14. Hikmah

"Ini yang kedua" Arben mendorong Dira perlahan. Di selipkan rambut indah hitam berkilau milik Dira di belakang telinga.

"Sulit kah percaya sama suamimu ini?"

"Hanya kekuatan, kepercayaan dan kejujuran dalam setiap hubungan. Jika perempuan sudah rusak, pasti akan berbekas tapi kalau laki yang rusak pasti nggak meninggalkan bekas. Jadi Abang minta percayalah sama Abang, kamu sendiri yang merasakan bagaimana saat kita berdua" bujuk Arben sambil memeluk istrinya.

Saat istrinya tidak percaya padanya, itulah hal yang sangat menyakitkan untuknya. Benar kata papanya, bermain api bisa menghancurkan rumah tangga jika ia tidak bijak menyikapi nya. Seperti yang ia lakukan dulu dengan Carissa, meskipun dirinya tidak melakukan hal lebih tapi perilaku Carissa sungguh bom waktu untuk Arben dan kini ia menyesalinya.

"Dira ingin sendiri bang! Dira terlalu bodoh untuk Abang nikahi. Keluarlah bang!! Dira ingin berpikir dan mengintrospeksi diri" pinta Dira.

"Tapi dek!!" Arben tidak ingin meninggalkan Dira sendiri.

"Dira mohon bang!!"

-_-_-_-_-

Rival meminta kedua putranya untuk datang ke rumahnya. Rival menghajar kedua putranya habis habisan.

"Jangan bang!!" Shila sudah menangis melihat kedua putranya di hukum.

"Kalau nggak kuat lihat, masuk sana!! jangan ikut disini" bentak Rival pada Shila yang ingin menutupi tubuh kedua putranya.

"Masuk ma! Brian nggak akan mati cuma gara-gara cambuk papa" ucapnya dengan senyum.

"Iya ma, Arben masih tetap ganteng kok" bujuk Arben.

Shila pun berlari masuk kedalam rumah. Tatapan membunuh Rival mengarah pada kedua putranya.

"Papa sudah sering mewanti kalian tapi kalian tidak mau mendengarnya. Kamu Arben.. kalau wanitamu nggak bisa mengontrol diri, harusnya kamu yang sadar. Dan kamu Arben.. Kamu anak papa yang terlihat diam, tapi kamu bahkan lebih parah dari Brian!! Lihat istri-istri kalian. Seperti apa sekarang. Pernah nggak kamu memikirkan perasaan mereka??"

#

"Ampuunn pa!!!!!" teriak Brian dan Arben yang mendapat cambukan dari sang papa.

"Kalau Abang terus memukuli anak Shila, biar Shila bunuh diri aja bang" ancam Shila sudah menggores pergelangan tangannya memakai silet.

"Mama.." Arben langsung bersimpuh dan menutup matanya, ia takut karena pernah melihat mamanya bersimbah darah.

"Jangan dek..!! Iya, Abang berhenti" Rival melempar cambuknya ke sembarang arah lalu berlari menghampiri Shila. Brian pun panik melihat mamanya.

"Jangan sakiti anak Shila bang, Biar Shila saja yang bicara kalau Abang nggak bisa bicara dengan baik.

***

"Aagghh.. sakit sekali" Arben kesulitan membuka kaosnya. Punggung dan dadanya terasa perih dan sakit.

Dira membantu menaikan kaos yang dikenakan Arben dan ia bisa melihat tubuh suaminya terlihat memar dan luka, sisi bibirnya pun terluka.

"Apa papa sering mencambuk Abang seperti ini?" tanya Dira yang sudah ingin menangis.

"Hanya pernah tapi nggak sering. Ini karena kesalahan Abang sendiri" jawab Arben memercing kesakitan.

"Abang masuk ke kamar!!" titah Dira yang langsung dituruti Arben.

Tak lama Dira masuk ke kamar membawa baskom berisi air hangat dan handuk kecil untuk menyeka badan Arben.

"Egh..sakit dek..!!" Arben menggeliat kesakitan saat Dira menyeka badannya.

"Diam bang!!" Dira sedikit menekan luka Arben.

"Uugghh..." rintihannya menahan sakit.

"Sakit??" tanya Dira.

"Lebih sakit saat kamu nggak percaya sama Abang" jawab Arben.

"Kalau Dira saat ini menginginkan Abang untuk Dira sendiri apa Dira salah? Dan kalau Dira inginkan Abang hanya sayang Dira, apa Dira egois?" tanya Dira tegas.

"Nggak dek, itu hak mu sebagai istri Abang. Dan itu memang kewajiban Abang" jawab Arben tegas.

