3. Berusaha mengenalimu.

"Naik!! Ganti kebaya mu!!" perintah Arben dengan wajahnya yang terkesan dingin bagi Dira namun terlihat cool di mata wanita lain.

"Dira sudah tau bang!" ketusnya pada Arben.

"Dira, nggak boleh begitu bicaranya. Ayo bicara yang sopan." tegur mama Dira yang membuat Dira semakin menekuk bibirnya.

"Iya Abang. Dira ganti pakaian dulu" ucap Dira lebih lembut. Arben mengangguk mengiyakan.

"Maaf ya, Dira suka bandel. Semoga kamu sabar membimbingnya" ucap mama Dira penuh harap pada Arben.

"Insya Allah ma" senyum Arben tulus membuat semua orang yang melihat menjadi lega.

***

Brian menertawai Lilan dan Dira yang sedang bercanda ria. Nampak Dira sangat bahagia bersama 'keluarga barunya'. Papa Dira semakin yakin menyerahkan putrinya untuk hidup bersama Arben.

#

"Kamu mau mahar apa dari Abang? Maaf Abang tadi lupa tanya" kata Arben menawari Dira.

"Yang tidak memberatkan Abang tapi semua hasil tangan Abang sendiri" pinta Dira.

"Katanya nggak memberatkan?" protes Arben.

"Itu bukti kesanggupan Abang jadi suami Dira" kata Dira menguji kesabaran Arben.

"Baiklah, Abang penuhi keinginanmu" jawab Arben.

"Jangan lupa dua hari lagi Abang jemput untuk lengkapi berkas kesehatan di rumah sakit"

"Iya, Dira ingat bang! Abang sudah bilang lima kali ini" kesal Dira.

"Nggak takut kamu??" ledek Arben.

"Kenapa harus takut?" jawab Dira.

"Yaaa.. yaa.. anak panglima bebas" ucapan Arben seolah terdengar mengejek Dira.

"Terserah apa katamu Bang" Dira melengos meninggalkan Arben.

"Heh.. tunggu!!!" Arben menghentikan langkah Dira.

"Apalagi Abang????"

"Salim dulu!!! Nggak sopan kamu sama calon suami" perintah Arben.

Dira maju ke depan Arben lalu melompat membenturkan dahinya ke dahi Arben.

"Hwaaduuuhhh.. Masya Allah..Lihat kalau kamu sudah jadi istri Abang, nggak akan ada ampun lagi" teriak Arben.

Dira secepatnya berlari menghindari Arben yang masih mengusap dahinya karena kesakitan.

***

"Sudah apa belum?" tanya Arben dingin.

"Sudah.." jawab Dira.

"Ayo makan siang dulu, setelah jam istirahat baru hasilnya akan keluar" ajak Arben.

#

Arben melihat raut wajah Dira tak seperti biasanya. Gadis itu nampak sedih dan tidak bersemangat.

"Kenapa? PMS?" tanya Arben.

Dira mengangguk karena beberapa hari lagi memang ia pasti akan datang bulan.

"Jangan sampai Abang jadi pelampiasan mood mu yang buruk itu"

"Bang, apa reaksi pacar Abang kalau tau kita menikah nanti" tanya Dira tiba-tiba.

"Rissa belum tau, dia jarang aktifkan ponsel. Dua Minggu ini nggak ada kabar. Abang belum sempat cerita" jawab Arben.

"Kamu gimana?"

"Bang Desta bahkan nggak ada kabar sejak kejadian malam itu" ucapnya sedih.

"Desta???" gumam Arben memikirkan sesuatu.

#

Arben tersenyum sinis membaca keterangan 'tersegel' di secarik kertas keterangan dokter.

Apa yang tidak bisa di lakukan anak panglima.

***

Arben melihat berkas pengajuan pernikahan miliknya yang sudah selesai di tanda tangani. Karena Dira anak Panglima tentu saja semua akan lebih mudah.

Terbersit rasa bersalah dalam dirinya. Bukan nama Carissa disana tapi nama Nadira yang akan menjadi istrinya.

