7. Sakit hati.

tok..tok..tok..

"Biar Dira yang buka pintunya bang!" kata Dira.

"Tunggu di ruang tamu. Bisa pingsan anggota Abang lihat istri Danki dekil begitu" gerutu Arben. Dira hanya bisa memonyongkan bibir dan menggerutu.

#

Pukul sebelas malam Arben dan Dira makan. Mereka memutuskan tidak pulang ke rumah orang tua Dira. Arben melirik Dira yang sedang makan nasi gorengnya dengan lahap.

"Ini kebanyakan bang, kenapa porsinya banyak sekali?" tanya Dira.

"Disini kalau pakai porsi restoran ya nggak berasa. Tentara kerja pakai tenaga sekaligus pikiran. Kami makan buat untuk bergaya tapi untuk isi tenaga"

"Ya sudah Abang habiskan saja. Dira nggak kuat" kata Dira.

Setelah minum, Dira menelengkup di meja makan sambil memainkan kaki sedangkan Arben menghabiskan nasi goreng milik Dira tadi.

Setelah makan Arben mengecek ponsel dan melihat pesan dari papa mertuanya.

"Papa dan mama baru pulang tiga hari lagi" kata papa di pesan notifikasinya.

Lebih baik pindah kesini saja, biar Dira belajar mandiri juga.

Arben berdiri dan mengintip Dira yang sejak tadi tidur bertumpu pada tangan di meja makan.

"Kamu ini menyebalkan sekali" gumam Arben.

Perlahan Arben mengangkat Dira dan membawanya kedalam kamar setelah itu merebahkan Dira perlahan di atas ranjang. Saat Dira tidur itulah Arben bisa melihat jelas sosok Dira dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mata Arben mulai jelalatan.

Putih mulus, hidung mancung, bibir pink alami, pinggul sexy dan dada sungguh idaman para pria apalagi pakaian Dira tidak berbahan tebal jelas memperlihatkan lekuk tubuh polos di dalamnya.

"Astaga, aku bisa kejang di kamar ini. Gimana nih??" gumamnya menyadari pandangan matanya. Arben pun mengambil rokok di saku bajunya dan memilih menenangkan diri di teras samping rumahnya.

#

Apa kabarmu disana sayang? mas rindu. Bagaimana mas harus jelaskan sama kamu?"

dddrrrttt.. dddrrrttt.. dddrrrttt..

Arben melihat layar ponsel nya.

Rissa Sayang.

Arben segera mengangkat panggilan telepon itu. "Apa kabar sayang??" ucap Rissa di seberang sana.

***

Arben masuk ke dalam ruang karaoke private yang di pesan Rissa.

"Sayang..!!" Rissa menarik tangan Arben agar kekasihnya itu segera duduk. Rissa langsung duduk di paha Arben dan menciumnya, tangannya pun menyentuh Arben tapi kekasihnya itu mencegahnya.

"Jangan Rissa, mas sudah menikah" ucap Arben jujur.

"Jangan bercanda mas! Mas sangat sayang sama aku, nggak mungkin lah mas nikahi perempuan lain" kata Rissa sambil mencoba mencium Arben lagi.

"Mas nggak bercanda dan benar sudah menikah, jadi kamu harus belajar lupakan mas" pinta Arben.

"Mas tega sama aku? Mas bisa melakukannya sama perempuan lain selain aku???" kesal Rissa menangis dan marah.

"Kapan mas lakukan sama kamu?? Meskipun kita kelewatan, kita nggak pernah main bawah khan. Mas juga belum sentuh istri sampai hari ini karena mas ingat kamu"

Rissa merasa menang karena itu berarti Arben belum bisa melupakannya dan merasa Arben hanya menginginkan nya.

"Bagaimana kalau kita lakukan sekarang mas?" Rissa membuka kancing baju Arben.

"Mas jangan lakukan sama istrimu itu ya! Biar aku yang menyenangkanmu" kata Rissa merangkul manja.

"Rissa, mas nggak mungkin begini lagi sama kamu. Dira pasti kecewa" tolak Arben menghindari Rissa.

"Aku nggak minta mas hamili kok, aku hanya ingin lakukan sama kamu aja mas, biar kita semakin dekat" ajak Rissa sedikit memaksa.

"Jangan Rissa!!!"

"Kita pakai pengaman mas!" Rissa menarik tangan Arben hingga tak sengaja menjatuhkan tas Rissa beserta isinya. Arben melihat benda khusus pria disana.

