"Bangun Dira..!!" bentak Burhanuddin. Tangan Burhan menyingkirkan tubuh pria itu dari tubuh adik sepupu nya.
Para anggota yang lain menggeledah pria itu dan menyerahkan identitas pada Kapten Burhanuddin.
"Lettu Arbenero!! B******n kau. Laki macam apa kamu??? Kamu merusak adik ku????" Burhan menampari pipi Arben tapi pria itu sulit untuk membuka matanya walau sebenarnya ia merasakan semua.
***
Di pos POM para anggota menyiram tubuh Arben hingga basah kuyup. Tapi putra Rival itu belum sadar juga.
"Arben..!!!!!!!"
plaaaaakk.. plaaaaakk.. plaaaaakk..
Rival menampari putranya setelah di hubungi para anggota bahwa putranya kedapatan meniduri putra seorang Panglima. Jantung Rival nyaris terlepas saat mendengar kabar itu, putra kebanggaannya sudah mencoreng namanya.
Panglima sudah datang dan melihat kondisi Arben yang masih susah di sadarkan meskipun ia ingin sadar.
"Pak Rival, kita bicara empat mata di ruangan saya!!" ajak panglima menahan amarahnya.
"Siap!!"
-_-_-_-
"Pak Rival punya putri?" tanya panglima yang bernama Robert.
"Ijin Panglima.. punya!" jawab Rival.
"Tinggalkan itu semua. Kita hanya orang tua. Saya punya seorang putri dan itu satu-satunya. Hati saya sangat sakit dan sedih menghadapi semua ini. Istri saya sangat syok. Mungkin sama syok nya seperti istri pak Rival. Pak Rival pasti tidak ingin hal seperti ini menimpa putri bapak khan?.. berhubung dengan adanya kejadian ini. Saya meminta untuk putra pak Rival segera menikahi putri saya" pinta panglima.
"Ijin Panglima. Saya paham hal itu. Tapi apakah Panglima yakin dengan putra saya? Bahkan Panglima belum mengenalnya" kata Rival ragu.
"Jika orang tua si putra sudah hebat, pasti di baliknya ada ibu yang hebat dan juga seorang ayah yang luar biasa. Saya tau seluruh riwayat hidup pak Rival, tentu Arben bukan bibit main-main" ucap panglima yakin dengan keputusannya.
"Saya tunggu kehadiran bapak beserta keluarga secepatnya" perintah Panglima.
"Siap Panglima".
***
Cambukan mendarat keras di punggung Arben. Rival sendiri yang menangani putranya itu. Arben memercing kesakitan namun ia tetap berdiri gagah disana.
"Papa sudah bilang jangan bermain dengan wanita" tegasnya.
"Arben nggak menyentuhnya pa, saat itu Arben sudah kelelahan dan tidak melakukan apapun" jawab Arben jujur.
"Terus kalau kamu sadar, kamu mau melakukan apa??? meniduri nya juga???" bentak Rival sambil melayangkan cambukan lagi.
"Sudah pa, kasihan anak kita" Shila memeluk menghalangi cambukan mendarat di punggung Arben.
"Kalau tidak kuat lebih baik menyingkir, ini urusan pria ma!!" tegas Rival.
"Ma.. biar papa selesaikan dulu. Jangan ikut campur" Abrian menggiring mamanya agar menjauh dari Rival dan Arben.
Rival mencambuk Arben habis-habisan.
"Jadilah pria yang bertanggung jawab. Kamu yang berbuat, kamu yang harus menanggungnya. Meskipun kamu tidak menyentuhnya tapi banyak mata melihatmu tidak dalam kondisi aman"
#
Shila mendekap putranya, ia pun merasakan sakit yang sama seperti putranya.
"Mama sempat melihat Dira di rumah sakit. Percayalah dia gadis yang baik nak. Mama dan papa tidak peduli apa kata orang, tapi kata papa ada benarnya, kalau sudah berbuat.. harus bertanggung jawab. Terimalah Dira nak!!" bujuk Shila.