"Mas nggak bermaksud seperti ini Rissa. Kalau saja saat itu kamu datang. Mas pasti akan pertahankan kamu. Tapi sekarang kamu sendiri yang menghindari Mas" gumamnya mengusap berkas di atas mejanya.

"Kamu jauh dari wanita yang Abang inginkan Dira. Tidak ada cinta di antara kita. Apalagi penampilanmu masih sangat kekanakan"

Arben mengusap wajahnya, kepalanya terasa pening memikirkan banyak hal. Arben menghela nafas panjang.

"Lebih baik aku pergi dulu membuatkan permintaan calon istri" gumamnya dalam hati.

***

Arben mendatangi toko emas dan meminta di buatkan cincin untuk maskawin nya. Sampai disana Arben tidak tau ukuran jari Dira.

"Ukur sebesar jari kelingking saya" perintah Arben pada pegawai toko emas.

"Bapak yakin??"

"Yakin..!!" jawabnya mantap.

#

"Ini saja pak?" tanya seorang kasir.

"Iya, itu saja"

***

Arben meletakan hasil karyanya di sudut kamar messnya. Itu adalah hasil karya yang akan ia bawa sebagai mahar pernikahan untuk Dira.

Kenapa Abang harus serepot ini mengabulkan inginmu. Ingat Dira.. hati Abang masih penuh dengan nama Carissa.

#

Nadira menangis duduk di atas ranjangnya. Ia menangisi Desta yang tak pernah menghubungi nya lagi.

"Apakah bisa Dira hidup tanpa cinta Abang?" Nadira menghapus air matanya dan berusaha tegar.

"Ayo Dira. Kamu jangan nangis! Semangat dan yakin semua akan baik-baik saja" gumamnya menyemangati diri sendiri.

***

"Dira.. Abang mau ajak kamu keluar"

"Sekarang bang?" tanya Dira.

"Besok habis lebaran!!! Ya sekarang lah. Abang kesana.. kamu sudah harus selesai" perintah Arben.

"Perempuan nggak bisa cepat bang?" pekik Dira.

"Nggak peduli.." Arben menutup panggilan telepon nya.

#

Arben melipat kedua tangannya di depan dada memperhatikan penampilan Dira.

"Ganti pakaianmu atau Abang sobek sekarang juga" tegur Arben melihat pakaian Dira yang sedikit menerawang.

Dira menghentakan kaki dengan jengkel tapi ia menuruti perkataan calon suaminya.

Di balik jendela Dira mengintip dan tersenyum penuh haru.

#

*Aku memang nggak cinta, tapi pakaianmu itu tetap bisa membuat Abang khilaf*.

"Astagfirullah.." Arben mengusap dadanya yang bergemuruh tak karuan melihat ulah calon istrinya.

"Arben.. " panggil Bu Robert calon mama mertuanya.

Seketika Arben langsung berdiri.

"Siap Ibu Panglima. Ijin arahan.."

Ibu Robert terkikik geli. "Ini mama nak, biasakan panggil mama"

"Siap!! Eehh..iya ma"

Bu Robert tersenyum. "Maaf ya kalau Dira manja. Dira nggak punya saudara. Mama saja dulu sulit sekali mendapatkan anak satu itu. Butuh perjuangan panjang. Biarkan waktu yang mengajarkan cinta dan sayang pada kalian berdua"

Tiba-tiba Bu Robert bersimpuh di kaki Arben. Arben sangat kaget dan ikut bersimpuh membantu calon mama mertuanya berdiri.

"Jangan begini ma"

"Arben.. Jika nanti Dira sudah menjadi istrimu. Maka Dira sepenuhnya adalah milikmu. Mama hanya minta satu saja. Jangan sakiti Dira walaupun kamu tidak mencintainya" ucap mama Dira.

"Saya akan berusaha menjadi sebaik-baiknya suami ma!" kata Arben.

***

"Ini semua kartu ATM Abang, kamu saja yang bawa!" perintah Arben.

