“Sebentar aja sayang.. 5 menit! Kalo 5 menit aku gak balik, kamu susul ke dapur.”Ucap Ara mencoba sabar dan melepaskan tangannya dari genggaman Ari.
Ari akhirnya mengangguk. Lalu Ara bergegas ke dapur untuk menghangatkan sup ayam buatannya. Sementara itu, hp Ara tergeletak di nakas samping tempat tidur. Hp nya berdering tanda panggilan masuk. Ari melihat nama
yang tertera di layar, “my mom”.
“Iya, halo tante.. ini Ari.”Jawabnya.
“Oalah.. Ara ada sama kamu toh. Dimana sekarang?” Sahut Mamanya.
“Di rumah Ari tante. Kayaknya Ara nginep disini aja deh tan, lagi pula besok libur. Soalnya tadi Ari abis pergi sama Papa, gak tau kalo Ara kesini.”Jelas Ari.
“It’s okey. Selama sama kamu tante percaya kok. Salam ya buat Papa kamu, have a nice dream dear. Good night.”
“Night too camer.”
“Apa tuh?”
“Calon mertua. Haha..”
“Bisa aja kamu nih. Ok, titip Ara ya sayang. Tante selalu berdoa yang terbaik untuk kalian.”
“Siap tante.” Jawab Ari sebelum akhirnya sambungan diputuskan.
Sejak pertama kali Ari datang ke rumah Ara menemui kedua orang tua Ara, Papa dan Mama nya Ara memang sudah sangat menyukai Ari. Mereka melihat segala attitude Ari yang sangat baik, sopan dan berwibawa, cara berpikirnya luas, dan sikapnya dewasa. Ia tak seperti anak muda lainnya. Terlebih Ari berasal dari keluarga terpandang. Tak heran jika kedua orang tua Ara juga menyetujui hubungan mereka.
Tiba-tiba ada notifikasi whatsapp yang masuk. Tak ada satupun aplikasi yang dikunci oleh Ara. Sebelumnya Ari tak pernah mengecek apapun di hp Ara, sebab gadis itu tak pernah mengizinkan Ari mengganggu privacynya. Ari
sempat ragu untuk membukanya, namun rasa penasarannya sangat besar. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka whatsapp di hp Ara.
Mata Ari terbelalak melihat deretan pesan yang belum terbaca dari
beberapa cowok. Ia membuka satu per satu pesan dari para cowok itu.
Tangannya mengepal kuat. Masalah yang sebelumnya saja belum selesai, namun kini ia harus melihat kenyataan bahwa tidak hanya satu atau dua cowok yang perlu ia beri pelajaran.
BRAKKKK!!! Ari membanting hp Ara ke lantai hingga hancur.
“Kenapa sesakit ini sih rasanya jatuh cinta? Bahkan gue gak pernah ngerasain kayak gini sebelum ketemu dia! Erghhh!!!”Ucap Ari dengan emosi nya yang semakin menjadi.
Klekkk.. pintu kamar terbuka.
“Ini supnya..”Ucapan Ara terpotong ketika melihat Ari yang sedang duduk di pinggir tempat tidur dengan tangan mengepal dan mata yang memerah dengan raut wajah marah.
Ara langsung menaruh supnya di atas nakas. Sesaat kemudian Ara melihat pecahan hp nya di lantai. Ari mengambil hp itu dari lantai.
“A..Ari..kkamu..hp aku..”Bahkan lidahnya terasa kelu bicara dengan Ari.
“Ya Tuhan..Apalagi yang Ari lakukan sekarang.” Batin Ara.
Baru saja Ara ingin mencairkan suasana dan mengajaknya bicara dengan santai, namun sepertinya keadaan malah semakin rumit. Hubungannya dengan Ari sudah berjalan setahun, selama itu sikap cemburu Ari masih dalam batas wajar. Sampai suatu hari ketika Ari melihat Joshua yang merupakan salah satu teman sekelas Ara memegang tangan Ara di kelas saat Ara tertidur, Ari yang datang ingin mengajak Ara ke kantin, saat melihat itu langsung menghajar Joshua dan berakhir dengan perkelahian. Lalu berlanjut ketika Raynard salah satu anak band SMA Cendrawasih yang dengan terang-terangan datang ke sekolah menembak Ara saat jam pulang sekolah. Ari datang menghajar habis Raynard hingga cowok itu dilarikan ke rumah sakit. Kemudian semenjak kejadian itu Ari semakin over possesif pada Ara.
Ari mengusap wajahnya kasar. Ia tersadar akan apa yang telah ia lakukan. Lalu ia mengangkat wajahnya untuk
menatap Ara yang berdiri didepannya. Ia langsung menggenggam tangan Ara lembut.
