BAB. 2

Sabrina memeluk lututnya sambil menangis, mencengkeram erat selimut yang menutupi tubuh polosnya. Harga diri yang selama ini ia jaga rapat, hancur dalam sekejap. Ia merasa seperti sampah tak bernilai, menangis tanpa suara. Kejadian semalam masih jelas di ingatannya—mahkota berharganya direbut secara paksa.

Rambut panjangnya yang biasanya dikuncir rapi kini berantakan. Sambil terisak, ia memunguti pakaian yang berserakan di lantai, mengenakan bajunya yang sudah robek. Langkah kakinya berat, menahan sakit, menahan luka, menuju pintu keluar. Ia menoleh ke belakang, menatap pria yang sudah menghancurkannya, masih tertidur lelap.

Dengan tangan gemetar, ia membuka gagang pintu dan keluar dari kamar itu. Udara pagi menyambutnya dingin. Ia berdiri di teras depan, bersandar pada tiang besar sambil mencoba bernapas meski dadanya terasa sesak. Detik berikutnya, deru mobil menghentikan lamunannya.

Mobil sedan hitam berhenti tepat di hadapannya.

“Sabrina!” suara seorang wanita berusia paruh baya langsung menyentuhnya, menghampiri dengan langkah panik. Eis, bibi yang selama ini merawatnya, memeluknya erat.

"Bibi... aku takut," lirihnya dalam tangis yang kembali pecah.

"Tenang, Bibi di sini," jawab Eis lembut sambil menghapus air mata keponakannya. Namun hatinya bergemuruh—ia tahu sesuatu yang buruk telah terjadi.

"Ini pasti gara-gara anak sontoloyo itu!" suara berat seorang pria menggeram. Tanto Wijaya, langsung naik ke kamar putranya, Alex.

Melihat putranya masih tertidur nyenyak, amarah Tanto meledak. Ia mengguyurkan air dingin dari ember ke tubuh anaknya.

"Arkh!" Alex terbangun, linglung, kepalanya berat. “Apa-apaan sih, Pi?”

“Pakai baju! Sekarang!” bentak Tanto, lalu membanting pintu dengan keras.

Di ruang tamu, semua berkumpul. Sabrina, ditemani Eis, berdiri dengan kepala tertunduk. Alex menatapnya. Deg. Ada sesuatu dalam ingatannya—kabur, tapi nyata. Kilatan kejadian semalam mulai muncul di kepalanya.

"Apa yang aku lakukan ke dia...?" gumam Alex, mencoba mengelak, matanya mencari perlindungan dari maminya.

Namun, Tiwi justru memukuli putranya dengan bantal. “Kurang ajar! Anak nggak tahu malu!”

Alex mengaduh. “Mi, ampun…”

“Kamu harus tanggung jawab!” bentak Tanto.

"Apa?!"

Alex berdiri mematung. Wajahnya memucat. Tapi sebelum ia bisa protes, Sabrina melangkah maju. Suaranya bergetar, tapi tegas.

"Dia sudah menodai aku," seru Sabrina lantang, suaranya bergetar oleh luka yang mendalam.

Wajah gadis itu basah oleh air mata, hancur dalam diam, tubuhnya gemetar menahan pilu.

Eis, Tiwi, dan Tanto terpaku, syok mendengar pengakuan itu. Tatapan mereka menusuk tajam ke arah Alex, yang hanya berdiri membeku dengan ekspresi tak bersalah.

"Apa itu benar, Alex?" tanya Tiwi, mencoba menahan gejolak amarahnya.

"Serius, Mami percaya omongan si cupu ini? Dia cuma ngarang!" sanggah Alex, nada suaranya tinggi, mencoba menyelamatkan diri.

Namun sebelum ia sempat berkata lebih jauh, sebuah tamparan keras mendarat di pipinya, menghentikan kebohongan yang nyaris lolos dari bibirnya.

“Cukup! Mami tak mau dengar penjelasanmu lagi.”

“Mi, aku ini putramu. Kenapa malah membela dia? Si cupu yang bahkan—”

“Alex!”

Tanto membentak, tak ragu mengayunkan tangan ke arah putranya. Tamparan keras menyayat harga diri Alex, namun yang lebih menyakitkan adalah tak ada satu pun yang berpihak padanya.

“Pokoknya, kamu harus menikahi Sabrina! Kalau tidak, lupakan semua kemewahan yang selama ini kamu nikmati,” ancam sang ayah, suaranya dingin dan tegas, membuat bulu kuduk Alex berdiri.

Pada akhirnya, Alex tak punya pilihan selain menyerah pada kehendak orang tuanya. Ia setuju menikahi Sabrina.

Tapi jangan kira ini akhir dari segalanya—karena mulai saat itu, hidup Sabrina akan berubah lebih menyakitkan.