"Abang bawa satu ini saja. Nanti kamu bisa cek semua isi saldo rekening Abang" kata Arben.

"Waahh.. beruntungnya, Harta Abang akan Dira kuras sampai habis" katanya sambil menyambar kartu ATM itu.

Arben menatap lekat wajah gadis yang ada di hadapannya.

Saat aku memberikan kartu ATM ku pada Rissa, dia tidak pernah mau, alasan nya aku lebih butuh karena gajiku sedikit, dia takut aku tidak bisa menghidupi nya dengan layak. Tapi Dira merasa bangga aku akan bisa menghidupi nya.

"Apa kamu tidak takut miskin hidup bersama Abang?" tanya Arben.

"Asal Abang tidak takut panas dan hujan, Dira rasa kita tidak akan kekurangan nasi" jawab Dira ringan tanpa menatap Arben.

Bola mata Dira terlihat memerah. Untuk beberapa saat mereka terdiam. Arben tau calon istrinya itu seperti memendam sesuatu.

"Soal mama jangan Abang pikirkan" ucap Dira.

"Dira sanggup menghadapi semuanya. Dira sudah terbiasa di campakan begitu saja. Dira tau, jika setelah menikah nanti.. Dira harus ikut kemana Abang pergi dan menurut apa kata suami. Dira tidak akan pernah bilang sama mama dan papa tentang masalah kita" ucapnya.

Sesaat kemudian Dira tersenyum seakan menarik ucapan dan kesedihan nya.

"Aahh..apa sich. Dira jadi melow begini, padahal Dira mau menikah. Pasti bahagia donk" ucapnya sambil menggoyang kaki dengan gembira namun sesaat terdiam lagi.

Ada sebersit rasa iba dalam hati Arben melihat gadis yang duduk di sampingnya menatap hamparan bukit luas nan hijau di hadapannya.

"Jangan bohongi Abang. Kalau kamu ingin menangisi hilangnya kebebasanmu bertingkah liar, Dada Abang masih cukup lapang untuk gadis pecicilan sepertimu"

Dira langsung menubruk Arben dan menangis di dada calon suaminya, begitu lepas sampai perasaannya terasa lega. Cukup lama Dira berada dalam dekapan Arben.

"Dira benci selalu di campakan Bang!!" teriak Sekuatnya.

"Dan Abang bukan pria seperti itu" ucapnya sambil berusaha mendekat dan mengimbangi perasaan calon istrinya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

mudahlia

mudahlia

wkwkwk aduh kekel

2023-08-15

0

mudahlia

mudahlia

wkwkwkwkwk

2023-08-15

0

Windarti08

Windarti08

maksudnya "Dira benci selalu dicampakkan" apa ya... apa dia dulu selalu ditinggal pergi pacar-pacarnya?🤔
wah ada yg berani sama putri Panglima ya...

