16. Demi istri tercinta.

Dira menangis tanpa henti, suhu tubuhnya meninggi dan demam. Burhan pun ikut bingung melihat kondisi Dira yang drop seketika.

"Gimana ini Ben, kita harus segera berangkat tapi Dira nggak bisa kamu tinggal"

"Iya bang, sabar! Dira lagi hamil sekarang. Nggak tega saya kalau keadaan Dira begini. Saya sudah janji sama Dira untuk mencari papa mama Dira, saya pasti berangkat" jawab Arben, tangannya mengusap pelan perut Dira.

"Makan sedikit ya dek!" bujuk Arben agar istrinya mau makan. Sejak hamil memang Dira tidak nafsu untuk makan. Belum lagi ia pun mengalami morning sickness di tambah lagi insiden kecelakaan pesawat yang melibatkan orang tuanya.

Dira menolak suapan dari Arben. Ia pun ingin turun dari ranjang karena perutnya seakan di aduk dengan kuat.

"Mau kemana?" tanya Arben.

Dira menutup mulutnya dengan tangan.

"Muntahkan saja disini!!" kata Arben tapi Dira menolaknya.

"Nanti kotor Bang!"

"Muntahkan saja. Itu urusan Abang!"

Tak tahan lagi dengan rasa mualnya akhirnya Dira muntah juga, tak ada apa-apa lagi hanya cairan tak terlukiskan rasanya keluar dari perutnya hingga mengenai pakaian Arben.

"Maaf bang!" ucapnya sangat lemah, masih ada air mata membasahi pipinya .

"Nggak apa-apa" Arben mencium kening Dira sambil membuka seragamnya.

"Biar bibi bersihkan pak!" kata seorang bibi yang akan membantu Arben.

"Biar saya sendiri bi. Bibi tolong buatkan bubur saja ya buat Dira" pintanya mengganti makanan Dira lagi agar istrinya mau makan.

"Saat Dira nggak punya teman bermain, papa selalu bisa menyempatkan pulang hanya untuk main sama Dira. Papa.. cinta pertama Dira bang! Disaat semua orang takut dengan pangkat papa, hanya papa yang menjadi teman untuk Dira" ucapnya terisak sesak.

"Iya, Abang paham. Seperti Lilan yang sangat menyayangi papa"

"Abang pergi dulu cari papa ya! Doakan Abang, semoga nanti membawa hasil"

Arben menunduk dan mencium perut Dita.

"Anak sholehnya papa. Jadi anak yang pintar ya. Ikut doakan papa biar kita bisa ketemu Oma dan Opa. Jaga mama selama papa pergi, jangan nakal!!"

"Terima kasih banyak ya Bang!" ucap Dira tercekat.

"Abang suamimu, sudah seharusnya Abang lakukan" jawab Arben sambil memberi kecupan hangat untuk Dira.

"Ma.. titip Dira ya!" pinta Arben pada mama Shila.

"Iya nak, pasti. Kamu hati-hati disana"

***

"Gelombang tinggi Let.." kata seorang dari tim SAR.

"Tolong sebentar lagi. Badan pesawat sudah ditemukan!" kata Arben meminta perpanjangan waktu.

"Siap..!! Tapi harus segera di hentikan dulu, hari sudah menjelang malam"

"Iya pak, saya paham"

-_-_-_-

Arben mengibaskan pakaiannya yang basah terkena air laut. Ada pesan masuk. Arben segera membaca pesan dari Lilan kalau kondisi Dira semakin melemah memikirkan orang tuanya, Lilan mengirim rekaman suara Dira yang juga mencari abangnya itu dan terus memanggil namanya.

Ternyata kamu masih mau mengingat Abang dek. Abang janji akan segera menemukan mama dan papamu.

#

Dibawah tenda darurat dekat pantai, Arben menyulut rokok dan menyeruput kopi panas yang baru saja ia buat.

