18. Canggung

"Iya.. pacaran. Karena pertemuan kita terlalu singkat. Bagaimana kalau kita mulai dari awal lagi" ajak Arben dengan senyum manisnya. Masih ada hati yang terluka disana namun ia tak ingin membuat luka itu semakin melebar. Kebahagiaan Dira adalah prioritas utamanya saat ini.

"Iya bang, Dira mau" jawab Dira yang sudah lebih tenang.

-_-_-_-_-

Hari ini Dira sudah diperbolehkan pulang, Arben menjemput istrinya di rumah sakit selepas apel pagi.

"Assalamualaikum.." Arben menyapa Dira dan mama Shila di dalam kamar.

"Wa'alaikumsalam.." jawab Dira dan mama Shila.

Arben membawa bunga cantik untuk Dira. Kamu segalanya untuk Abang tulisan di secarik kertas di bucket bunga itu.

"Terima kasih bang" ucapnya tertunduk dan tersipu malu.

Kalem banget kamu sayang, Abang suka istri yang kalem. Tapi ternyata istri banyak tingkah dan manja juga Abang rindukan.

"Abang sayang kamu" ucapnya sambil mengecup hangat puncak kepala Dira.

"Apa mama hanya pajangan disini?" tegur Dira yang melihat Arben seolah tak melihatnya.

"Eehh.. maaf ma, Arben juga sayang mama" ucap Arben sambil merangkul mamanya. Arben salah tingkah sempat melupakan Shila.

Rival membuka pintu ruang rawat Dira dan melihat keluarga yang saling menyayangi.

"Ini baru namanya keluarga" kata Rival bahagia melihat senyum Dira yang mulai mengembang.

#

Para ajudan masih berjajar rapi mengantar Rival yang akan melaksanakan kunjungan kerja bersama Shila.

"Apa mama akan pergi lama?" tanya Dira yang seakan masih menyimpan trauma dengan kepergian orang tuanya.

"Nggak sayang.. satu minggu aja. Baik-baik sama Arben ya di rumah" pesan mama Shila.

"Jaga istri Ben. Kamu jangan banyak ulah! Brian juga!" papa Rival ikut memberi pesan.

"Siaap!!" jawab Arben dan Brian.

Di luar banyak wartawan yang ingin meliput tentang kejadian hilangnya pesawat yang membawa panglima. Para wartawan berkerumun ingin mewawancarai Dira tapi Arben sengaja menghalangi.

Ada seorang wartawan pria yang terus saja mendekati Dira hingga Arben jengkel di buatnya.

"Apa benar suami Bu Nadira punya hubungan khusus dengan seorang pramugari berinisial 'C'?" tanya seorang wartawati yang terus mendekati Dira. Tangan Arben yang akan mulai bertindak, di cegah oleh Dira.

"Nggak ada ya mbak, itu hanya isu saja" jawab Dira sambil tersenyum.

"Tapi kami mendapatkan foto kebersamaan foto suami anak dari panglima sedang berselingkuh di luar kota" tanya wartawati itu.

"Kalau Mbak mau menjelekan nama anak panglima silakan saja. Bukankah itu salah satu pencemaran nama baik. Suami saya tidak begitu. Kalau Mbak nggak bisa menunjukan sumber valid nya, mbak juga termasuk memfitnah suami saya lho" tegas Dira dengan senyum diwajahnya.

"Ayo bang!" ajak Dira.

Arben masih terpaku tak menyangka Dira bisa mengatakan hal seperti itu dari sifatnya yang manja.

"Bisa gendong Dira? Dira masih sakit bang!" sengaja bisiknya manja di telinga Arben.

"Apapun maumu sayang!" jawab Arben yang langsung mengangkat Dira masuk ke dalam mobil.

Senyum Dira begitu indah menggoda iman seorang Arben, tatapan mata Dira seakan membiusnya hingga jantungnya berdetak lebih kencang.

Seorang kameramen mengambil video tersebut dan untuk dokumentasi lalu mengambil ponselnya juga dan merekam adegan itu untuk di kirim pada seseorang.

-_-_-_-

"Jangan sedih, Abang memang salah dulu nggak bisa mengontrol perasaan" Arben tau istrinya hanya berpura-pura tegar saja padahal dalam hatinya menangis kencang.