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melukai harga diri
2 2. Hukuman.
3 3. Berusaha mengenalimu.
4 4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5 5. Hak dan Kewajiban
6 6. Rumah baru.
7 7. Sakit hati.
8 8. Lilan vs Dira
9 9. Terjadilah
10 10. Menunggu si buah hati.
11 11. Perjuangan seorang ayah.
12 12. Mencari perhatian.
13 13. Pertengkaran.
14 14. Hikmah
15 15. Ada Abang yang mencintaimu.
16 16. Demi istri tercinta.
17 17. Tangis dalam senyuman.
18 18. Canggung
19 19. Awal KKN
20 20. Lihat siapa aku!
21 21. Puma's Wife
22 22. Tanpa diduga
23 23. Hancur berantakan ( 1 )
24 24. Hancur berantakan ( 2 )
25 25. Hancur berantakan ( 3 )
26 26. Tenang.
27 27. Mendebarkan.
28 28. Sakit.
29 29. Sakit ( 2 )
30 30. Drama kembali KKN
31 31. Luluh lantah
32 32. Demi kamu istriku.
33 33. Menelan takdir.
34 34. Beri kesempatan kedua.
35 35. Perjuangan menghidupkanmu
36 36. Hampir saja.
37 37. Menuruti ngidamnya.
38 38. Kesayangan Bang Ben.
39 39. Perjuangan.
40 40. Yang tak terucap
41 41.Racun
42 42. Terasa
43 43. Tak peduli
44 44. Pilihan sulit.
45 45. Berjuang bersama.
46 46. Masalah keluarga
47 47. Butuh perhatian.
48 48. Sakit luar dalam.
49 49. Arti sebuah keluarga.
50 50. Dari pria menjadi ayah.
51 51. Pahit dirasakan.
52 52. Terlepas
53 53. Cinta dan kasih
54 54. Tidak cinta ya tidak begini.
55 55. Tak mudah memulai.
56 56. Pantang menyerah.
57 57. Karena ku punya rasa.
58 58. Harus dapatkan kamu.
59 59. Sebelum terjadi harus jadi.
60 60. Yakin ini terbaik.
61 61. Tiada tanding.
62 62. Kesal.
63 63. Demi mempertahankan kamu.
64 64. Nyaris.
65 65. Tidak ada kata menyerah.
66 66. Jangan sampai gagal.
67 67. Hanya kamu yang kucinta.
68 68. Detak Nadi ( 1 )
69 69. Mengganggu pikiran.
70 70. Tenang.
71 71. Jangan salahkan aku.
72 72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73 73. Sial??
74 74. Saat godaan datang.
75 75. Tegang.
76 76. Tak bisa menerka.
77 77. Meresahkan.
78 78. Emosi Bang Puma.
79 79. Suami Nadira Anjani.
80 80. Namanya berjuang.
81 81. Duo polos luar biasa.
82 82. Rahasia
83 83. Garis merah.
84 84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85 85. Selesai.
86 86. Misi
87 87. Tak menyangka.
88 88. Selalu cinta kamu.
89 89. Rendah diri.
90 90. Menahan sakitku untukmu.
91 91. Kabur
92 92. Belum rilex.
93 93. Nggak boleh gagal.
94 94. Siapa musuhku?
95 95. Pilihanku ada di hati.
96 96. Mengulang kehilangan.
97 97. Hancur.
98 98. Hancur ( 2 )
99 99. Asal kamu mencintai Abang.
100 100. Menarik perhatianmu cinta..
101 101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102 102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103 103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104 104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105 105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106 106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107 107. Tak ingin pisah.
108 108. Titik rendah.
109 109. Hadiah sang kekasih
110 110. Istri kesayangan big boss.
111 111. Ini suaminya Nadira
112 112. Sikap keras.
113 113. Cinta mati.
114 114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115 115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116 116. Jika itu pintu surga
117 117. Persiapan
118 118. Tegas pada pilihan.
119 119. Harapan
120 120. Kangen.
121 121. Diraku yang rewel.
122 122. Tak bisa menutupi.
123 123. Ikut merasakan.
124 124. Berjuang.
125 125. Rindu di kalbu
126 126. Tau rasa.
127 127. Godaan dari bumil.
128 128. Lemang.
129 129. Kena semprot.
130 130. Burungnya Bang Arben.
131 131. Rewel lagi.
132 132. Sakit.
133 133. Segalanya tidak mudah.
134 134. Junior.
135 135. Hidup adalah perjuangan.
136 136. Salam cinta.
137 Pengumuman..