“Bilang ke aku kalo kamu cuma sayang dan cinta sama aku.” Ucap Ari dengan tatapan memohon.
Ara mulai paham apa yang telah terjadi, “Kamu buka hp aku?” tanya Ara.
“Please bilang Ra.. kalo aku satu-satunya di hati kamu.”Jawab Ari.
Ara menatap mata Ari dalam, “Aku tanya sama kamu sekali lagi, kamu buka hp aku tanpa seizin aku?”
Ari bangkit berdiri, “Iya. Kenapa? kalo emang gak ada yang kamu rahasiain dari aku, seharusnya kamu gak usah takut.”
“Aku gak takut karena emang gak ada yang aku rahasiain kok. Terus kenapa banting hp aku?”
Ari tak habis pikir dengan Ara, “Kamu masih nanya kenapa,Ra?”
Ara semakin tak mengerti karena bicara Ari yang tidak to the point. Hati dan tubuhnya sangat lelah.
“Aku pulang. Capek, kayaknya aku salah dateng kesini buat ngomong baik-baik sama kamu. Hp nya gak usah diganti. Biar sama hancurnya kayak hati aku.” Ucap Ara lalu berderap pergi dari kamar itu dengan berlari.
“Araaa!”panggil Ari yang dihiraukan oleh Ara.
Ari mengejar Ara yang berlari lumayan cepat menuju pintu rumahnya.
“Araaa tunggu Ra, aku belum selesai ngomong.” Ari sedikit berteriak sambil menuruni anak tangga yang terasa cukup banyak.
Sementara itu Ara sudah sampai di bawah lebih dulu. Ia terus berjalan dengan cepat.
Tiba-tiba Papa Ari datang dan berpapasan dengan Ara yang sudah berderai air mata.
“Loh loh.. ada apa ini? Kamu kenapa sayang?”tanya Papa Ari.
Ara menoleh melihat Ari yang masih ditangga, ia harus cepat keluar dari rumah Ari.
Ara menyeka air matanya dengan cepat, “Aku gapapa Om, aku permisi pulang.”
“Pa tahan Ara Pa!”pintah Ari.
Papa Ari langsung menahan tangan Ara, “Tunggu nak, ini sudah malam. Gak baik perempuan pulang sendirian.”
Ara meronta ingin melepaskan tangannya, “Ara akan baik-baik aja. Lepas Om please..”
Ari yang baru sampai di lantai bawah langsung menghampiri Ara dan Papanya. Namun ketika Ari mendekat, Ara langsung bersembunyi di balik Papa Ari.
“Om, aku gak mau ngomong sama Ari." Ucap Ara.
“Sayang, aku minta maaf..”Ucap Ari lembut dan mencoba mendekati Ara lagi namun ditahan oleh Papanya.
“Sudah sudah begini saja, Ara biar di antar pulang oleh Danu supir Papa.”
“Nggak! Papa nih apa-apaan sih. Gak ada yang boleh anter Ara pulang selain aku!” Sergah Ari.
“Om aku mau pulang sekarang.” Pinta Ara.
"Yaudah aku antar pulang."Tukas Ari.
"Aku gak mau diantar sama kamu!" Sahut Ara.
"Oke pilihannya cuma dua, Mau pulang diantar aku atau nginep disini?!"Tegas Ari.
Ara menghela napas gusar. Sudahlah lebih baik ia mengalah. Ari tak akan bisa dibantah saat seperti ini.
"Pulang." Ucap Ara singkat. Kemudian salim dengan Papa Ari, lalu berderap pergi keluar.
Ari langsung bergegas mengambil kunci
mobilnya. Lalu menyusul Ara keluar.
***
Di dalam mobil Ara tak sedikit pun menoleh ke Ari. Ia hanya fokus memandangi jalan lewat jendela mobil.Sementara mata Ari sejak tadi selalu melirik ke Ara. Ia melihat Ara meneteskan air matanya.
Ari meraih tangan Ara, "Sayang,maafin aku." Ucapnya penuh sesal.
Ara melepas tangan Ari yang menggenggamnya.Ia masih bungkam membisu.
Ari memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Ara berdecak kesal ketika mobil berhenti.
Ari menyodorkan hpnya, "Pakai hp ku dulu
untuk malam ini ya, besok kita ke mall bareng beli hp untuk kamu."
"Gak usah." Jawab Ara.
"Kamu beneran marah banget sama aku Ra?" Ari menatap Ara dengan wajah sendu. "Please, aku harus ngelakuin apa biar kamu maafin aku?"
"Aku bilang aku mau pulang! Aku capek."Tegas Ara.
Tiba-tiba Ari turun dari mobil. Mata Ara
terbelalak melihatnya.