"Dira kesel sama Abang, sampai bisa jadi gosip begini"

"Iya, Abang akan selesaikan sendiri" ucapnya sambil melirik ke arah Dira.

Dira yang merasa Arben memperhatikan setiap gerak geriknya menjadi salah tingkah. Saat ia melirik balik ke arah suaminya, Arben pun terlihat sedikit canggung.

Arben berdehem menghilangkan rasa canggungnya. Di dalam dadanya ada yang berdesir naik turun tak bisa ia jabarkan.

Kenapa jantungku rasanya mau copot begini. Berdekatan dengan Dira! rasanya kaku, tapi aku nggak ingin jauh dari Dira.

"Hmm.. mau pulang kemana?" tanya Arben yang terdengar bodoh.

"Ke asrama donk bang. Mama Shila nggak ada" jawabnya pelan.

"Oh iya ya!" Arben menggaruk rambut cepaknya.

Seorang anggota yang mengemudikan mobil Arben pun sampai ikut tersipu malu melihat kemesraan Danki B dan istrinya.

-_-_-_-

Arben menata makan malamnya di meja makan. Menu sop ayam kampung dan perkedel kentang menjadi menu makan malam mereka.

Saat makan malam pun tak banyak yang mereka bicarakan dan hanya saling lirik saja.

"Abang bobok dimana?" tanya Dira pelan.

"Ya dikamar" jawab Arben.

"Sama Dira lagi bang?"

"Kalau sama tetangga memangnya boleh?" goda Arben menahan senyum geli.

"Ya nggak boleh"

"Terus kenapa nanya? Aneh kamu ini"

"Dira kira Abang sudah nggak mau sama Dira lagi" ucapnya menunduk lugu.

"Nggak mungkin lah Abang nggak mau. Kalau Abang kangen gimana?" Arben yang sudah semakin gemas langsung mencolek hidung Dira.

Pipi Dira langsung memerah seperti tomat dan duduk dengan salah tingkah sambil menghabiskan makan malamnya.

"Kemarin galak sama Abang, sekarang malu begini" ledek Arben.

Pipi Dira semakin memerah saja, ia segera minum dan membawa piring kotor ke tempat mencuci piring.

"Letakan saja. Kamu belum sehat!" kata Arben mencegah Dira mencuci piringnya.

"Ini hanya cuci piring bang, nggak belah kayu"

Arben segera mengangkat istrinya masuk ke dalam kamar, tak ingin istrinya kelelahan dan sedih karena masih mengingat kepergian orang tuanya juga bayinya.

"Nurut apa kata Abang apa susahnya sih?" tatapan mata tajam Arben membuat Dira lumayan merasa takut. Takut karena ia adalah istri Arben yang harus menurut apa kata suaminya.

"Apa Abang akan terus mempertahankan Dira apapun yang akan terjadi?"

"Itu sudah jelas. Kenapa masih tanya lagi?" Arben berjalan membawa Dira sampai kedalam kamar.

"Kalau ada pria yang mendekati Dira, bagaimana Bang?"

"Silakan saja kalau sudah siap bibirnya jadi double dua, tangan patah atau kakinya jadi pincang. Nggak ada yang boleh sentuh istri Abang sedikit pun. Kalau masih ngeyel juga, jangan harap dia masih punya gigi besok pagi. Siapa orangnya????" tanya Arben sambil merebahkan Dira perlahan.

"Nggak ada sih bang, Dira hanya bilang 'kalau' Bukan berarti ada khan?"

"Jangan macam-macam di belakang Abang" ancam Arben.

"Abang cemburu??" tanya Dira melihat ekspresi kesal suaminya.

"Buat apa cemburu? Abang tuh nggak cemburuan. Di lihat dari manapun tetap Abang yang menang" jawab Arben dengan sombong.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Harriva

Harriva

love.....

