8. Lilan vs Dira

Maafkan Nara ya karena beberapa episode harus di buat seperti ini 😬😬🙏🙏

🌹🌹🌹

"Abang habis ketemu Rissa?" tanya Dira.

"Nggak.." jawab Arben tidak ingin mengingat Rissa.

"Oohh.." Dira tanpa bisa berkata apapun, ini adalah kebohongan pertama suaminya.

***

Hari ini mama Shila mengajak Arben dan Dira menginap di rumah karena Lilan sedang berulang tahun. Hilman pun ikut di ajak juga. Karena anggota keluarga sudah banyak, jadi ulang tahun pun terasa ramai.

"Pa, boleh nggak kalau Hilman membawa orang tua untuk melamar Lilan Minggu depan? Hilman ingin segera menikahi Lilan setelahnya pa" tanya Hilman.

"Hah..!!"

"Uhuukk"

Reaksi keluarga begitu terkejut. Tapi Lilan malah santai saja.

"Baiklah kalau memang itu keputusan mu. Melamar boleh tapi menikah jangan. Kecuali Brian ikhlas di langkahi dan istri Arben segera hamil" tegas Rival.

Semua tatapan mata mengarah pada Arben dan Dira seolah menghakimi keduanya.

"Hmm..oke.. segera!!" senyum Arben tampak tidak pasti tapi tidak dengan Dira yang merasa sudah melaksanakan kewajibannya dengan benar.

"Nggak masalah kalau Lilan mau menikah duluan" kata Brian mengijinkan karena memang ia belum punya pacar. Tapi ada seorang gadis yang sedang ia incar di kampus Lilan.

"Brian, papa hanya tanya. Apa kamu mau berkenalan sama anaknya om Gandhi?" kata Rival menawari.

"Siapa???? Nuga????" tanya Brian.

"Iya, Nuga. Daripada kamu pacaran terus nggak ada benernya. Mending coba sama Nuga"

"Anak tomboi kurang ajar itu? Iihh..ogah" Jawab Brian bergidik malas.

"Brian.. dia baik lho" kata mama Shila. Begitu mama Shila yang membujuk. Brian pun langsung luluh.

"Ya sudah lah, apapun kata mama" ucapnya pasrah.

Shisi.. kenapa kamu selalu buat Abang rindu?

-_-_-_-_-

Dira duduk sendiri di ruang tv bagian belakang yang lebih sepi. Dira mengangkat telepon dari mama dan papanya.

"Makanya cepat kasih mama dan papa cucu. Sebentar lagi papa akan pensiun. Papa sudah terlalu tua dapat kamu dulu, makanya sekarang papa sudah pengen menimang cucu" kata papa Dira.

"Insya Allah pa, doakan saja" Arben menjawab pemintaan papa mertuanya selesai sholat malam.

#

"Bang, kira-kira Dira sudah hamil apa belum ya?"

Arben meneguk salivanya dan berpikir keras kata apa yang harus ia katakan pada istrinya.

"Nggak semudah itu, semua butuh proses" jawab Arben.

"Kita khan sudah dekat-dekat bang" tanya Dira dengan wajah polosnya membuat Arben menjadi tidak tega. Tapi jelas naluri nya sebagai pria semakin tertantang.

"Harus lebih dekat lagi. Seperti waktu kita mandi" ucapnya berbisik di telinga Dira.

Dira duduk lebih mendekat pada Arben lalu mengecup mesra suaminya itu.

"Sudah..!!" kata Dira.

"Bukan begitu, tapi begini!!" Arben menarik Dira kedalam pelukannya lalu sedikit mendorong Dira di sofa. Perlakuan Arben masih sama agar istri nya tidak kaget. Bahkan sekarang Dira sudah mulai sedikit menurut dengan perlakuannya.

"Abang lagi apa??" Sedang panas-panasnya perlakuan Arben, Imung datang dan membuyarkan konsentrasi Arben membuatnya kelabakan menutupi badan Dira yang sedikit terbuka. Dira pun terlonjak kaget hingga wajahnya memerah.

Rival pun yang berada di belakang Imung menggeleng geram.

"Apa kamu kekurangan kamar? Betulkan sarungmu itu!!! ada Imung" tegur Rival.

"Iya pa"

Brian tertawa terbahak melihat Abangnya terciduk saat akan 'apel malam'.

"Gagal nih yeeeee" ledek Brian semakin membuat Arben kesal.

