Ke esokan harinya Melda dan Re kembali ke kota, Melda berharap nanti sore bisa bertemu Agis dan cepat-cepat mengutarakan perasaannya.
Kelihatannya memang Melda yang membutuhkan Agis tapi, sebenarnya Agis yang membutuhkan Melda.
Agis sengaja menjauh dari Melda, dia hanya memberi waktu buat berfikir. Agis memang jatuh hati dengan Melda dan itupun sudah lama dia pendam.
"Setelah kita sampai di kota, apakah sore nanti kamu ada acara?". Tanya Re ke Melda. Melda celingukan mau menjawab apa karena, dia sudah ada janji dengan Agis sore ini.
"Ke..kenapa ya Pak?". Jawab Melda gagap.
"Kalau gak ada saya boleh dong ngundang kamu buat makan malam?". Pintanya kepada Melda dengan senyum mengembang di pipinya.
Baru kali ini Seorang Renaldi tersenyum lebar, karena, Melda semenjak kerja dikantornya tidak pernah mendengar ataupun melihat Re tertawa dan Bercanda.
Melda bingung harus bagaimana, kalau dia menjawab ada acara dia takut bikin kecewa bosnya itu. Tapi, kalau dia mengiyakan tawarannya bagaimana dengan Agis?
Akhirnya Melda memutar otak, dia diam sambil memejamkan matanya. Berharap mendapat jawaban dari otaknya Tapi, nihil otaknyapun tidak dapat memerinya jawaban.
Hatinya ingin menemui Agis, 'Apa aku harus temui Agis dan menolak ajakan Pak re?' 'Ataukah aku menerima ajakan Pak Re dan membatalkan pertemuanku dengan Agis'. 'Tuhan, beri aku jawaban'. Batin Melda
Tak lama kemudian sampailah Mereka dikantor. belu sempat masuk Re mendapat telfon dari keluarganya, bahwa hari ini ada acara makan malam keluarga besar.
Melda menghembuskan nafas lega, dia tidak menolak dan juga tidak mengiyakan permintaan Pak Re. "Huuuh syukurlah". Desah Melda Lega.
Diapun menghubungi Agis. membuat janji dengannya, lalu beranjak pulang kerumah.
Sampainya dirumah, Melda disammbut hangat oleh ibu dan adiknya.
"Nad, kok kamu tambahn kurusan gini.?" Tanya Melda sambil merangkul tangan adiknya.
"Hehe.. iya kak, aku diet. Di kos cuman makan tidur mulu sih. Aku dikatain temen-temen katanya Gemuk." Menunduk malu
"Astaga!! gak usah lah diet-dietan apa segala macam, bahaya Nad...." Omel kakaknya seraya masuk, sampai dia lupa tidak mengucapkan salam. Dan Mencium tangan ibunya
"Mel, ibuk tadi buat kue kesukaan kamu. Sana mandi dan yuk kita makan bareng-bareng." Ajak ibunya Melda
"Oh, iya Buk melda mandi dulu ya." beranjak lari ke kamar dan Mandi.
Selesai Mandi meldapun langsung bergegas duduk dimeja makan karena, sudah ditunggu ibu dan adiknya makan bersama.
"Nih ibuk tadi bikinin kue Mel, kamu makan dulu apa langsung makan kuenya.?"
"Melda makan kue dulu aja ya buk soalnya nanti melda mau keluar.". seraya memasukan kue kedalam mulutnya.
"Emangnya mau keluar kemana trus sama siapa?". Tanya Ibu Melda seraya menyelidik.
"sama Agis buk, ada hal penting." Jawabnya sambil mengunyah kuenya yang belum abis.
Nadin memandangi kakaknya Aneh, kok jalan sama Kak Agis. 'Padahal kan jelas-jelas kemaren dia jalan sama Kak risma' Batin Nadin.
"Nad, kenapa kok mandangin kaka kayak gitu. Ada yang salah ya sama aku?". Tanya Melda mengusap pipinya dan melihati bajunya.
"Eeee..enggak kok nggak papa.hemm".
"Yaudah aku berangkat dulu ya Buk, Nad kamu gak usah kemana-mana jagain Ibuk." Pesan Melda ke adiknya tersebut.
"Udah dari kemaren kali kak.. aku yang jagain ibuk." Cetus Nadin seraya masuk kedalam kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
melda sbnernya ga suka sma agis . dia itu cuma gamau dikalahkn sma sahabatnya itu..
klo suka kn knp ga ditolak kn wktu itu
2022-07-05
0
NdriSalehe
thor lanjut seru ceritanya 🤗🤗🤗🤗🤗
2020-07-10
2
Nurul Hasanah
bagus
2020-05-21
2