Terpopuler

Comments

Surati

Surati

mampir dulu sambil ngopi. Semangat

2022-11-11

0

Rhiedha Nasrowi

Rhiedha Nasrowi

berani berbuat harus berani bertanggung jawab

2022-05-05

0

SᗩᖴI᙭ ᙅᗩᑎᗪᖇᗩ

SᗩᖴI᙭ ᙅᗩᑎᗪᖇᗩ

Alex mau enak nya doank😁😁

2022-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal.
2 BAB. 2
3 BAB. 3
4 BAB. 4
5 BAB. 5
6 BAB. 6
7 BAB. 7
8 BAB. 8
9 BAB. 9
10 BAB. 10
11 BAB. 11
12 BAB. 12
13 BAB. 13
14 BAB. 14.
15 BAB. 15
16 BAB. 16
17 BAB. 17
18 BAB. 18
19 BAB. 19
20 BAB. 20
21 BAB. 21.
22 BAB. 22
23 BAB. 23
24 BAB. 24
25 BAB. 25
26 BAB. 26
27 BAB. 27
28 BAB. 28
29 BAB. 29
30 BAB. 30
31 BAB. 31
32 BAB. 32
33 BAB. 33
34 BAB. 34
35 BAB. 35
36 BAB. 36
37 BAB. 37
38 BAB. 38
39 BAB. 39
40 BAB. 40
41 BAB. 41
42 BAB. 42
43 BAB. 43
44 BAB. 44
45 BAB. 45
46 BAB. 46
47 BAB. 46 Bab sama, Efek ngantuk
48 BAB. 47
49 BAB. 48
50 BAB. 49
51 BAB. 50
52 BAB. 51
53 BAB. 52
54 BAB. 53
55 BAB. 54
56 BAB. 55
57 BAB. 56
58 BAB. 57
59 BAB. 58
60 BAB. 59
61 BAB. 60
62 BAB. 61
63 BAB. 62
64 BAB. 63
65 BAB. 64
66 BAB. 65
67 BAB. 66
68 BAB. 67
69 BAB. 68
70 BAB. 69
71 BAB. 70
72 BAB. 71
73 BAB. 72
74 BAB. 73
75 BAB. 74
76 BAB. 75
77 BAB. 76
78 BAB. 77
79 BAB. 78
80 BAB. 79
81 BAB. 80
82 BAB. 81
83 BAB. 82
84 BAB. 83
85 BAB. 84
86 BAB. 85
87 BAB. 86
88 BAB. 87
89 BAB. 88
90 BAB. 89
91 BAB. 90
92 BAB. 91
93 BAB. 92
94 BAB. 93
95 BAB. 94
96 BAB. 95
97 BAB. 96
98 BAB. 97
99 BAB. 98
100 BAB. 99
101 BAB. 100
102 BAB. 101
103 BAB. 102
104 BAB. 103
105 BAB. 104
106 BAB. 105
107 BAB. 106
108 BAB. 107
109 BAB. 108
110 BAB. 109
111 BAB. 110
112 BAB. 111
113 BAB. 112
114 BAB. 113
115 BAB. 114
116 BAB. 115
117 BAB. 116
118 BAB. 117
119 BAB. 118
120 BAB. 119
121 1. Season 2
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Awal.
2
BAB. 2
3
BAB. 3
4
BAB. 4
5
BAB. 5
6
BAB. 6
7
BAB. 7
8
BAB. 8
9
BAB. 9
10
BAB. 10
11
BAB. 11
12
BAB. 12
13
BAB. 13
14
BAB. 14.
15
BAB. 15
16
BAB. 16
17
BAB. 17
18
BAB. 18
19
BAB. 19
20
BAB. 20
21
BAB. 21.
22
BAB. 22
23
BAB. 23
24
BAB. 24
25
BAB. 25
26
BAB. 26
27
BAB. 27
28
BAB. 28
29
BAB. 29
30
BAB. 30
31
BAB. 31
32
BAB. 32
33
BAB. 33
34
BAB. 34
35
BAB. 35
36
BAB. 36
37
BAB. 37
38
BAB. 38
39
BAB. 39
40
BAB. 40
41
BAB. 41
42
BAB. 42
43
BAB. 43
44
BAB. 44
45
BAB. 45
46
BAB. 46
47
BAB. 46 Bab sama, Efek ngantuk
48
BAB. 47
49
BAB. 48
50
BAB. 49
51
BAB. 50
52
BAB. 51
53
BAB. 52
54
BAB. 53
55
BAB. 54
56
BAB. 55
57
BAB. 56
58
BAB. 57
59
BAB. 58
60
BAB. 59
61
BAB. 60
62
BAB. 61
63
BAB. 62
64
BAB. 63
65
BAB. 64
66
BAB. 65
67
BAB. 66
68
BAB. 67
69
BAB. 68
70
BAB. 69
71
BAB. 70
72
BAB. 71
73
BAB. 72
74
BAB. 73
75
BAB. 74
76
BAB. 75
77
BAB. 76
78
BAB. 77
79
BAB. 78
80
BAB. 79
81
BAB. 80
82
BAB. 81
83
BAB. 82
84
BAB. 83
85
BAB. 84
86
BAB. 85
87
BAB. 86
88
BAB. 87
89
BAB. 88
90
BAB. 89
91
BAB. 90
92
BAB. 91
93
BAB. 92
94
BAB. 93
95
BAB. 94
96
BAB. 95
97
BAB. 96
98
BAB. 97
99
BAB. 98
100
BAB. 99
101
BAB. 100
102
BAB. 101
103
BAB. 102
104
BAB. 103
105
BAB. 104
106
BAB. 105
107
BAB. 106
108
BAB. 107
109
BAB. 108
110
BAB. 109
111
BAB. 110
112
BAB. 111
113
BAB. 112
114
BAB. 113
115
BAB. 114
116
BAB. 115
117
BAB. 116
118
BAB. 117
119
BAB. 118
120
BAB. 119
121
1. Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!