Lilan : Kalau ada waktu segera kabari Dira bang, Dira sangat butuh Abang.

sepenggal pesan dari Lilan membuatnya semakin gelisah memikirkan Dira. ia memutuskan untuk memberi pesan suara.

"Abang baru turun dari laut dek. Maaf hari ini Abang belum dapat kabar apa-apa. Sabar sebentar lagi ya sayang! Apapun yang terjadi, Abang akan membawa mama dan papa pulang. Jaga kesehatan disana, seberat apapun yang kita jalani saat ini, ingat ada detak jantung kecil yang juga butuh perhatian. Senyum mu adalah semangat Abang, tanpa senyum itu, hidup Abang tidak ada artinya"

Dira mendengar pesan suara dari suaminya, terlihat Dira sedikit lebih tenang.

"Makan ya sayang!" bujuk Shila.

Dira mengangguk perlahan. "Iya ma"

Walau hanya dua suap yang bisa masuk, tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

"Sabar ya dek! Abang sedang berusaha" gumamnya sambil bersandar di bawah pohon kelapa malam itu. Tak terasa matanya terpejam karena begitu lelah seharian. Danki B itu tertidur tanpa memandang nyaman atau tidak tempat itu, yang ada di pikirannya saat itu hanya mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang lelah.

***

Arben membantu menggeser sayap pesawat ke sebuah kapal yang membawa mereka ke laut.

"Ijin Let, ada empat korban lagi yang di temukan!!"

"Mana?" Arben melihat empat korban yang baru saja di angkat.

deg...

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun papa..mama.." Arben melepas topi rimbanya dan mengusap wajahnya yang berpeluh keringat. Dadanya terasa sesak mengingat Dira yang sedang berada di rumah. Langit berpayung awan hitam.

"Bagaimana Let??"

"Kalau semua sudah ditemukan, langsung segera di kirim ke tempat asal dan segera di kebumikan" perintah Arben.

"Siap.."

***

Dira duduk di tengah aula untuk melaksanakan prosesi terakhir penghormatan kepada jenazah panglima.

Tak lama Arben turun dari mobil dengan seragam lengkap dan berbaret. Hujan deras mengguyur seluruh tubuh suaminya.

Dira berlari kehadapan suaminya yang basah kuyup.

"Jangan bilang kalau Abang membawa jasad papa dan mama" tanyanya tersendat. Arben pun menguatkan hatinya sendiri. Bukan karena ia lemah, tapi keadaan Dira yang membuatnya ikut down.

"Dek, manusia hanya bisa berusaha tapi Allah yang menentukan" Arben menghadapkan wajah Dira agar bisa menatapnya.

Dua puluh ambulans datang berjajar rapi. Para anggota pun membantu mengeluarkan semua peti jenazah. Dira menoleh melihat ambulans itu satu persatu.

Kenapa Abang membawanya pulang dalam keadaan seperti itu?? Dira mau papa mama Dira" teriaknya begitu histeris.

Bibir Arben tak sanggup berucap, melihat keadaan Dira sudah membuatnya ikut terpukul. Hatinya begitu sakit mendengar tangis istrinya yang begitu menyayat hati.

Dira merosot tak kuat menyangga badannya.

"Papa.. mama" Arben menarik Dira kedalam pelukannya, menguatkan sang istri agar lebih tabah.

***

"Abang, bilang sama mama dan papa kalau Dira sudah hamil. Ada cucu mereka di perut Dira" pintanya sesenggukan menggoyang lengan Arben.

"Sayang, jalan papa mama akan semakin berat. Coba ikhlaskan! Ada Abang disini!"

Tangis Dira semakin pecah saat kedua orang tuanya di makamkan. Dira hanya bisa bersandar pada Arben sembari tangan Arben mengusap perut istrinya. Bunga menghiasi kedua makam dan Dira berontak mencoba lari dari dekapan Arben.

