Kekecewaan Agis

Jam malampun sudah terasa, akhirnya Melda mengajak Agis untuk pulang karena, besok harus pergi ke kantor sangat pagi. Supaya tidak telat lagi.

Sesampainya didepan Rumah Melda, Agis langsung pergi tanpa berpamitan kepada Melda.

'Mungkin dia kecewa dengan jawabanku tadi' Batin Melda seraya masuk kerumah, untung dia punya kunci cadangan jadi tidak perlu membangunkan ibunya yang tengah tidur lelap. Jam sudah menunjukan pukul 10.15 Meldapun beranjak ke kamar mandi membasuh muka, sikat gigi lalu berganti pakaian lekas pergi tidur.

Sebelum tidur, melda seperti biasa mematikan lampu kamar. Hanya lampu tidur saja yang dinyalakan.

Esok hari Melda bangun pagi-pagi karena takut telat, dia sudah WA Risma buat menghampirinya supaya tidak telat lagi gara-gara nunggu angkot.

Pas sekali, Melda keluar Risma sudah di depan rumah melda menggunakan motornya Merekapun berangkat barengan.

"Buk, melda berangkat dulu ya. Mulai hari ini Melda bareng sama Risma biar nggak telat lagi hehe". Pamit melda kepada ibuknya sambil mencium punggung tangan ibuknya.

"Kamu hati-hati ya, jangan lupa makan."pesan ibu Melda

"Siyap bos."

Merekapun berangkat dengan laju motor yang dikendarai Risma.

"Kemaren lo dipanggil Pak Re suruh apa sih Mel, penasarn Loh guenya."

"Ohh, itu gue disuruh berangkat pagi mulai hari ini, kalau gue telat melulu dipecat."

" Lo tau kan Pak Re orangnya, On time banget." Tambah Melda

"Hahaha... Eh eh.. gimana raut wajah Pak Re saat marahin Lo? Garang nggak, atau tetep tampan gitu". (tertawa lagi)

"Tau ah, dipikaran lo Tampaaann melulu, gaka ada yang lain apa yak?". balas Melda sambil nyungir.

Risma hanya tertawa antusias mendengar jawaban Melda.

Akhirnya mereka sampai juga dikantor, memang jarak kantor dari rumah Melda cuma 2kl jadi hanya membutuhkan waktu set jam saja. Itu kalau gak macet

"Dah turun sini. Gue parkirin motor dulu ya mel".

"Siyap bos. Gue tunggu sini ya, masih seperempat jam lagi kok meetingnya."

"Oke".Teriak Risma sambil melajukan motornya menuju parkiran.

Diparkiran Risma melihat Agis sedang berjalan menuju ruangan, Jarak parkiran mobil dan motor kira-kira 3meteran jadi, Risma bisa melihat jelas bahwa itu Agis

Akhirnya Risma menghampiri Agis, dan spontan dia melontarkan pertanyaan.

"Tumben kok Kamu gak lewat depan gis, biasanya kamu kan pake tangga?".

"Gak, lagi males aja naik tangga Ris. Enakan pakek lift, kan sudah disediain juga sama kantor." sambil ketawa sedikit

"Iya juga sih." Jawab risma sambil menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal, Akhirnya Agis menuju lift dan Rismapun lewat depan karena, sudah ditungguin melda didepan.

"Lama amat sih elu". Teriak Melda ke Risma

"Iya, tadi gue ketemu Agis diparkiran. Tumben dia lewat belakang pakek lift biasanya kan pakek tangga."

Melda hanya diam tak bergeming, dia langsung naik memuju ruangannya.

Risma juga pergi ke ruangannya, sambil melirik meja Agis, tengah Agis sedang menatap komputer didepannya.

Risma berfikir 'andaikan Lu mau jadi pacar gue dan bisa lebih mungkin gue perhatiin Lu gis' Sambil ketawa sendiri.

"Mel, cepat keruangan say ada yang mau saya bicarakan".

"iya pak. Segera".

Melda menutuo telfonnya kemudian, pergi menaiki lift keruangan Pak Re.

'Tok tok tok'

"Permisi pak".

"Masuk".

"Ada apa ya bapak memanggil saya?".