5. Hak dan Kewajiban

"Ada apa itu?" gumam Arben memicingkan mata melihat keributan di meja sebelah timur. Arben langsung melompati panggung pelaminan dan menghampiri Brian.

"Kenapa ribut?" tanya Arben.

"Adikmu di siram nyi pelet ini" tunjuk Brian pada Sora.

"Kamu anak Danyon Batalyon Z khan?" tanya Arben memastikan.

"Iya bang" jawab Sora dengan bangga.

Sora melihat Dira yang berjalan menghampiri mereka.

"Waahh.. apa reaksi Carissa kalau tau pacarnya menikah dengan bocah macam ini. Kau tau bang?? Lilan dan Dira ini bodoh kuadrat. Apa tidak bisa Abang memilih wanita yang lebih konyol dari ini?" ejek Sora.

Para perisai dan pengawal lainnya sudah bergerak maju karena anak panglima di hina dalam acaranya sendiri. Tapi panglima mencegah semuanya. Ia percayakan semuanya di tangan menantunya.

Dira nampak santai dan malah menggamit manja lengan Arben, bahkan Dira menyandarkan kepalanya di bahu Arben.

"Tapi kamu nggak bisa khan nikah dapat yang tampan seperti suamiku" ucapnya dengan genit.

"Bocah ingusan. Berani kamu ya sama aku?"

"Memang situ makan emas sampai saya nggak berani??" ledek Dira memanasi hati Sora. Sebenarnya Arben gemas melihat tingkah kedua wanita yang kekanakan ini. Tapi Arben cukup bangga karena Dira tidak terpancing emosi.

"Asal kau tau ya. Suamimu ini masih kekasih sahabatku"

"Ingat kakak... hanya kekasih. Tapi aku istri lho" ucap Dira dengan sombong sambil menunjukan cincin kawinnya.

"Dasar bocaaaah" teriak Sora ingin menampar Dira tapi Arben mencegahnya.

"Ijin dulu sama pemiliknya sebelum kamu menyentuhnya" tegas Arben. Ia mendekap Dira dan menepis tangan Sora.

Arben menatap mata Brian.

"Matamu buta bisa memilih wanita macam dia? Selesaikan sekarang!!!!!" perintah tegas Arben pada Brian.

"Iya.." jawab Brian merasa bersalah.

Dira melepas dekapan Arben dan berjalan menuju meja pengantin. Arben tau sebenarnya Dira sangat marah dan terhina tapi Dira cukup tau diri akan hal itu mengingat jabatan papanya. Melihat istrinya tidak nyaman, perasaan Arben ikut tak menentu. ia pun menyusul Dira ke mejanya.

Arben menarik kursinya dan ikut duduk di sebelah Dira.

"Jangan cemberut lah dek. Bulu matamu sampai lepas itu lho"

"Siapa yang marah, perempuan seperti itu harus di beri pelajaran, sayang Dira pakai kebaya.. kalau nggak pasti Dira jotos perempuan itu" ucapnya tanpa melihat Arben.

"Ini khan hari pernikahan, harusnya kamu bahagia donk" bujuk Arben membesarkan hati istrinya.

"Abang bahagia?????" kini Dira menatap mata Arben. Pria yang kini sudah menjadi suaminya itu terdiam. Sesaat kemudian Arben tersenyum.

"Nggak ada alasan untuk Abang nggak bahagia. Bagaimana pun jalannya pernikahan kita, ini pasti yang terbaik" ucapnya.

Dira menahan air matanya sekuat mungkin berusaha menatap mata Arben. Namun pandangan Arben begitu kuat menusuknya.

"Jelek.." kata Arben.

Dira mengerutkan dahi.

"Dira sudah secantik ini masih Abang bilang jelek?" tanya Dira.

"Kalau begini saja sudah kamu bilang cantik, bagaimana jeleknya?" ledek Arben yang langsung pergi meninggalkan Dira yang masih terpaku sendirian.

Lilan menepuk bahu Dira."Jangan sedih Dir, Abang memang begitu. Berarti kata Abang.. kamu sangat cantik"

"Masa sich???"