"ARI KOK MALAH TURUN SIH?!"Kesal Ara.
Lalu pintu mobil Ara dibuka oleh Ari.
Ari meraih tangan Ara, "Makan dulu yuk. Katanya capek. Pasti karena belum makan." Ucap Ari lembut.
"Makan apa?" Tanya Ara.
"Tuh pecel lele kesukaan kamu." Jawab Ari sambil menunjuk tenda pecel lele yang berada tak jauh dari mobilnya.
Wajah Ara langsung sumringah. Ia pun
mengangguk tersenyum dan turun dari mobil.
Ari memang paling jago mengembalikan mood Ara.
Ari terkekeh dan mencubit gemas pipi Ara.
"Udah selesai ngambeknya? Haha.."ledek Ari.
"Jeda dulu soalnya mau makan."Sahut Ara.
Ari mengernyitkan dahinya,"Oh abis makan mau dilanjutin lagi ngambeknya?"
Ara mengedikkan bahu lalu berlalu dari Ari, ia segera memesan pecel lele kesukaannya.
"Pesan yang banyak, biar makin lama makannya!" Ucap Ari sambil tersenyum.
Ara menatap Ari sinis dan langsung
memalingkan wajahnya. Ia lantas duduk dibangku yang sudah disediakan.
Ari kemudian duduk disampingnya. Ini lagi-lagi membuat Ara berdecak kesal.
"Ish kenapa gak disitu aja si?!"Ketus Ara
sambil menunjuk bangku dihadapannya.
"Suka-suka akulah. Emang ini bangku punya kamu. Wlekk :p " Ari malah semakin meledek.
Ara membuang muka.
"Aku kelitikin nih kalo kamu masih ngambek."Ucap Ari sambil mencubit hidung Ara yang mancung.
"Ish bisa diam gak si?!" Kesal Ara.
"Gak bisa. Coba sini liat mata aku sebentar aja." Pinta Ari sambil menarik dagu Ara.
Ara mengangkat wajahnya dan menatap mata Ari. Ia sungguh lelah.
“Tadi aku liat banyak chat dari cowok di
whatsapp kamu. Wajar gak kalo aku cemburu?”Tanya Ari dengan lembut.
“Nggak.” Jawab Ara membuat mata Ari
terbelalak.
“Karena kamu pasti tau juga kan kalo aku gak
ngerespon mereka. Terus alasan kamu
cemburu apa?" Tanya Ara.
JLEB! Ari tercekat mendengar kata-kata yang dilontarkan Ara. Gadis itu benar. Bahkan tadi semua chat dari mereka tak satupun yang di read oleh Ara.
“Kenapa diam? Bingung gak bisa jawab?”Tanya Ara mendesak.
“Aku..”Ari menunduk.
Ara menggenggam tangan Ari, “Ibarat burung, kalo kamu taruh dia dalam sangkar dan kamu jaga dengan terus menguncinya, suatu hari kamu akan lupa mengunci dan pintu sangkar akan terbuka. Burung didalamnya akan terbang dan gak akan kembali lagi. Karena berada di dalamnya mengungkungnya.Tapi kalo kamu buka pintu sangkarnya, dan membiarkan burung itu terbang, maka burung itu akan mempercayai kamu. Suatu ketika terbang, dia akan selalu kembali sama kamu.”Jelas Ara.
Ari langsung mengeratkan genggamannya ditangan Ara. Ia mengecup tangan gadis itu.
“Maaf. Maafin aku. Janji jangan pernah pergi dari aku, Ra.”Ucap Ari.
“Asal kamu berubah.”
“I will fight.”jawab Ari.
"Okey. Eh tuh pesanan kita udah datang."Seru Ara ketika melihat abang penjual pecel lele berjalan menghampiri mejanya membawa 2 piring pecel lele kemudian meletakkan itu dimeja mereka.
"Makasihhh bang." Ucap Ari.
"Btw Ini tangan gak bisa dilepas ya? Aku mau makannnn!" Ucap Ara sambil berusaha melepas genggaman Ari.
"Kamu maafin aku gak?"Tanya Ari lagi.
"Iya sayang aku maafinnn..huh!"
***
TO BE CONTINUE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Elly Watty
q suka sih pertengkaran mereka coz msih dlm batas wajar, ttg cemburu, curiga n posesif, q jg suka ma karakter Ara yg sabar n bertahan demi org yg dicintainya. tp klw pertengkaran nya ttg pihak ketiga BIG NO bnget deh.....
2022-09-28
1
Fa Rel
suka ma.novelmu thor apalagi cht nya kayak.bneran author jago edit
2022-03-12
1
Muhammad
Ari nya Lebih kuat dari hulk , naik tangga sambil gendong ara😁🙈
2020-10-06
3