"Kamu lakukan sama pria lain di luar sana???" tanya Arben dengan tatapan mata tajam.

"Ayolah sayang.. ini hal biasa. Jangan kekanakan" jawab Rissa santai.

"Keterlaluan kamu Rissa" Arben mengambil jaketnya dengan kasar di sandaran sofa lalu pergi meninggalkan Rissa sendirian.

-_-_-_-_-

"Perempuan sial!!!!!!!! Aku korbankan semua waktuku untuk mencintaimu Rissa. Bahkan aku menikahi Dira masih penuh rasa bersalah. Tapi kenapa kamu malah mengkhianati akuuuuu!!!!!!" kesal Arben memukul kemudi mobil dengan kencang.

"Diraaa..Apa kamu juga akan mengkhianati Abang seperti Rissa????" Arben berteriak tidak karuan di dalam mobilnya, ia sangat kecewa dan marah. Perasaan sangat terluka, bertahun tahun menanti Rissa tapi semua berujung sia-sia.

#

"Abang darimana? malam sekali baru pulang?" tanya Dira melihat raut wajah datar Arben. Arben meletakan dengan sembarangan jaket dan ponselnya.

"Apa kamu akan temui Desta diam-diam di belakang Abang??" tanya Arben dengan kesal.

"Abang Desta nggak ajak Dira keluar bang? Dira nggak tau bang Desta ada dimana" jawab Dira jujur.

"Munafik.." Seringai Arben terbawa suasana.

Dira tidak mengerti kenapa suaminya tiba-tiba saja menjadi marah. Padahal Dira tak tau apa kesalahannya. Dira menyusul suaminya masuk ke dalam kamar.

"Sudah makan??" tanya Dira datar. Tak ada jawaban dari Arben, suaminya itu hanya sibuk dengan laptopnya.

"Ya sudah.." Saat Dira beranjak pergi, tangan Arben menggapai tangan Dira dengan kasar.

"Kalau bertanya pada suami itu yang niat, yang sopan!!!!" tegur Arben tajam.

"Aa..Apa Abang sudah makan?" tanya Dira lebih lembut.

"Abang pengen makan kamu, tapi sayangnya istri Abang ini nggak tau yang Abang mau" kesal Arben menghempas kasar tangan Dira.

Dira segera keluar dari kamar tanpa bicara apapun.

Di ruang tengah Dira melihat ada panggilan telepon masuk untuk Arben dan ada pesan dari Rissa.

Semoga mas mau menemui Rissa lagi di lain waktu 😘😘

Banyak kata yang tidak Dira pahami, tapi ia selalu mengingatnya.

#

Dira menangis sesenggukan di kamar samping. Ia merindukan mama dan papanya.

papa : Apa bang Arben memperlakukan anak papa dengan baik? ( tanya papa di pesan singkat )

Dira : Baik donk pa. Dira bahagia disini sama bang Arben😍.

Setelah itu Dira mematikan cahaya ponselnya, kembali menangis sedih.

Arben sejak tadi menunggu Dira tapi istrinya itu tak juga segera masuk ke dalam kamar.

"Kemana Dira?" gumam Arben keluar dari kamar dan mencari Dira.

Arben membuka layar ponselnya dan melihat pesan dari Rissa yang telah terbaca berarti Dira sempat membaca pesan itu. Arben melongok melihat Dira tidur di kamar samping.

"Kenapa Dira malah tidur disini?" Arben membuka pintu kamar itu dan membuka pesan dari ponsel Dira. Seulas senyum melihat Dira istrinya tak gampang mengadu. Rasa bersalah pun muncul di hati Arben karena tadi sempat memarahi istrinya. Arben membelai rambut Dira dengan sayang.

Merasa ada yang membelai rambutnya, Dira bangun dan melihat Arben sudah menatap wajahnya.

Arben melihat mata istrinya masih sembab.

"Maaf kalau tadi Abang memarahi mu. Maaf ya.... sayang"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Tha Ardiansyah

Tha Ardiansyah

Nama Carissa kaya ga asing ya? kaya selalu aja jadi ulat bulu?