"Heemb..." jawab Lilan mengangguk.

***

Malam ini Arben dan Dira pulang ke rumah orang tua Dira. Arben tau sebagai anak tunggal pasti Dira sangat berat jika harus ikut langsung dengannya. Maka Arben memutuskan untuk tinggal di rumah Dira sampai rumah dinasnya siap huni.

-_-_-_-

"Mandi dek, sudah larut malam. Biar capeknya berkurang" kata Arben.

Dira langsung melompat dari kasur dan memeluk Arben.

"Abang mau ajakin Dira?" tanya Dira berkedip.

"Nggak, Abang capek" ucapnya santai.

"Oke, Dira mandi dulu!!"

Dira berloncatan sambil bernyanyi menuju kamar mandi.

Maaf dek, Abang tau ini bagian ibadah kita tapi Abang nggak sanggup kalau harus mengkhianati Rissa.

Arben duduk sambil mengacak rambutnya. "Sekarang aku punya dua wanita yang aku jaga perasaannya. Bagaimana ini???" gumamnya.

#

Dira mengguyur dirinya di bawah shower. Ia meluapkan tangisnya disana.

Bang Desta, maaf Dira mengkhianati cinta kita.

Aaaggggghhhh....

Teriaknya membuang rasa sedihnya. "Dira lelah"

tok..tok..tok..

"Dek, kenapa kamu??" tanya Arben yang mendengar teriakan dari kamar mandi.

Dira segera mengusap wajahnya.

"Dira nyanyi bang" jawab Dira.

"Jangan lama-lama, nanti masuk angin"

#

Dira memakai sandal besar bermotif tawon senada dengan pakaian tidurnya, Arben ternganga melihat istrinya.

"Jangan-jangan isi lemari mu motifnya kebun binatang semua?" tegur Arben.

"Memang iya..." jawabnya bersemangat.

Arben menggeleng melihat penampilan Dira yang jauh di luar ekspektasi nya. Jika mata Arben dulu selalu segar melihat Rissa yang berpakaian sexy dan mengundang perhatian para pria, beda dengan Dira yang selalu memakai pakaian yang selalu kelebihan bahan.

"Naik kesini, Abang mau bicara" ajak Arben menepuk tempat disampingnya agar Dira duduk disana.

"Kenapa bang?"

"Kalau kuliah pakai baju yang sopan dan nggak mengundang pandangan buruk laki-laki. Kamu sudah punya suami"

"Iya bang, mana ada laki yang mau lihat Dira. Suami Dira aja nggak mau" ucap Dira santai tapi cukup menusuk hati Arben.

"Oya, katanya mau buat surat perjanjian?" tanya Dira.

"Nggak jadi" ucap Arben datar.

"Menurut Abang, kalau kita sudah menikah begini tapi masih mencintai pacar kita, itu benar atau salah?" tanya Dira.

"Salah" ucapnya tegas.

"Yang perlu kita lakukan adalah membiarkan apapun yang terjadi di antara kita berjalan secara semestinya. Tak perlu kita tolak agar rasa tumbuh karena terbiasa."

Dira mengangguk lalu menarik selimutnya. Arben pun menarik selimut yang sama. Walaupun cintanya masih sangat besar untuk Carissa, tapi ia pun juga harus sadar akan posisinya sebagai seorang suami. Meskipun masih berat untuk di lakukan, Arben mencoba mengecup kening Dira.

Istrinya itu hanya berkedip-kedip lalu memejamkan matanya.

***

Satu minggu berlalu. Tak pernah terjadi apapun di antara mereka.

"Semoga kita cepat dapat cucu ya ma!" kata pak Robert saat mereka makan bersama.

"Uhuukk.. " Arben tersedak mendengar permintaan mertuanya.

"Tenang pa, bang Arben sudah rajin cium kening Dira kok. Pasti Dira cepat punya anak" jawab Dira tersenyum bahagia.

Arben tak bisa menyembunyikan rasa malunya. Bisa-bisanya Dira membongkar urusan kamar mereka di depan orang tuanya.