#

"Ijin.. tadi ada paketan untuk pak Arben" kata seorang Pratu senior.

Arben menengok ke arah suara. Dira yang ikut melihat sampai terkejut dan mundur selangkah di belakang Arben saat tau yang mengantarkan paketan itu adalah Desta.

"Iya, terima kasih ya!" kata Arben, tanpa di duga Arben merangkul pinggang Dira dan mengecup sebelah alisnya membuat Pratu Desta jadi salah tingkah.

"Siap..!!"

"Ijin Danki.. ibu.. saya pamit ke pos" pamit Desta.

Arben mengangguk lalu tersenyum licik.

Jangan harap kamu bisa melirik istriku lagi.

-_-_-_-_-

"Ini apa Bang? kok seperti saringan santan" tanya Dira membolak balik kain di tangannya.

"Baju umpan" jawab Arben santai sambil menyikat sepatu PDLnya.

"Oohh ini"

"Ini apa?" tanya Arben bingung.

"Ya umpan ikan" jawab Dira.

"Terserah apa katamu lah. Yang penting kamu bahagia" kata Arben.

Dira menunggui suaminya sambil memeluk baju umpan itu hingga tertidur. Arben memperhatikan istrinya yang sekarang makin nampak begitu lugu.

Semoga suatu saat kamu mau memakai sesuatu di kotak itu selain baju umpan yang Abang belikan.

#

Arben mengangkat Dira sampai ke kamar. Ekor mata Arben melirik Desta yang memperhatikan ke arahnya.

"Pas sekali dia lihat, aku kerjai saja" batin Arben.

Disana Arben sengaja membangunkan Dira yang sedang mengantuk. Karena saat orang sedang mengantuk, alam sadar nya belum begitu sempurna.

"Kenapa Bang?" tanya Dira sambil menahan kantuknya. Dira yang setengah sadar, memeluk Arben.

"Nggak apa-apa, Abang mau cobain aja pelukan setelah nikah"

Dibawah sana terlihat Desta sangat tidak senang dengan apa yang dilihatnya.

***

"Ayolah bang, cepat lamar Nuga. Lilan mau cepat nikah sama bang Hilman" Rengek Lilan pada Brian.

"Kamu nikah aja, Abang nggak apa-apa" kata Brian.

"Tapi Dira belum hamil juga bang"

"Mereka menikah baru satu bulan Lilan. Sabar.. berdoa saja bulan depan Dira segera hamil" saran Brian menyemangati adiknya.

Brian tau Lilan begitu polos. Ia berpikir mungkin saja Abang Arben belum menyentuh Dira mengingat Dira dan Lilan sepemikiran. Brian tau betul papanya mengunci Lilan karena adik kecilnya itu satu-satunya anak perempuan papanya.

"Lilan mau paksa Abang supaya cepat punya anak" kata Lilan sambil berdiri dari sofanya.

"Eehh.. tunggu!! jangan begitu. Itu bisa jadi beban untuk Abang Arben. Beri mereka waktu berpacaran berdua. Abang sama Dira nggak pernah pacaran" cegah Brian.

"Ooohh..!!"

***

Brian melihat Shisi gadis pujaannya di kampus Lilan.

Ya Allah.. demi mama aku rela melepaskan pujaan hatiku. Aku ikhlas asalkan mama bahagia.

"Setiap hari Abang disini. Siapa yang Abang jemput?" tanya Shisi penasaran setiap hari melihat ada Brian di parkiran kampus.

"Lilan. Abang jemput dia" jawab Brian.

"Tapi Lilan baru saja di jemput temannya bang" kata Shisi.

"Siapa ya?" Brian heran karena Hilman hari ini keluar kota.

"Mungkin hanya teman bang, jangan cemburu"

"Nggak kok. Ngomong-ngomong kamu pulang sama siapa?" tanya Brian.

"Sendiri aja, naik ojek online"

"Oke, hari ini Abang bersedia jadi ojeg online mu" kata Brian.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Lia

Lia

seru...