2021-12-24

1

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

love love ku untukmu mbk nara

2021-02-11

0

Denog'e Kagoll Asmoro

Denog'e Kagoll Asmoro

Lanjut

2020-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Melukai harga diri
2 2. Hukuman.
3 3. Berusaha mengenalimu.
4 4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5 5. Hak dan Kewajiban
6 6. Rumah baru.
7 7. Sakit hati.
8 8. Lilan vs Dira
9 9. Terjadilah
10 10. Menunggu si buah hati.
11 11. Perjuangan seorang ayah.
12 12. Mencari perhatian.
13 13. Pertengkaran.
14 14. Hikmah
15 15. Ada Abang yang mencintaimu.
16 16. Demi istri tercinta.
17 17. Tangis dalam senyuman.
18 18. Canggung
19 19. Awal KKN
20 20. Lihat siapa aku!
21 21. Puma's Wife
22 22. Tanpa diduga
23 23. Hancur berantakan ( 1 )
24 24. Hancur berantakan ( 2 )
25 25. Hancur berantakan ( 3 )
26 26. Tenang.
27 27. Mendebarkan.
28 28. Sakit.
29 29. Sakit ( 2 )
30 30. Drama kembali KKN
31 31. Luluh lantah
32 32. Demi kamu istriku.
33 33. Menelan takdir.
34 34. Beri kesempatan kedua.
35 35. Perjuangan menghidupkanmu
36 36. Hampir saja.
37 37. Menuruti ngidamnya.
38 38. Kesayangan Bang Ben.
39 39. Perjuangan.
40 40. Yang tak terucap
41 41.Racun
42 42. Terasa
43 43. Tak peduli
44 44. Pilihan sulit.
45 45. Berjuang bersama.
46 46. Masalah keluarga
47 47. Butuh perhatian.
48 48. Sakit luar dalam.
49 49. Arti sebuah keluarga.
50 50. Dari pria menjadi ayah.
51 51. Pahit dirasakan.
52 52. Terlepas
53 53. Cinta dan kasih
54 54. Tidak cinta ya tidak begini.
55 55. Tak mudah memulai.
56 56. Pantang menyerah.
57 57. Karena ku punya rasa.
58 58. Harus dapatkan kamu.
59 59. Sebelum terjadi harus jadi.
60 60. Yakin ini terbaik.
61 61. Tiada tanding.
62 62. Kesal.
63 63. Demi mempertahankan kamu.
64 64. Nyaris.
65 65. Tidak ada kata menyerah.
66 66. Jangan sampai gagal.
67 67. Hanya kamu yang kucinta.
68 68. Detak Nadi ( 1 )
69 69. Mengganggu pikiran.
70 70. Tenang.
71 71. Jangan salahkan aku.
72 72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73 73. Sial??
74 74. Saat godaan datang.
75 75. Tegang.
76 76. Tak bisa menerka.
77 77. Meresahkan.
78 78. Emosi Bang Puma.
79 79. Suami Nadira Anjani.
80 80. Namanya berjuang.
81 81. Duo polos luar biasa.
82 82. Rahasia
83 83. Garis merah.
84 84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85 85. Selesai.
86 86. Misi
87 87. Tak menyangka.
88 88. Selalu cinta kamu.
89 89. Rendah diri.
90 90. Menahan sakitku untukmu.
91 91. Kabur
92 92. Belum rilex.
93 93. Nggak boleh gagal.
94 94. Siapa musuhku?
95 95. Pilihanku ada di hati.
96 96. Mengulang kehilangan.
97 97. Hancur.
98 98. Hancur ( 2 )
99 99. Asal kamu mencintai Abang.
100 100. Menarik perhatianmu cinta..
101 101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102 102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103 103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104 104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105 105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106 106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107 107. Tak ingin pisah.
108 108. Titik rendah.
109 109. Hadiah sang kekasih
110 110. Istri kesayangan big boss.
111 111. Ini suaminya Nadira
112 112. Sikap keras.
113 113. Cinta mati.
114 114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115 115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116 116. Jika itu pintu surga
117 117. Persiapan
118 118. Tegas pada pilihan.
119 119. Harapan
120 120. Kangen.
121 121. Diraku yang rewel.
122 122. Tak bisa menutupi.
123 123. Ikut merasakan.
124 124. Berjuang.
125 125. Rindu di kalbu
126 126. Tau rasa.
127 127. Godaan dari bumil.
128 128. Lemang.
129 129. Kena semprot.
130 130. Burungnya Bang Arben.
131 131. Rewel lagi.
132 132. Sakit.
133 133. Segalanya tidak mudah.
134 134. Junior.