"Semua sudah tinggalkan Dira. Pasti setelah ini Abang tinggalkan Dira juga khan?" teriaknya begitu emosional.

"Nggak akan sayang. Kenapa mikir begitu sich" jawab Arben dengan sabar.

"Ben, istrimu pasti syok. Apalagi banyak msalah blkngan ini. Sabar!!" kata papa Rival mengingatkan seusai menjadi Irup prosesi pemakaman.

Arben tidak bisa mewakili apapun dari pihak keluarga karena sibuk menenangkan istrinya.

"Nyebut dek, ingat hidup dan mati di tangan Allah"

Setelah Arben membaca doa di telinga Dira, Perlahan Dira tenang dan melemah, tidak berontak dan tidak ingin lari lagi.

"Dira sayang, Abang nggak akan pernah meninggalkan kamu. Istri Abang adalah nyawa Abang juga. Anak Abang jantung hati Abang. Tanpa kamu dan anak kita, dunia Abang seakan hilang"

"Ma..pa.. ada cucu yang mama papa tunggu, kenapa mama papa tinggalkan Dira?"

Tangis Dira terus meleleh, karena terlalu lelah menangis, Dira tak sadar dalam pelukan Arben. Danki B itu langsung membawa istrinya ke rumah sakit.

-_-_-_-_-

"Apa perasaanmu sekarang?" tanya Rival melihat Arben tak melepas tatapannya dari Dira. Tangannya terus menggenggam jemari istrinya.

"Sakit sekali pa, apalagi saat Ben nggak bisa menghentikan tangisnya" ucapnya penuh sesal.

"Itulah perasaan seorang suami saat istrinya bersedih, hati kita sebagai suami ikut teriris pedih. Hanya senyumnya yang ingin kita lihat. Bahagianya pun ingin selalu kita rasakan. Itu namanya cinta. Kamu sudah sayang sama Dira"

Arben berdiri kemudian membungkuk mencium sayang kening Dira.

"Iya pa, Arben sangat sayang sekali sama Dira" ucapnya tersendat.

.

.

.

Terpopuler

Comments

VIDAYA

VIDAYA

pas mama papa dira kasi box bayi sudah jadi pertanda sebenarnya, karena mereka gaakan bisa liat dira pas hamil jadinya mereka lebih dulu kasi box bayi..