"Kalau begitu hapus namanya dari ponsel Abang. Dira nggak mau ada dia lagi. Dira nggak mau!!!!" tangis Dira semakin menjadi sambil menyerahkan sesuatu di tangan Arben.

Arben melihat benda itu dan langsung bersujud syukur. "Alhamdulillah Ya Allah.. Terima kasih semua berkahMu".

Arben memeluk Dira, air matanya menetes tanpa aba-aba. Ia menciumi wajah Dira lalu beralih ke perut istrinya. Sungguh hatinya sangat bahagia mengetahui Dira sedang mengandung buah hatinya.

"Terima kasih sayang, kamu mau mengandung anak Abang. Jangankan menghapus nama Rissa di ponsel Abang, di hati Abang pun nama Rissa sudah terhapus" hanya air mata yang mengungkapkan segala perasaan Arben hari ini.

"Sungguhkah bang?"

"Apa benar Abang sebahagia ini mengandung anak kita?" tanya Dira heran dan tidak percaya.

"Iya dek"

"Nggak ada alasan untuk Abang nggak bahagia. Kalau rasa sakit di badan Abang bisa membuat Abang mendapatkan hatimu dan anak kita, Abang rela mendapatkan cambukan ini lagi" ucapnya bahagia.

"Sekarang jangan capek kerja ya dek" Arben menaikan kaki Dira ke atas ranjang lalu menyelimuti istrinya.

"Dira nggak sakit parah bang. Khan Abang yang sakit" protes Dira.

"Abang nggak apa-apa"

"Selamat datang sayang. Kesayangan papa" ucapnya mendusel ke perut Dira.

"Papa pasti senang dengarnya dek, kita kabari sekarang?" tanya Arben.

"Besok saja bang, ini sudah jam sebelas malam" cegah Dira.

***

Hari ini adalah hari pernikahan Brian. Sama persis seperti prosesi Abang nya. Acara berlangsung hingga malam tiba. Dira belum sempat menghubungi orang tuanya karena kesibukan mama papa Dira sebagai panglima.

Arben melihat istrinya yang sudah nampak kelelahan disana.

"Kita pulang yuk! Apa ngamar sekalian dek?. Kamu kelihatan capek sekali. Abang nggak mau kamu ada apa-apa" kata Arben cemas.

"Ini korsetnya ketat bang" bisik Dira.

"Sudah tau ada dedek kenapa pakai korset????" tegur Arben.

"Sini ikut Abang!!" Arben menggandeng tangan Dira ke toilet gedung.

#

Arben melonggarkan korset Dira lalu mengikat pelan dan tidak terlalu kencang.

"Jaga anak kita! Jangan ceroboh begini dek!"

"Iya bang, maaf"

Arben mendekati Dira lalu mengusap kening Dira. Dilihatnya istrinya yang sangat cantik dengan makeup lengkap.

"Si dedek nyari papanya tuh" bisik Arben.

"Terus gimana bang?" tanya Dira dengan panik.

Arben tersenyum gemas melihat Dira tidak paham maksudnya.

***

Brian menggendong Shisi masuk ke dalam kamar.

"Akhirnya kita menikah juga!!" senyum Brian mengembang sempurna.

"Harusnya malam ini jadi malam spesial buat kita" ucap Shisi bersedih.

"Setiap malam selalu indah untuk Abang. Yang penting kamu yang Abang lihat"

Shisi mengangguk lalu merebahkan tubuhnya yang lelah.

"Tidur dek!! Abang pijat ya. Malam ini Abang nggak mau apa-apa. Lihat kamu jadi istri Abang aja sudah cukup" Brian mengecup kening Shisi lalu memijat Shisi hingga istrinya tertidur.

Maaf sayang, cara Abang salah. Abang hanya nggak mau kamu dimiliki orang lain. Abang akan memperbaiki sifat Abang untuk menjadi suami yang bertanggung jawab untuk kamu.

***

"Bang, semua sudah tidur. Abang tidur di Mess apa disini" tanya Lilan pada Hilman.

"Kamu masuk kamar sana!! Nanti kalau kamu sudah tidur, Abang kembali ke Mess"

"Abang disini saja ya! Lilan sepi" rengek Lilan.

"Nggak bisa dek, kalau Abang disini terus bahaya" jawab Hilman.

"Kita sudah tunangan bang"

"Tunangan itu belum menikah, godaan dan cobaan semakin besar" kata Hilman.

"Jangan pulang lah bang" rengek Lilan lagi yang langsung naik ke paha Hilman.

Hilman dengan cekatan langsung menurunkan Lilan dari pangkuannya.