2021-01-10

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Bom like mendarat kak, salam dari Sang Bukti Cinta, semangat 😊

2020-12-28

0

Ayu FazRina Satiasari

Ayu FazRina Satiasari

up nya yg banyak Thor🙏🏻🙏🏻🙏🏻

2020-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Melukai harga diri
2 2. Hukuman.
3 3. Berusaha mengenalimu.
4 4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5 5. Hak dan Kewajiban
6 6. Rumah baru.
7 7. Sakit hati.
8 8. Lilan vs Dira
9 9. Terjadilah
10 10. Menunggu si buah hati.
11 11. Perjuangan seorang ayah.
12 12. Mencari perhatian.
13 13. Pertengkaran.
14 14. Hikmah
15 15. Ada Abang yang mencintaimu.
16 16. Demi istri tercinta.
17 17. Tangis dalam senyuman.
18 18. Canggung
19 19. Awal KKN
20 20. Lihat siapa aku!
21 21. Puma's Wife
22 22. Tanpa diduga
23 23. Hancur berantakan ( 1 )
24 24. Hancur berantakan ( 2 )
25 25. Hancur berantakan ( 3 )
26 26. Tenang.
27 27. Mendebarkan.
28 28. Sakit.
29 29. Sakit ( 2 )
30 30. Drama kembali KKN
31 31. Luluh lantah
32 32. Demi kamu istriku.
33 33. Menelan takdir.
34 34. Beri kesempatan kedua.
35 35. Perjuangan menghidupkanmu
36 36. Hampir saja.
37 37. Menuruti ngidamnya.
38 38. Kesayangan Bang Ben.
39 39. Perjuangan.
40 40. Yang tak terucap
41 41.Racun
42 42. Terasa
43 43. Tak peduli
44 44. Pilihan sulit.
45 45. Berjuang bersama.
46 46. Masalah keluarga
47 47. Butuh perhatian.
48 48. Sakit luar dalam.
49 49. Arti sebuah keluarga.
50 50. Dari pria menjadi ayah.
51 51. Pahit dirasakan.
52 52. Terlepas
53 53. Cinta dan kasih
54 54. Tidak cinta ya tidak begini.
55 55. Tak mudah memulai.
56 56. Pantang menyerah.
57 57. Karena ku punya rasa.
58 58. Harus dapatkan kamu.
59 59. Sebelum terjadi harus jadi.
60 60. Yakin ini terbaik.
61 61. Tiada tanding.
62 62. Kesal.
63 63. Demi mempertahankan kamu.
64 64. Nyaris.
65 65. Tidak ada kata menyerah.
66 66. Jangan sampai gagal.
67 67. Hanya kamu yang kucinta.
68 68. Detak Nadi ( 1 )
69 69. Mengganggu pikiran.
70 70. Tenang.
71 71. Jangan salahkan aku.
72 72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73 73. Sial??
74 74. Saat godaan datang.
75 75. Tegang.
76 76. Tak bisa menerka.
77 77. Meresahkan.
78 78. Emosi Bang Puma.
79 79. Suami Nadira Anjani.
80 80. Namanya berjuang.
81 81. Duo polos luar biasa.
82 82. Rahasia
83 83. Garis merah.
84 84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85 85. Selesai.
86 86. Misi
87 87. Tak menyangka.
88 88. Selalu cinta kamu.
89 89. Rendah diri.
90 90. Menahan sakitku untukmu.
91 91. Kabur
92 92. Belum rilex.
93 93. Nggak boleh gagal.
94 94. Siapa musuhku?
95 95. Pilihanku ada di hati.
96 96. Mengulang kehilangan.
97 97. Hancur.
98 98. Hancur ( 2 )
99 99. Asal kamu mencintai Abang.
100 100. Menarik perhatianmu cinta..
101 101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102 102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103 103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104 104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105 105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106 106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107 107. Tak ingin pisah.
108 108. Titik rendah.
109 109. Hadiah sang kekasih
110 110. Istri kesayangan big boss.
111 111. Ini suaminya Nadira
112 112. Sikap keras.
113 113. Cinta mati.
114 114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115 115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116 116. Jika itu pintu surga
117 117. Persiapan
118 118. Tegas pada pilihan.
119 119. Harapan
120 120. Kangen.
121 121. Diraku yang rewel.
122 122. Tak bisa menutupi.
123 123. Ikut merasakan.
124 124. Berjuang.
125 125. Rindu di kalbu
126 126. Tau rasa.
127 127. Godaan dari bumil.
128 128. Lemang.
129 129. Kena semprot.
130 130. Burungnya Bang Arben.
131 131. Rewel lagi.
132 132. Sakit.
133 133. Segalanya tidak mudah.