2022-02-28

0

Priatin Ningsih

Priatin Ningsih

MasyaAllah hatiku morat-marit Thor,,,

2021-07-16

0

Nur Rachmawati

Nur Rachmawati

😭😭😭😭😭😭

2021-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melukai harga diri
2 2. Hukuman.
3 3. Berusaha mengenalimu.
4 4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5 5. Hak dan Kewajiban
6 6. Rumah baru.
7 7. Sakit hati.
8 8. Lilan vs Dira
9 9. Terjadilah
10 10. Menunggu si buah hati.
11 11. Perjuangan seorang ayah.
12 12. Mencari perhatian.
13 13. Pertengkaran.
14 14. Hikmah
15 15. Ada Abang yang mencintaimu.
16 16. Demi istri tercinta.
17 17. Tangis dalam senyuman.
18 18. Canggung
19 19. Awal KKN
20 20. Lihat siapa aku!
21 21. Puma's Wife
22 22. Tanpa diduga
23 23. Hancur berantakan ( 1 )
24 24. Hancur berantakan ( 2 )
25 25. Hancur berantakan ( 3 )
26 26. Tenang.
27 27. Mendebarkan.
28 28. Sakit.
29 29. Sakit ( 2 )
30 30. Drama kembali KKN
31 31. Luluh lantah
32 32. Demi kamu istriku.
33 33. Menelan takdir.
34 34. Beri kesempatan kedua.
35 35. Perjuangan menghidupkanmu
36 36. Hampir saja.
37 37. Menuruti ngidamnya.
38 38. Kesayangan Bang Ben.
39 39. Perjuangan.
40 40. Yang tak terucap
41 41.Racun
42 42. Terasa
43 43. Tak peduli
44 44. Pilihan sulit.
45 45. Berjuang bersama.
46 46. Masalah keluarga
47 47. Butuh perhatian.
48 48. Sakit luar dalam.
49 49. Arti sebuah keluarga.
50 50. Dari pria menjadi ayah.
51 51. Pahit dirasakan.
52 52. Terlepas
53 53. Cinta dan kasih
54 54. Tidak cinta ya tidak begini.
55 55. Tak mudah memulai.
56 56. Pantang menyerah.
57 57. Karena ku punya rasa.
58 58. Harus dapatkan kamu.
59 59. Sebelum terjadi harus jadi.
60 60. Yakin ini terbaik.
61 61. Tiada tanding.
62 62. Kesal.
63 63. Demi mempertahankan kamu.
64 64. Nyaris.
65 65. Tidak ada kata menyerah.
66 66. Jangan sampai gagal.
67 67. Hanya kamu yang kucinta.
68 68. Detak Nadi ( 1 )
69 69. Mengganggu pikiran.
70 70. Tenang.
71 71. Jangan salahkan aku.
72 72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73 73. Sial??
74 74. Saat godaan datang.
75 75. Tegang.
76 76. Tak bisa menerka.
77 77. Meresahkan.
78 78. Emosi Bang Puma.
79 79. Suami Nadira Anjani.
80 80. Namanya berjuang.
81 81. Duo polos luar biasa.
82 82. Rahasia
83 83. Garis merah.
84 84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85 85. Selesai.
86 86. Misi
87 87. Tak menyangka.
88 88. Selalu cinta kamu.
89 89. Rendah diri.
90 90. Menahan sakitku untukmu.
91 91. Kabur
92 92. Belum rilex.
93 93. Nggak boleh gagal.
94 94. Siapa musuhku?
95 95. Pilihanku ada di hati.
96 96. Mengulang kehilangan.
97 97. Hancur.
98 98. Hancur ( 2 )
99 99. Asal kamu mencintai Abang.
100 100. Menarik perhatianmu cinta..
101 101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102 102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103 103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104 104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105 105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106 106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107 107. Tak ingin pisah.
108 108. Titik rendah.
109 109. Hadiah sang kekasih
110 110. Istri kesayangan big boss.
111 111. Ini suaminya Nadira
112 112. Sikap keras.
113 113. Cinta mati.
114 114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115 115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116 116. Jika itu pintu surga
117 117. Persiapan
118 118. Tegas pada pilihan.
119 119. Harapan
120 120. Kangen.
121 121. Diraku yang rewel.
122 122. Tak bisa menutupi.
123 123. Ikut merasakan.
124 124. Berjuang.
125 125. Rindu di kalbu
126 126. Tau rasa.
127 127. Godaan dari bumil.
128 128. Lemang.
129 129. Kena semprot.
130 130. Burungnya Bang Arben.
131 131. Rewel lagi.
132 132. Sakit.
133 133. Segalanya tidak mudah.
134 134. Junior.
135 135. Hidup adalah perjuangan.