2021-03-23

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

mbk naraaaaaaa love love deh akuuuu

2021-02-12

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

❤❤❤❤❤❤❤❤

2021-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melukai harga diri
2 2. Hukuman.
3 3. Berusaha mengenalimu.
4 4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5 5. Hak dan Kewajiban
6 6. Rumah baru.
7 7. Sakit hati.
8 8. Lilan vs Dira
9 9. Terjadilah
10 10. Menunggu si buah hati.
11 11. Perjuangan seorang ayah.
12 12. Mencari perhatian.
13 13. Pertengkaran.
14 14. Hikmah
15 15. Ada Abang yang mencintaimu.
16 16. Demi istri tercinta.
17 17. Tangis dalam senyuman.
18 18. Canggung
19 19. Awal KKN
20 20. Lihat siapa aku!
21 21. Puma's Wife
22 22. Tanpa diduga
23 23. Hancur berantakan ( 1 )
24 24. Hancur berantakan ( 2 )
25 25. Hancur berantakan ( 3 )
26 26. Tenang.
27 27. Mendebarkan.
28 28. Sakit.
29 29. Sakit ( 2 )
30 30. Drama kembali KKN
31 31. Luluh lantah
32 32. Demi kamu istriku.
33 33. Menelan takdir.
34 34. Beri kesempatan kedua.
35 35. Perjuangan menghidupkanmu
36 36. Hampir saja.
37 37. Menuruti ngidamnya.
38 38. Kesayangan Bang Ben.
39 39. Perjuangan.
40 40. Yang tak terucap
41 41.Racun
42 42. Terasa
43 43. Tak peduli
44 44. Pilihan sulit.
45 45. Berjuang bersama.
46 46. Masalah keluarga
47 47. Butuh perhatian.
48 48. Sakit luar dalam.
49 49. Arti sebuah keluarga.
50 50. Dari pria menjadi ayah.
51 51. Pahit dirasakan.
52 52. Terlepas
53 53. Cinta dan kasih
54 54. Tidak cinta ya tidak begini.
55 55. Tak mudah memulai.
56 56. Pantang menyerah.
57 57. Karena ku punya rasa.
58 58. Harus dapatkan kamu.
59 59. Sebelum terjadi harus jadi.
60 60. Yakin ini terbaik.
61 61. Tiada tanding.
62 62. Kesal.
63 63. Demi mempertahankan kamu.
64 64. Nyaris.
65 65. Tidak ada kata menyerah.
66 66. Jangan sampai gagal.
67 67. Hanya kamu yang kucinta.
68 68. Detak Nadi ( 1 )
69 69. Mengganggu pikiran.
70 70. Tenang.
71 71. Jangan salahkan aku.
72 72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73 73. Sial??
74 74. Saat godaan datang.
75 75. Tegang.
76 76. Tak bisa menerka.
77 77. Meresahkan.
78 78. Emosi Bang Puma.
79 79. Suami Nadira Anjani.
80 80. Namanya berjuang.
81 81. Duo polos luar biasa.
82 82. Rahasia
83 83. Garis merah.
84 84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85 85. Selesai.
86 86. Misi
87 87. Tak menyangka.
88 88. Selalu cinta kamu.
89 89. Rendah diri.
90 90. Menahan sakitku untukmu.
91 91. Kabur
92 92. Belum rilex.
93 93. Nggak boleh gagal.
94 94. Siapa musuhku?
95 95. Pilihanku ada di hati.
96 96. Mengulang kehilangan.
97 97. Hancur.
98 98. Hancur ( 2 )
99 99. Asal kamu mencintai Abang.
100 100. Menarik perhatianmu cinta..
101 101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102 102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103 103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104 104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105 105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106 106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107 107. Tak ingin pisah.
108 108. Titik rendah.
109 109. Hadiah sang kekasih
110 110. Istri kesayangan big boss.
111 111. Ini suaminya Nadira
112 112. Sikap keras.
113 113. Cinta mati.
114 114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115 115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116 116. Jika itu pintu surga
117 117. Persiapan
118 118. Tegas pada pilihan.
119 119. Harapan
120 120. Kangen.
121 121. Diraku yang rewel.
122 122. Tak bisa menutupi.
123 123. Ikut merasakan.
124 124. Berjuang.
125 125. Rindu di kalbu
126 126. Tau rasa.
127 127. Godaan dari bumil.
128 128. Lemang.
129 129. Kena semprot.
130 130. Burungnya Bang Arben.
131 131. Rewel lagi.
132 132. Sakit.
133 133. Segalanya tidak mudah.
134 134. Junior.