134 134. Junior.
135 135. Hidup adalah perjuangan.
136 136. Salam cinta.
137 Pengumuman..
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Melukai harga diri
2
2. Hukuman.
3
3. Berusaha mengenalimu.
4
4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5
5. Hak dan Kewajiban
6
6. Rumah baru.
7
7. Sakit hati.
8
8. Lilan vs Dira
9
9. Terjadilah
10
10. Menunggu si buah hati.
11
11. Perjuangan seorang ayah.
12
12. Mencari perhatian.
13
13. Pertengkaran.
14
14. Hikmah
15
15. Ada Abang yang mencintaimu.
16
16. Demi istri tercinta.
17
17. Tangis dalam senyuman.
18
18. Canggung
19
19. Awal KKN
20
20. Lihat siapa aku!
21
21. Puma's Wife
22
22. Tanpa diduga
23
23. Hancur berantakan ( 1 )
24
24. Hancur berantakan ( 2 )
25
25. Hancur berantakan ( 3 )
26
26. Tenang.
27
27. Mendebarkan.
28
28. Sakit.
29
29. Sakit ( 2 )
30
30. Drama kembali KKN
31
31. Luluh lantah
32
32. Demi kamu istriku.
33
33. Menelan takdir.
34
34. Beri kesempatan kedua.
35
35. Perjuangan menghidupkanmu
36
36. Hampir saja.
37
37. Menuruti ngidamnya.
38
38. Kesayangan Bang Ben.
39
39. Perjuangan.
40
40. Yang tak terucap
41
41.Racun
42
42. Terasa
43
43. Tak peduli
44
44. Pilihan sulit.
45
45. Berjuang bersama.
46
46. Masalah keluarga
47
47. Butuh perhatian.
48
48. Sakit luar dalam.
49
49. Arti sebuah keluarga.
50
50. Dari pria menjadi ayah.
51
51. Pahit dirasakan.
52
52. Terlepas
53
53. Cinta dan kasih
54
54. Tidak cinta ya tidak begini.
55
55. Tak mudah memulai.
56
56. Pantang menyerah.
57
57. Karena ku punya rasa.
58
58. Harus dapatkan kamu.
59
59. Sebelum terjadi harus jadi.
60
60. Yakin ini terbaik.
61
61. Tiada tanding.
62
62. Kesal.
63
63. Demi mempertahankan kamu.
64
64. Nyaris.
65
65. Tidak ada kata menyerah.
66
66. Jangan sampai gagal.
67
67. Hanya kamu yang kucinta.
68
68. Detak Nadi ( 1 )
69
69. Mengganggu pikiran.
70
70. Tenang.
71
71. Jangan salahkan aku.
72
72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73
73. Sial??
74
74. Saat godaan datang.
75
75. Tegang.
76
76. Tak bisa menerka.
77
77. Meresahkan.
78
78. Emosi Bang Puma.
79
79. Suami Nadira Anjani.
80
80. Namanya berjuang.
81
81. Duo polos luar biasa.
82
82. Rahasia
83
83. Garis merah.
84
84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85
85. Selesai.
86
86. Misi
87
87. Tak menyangka.
88
88. Selalu cinta kamu.
89
89. Rendah diri.
90
90. Menahan sakitku untukmu.
91
91. Kabur
92
92. Belum rilex.
93
93. Nggak boleh gagal.
94
94. Siapa musuhku?
95
95. Pilihanku ada di hati.
96
96. Mengulang kehilangan.
97
97. Hancur.
98
98. Hancur ( 2 )
99
99. Asal kamu mencintai Abang.
100
100. Menarik perhatianmu cinta..
101
101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102
102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103
103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104
104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105
105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106
106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107
107. Tak ingin pisah.
108
108. Titik rendah.
109
109. Hadiah sang kekasih
110
110. Istri kesayangan big boss.
111
111. Ini suaminya Nadira
112
112. Sikap keras.
113
113. Cinta mati.
114
114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115
115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116
116. Jika itu pintu surga
117
117. Persiapan
118
118. Tegas pada pilihan.
119
119. Harapan
120
120. Kangen.
121
121. Diraku yang rewel.
122
122. Tak bisa menutupi.
123
123. Ikut merasakan.
124
124. Berjuang.
125
125. Rindu di kalbu
126
126. Tau rasa.
127
127. Godaan dari bumil.
128
128. Lemang.
129
129. Kena semprot.
130
130. Burungnya Bang Arben.
131
131. Rewel lagi.
132
132. Sakit.
133
133. Segalanya tidak mudah.
134
134. Junior.
135
135. Hidup adalah perjuangan.
136
136. Salam cinta.
137
Pengumuman..
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!