"Yang sabar ya Ben.. Kamu paham khan dengan keluguan istrimu?"

"Iihh papa. Dira sudah dewasa"

Arben tersenyum sedikit melirik Dira.

Apa benar kamu sepolos itu dek? Lalu kenapa kamu ada di club malam saat itu??

***

Arben duduk mengamati Dira dan Lilan yang sedang duduk dan bercanda berdua di taman kampus. Arben duduk di mobilnya saat Brian menghampirinya.

"Menurutmu apa kamu percaya kalau Dira yang urakan dan kekanakan itu sebenarnya gadis yang polos?" tanya Arben tak melepas pangan dari Dira.

"Percaya"

"Dari mananya?" Arben tak percaya.

"Lihat saja, Lilan dan Dira sangat akrab dan cocok satu sama lain. Pastilah mereka sepemikiran dan saling melengkapi"

"Kalau memang begitu, kenapa Dira bisa ada di club malam itu. Mabuk sampai nggak sadar"

"Hanya ada dua anggota yang tertangkap basah di club. Abang dan Desta. Dira juga mengakui menyebut nama Desta setelahnya. Apesnya Abang yang celaka. Lagipula Abang sudah menikahi Dira, tentu Abang tau benar.. Dira lugu atau tidak. Kecuali memang belum Abang colek" kata Brian.

"Cckk.. kamu ini"

"Iya benar, Dira pernah menyebut nama Desta. Desta itu anggota kompi B atau bukan?"

"Iya, dia anggota Abang"

"Sialan.. ada musuh di balik selimut. Aku harus menanyai Desta kenapa sampai Dira bisa tidak sadar"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Windarti08

Windarti08

polosnya Dira lebih parah dari mama Yaramu Arben... klo dulu kan Yara dan Rival udah sempat ciuman bibir dan dikira Yara bisa bikin hamil... lha Dira, hanya dicium kening udah kepikiran bisa cepet punya anak🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀

2023-05-29

0

Windarti08

Windarti08

hadeh Arben... knapa masih merasa mengkhianati Carissa sih? dia belum jadi istrimu dan dia sendiri yg nolak lamaran kamu.
klo dulu Rival merasa mengkhianati Yara saat menikah dengan Shila, karena Yara istrinya juga meskipun udah meninggal, lha ini Carissa aja bukan istrimu, dia juga sering merendahkanmu karena gajinya lebih besar dari gajimu

2023-05-29

0

Nur Rachmawati

Nur Rachmawati

aq suka anak2nya Pa Rival...kerennn2...