135 135. Hidup adalah perjuangan.
136 136. Salam cinta.
137 Pengumuman..
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Melukai harga diri
2
2. Hukuman.
3
3. Berusaha mengenalimu.
4
4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5
5. Hak dan Kewajiban
6
6. Rumah baru.
7
7. Sakit hati.
8
8. Lilan vs Dira
9
9. Terjadilah
10
10. Menunggu si buah hati.
11
11. Perjuangan seorang ayah.
12
12. Mencari perhatian.
13
13. Pertengkaran.
14
14. Hikmah
15
15. Ada Abang yang mencintaimu.
16
16. Demi istri tercinta.
17
17. Tangis dalam senyuman.
18
18. Canggung
19
19. Awal KKN
20
20. Lihat siapa aku!
21
21. Puma's Wife
22
22. Tanpa diduga
23
23. Hancur berantakan ( 1 )
24
24. Hancur berantakan ( 2 )
25
25. Hancur berantakan ( 3 )
26
26. Tenang.
27
27. Mendebarkan.
28
28. Sakit.
29
29. Sakit ( 2 )
30
30. Drama kembali KKN
31
31. Luluh lantah
32
32. Demi kamu istriku.
33
33. Menelan takdir.
34
34. Beri kesempatan kedua.
35
35. Perjuangan menghidupkanmu
36
36. Hampir saja.
37
37. Menuruti ngidamnya.
38
38. Kesayangan Bang Ben.
39
39. Perjuangan.
40
40. Yang tak terucap
41
41.Racun
42
42. Terasa
43
43. Tak peduli
44
44. Pilihan sulit.
45
45. Berjuang bersama.
46
46. Masalah keluarga
47
47. Butuh perhatian.
48
48. Sakit luar dalam.
49
49. Arti sebuah keluarga.
50
50. Dari pria menjadi ayah.
51
51. Pahit dirasakan.
52
52. Terlepas
53
53. Cinta dan kasih
54
54. Tidak cinta ya tidak begini.
55
55. Tak mudah memulai.
56
56. Pantang menyerah.
57
57. Karena ku punya rasa.
58
58. Harus dapatkan kamu.
59
59. Sebelum terjadi harus jadi.
60
60. Yakin ini terbaik.
61
61. Tiada tanding.
62
62. Kesal.
63
63. Demi mempertahankan kamu.
64
64. Nyaris.
65
65. Tidak ada kata menyerah.
66
66. Jangan sampai gagal.
67
67. Hanya kamu yang kucinta.
68
68. Detak Nadi ( 1 )
69
69. Mengganggu pikiran.
70
70. Tenang.
71
71. Jangan salahkan aku.
72
72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73
73. Sial??
74
74. Saat godaan datang.
75
75. Tegang.
76
76. Tak bisa menerka.
77
77. Meresahkan.
78
78. Emosi Bang Puma.
79
79. Suami Nadira Anjani.
80
80. Namanya berjuang.
81
81. Duo polos luar biasa.
82
82. Rahasia
83
83. Garis merah.
84
84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85
85. Selesai.
86
86. Misi
87
87. Tak menyangka.
88
88. Selalu cinta kamu.
89
89. Rendah diri.
90
90. Menahan sakitku untukmu.
91
91. Kabur
92
92. Belum rilex.
93
93. Nggak boleh gagal.
94
94. Siapa musuhku?
95
95. Pilihanku ada di hati.
96
96. Mengulang kehilangan.
97
97. Hancur.
98
98. Hancur ( 2 )
99
99. Asal kamu mencintai Abang.
100
100. Menarik perhatianmu cinta..
101
101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102
102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103
103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104
104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105
105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106
106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107
107. Tak ingin pisah.
108
108. Titik rendah.
109
109. Hadiah sang kekasih
110
110. Istri kesayangan big boss.
111
111. Ini suaminya Nadira
112
112. Sikap keras.
113
113. Cinta mati.
114
114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115
115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116
116. Jika itu pintu surga
117
117. Persiapan
118
118. Tegas pada pilihan.
119
119. Harapan
120
120. Kangen.
121
121. Diraku yang rewel.
122
122. Tak bisa menutupi.
123
123. Ikut merasakan.
124
124. Berjuang.
125
125. Rindu di kalbu
126
126. Tau rasa.
127
127. Godaan dari bumil.
128
128. Lemang.
129
129. Kena semprot.
130
130. Burungnya Bang Arben.
131
131. Rewel lagi.
132
132. Sakit.
133
133. Segalanya tidak mudah.
134
134. Junior.
135
135. Hidup adalah perjuangan.
136
136. Salam cinta.
137
Pengumuman..
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!