Untuk Kamu 4 ( Detak Nadi )
Seorang pria menghalau mundur barisan pendemo di kantor pejabat negara. Di antara barisan pria ada seorang gadis disana sedang berteriak menyuarakan aspirasinya.
Pria tersebut menegur wanita tersebut.
"Kamu tau atau tidak kalau demo bisa saja anarkis dan penuh kekerasan. Silahkan mbaknya mundur demi keamanan" ucap seorang pria berpangkat Lettu.
"Pak tentara saja yang mundur!! Kami disini membantu menyuarakan isi hati rakyat"
"Rakyat mana yang kamu bela sampai anarkis seperti ini" tegur Lettu Arbenero .I.P yang terpasang di nama dadanya.
Demo semakin menjadi. Gadis itu tertindih para pria yang ambruk saling dorong. Gadis itu meronta karena tertindih para pendemo.
Arben menarik tangan gadis itu dari keganasan para pendemo pria.
"Heii.. pakai pikiranmu. Kalau kamu tertindih para pria disana. Jangan sampai kamu bilang kalau kamu di lecehkan. Disini kamu yang salah" tegur Lettu Arben.
"Oya... lalu apa tugas bapak sebagai tentara kalau tidak bisa membantu rakyat?" ucap gadis itu melepas paksa genggaman tangan Arben.
Arben menarik nafas panjang menyabarkan hati daripada berdebat dengan wanita lalu pergi meninggalkan gadis itu.
Baru beberapa langkah pergi dari arah timur terjadi penyerangan besar. Saling lempar batu, membakar ban dan melempar gas air mata mengarah ke segala penjuru. Arben menoleh mengedarkan pandangan mencari satu-satunya gadis tadi.
Aarrgghh...
Arben mendengar teriakan, gadis itu terinjak para pria yang berlarian dan gadis itu tidak bisa berbuat apapun. Arben mengarahkan senjatanya di balik punggung.
"Minggir kalian. Ada wanita terinjak!!" tegas Arben sambil mengangkat gadis itu.
"Aku bisa sendiri..!!" kata gadis itu dengan angkuhnya.
Arben terpaksa menarik gadis itu dengan paksa agar wanita itu menjauh dari kerumunan dan membawanya ke tempat yang aman.
"Saya bertugas disini dan saya wajib menyelamatkan kamu meskipun kamu tidak pantas untuk diselamatkan. Sebelum menyelamatkan hati rakyat, sebaiknya selamatkan hatimu dulu!!!"
#
Arben membanting dahrim nya dengan kesal. Hatinya sudah sangat panas dan kecewa karena Carissa tak jadi datang semalam, padahal malam kemarin ia berniat melamar Carissa bahkan Arben sudah menyiapkan segalanya untuk Carissa.
"Apa maumu sayang??? Apa kurang perhatian mas sama kamu? Apa mas kurang memenuhi keinginan mu??" batin Arben.
Arben merasa sangat lelah hingga ia ketiduran di trotoar jalan sore itu bersama rekan dan anak buahnya.
***
"Kamu luka begini Dir?" tanya Lilan cemas melihat sahabatnya terluka.
"Iya, tadi aku terinjak pendemo. Tapi ada tentara yang selamatkan aku" jawab Dira.
"Ganteng nggak?" tanya Lilan dengan wajah berbinar.
"Nggak.. galak, nggak ada lembutnya sama perempuan!" jawab Dira.
"Waahh.. minta di untel laki begitu. Ngomong-ngomong Bang Desta kemana?"
"Katanya lagi tugas PAM disini tapi entahlah, gimana juga kabar Bang Bari?" Dira penasaran juga dengan kekasih sahabatnya itu.
"Hilang timbul, yang jelas aku masih punya bang Hilman" jawab Lilan.
Ponsel Dira berdering, ia melihat nama Bang Desta memberi pesan singkat.
Desta : Nanti malam temui Abang di club Seroja.
Dira : Dira nggak berani bang. Nggak pernah kesana.
Desta : Kita cuma nongkrong aja. Ngobrol santai. Bosan kalau cuma duduk di cafetaria. Pokoknya Abang tunggu disana jam 8 malam.
Dira tak menjawab, hatinya bingung tapi ia tak bisa menolak ajakan kekasihnya.
***
Kamu sudah permainkan Abang. Abang sungguh sayang kamu Rissa. Kenapa kamu permainkan perasaan Abang???
Sudah lebih dari sepuluh gelas Arben meminum minuman keras di club Seroja. Ia sungguh patah hati karena Carissa menolak lamarannya demi ingin menjadi seorang pramugari. Rissa menolak lamarannya dengan berbagai alasan.
"Lebih baik aku bersenang-senang dengan wanita. Semua wanita sama saja" gumamnya dengan langkah terhuyung.
#
"Minum..!! Kamu pasti suka" Desta mencekoki Dira dengan minuman keras yang sudah di campur sesuatu. Akhirnya Desta berhasil membujuk rayu Dira agar mau meminum yang ia sodorkan seperti beberapa hari yang lalu.
"Nggak enak Bang!!" Dira menyingkirkan minuman itu darinya.
"Nanti enak.. habiskan dulu!!" kata Desta.
"Dira ke toilet dulu Bang" Dira pun berjalan terhuyung ke arah toilet.
Ketika berjalan di lorong, Dira melihat seorang pria sedang memainkan kunci kamar. Saat Dira melewatinya pria itu langsung menyergap dan membawanya ke sebuah kamar.
Kondisi Dira yang mabuk membuatnya tidur, sedangkan pria itu masih setengah sadar melihat cantiknya paras yang ia kira sebagai 'wanita bayarannya'. Pria itu membuka kancing pakaian Dira. Baru melonggarkan sabuknya pria itu sudah tumbang karena sudah terlalu lelah dan pusing hingga puluhan panggilan tak responnya.
-_-_-_-_-
Razia gabungan di lakukan. Seorang Kapten menggeledah dan memeriksa satu persatu pengunjung club. Tanpa persiapan Desta pun ikut terciduk.
Kapten Burhan meminta agar seluruh kamar di buka.
"Tersisa satu kamar di ujung lorong Dan" kata anak buahnya melaporkan. Burhan melihat seorang wanita sedang kesal karena pintu kamar itu tidak bisa terbuka.
Burhan berkali-kali mengetuk namun tidak ada jawaban. "Mintakan kunci cadangan" perintah Burhan.
Tak lama kunci itu datang. Burhan membukanya dan segera masuk.
Betapa terkejutnya Burhan saat melihat gadis yang ia kenal sedang tidur bersama seorang pria.
"Astagfirullah..... Nadira"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Al Fatih
langsung k sini setelah dari kisah papa Rivaldi sama mama shila
2024-01-15
0
mudahlia
haha jgn ksar bang ben
2023-08-15
0
Andriyati
kayaknya seru
2022-12-27
0