2021-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melukai harga diri
2 2. Hukuman.
3 3. Berusaha mengenalimu.
4 4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5 5. Hak dan Kewajiban
6 6. Rumah baru.
7 7. Sakit hati.
8 8. Lilan vs Dira
9 9. Terjadilah
10 10. Menunggu si buah hati.
11 11. Perjuangan seorang ayah.
12 12. Mencari perhatian.
13 13. Pertengkaran.
14 14. Hikmah
15 15. Ada Abang yang mencintaimu.
16 16. Demi istri tercinta.
17 17. Tangis dalam senyuman.
18 18. Canggung
19 19. Awal KKN
20 20. Lihat siapa aku!
21 21. Puma's Wife
22 22. Tanpa diduga
23 23. Hancur berantakan ( 1 )
24 24. Hancur berantakan ( 2 )
25 25. Hancur berantakan ( 3 )
26 26. Tenang.
27 27. Mendebarkan.
28 28. Sakit.
29 29. Sakit ( 2 )
30 30. Drama kembali KKN
31 31. Luluh lantah
32 32. Demi kamu istriku.
33 33. Menelan takdir.
34 34. Beri kesempatan kedua.
35 35. Perjuangan menghidupkanmu
36 36. Hampir saja.
37 37. Menuruti ngidamnya.
38 38. Kesayangan Bang Ben.
39 39. Perjuangan.
40 40. Yang tak terucap
41 41.Racun
42 42. Terasa
43 43. Tak peduli
44 44. Pilihan sulit.
45 45. Berjuang bersama.
46 46. Masalah keluarga
47 47. Butuh perhatian.
48 48. Sakit luar dalam.
49 49. Arti sebuah keluarga.
50 50. Dari pria menjadi ayah.
51 51. Pahit dirasakan.
52 52. Terlepas
53 53. Cinta dan kasih
54 54. Tidak cinta ya tidak begini.
55 55. Tak mudah memulai.
56 56. Pantang menyerah.
57 57. Karena ku punya rasa.
58 58. Harus dapatkan kamu.
59 59. Sebelum terjadi harus jadi.
60 60. Yakin ini terbaik.
61 61. Tiada tanding.
62 62. Kesal.
63 63. Demi mempertahankan kamu.
64 64. Nyaris.
65 65. Tidak ada kata menyerah.
66 66. Jangan sampai gagal.
67 67. Hanya kamu yang kucinta.
68 68. Detak Nadi ( 1 )
69 69. Mengganggu pikiran.
70 70. Tenang.
71 71. Jangan salahkan aku.
72 72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73 73. Sial??
74 74. Saat godaan datang.
75 75. Tegang.
76 76. Tak bisa menerka.
77 77. Meresahkan.
78 78. Emosi Bang Puma.
79 79. Suami Nadira Anjani.
80 80. Namanya berjuang.
81 81. Duo polos luar biasa.
82 82. Rahasia
83 83. Garis merah.
84 84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85 85. Selesai.
86 86. Misi
87 87. Tak menyangka.
88 88. Selalu cinta kamu.
89 89. Rendah diri.
90 90. Menahan sakitku untukmu.
91 91. Kabur
92 92. Belum rilex.
93 93. Nggak boleh gagal.
94 94. Siapa musuhku?
95 95. Pilihanku ada di hati.
96 96. Mengulang kehilangan.
97 97. Hancur.
98 98. Hancur ( 2 )
99 99. Asal kamu mencintai Abang.
100 100. Menarik perhatianmu cinta..
101 101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102 102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103 103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104 104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105 105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106 106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107 107. Tak ingin pisah.
108 108. Titik rendah.
109 109. Hadiah sang kekasih
110 110. Istri kesayangan big boss.
111 111. Ini suaminya Nadira
112 112. Sikap keras.
113 113. Cinta mati.
114 114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115 115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116 116. Jika itu pintu surga
117 117. Persiapan
118 118. Tegas pada pilihan.
119 119. Harapan
120 120. Kangen.
121 121. Diraku yang rewel.
122 122. Tak bisa menutupi.
123 123. Ikut merasakan.
124 124. Berjuang.
125 125. Rindu di kalbu
126 126. Tau rasa.
127 127. Godaan dari bumil.
128 128. Lemang.
129 129. Kena semprot.
130 130. Burungnya Bang Arben.
131 131. Rewel lagi.
132 132. Sakit.
133 133. Segalanya tidak mudah.