"Dek, bantu Abang sedikit donk. Jangan begini ya!" ucapnya memelas.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Windarti08

Windarti08

haduhhh... kok anak-anak Rival pada gak bener ya kelakuannya...
Lilan yg polospun bisa gitu juga, untung Hilman nya sabar dan sadar jadi ga kepancing

2023-05-29

0

Nonengsupartika

Nonengsupartika

waaha nak rival bener" yah bikin kesel smua deh

2022-06-17

0

Yulli Anni

Yulli Anni

m

2021-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melukai harga diri
2 2. Hukuman.
3 3. Berusaha mengenalimu.
4 4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5 5. Hak dan Kewajiban
6 6. Rumah baru.
7 7. Sakit hati.
8 8. Lilan vs Dira
9 9. Terjadilah
10 10. Menunggu si buah hati.
11 11. Perjuangan seorang ayah.
12 12. Mencari perhatian.
13 13. Pertengkaran.
14 14. Hikmah
15 15. Ada Abang yang mencintaimu.
16 16. Demi istri tercinta.
17 17. Tangis dalam senyuman.
18 18. Canggung
19 19. Awal KKN
20 20. Lihat siapa aku!
21 21. Puma's Wife
22 22. Tanpa diduga
23 23. Hancur berantakan ( 1 )
24 24. Hancur berantakan ( 2 )
25 25. Hancur berantakan ( 3 )
26 26. Tenang.
27 27. Mendebarkan.
28 28. Sakit.
29 29. Sakit ( 2 )
30 30. Drama kembali KKN
31 31. Luluh lantah
32 32. Demi kamu istriku.
33 33. Menelan takdir.
34 34. Beri kesempatan kedua.
35 35. Perjuangan menghidupkanmu
36 36. Hampir saja.
37 37. Menuruti ngidamnya.
38 38. Kesayangan Bang Ben.
39 39. Perjuangan.
40 40. Yang tak terucap
41 41.Racun
42 42. Terasa
43 43. Tak peduli
44 44. Pilihan sulit.
45 45. Berjuang bersama.
46 46. Masalah keluarga
47 47. Butuh perhatian.
48 48. Sakit luar dalam.
49 49. Arti sebuah keluarga.
50 50. Dari pria menjadi ayah.
51 51. Pahit dirasakan.
52 52. Terlepas
53 53. Cinta dan kasih
54 54. Tidak cinta ya tidak begini.
55 55. Tak mudah memulai.
56 56. Pantang menyerah.
57 57. Karena ku punya rasa.
58 58. Harus dapatkan kamu.
59 59. Sebelum terjadi harus jadi.
60 60. Yakin ini terbaik.
61 61. Tiada tanding.
62 62. Kesal.
63 63. Demi mempertahankan kamu.
64 64. Nyaris.
65 65. Tidak ada kata menyerah.
66 66. Jangan sampai gagal.
67 67. Hanya kamu yang kucinta.
68 68. Detak Nadi ( 1 )
69 69. Mengganggu pikiran.
70 70. Tenang.
71 71. Jangan salahkan aku.
72 72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73 73. Sial??
74 74. Saat godaan datang.
75 75. Tegang.
76 76. Tak bisa menerka.
77 77. Meresahkan.
78 78. Emosi Bang Puma.
79 79. Suami Nadira Anjani.
80 80. Namanya berjuang.
81 81. Duo polos luar biasa.
82 82. Rahasia
83 83. Garis merah.
84 84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85 85. Selesai.
86 86. Misi
87 87. Tak menyangka.
88 88. Selalu cinta kamu.
89 89. Rendah diri.
90 90. Menahan sakitku untukmu.
91 91. Kabur
92 92. Belum rilex.
93 93. Nggak boleh gagal.
94 94. Siapa musuhku?
95 95. Pilihanku ada di hati.
96 96. Mengulang kehilangan.
97 97. Hancur.
98 98. Hancur ( 2 )
99 99. Asal kamu mencintai Abang.
100 100. Menarik perhatianmu cinta..
101 101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102 102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103 103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104 104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105 105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106 106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107 107. Tak ingin pisah.
108 108. Titik rendah.
109 109. Hadiah sang kekasih
110 110. Istri kesayangan big boss.
111 111. Ini suaminya Nadira
112 112. Sikap keras.
113 113. Cinta mati.
114 114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115 115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116 116. Jika itu pintu surga
117 117. Persiapan
118 118. Tegas pada pilihan.
119 119. Harapan
120 120. Kangen.
121 121. Diraku yang rewel.
122 122. Tak bisa menutupi.
123 123. Ikut merasakan.
124 124. Berjuang.
125 125. Rindu di kalbu
126 126. Tau rasa.
127 127. Godaan dari bumil.
128 128. Lemang.
129 129. Kena semprot.