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Melukai harga diri
2
2. Hukuman.
3
3. Berusaha mengenalimu.
4
4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5
5. Hak dan Kewajiban
6
6. Rumah baru.
7
7. Sakit hati.
8
8. Lilan vs Dira
9
9. Terjadilah
10
10. Menunggu si buah hati.
11
11. Perjuangan seorang ayah.
12
12. Mencari perhatian.
13
13. Pertengkaran.
14
14. Hikmah
15
15. Ada Abang yang mencintaimu.
16
16. Demi istri tercinta.
17
17. Tangis dalam senyuman.
18
18. Canggung
19
19. Awal KKN
20
20. Lihat siapa aku!
21
21. Puma's Wife
22
22. Tanpa diduga
23
23. Hancur berantakan ( 1 )
24
24. Hancur berantakan ( 2 )
25
25. Hancur berantakan ( 3 )
26
26. Tenang.
27
27. Mendebarkan.
28
28. Sakit.
29
29. Sakit ( 2 )
30
30. Drama kembali KKN
31
31. Luluh lantah
32
32. Demi kamu istriku.
33
33. Menelan takdir.
34
34. Beri kesempatan kedua.
35
35. Perjuangan menghidupkanmu
36
36. Hampir saja.
37
37. Menuruti ngidamnya.
38
38. Kesayangan Bang Ben.
39
39. Perjuangan.
40
40. Yang tak terucap
41
41.Racun
42
42. Terasa
43
43. Tak peduli
44
44. Pilihan sulit.
45
45. Berjuang bersama.
46
46. Masalah keluarga
47
47. Butuh perhatian.
48
48. Sakit luar dalam.
49
49. Arti sebuah keluarga.
50
50. Dari pria menjadi ayah.
51
51. Pahit dirasakan.
52
52. Terlepas
53
53. Cinta dan kasih
54
54. Tidak cinta ya tidak begini.
55
55. Tak mudah memulai.
56
56. Pantang menyerah.
57
57. Karena ku punya rasa.
58
58. Harus dapatkan kamu.
59
59. Sebelum terjadi harus jadi.
60
60. Yakin ini terbaik.
61
61. Tiada tanding.
62
62. Kesal.
63
63. Demi mempertahankan kamu.
64
64. Nyaris.
65
65. Tidak ada kata menyerah.
66
66. Jangan sampai gagal.
67
67. Hanya kamu yang kucinta.
68
68. Detak Nadi ( 1 )
69
69. Mengganggu pikiran.
70
70. Tenang.
71
71. Jangan salahkan aku.
72
72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73
73. Sial??
74
74. Saat godaan datang.
75
75. Tegang.
76
76. Tak bisa menerka.
77
77. Meresahkan.
78
78. Emosi Bang Puma.
79
79. Suami Nadira Anjani.
80
80. Namanya berjuang.
81
81. Duo polos luar biasa.
82
82. Rahasia
83
83. Garis merah.
84
84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85
85. Selesai.
86
86. Misi
87
87. Tak menyangka.
88
88. Selalu cinta kamu.
89
89. Rendah diri.
90
90. Menahan sakitku untukmu.
91
91. Kabur
92
92. Belum rilex.
93
93. Nggak boleh gagal.
94
94. Siapa musuhku?
95
95. Pilihanku ada di hati.
96
96. Mengulang kehilangan.
97
97. Hancur.
98
98. Hancur ( 2 )
99
99. Asal kamu mencintai Abang.
100
100. Menarik perhatianmu cinta..
101
101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102
102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103
103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104
104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105
105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106
106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107
107. Tak ingin pisah.
108
108. Titik rendah.
109
109. Hadiah sang kekasih
110
110. Istri kesayangan big boss.
111
111. Ini suaminya Nadira
112
112. Sikap keras.
113
113. Cinta mati.
114
114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115
115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116
116. Jika itu pintu surga
117
117. Persiapan
118
118. Tegas pada pilihan.
119
119. Harapan
120
120. Kangen.
121
121. Diraku yang rewel.
122
122. Tak bisa menutupi.
123
123. Ikut merasakan.
124
124. Berjuang.
125
125. Rindu di kalbu
126
126. Tau rasa.
127
127. Godaan dari bumil.
128
128. Lemang.
129
129. Kena semprot.
130
130. Burungnya Bang Arben.
131
131. Rewel lagi.
132
132. Sakit.
133
133. Segalanya tidak mudah.
134
134. Junior.
135
135. Hidup adalah perjuangan.
136
136. Salam cinta.
137
Pengumuman..
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!