Setelah jam makan siang berakhir, mereka bertiga balik lagi ke ruang kerja untuk mengerjakan tugas muasing-masing. Ditengah-tengah perjalanan menuju ruangan, Elis atau bisa disebut pegawai kantor memanggil Melda. "mbk Melda, dipanggil Pak Re suruh keruangannya."
Melda hanya tersenyum getir memdengar sita, lalu dia beranjak ke ruanhgan Renaldi.
'Tok tok tok' "Permisi Pak, apa saya bisa masuk". Suara Melda terdengar jelas didalam ruangan Renaldi, dia hanya menjwab "Masuk".
lalu membalikkan kursinya menghadap Melda, "A..ada apa ya Pak?". Tanya Melda memecahkan suasana hening didalam ruangan yang besar, dilengkapi Ac yang menyala dingin.
"Ehm, begini saya menyuruh kamu kesini ada hal yang mau saya bicarakan mengenai kamu." Jawab Re datar dan tenang. Renaldi adalah type laki-laki yang tampan,gagah dan cool. Tidak bisa dimengerti dan dibaca raut wajahnya, Seketika Melda bingung harus memjawab apa iapun terus terang. "Maaf pak, saya beberapa hari ini ikut ibuk membereskan jahitannya, karena tugas ibuk saya juga menumpuk dirumah. Dan harus selesai kemaren malam." Jawab Melda gagap karena, takut di tanya banyak oleh Re.
Re hanya mengangguk sambil mengelus-elus janggutnya. "Oke, alasan kamu hari ini saya terima! tapi tidak lagi untuk hari berikutnya karena, kelalaian kamu dalam bekerja akan menghambat kinerja kamu dikantor. Dan tau kan resiko apa yang harus kamu terima?".
Pertanyaan Pak Re, membuat Melda meringis pasi, dia takut kalau sampai Pak Re memecatnya. "Oke, kamu boleh keluar karena, sudah cukup untuk saya memberitahumu." Kata Pa Re kemudian, sembari berdiri menutup korden jendela.
Akhirnya, melda keluar dengan tubuh gemetar 'Ya tuhan, begitukah seorang Renaldi Rahardian' Batin Melda dalam hati. Baru kali ini dia mendapat masalah dengan Re, jadi dia baru tahu bagaiman serorang Re berkata, Tenang dengan nada datar dan menakutkan.
Dimeja Melda sudah ditunggu Risma dan Agis, "Lu kenapa Mel?". tanya Risma gugup, Melda tak mengeluarkan sepatah katapun, Agispun memberikannya segelas air putih. "Minumlah, kelihatnnya kamu seperti kaget Mel." tawar Agis dengan memberikan segelas air putih ditangannya.
"Makasih," Sambil duduk membayangkan bagaimana nasibnya kalau tadi Pak Re langsing memecatnya tanpa kasihan, untung Re tidak begitu orangnya dia hanya memberi peringatan. Dan itu untuk pertama dan terakhir kalinya.
Risma menatap sahabatnya penuh iba, Agis yang dari tadi memanfaatkan moment tersebut untuk mengambil hatinya Melda berhasil juga, "Balik ke meja aja yuk ris". ajak Agis , Risma hanya mengangguk lalu memgikuti Agis masuk kedalam ruangan. Kebetulan ruangan mereka hanya dibatasi dinding setengah saja, jika dilihat dengan bergeser kusir sedikit Risma bisa memandangi Agis setiap waktu.
Agis masih terifkirkan Melda, dia tidak mampu bekerja seperti biasa. Akhirnya pulang kantir Agis memutuskan untuk berkunjung kerumah Melda.
Sore harinya Agispun pergi kerumah Melda.
"Assalamualaikum, Melda." Sapa Agis tapi, rumah kelihatan sepi tak seorangpun menjawab salam dari Agis.
Setelah lama menunggu tiba-tiba ibu Melda datang membaw kantong kresek, kelihatannya berisi sebuah pakaian yang akan dipermak.
"Loh, Nak Agis sudah lama ya disini?". Tanya Bu minah ibu Melda sambil membuka pintu Rumah "Ayo masuk, pasti nyari Melda ya?". Tanyanya lagi
"Iya, buk kemana ya Melda?". Tanya balik agis sambil melihat sekeliling rumah yang kelihatan sepi.
"Melda masih nganterin baju kerumah mbak noni, Kalau kamu mau nunggu tak biatin minum dulu Nak agis." Tawar Buk minah sambil pergi kedapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sartika Tika
gimn ceritanya si Agis ko dh tau rumah Melda trus ibunya Melda pun ko bisa kenal dgn agis
2022-02-15
0
Zefa Lee
Agis cewek or cowok?
2021-04-11
0
𝓐𝓷𝓲𝓷𝓭𝓲𝓽𝓪 𝓚𝓪𝔂
Kepengen lanjut... Tp... Pusing liat tulisannya... Di gabung², halunya gx kena
2020-12-26
0