130 130. Burungnya Bang Arben.
131 131. Rewel lagi.
132 132. Sakit.
133 133. Segalanya tidak mudah.
134 134. Junior.
135 135. Hidup adalah perjuangan.
136 136. Salam cinta.
137 Pengumuman..
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Melukai harga diri
2
2. Hukuman.
3
3. Berusaha mengenalimu.
4
4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5
5. Hak dan Kewajiban
6
6. Rumah baru.
7
7. Sakit hati.
8
8. Lilan vs Dira
9
9. Terjadilah
10
10. Menunggu si buah hati.
11
11. Perjuangan seorang ayah.
12
12. Mencari perhatian.
13
13. Pertengkaran.
14
14. Hikmah
15
15. Ada Abang yang mencintaimu.
16
16. Demi istri tercinta.
17
17. Tangis dalam senyuman.
18
18. Canggung
19
19. Awal KKN
20
20. Lihat siapa aku!
21
21. Puma's Wife
22
22. Tanpa diduga
23
23. Hancur berantakan ( 1 )
24
24. Hancur berantakan ( 2 )
25
25. Hancur berantakan ( 3 )
26
26. Tenang.
27
27. Mendebarkan.
28
28. Sakit.
29
29. Sakit ( 2 )
30
30. Drama kembali KKN
31
31. Luluh lantah
32
32. Demi kamu istriku.
33
33. Menelan takdir.
34
34. Beri kesempatan kedua.
35
35. Perjuangan menghidupkanmu
36
36. Hampir saja.
37
37. Menuruti ngidamnya.
38
38. Kesayangan Bang Ben.
39
39. Perjuangan.
40
40. Yang tak terucap
41
41.Racun
42
42. Terasa
43
43. Tak peduli
44
44. Pilihan sulit.
45
45. Berjuang bersama.
46
46. Masalah keluarga
47
47. Butuh perhatian.
48
48. Sakit luar dalam.
49
49. Arti sebuah keluarga.
50
50. Dari pria menjadi ayah.
51
51. Pahit dirasakan.
52
52. Terlepas
53
53. Cinta dan kasih
54
54. Tidak cinta ya tidak begini.
55
55. Tak mudah memulai.
56
56. Pantang menyerah.
57
57. Karena ku punya rasa.
58
58. Harus dapatkan kamu.
59
59. Sebelum terjadi harus jadi.
60
60. Yakin ini terbaik.
61
61. Tiada tanding.
62
62. Kesal.
63
63. Demi mempertahankan kamu.
64
64. Nyaris.
65
65. Tidak ada kata menyerah.
66
66. Jangan sampai gagal.
67
67. Hanya kamu yang kucinta.
68
68. Detak Nadi ( 1 )
69
69. Mengganggu pikiran.
70
70. Tenang.
71
71. Jangan salahkan aku.
72
72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73
73. Sial??
74
74. Saat godaan datang.
75
75. Tegang.
76
76. Tak bisa menerka.
77
77. Meresahkan.
78
78. Emosi Bang Puma.
79
79. Suami Nadira Anjani.
80
80. Namanya berjuang.
81
81. Duo polos luar biasa.
82
82. Rahasia
83
83. Garis merah.
84
84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85
85. Selesai.
86
86. Misi
87
87. Tak menyangka.
88
88. Selalu cinta kamu.
89
89. Rendah diri.
90
90. Menahan sakitku untukmu.
91
91. Kabur
92
92. Belum rilex.
93
93. Nggak boleh gagal.
94
94. Siapa musuhku?
95
95. Pilihanku ada di hati.
96
96. Mengulang kehilangan.
97
97. Hancur.
98
98. Hancur ( 2 )
99
99. Asal kamu mencintai Abang.
100
100. Menarik perhatianmu cinta..
101
101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102
102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103
103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104
104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105
105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106
106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107
107. Tak ingin pisah.
108
108. Titik rendah.
109
109. Hadiah sang kekasih
110
110. Istri kesayangan big boss.
111
111. Ini suaminya Nadira
112
112. Sikap keras.
113
113. Cinta mati.
114
114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115
115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116
116. Jika itu pintu surga
117
117. Persiapan
118
118. Tegas pada pilihan.
119
119. Harapan
120
120. Kangen.
121
121. Diraku yang rewel.
122
122. Tak bisa menutupi.
123
123. Ikut merasakan.
124
124. Berjuang.
125
125. Rindu di kalbu
126
126. Tau rasa.
127
127. Godaan dari bumil.
128
128. Lemang.
129
129. Kena semprot.
130
130. Burungnya Bang Arben.
131
131. Rewel lagi.
132
132. Sakit.
133
133. Segalanya tidak mudah.
134
134. Junior.
135
135. Hidup adalah perjuangan.
136
136. Salam cinta.
137
Pengumuman..
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!