136 136. Salam cinta.
137 Pengumuman..
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Melukai harga diri
2
2. Hukuman.
3
3. Berusaha mengenalimu.
4
4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5
5. Hak dan Kewajiban
6
6. Rumah baru.
7
7. Sakit hati.
8
8. Lilan vs Dira
9
9. Terjadilah
10
10. Menunggu si buah hati.
11
11. Perjuangan seorang ayah.
12
12. Mencari perhatian.
13
13. Pertengkaran.
14
14. Hikmah
15
15. Ada Abang yang mencintaimu.
16
16. Demi istri tercinta.
17
17. Tangis dalam senyuman.
18
18. Canggung
19
19. Awal KKN
20
20. Lihat siapa aku!
21
21. Puma's Wife
22
22. Tanpa diduga
23
23. Hancur berantakan ( 1 )
24
24. Hancur berantakan ( 2 )
25
25. Hancur berantakan ( 3 )
26
26. Tenang.
27
27. Mendebarkan.
28
28. Sakit.
29
29. Sakit ( 2 )
30
30. Drama kembali KKN
31
31. Luluh lantah
32
32. Demi kamu istriku.
33
33. Menelan takdir.
34
34. Beri kesempatan kedua.
35
35. Perjuangan menghidupkanmu
36
36. Hampir saja.
37
37. Menuruti ngidamnya.
38
38. Kesayangan Bang Ben.
39
39. Perjuangan.
40
40. Yang tak terucap
41
41.Racun
42
42. Terasa
43
43. Tak peduli
44
44. Pilihan sulit.
45
45. Berjuang bersama.
46
46. Masalah keluarga
47
47. Butuh perhatian.
48
48. Sakit luar dalam.
49
49. Arti sebuah keluarga.
50
50. Dari pria menjadi ayah.
51
51. Pahit dirasakan.
52
52. Terlepas
53
53. Cinta dan kasih
54
54. Tidak cinta ya tidak begini.
55
55. Tak mudah memulai.
56
56. Pantang menyerah.
57
57. Karena ku punya rasa.
58
58. Harus dapatkan kamu.
59
59. Sebelum terjadi harus jadi.
60
60. Yakin ini terbaik.
61
61. Tiada tanding.
62
62. Kesal.
63
63. Demi mempertahankan kamu.
64
64. Nyaris.
65
65. Tidak ada kata menyerah.
66
66. Jangan sampai gagal.
67
67. Hanya kamu yang kucinta.
68
68. Detak Nadi ( 1 )
69
69. Mengganggu pikiran.
70
70. Tenang.
71
71. Jangan salahkan aku.
72
72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73
73. Sial??
74
74. Saat godaan datang.
75
75. Tegang.
76
76. Tak bisa menerka.
77
77. Meresahkan.
78
78. Emosi Bang Puma.
79
79. Suami Nadira Anjani.
80
80. Namanya berjuang.
81
81. Duo polos luar biasa.
82
82. Rahasia
83
83. Garis merah.
84
84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85
85. Selesai.
86
86. Misi
87
87. Tak menyangka.
88
88. Selalu cinta kamu.
89
89. Rendah diri.
90
90. Menahan sakitku untukmu.
91
91. Kabur
92
92. Belum rilex.
93
93. Nggak boleh gagal.
94
94. Siapa musuhku?
95
95. Pilihanku ada di hati.
96
96. Mengulang kehilangan.
97
97. Hancur.
98
98. Hancur ( 2 )
99
99. Asal kamu mencintai Abang.
100
100. Menarik perhatianmu cinta..
101
101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102
102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103
103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104
104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105
105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106
106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107
107. Tak ingin pisah.
108
108. Titik rendah.
109
109. Hadiah sang kekasih
110
110. Istri kesayangan big boss.
111
111. Ini suaminya Nadira
112
112. Sikap keras.
113
113. Cinta mati.
114
114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115
115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116
116. Jika itu pintu surga
117
117. Persiapan
118
118. Tegas pada pilihan.
119
119. Harapan
120
120. Kangen.
121
121. Diraku yang rewel.
122
122. Tak bisa menutupi.
123
123. Ikut merasakan.
124
124. Berjuang.
125
125. Rindu di kalbu
126
126. Tau rasa.
127
127. Godaan dari bumil.
128
128. Lemang.
129
129. Kena semprot.
130
130. Burungnya Bang Arben.
131
131. Rewel lagi.
132
132. Sakit.
133
133. Segalanya tidak mudah.
134
134. Junior.
135
135. Hidup adalah perjuangan.
136
136. Salam cinta.
137
Pengumuman..
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!