135 135. Hidup adalah perjuangan.
136 136. Salam cinta.
137 Pengumuman..
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Melukai harga diri
2
2. Hukuman.
3
3. Berusaha mengenalimu.
4
4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5
5. Hak dan Kewajiban
6
6. Rumah baru.
7
7. Sakit hati.
8
8. Lilan vs Dira
9
9. Terjadilah
10
10. Menunggu si buah hati.
11
11. Perjuangan seorang ayah.
12
12. Mencari perhatian.
13
13. Pertengkaran.
14
14. Hikmah
15
15. Ada Abang yang mencintaimu.
16
16. Demi istri tercinta.
17
17. Tangis dalam senyuman.
18
18. Canggung
19
19. Awal KKN
20
20. Lihat siapa aku!
21
21. Puma's Wife
22
22. Tanpa diduga
23
23. Hancur berantakan ( 1 )
24
24. Hancur berantakan ( 2 )
25
25. Hancur berantakan ( 3 )
26
26. Tenang.
27
27. Mendebarkan.
28
28. Sakit.
29
29. Sakit ( 2 )
30
30. Drama kembali KKN
31
31. Luluh lantah
32
32. Demi kamu istriku.
33
33. Menelan takdir.
34
34. Beri kesempatan kedua.
35
35. Perjuangan menghidupkanmu
36
36. Hampir saja.
37
37. Menuruti ngidamnya.
38
38. Kesayangan Bang Ben.
39
39. Perjuangan.
40
40. Yang tak terucap
41
41.Racun
42
42. Terasa
43
43. Tak peduli
44
44. Pilihan sulit.
45
45. Berjuang bersama.
46
46. Masalah keluarga
47
47. Butuh perhatian.
48
48. Sakit luar dalam.
49
49. Arti sebuah keluarga.
50
50. Dari pria menjadi ayah.
51
51. Pahit dirasakan.
52
52. Terlepas
53
53. Cinta dan kasih
54
54. Tidak cinta ya tidak begini.
55
55. Tak mudah memulai.
56
56. Pantang menyerah.
57
57. Karena ku punya rasa.
58
58. Harus dapatkan kamu.
59
59. Sebelum terjadi harus jadi.
60
60. Yakin ini terbaik.
61
61. Tiada tanding.
62
62. Kesal.
63
63. Demi mempertahankan kamu.
64
64. Nyaris.
65
65. Tidak ada kata menyerah.
66
66. Jangan sampai gagal.
67
67. Hanya kamu yang kucinta.
68
68. Detak Nadi ( 1 )
69
69. Mengganggu pikiran.
70
70. Tenang.
71
71. Jangan salahkan aku.
72
72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73
73. Sial??
74
74. Saat godaan datang.
75
75. Tegang.
76
76. Tak bisa menerka.
77
77. Meresahkan.
78
78. Emosi Bang Puma.
79
79. Suami Nadira Anjani.
80
80. Namanya berjuang.
81
81. Duo polos luar biasa.
82
82. Rahasia
83
83. Garis merah.
84
84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85
85. Selesai.
86
86. Misi
87
87. Tak menyangka.
88
88. Selalu cinta kamu.
89
89. Rendah diri.
90
90. Menahan sakitku untukmu.
91
91. Kabur
92
92. Belum rilex.
93
93. Nggak boleh gagal.
94
94. Siapa musuhku?
95
95. Pilihanku ada di hati.
96
96. Mengulang kehilangan.
97
97. Hancur.
98
98. Hancur ( 2 )
99
99. Asal kamu mencintai Abang.
100
100. Menarik perhatianmu cinta..
101
101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102
102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103
103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104
104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105
105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106
106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107
107. Tak ingin pisah.
108
108. Titik rendah.
109
109. Hadiah sang kekasih
110
110. Istri kesayangan big boss.
111
111. Ini suaminya Nadira
112
112. Sikap keras.
113
113. Cinta mati.
114
114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115
115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116
116. Jika itu pintu surga
117
117. Persiapan
118
118. Tegas pada pilihan.
119
119. Harapan
120
120. Kangen.
121
121. Diraku yang rewel.
122
122. Tak bisa menutupi.
123
123. Ikut merasakan.
124
124. Berjuang.
125
125. Rindu di kalbu
126
126. Tau rasa.
127
127. Godaan dari bumil.
128
128. Lemang.
129
129. Kena semprot.
130
130. Burungnya Bang Arben.
131
131. Rewel lagi.
132
132. Sakit.
133
133. Segalanya tidak mudah.
134
134. Junior.
135
135. Hidup adalah perjuangan.
136
136. Salam cinta.
137
Pengumuman..
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!