134 134. Junior.
135 135. Hidup adalah perjuangan.
136 136. Salam cinta.
137 Pengumuman..
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Melukai harga diri
2
2. Hukuman.
3
3. Berusaha mengenalimu.
4
4. Mencoba berteman dengan keadaan.
5
5. Hak dan Kewajiban
6
6. Rumah baru.
7
7. Sakit hati.
8
8. Lilan vs Dira
9
9. Terjadilah
10
10. Menunggu si buah hati.
11
11. Perjuangan seorang ayah.
12
12. Mencari perhatian.
13
13. Pertengkaran.
14
14. Hikmah
15
15. Ada Abang yang mencintaimu.
16
16. Demi istri tercinta.
17
17. Tangis dalam senyuman.
18
18. Canggung
19
19. Awal KKN
20
20. Lihat siapa aku!
21
21. Puma's Wife
22
22. Tanpa diduga
23
23. Hancur berantakan ( 1 )
24
24. Hancur berantakan ( 2 )
25
25. Hancur berantakan ( 3 )
26
26. Tenang.
27
27. Mendebarkan.
28
28. Sakit.
29
29. Sakit ( 2 )
30
30. Drama kembali KKN
31
31. Luluh lantah
32
32. Demi kamu istriku.
33
33. Menelan takdir.
34
34. Beri kesempatan kedua.
35
35. Perjuangan menghidupkanmu
36
36. Hampir saja.
37
37. Menuruti ngidamnya.
38
38. Kesayangan Bang Ben.
39
39. Perjuangan.
40
40. Yang tak terucap
41
41.Racun
42
42. Terasa
43
43. Tak peduli
44
44. Pilihan sulit.
45
45. Berjuang bersama.
46
46. Masalah keluarga
47
47. Butuh perhatian.
48
48. Sakit luar dalam.
49
49. Arti sebuah keluarga.
50
50. Dari pria menjadi ayah.
51
51. Pahit dirasakan.
52
52. Terlepas
53
53. Cinta dan kasih
54
54. Tidak cinta ya tidak begini.
55
55. Tak mudah memulai.
56
56. Pantang menyerah.
57
57. Karena ku punya rasa.
58
58. Harus dapatkan kamu.
59
59. Sebelum terjadi harus jadi.
60
60. Yakin ini terbaik.
61
61. Tiada tanding.
62
62. Kesal.
63
63. Demi mempertahankan kamu.
64
64. Nyaris.
65
65. Tidak ada kata menyerah.
66
66. Jangan sampai gagal.
67
67. Hanya kamu yang kucinta.
68
68. Detak Nadi ( 1 )
69
69. Mengganggu pikiran.
70
70. Tenang.
71
71. Jangan salahkan aku.
72
72. Hadiah untuk Dira ( 1 )
73
73. Sial??
74
74. Saat godaan datang.
75
75. Tegang.
76
76. Tak bisa menerka.
77
77. Meresahkan.
78
78. Emosi Bang Puma.
79
79. Suami Nadira Anjani.
80
80. Namanya berjuang.
81
81. Duo polos luar biasa.
82
82. Rahasia
83
83. Garis merah.
84
84. Tak ada kata lelah dan menyerah.
85
85. Selesai.
86
86. Misi
87
87. Tak menyangka.
88
88. Selalu cinta kamu.
89
89. Rendah diri.
90
90. Menahan sakitku untukmu.
91
91. Kabur
92
92. Belum rilex.
93
93. Nggak boleh gagal.
94
94. Siapa musuhku?
95
95. Pilihanku ada di hati.
96
96. Mengulang kehilangan.
97
97. Hancur.
98
98. Hancur ( 2 )
99
99. Asal kamu mencintai Abang.
100
100. Menarik perhatianmu cinta..
101
101. Menarik perhatianmu cinta ( 2 )
102
102. Menarik perhatianmu cinta ( 3 ).
103
103. Kejutan yang dinanti ( 1 )
104
104. Kejutan yang dinanti ( 2 )
105
105. Kejutan yang dinanti ( 3 ).
106
106. Kejutan yang dinanti ( 4 ).
107
107. Tak ingin pisah.
108
108. Titik rendah.
109
109. Hadiah sang kekasih
110
110. Istri kesayangan big boss.
111
111. Ini suaminya Nadira
112
112. Sikap keras.
113
113. Cinta mati.
114
114. Penyelesaian pertikaian ( 1 )
115
115. Penyelesaian pertikaian ( 2 )
116
116. Jika itu pintu surga
117
117. Persiapan
118
118. Tegas pada pilihan.
119
119. Harapan
120
120. Kangen.
121
121. Diraku yang rewel.
122
122. Tak bisa menutupi.
123
123. Ikut merasakan.
124
124. Berjuang.
125
125. Rindu di kalbu
126
126. Tau rasa.
127
127. Godaan dari bumil.
128
128. Lemang.
129
129. Kena semprot.
130
130. Burungnya Bang Arben.
131
131. Rewel lagi.
132
132. Sakit.
133
133. Segalanya tidak mudah.
134
134. Junior.
135
135. Hidup adalah perjuangan.
136
136. Salam cinta.
137
Pengumuman..
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!