada Risma Namun, lain dari Risma terlihat dari matanya bahwa dia sangat mengagumi Agis.
Jam makan siangpun tiba, Risma nyamperin Melda yang masih duduk diam dengan mata fokus ke komputernya.
"Banyak tugas yang dikasih Pak Re ya Mel."
Tanya Risma sambil nyungir melihat map menumpuk disebelah komputer.
"Dah selesai!! Huuuft..." Melda mengehla nafas. dan menggelengkan kepalanya kekiri dan kanan.
"What? sebanyak itu sudah lo selesaikan dalam waktu 4 jam Mel, gila hebat bener Lu." Timpal Risma mentoel tangan Melda.
"Ih apaan sih Lo, gue udah kerja keras. Demi apa, ya demi diri gue lah biar kagak diomelin Pak Re." Balas Melda sambel mengembungkan Pipi.
"Hahahah... Gila Lu, Yuukk makan gue mau cerita sesuatu ke elu juga." ajak Risma
Melda langsung mengikuti langkah Risma dari belakang tanoa menyahut ajakannya tadi, Perut Melda juga sudah keroncongan dari tadi pagi. Mungkin karena berfikir terlalu keras jadi, laper perutnya.
Di kantin Risma memilih untuk duduk dipojok sendiri, melihat sana-sini kalau ada Agis. Karena, dia mau bicarain Agis kepada melda. Jadi, dia takut kalau sampai Agis mendengarnya.
"Gue nasi ama telur ceplok aja Ris. Lagi pengen makan telur ceplok buatan Mbak mira."
"Siyap." Berlalu pergi memesankan makanan di dapur mbak Mira pemilik kantin.
Tak lama kemudian, Risma datang membawa jus ditangannya. Disusul mbak Mira yang membawakan 2 porsi makanan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Bunga Syakila
sanginga nih melda sama risma
2020-08-24
1
Bayu Bila
semangat ya Thor.
2020-04-30
1
Bayu Bila
waoooooo cinta oh cinta.
2020-04-30
0