"Baiklah ma, Arben akan terima semua demi mama" ucapnya mengalah karena Arben sangat menyayangi mamanya.
***
Malam sehari setelahnya, Arben datang bersama keluarga untuk melamar Dira secara resmi.
"Assalamu'alaikum, selamat malam. Saya Arben, jika di ijinkan, malam ini berniat meminang putri bapak Robert, Nadira Anjani untuk menjadi pendamping hidup saya"
"Wa'alaikumsalam.. saya sebagai orang tua akan mengembalikan segala keputusan pada putri saya. Silakan di tanyakan sendiri pada putri saya!" jawab pak Robert.
"Bismillah.. Assalamu'alaikum.. Dek Nadira.. Malam ini Abang Arben berniat meminang mu menjadi istri Abang. Sudikah kiranya adek menerima pinangan Abang?" ucap Arben mantap dan tulus ikhlas walaupun dalam hatinya trenyuh tak menentu, ingin sekali yang ada dihadapannya adalah Rissa kekasih hatinya namun kini semua harus ia relakan untuk pupus di tengah jalan dalam ketidak pastian.
"Wa'alaikumsalam Abang Arben. Iya Abang, Dira bersedia menjadi istri Abang" jawab Dira dengan senyum yang ia sunggingkan di hadapan para tamu dan keluarga yang hadir"
#
"Maafkan Abang.. Abang nggak sengaja menarikmu" ucap Arben saat dirinya dan Dira duduk berdua di taman belakang.
"Abang akan tetap menikahimu meskipun Abang tidak melakukannya. Dan perlu kamu tau Abang masih punya pacar" ucap Arben tegas dan jujur.
"Sama.. Dira juga masih punya pacar. Malam kita tertangkap basah itu sebenarnya Dira sedang berkencan dengan dia" kata Dira sambil mengambil rokok di balik baju kebayanya.
"Liar!! Apa begini rupa istri Abang?" gerutu Arben.
"Kenapa?? Nggak suka??" ketus Dira.
"Biasa saja..Wanita seperti mu sudah biasa Abang habiskan" ucap Arben dengan sombong.
"Sebelum menikah kita buat surat perjanjian agar tidak saling mencampuri urusan pribadi" kata Arben.
"Oke" jawab Dira lalu menghisap rokoknya.
"Sinting!!" gumam Arben.
#
"Maaf Lilan terlambat pa" kata Lilan saat memasuki rumah itu. Disana ia melihat Dira berjalan bersama Arben.
"Diraaaaa????" pekik Lilan melihat sahabatnya yang ternyata adalah tunangan dari Abangnya.
"Lilan!!!" Dira berlari menghampiri Lilan dan melupakan dirinya yang sedang memakai kain kebaya. Kaki Dira tersangkut kakinya sendiri hingga terjungkal. Kain rok kebayanya sobek hingga jauh di atas paha.
Mata Arben membulat melihat paha mulus gadis yang kini telah menjadi calon Nyonya Arben.
Arben berlari menutup dan menggenggam kain rok Dira. "Astagfirullah dek. Hati-hati lah kamu ini"
"Ada apa kamu teriak seperti itu??" tegur Arben pada Lilan.
"Dira khan sahabat Lilan Bang" kata Lilan tersenyum menggoyang badan ke kanan dan ke kiri.
"Haahh??" Arben ternganga tak percaya tapi tidak dengan Brian yang tau tentang hubungan persahabatan Lilan dan Dira.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
mudahlia
astaghfirullah emang ya ank bang rival yg stau ni ajaib bin Slamet
2023-08-15
1
mudahlia
wah bapak Kya Dira bijak banget
2023-08-15
0
mudahlia
astaghfirullah bang Ben kok bisa sih
2023-08-15
0